Anda di halaman 1dari 34

KOMUNIKASI

INTERPROFESI
YANG EFEKTIF

BY: VENY ERLISA


KELUHAN
PASIEN
Tadi disuntik sama perawat galak. Sakiiiiit !!!! Trus
aku dikasi obat sehingga badanku merah-merah
alergi. Katanya obatnya ga cocok! Mama marah-
marah terus karena katanya obatnya mahal
banget!!! Mama juga ga bisa masak seharian
karena nungguin pelayanan yang LAMAAAA
antrinya. Dokternya juga ga ramah. AKU GA
MAU KE RUMAH SAKIT LAGI!!!
Pelayanan
kurang
lengkap!
Cara
mendidikny
a yang salah! Harga
Pencegahan terlalu
harus lebih
MAHAL
diutamakan!

GA ADA
Cara
MASALAH.
SISTEM KAMI melayaninya
INI SUDAH yang salah!!
BAGUS
PELAYANAN TUNGGAL → PELAYANAN BERSAMA

Pencegahan Pelayanan
Promosi Penanganan
penyakit emergency
Kesehatan penyakit Kronik Laboratorium
menular

DOCTOR

Kesehatan Nurs Analis


Ahli Gizi Fisioterapi
lingkungan e laboratorium
BARRIER KOMUNIKASI
INTERPROFESIONAL
1. Perilaku sering merendahkan profesi lain (kepribadian)
2. Terlalu berharap pada profesi lain
3. Kurang memahami kompetensi dan peran dari profesi lain
4. Tidak pernah dididik bersama profesi lain.
5. Stereotyping
STEREOTYPING
Tolong sabar ya...ni saya
adalah CALON
DOKTER, orang paling
pinter dan paling
berpengaruh dan paling
berhak jadi ketua BEM.
Awass ya...

Memang calon dokter


tuh mahasiswa yang
paling sok kuasa, sok
berpengaruh, suka
merendahkan orang lain.
Gayanya memuakkan.
DULU SEMUA MASAL AH DITANGANI OLEH DOKTER
UMUM
THE ORIGINAL TEAM - ROMANTIC ERA (CIRCA 1900)

Dokter Umum
L ALU DIRASAK AN PERLU SPESIALISASI, KERJASAMA ANTAR
SPESIALIS, DIDUKUNG OLEH NURSE (CIRCA 1920)

Specialist Specialist

Nurse Nurse
KERJASAMA TIM ANTARA MULTI PROFESI
SEQUENTIAL MULTI-PROFESSIONAL PRACTICE TEAMS
(CIRCA 1930)

Social
Specialist Psychology
Work
Rehab

Nurse
DYNAMIC MULTI-PROFESSIONAL TEAM (CIRCA 1960)

FROM A CADRE OF PROFESSIONALS

Nurse Social Work OT


Physio

Physician Pharmacy SLP

Psychology
Nutrition Dentist Recreation
DYNAMIC MULTI-PROFESSIONAL TEAM (CIRCA 1960)

TIM YANG MELAYANI KEBUTUHAN SETIAP PASIEN

Social Work
Nurse OT

Physician SLP
Psychology
DYNAMIC INTER-PROFESSIONAL TEAM (CIRCA 1985)

TIM YANG MELAYANI KEBUTUHAN SETIAP PASIEN

Core skills
Core skills

Physician Nurse

Pharmacy
Psychologist
Core Skills
Core skills
MAKA…………… BANGUNLAH

Dengan
INGIN DIPERCAYA? HAFALKAN: STEP OF RELATIONSHIPS

• A Closed Relationships based


on trust. This trust was based
on trading partner’s with one
another’s value
Trust

Friendships

Respect

Un Liking Liking
Un know
5 ASPEK HUBUNGAN BAIK

Hubungan baik jangka panjang (masing2


untung, bermanfaat satu sama lain,
managerial kits)

R Longevity
Keuntungan keduabelah pihak

Competence
R. Profitability
Value Kemampuan dalam membina hubungan
Relationships
baik.

Hubungan yang dapat


direkomendasikan pada yang lain

Reference Potential
Value Value
Potensiasi hubungan baik, untuk
keuntungan jangka panjang
MISSCOMMUNICATION
OBJECTIVE HUBUNGAN BAIK
Target hubungan baik, bukan hanya sifatnya kuantitatif saja, tetapi juga
hal yang lebih penting yang bersifat lebih emosional dan rasional, yaitu
perasaan dan logika.

Share
Share of Of
Hearth Mind

Share
Of
Wallet
2. PERHATIKAN KEPENTINGAN MEREKA

• Semua orang punya hal dirasa


“penting”
• “Semakin kita membuat orang itu
merasa penting, maka akan semakin
besar tanggapan mereka kepada kita”
• Manusia menginginkan “diorangkan”
diakui seseorang untuk
menyelamatkan muka (Budaya Timur).
LANGKAH AGAR MAMPU MERASAKAN
KEPENTINGAN ORANG LAIN
• Dengarlah mereka
• Pandanglah mereka ketika mereka
bicara
• Pujilah dan hargai mereka
• Gunakan nama mereka sesering
mungkin
• Berhentilah sejenak sebelum
menjawab
• Perhatikanlah setiap orang di dalam
sebuah kelompok.
MENYETUJUI PENDAPAT ORANG

• “Seni Menyetujui Pendapat Orang Lain”


• Langkah-langkah :
1. Belajar menyetujui pendapat orang lain
2. Katakan pada orang bahwa kita setuju dengan
mereka
3. Tidak mengatakan “Tidak setuju” pada orang bila anda
tidak setuju dengan mereka, kecuali mutlak perlu.
4. Akuilah jika kita salah
5. Tahanlah diri anda untuk tidak berdebat
Walaupun seseorang kalah berdebat dengan kita, tidak
otomatis ia akan mengikuti pendapat kita.
4. MENDENGARKAN ORANG/ LISTENING

• Simak perkataan orang lain dengan


mendengarkan setiap kata yang keluar dari
pembicara.

• Semakin kita mendengarkan, Maka semakin


pandai, semakin disukai & akan semakin baik
sebagai pembicara.

 Pendengar yang baik selalu membiarkan orang untuk


menceritakan cerita favorit mereka, yaitu “Diri Mereka
Sendiri”

 Orang lain akan sangat menghargai kita, jika kita


mendengarkan apa yang diucapkan dengan serius, dan
penuh perhatian
MENJADI PENDENGAR YG BAIK
ADALAH SUATU SENI DAL AM PERGAUL AN

• Menatap orang yang sedang bicara


• Condongkan badan kita ke si “Pembicara” dan
dengarkan dengan penuh perhatian
• Ajukan pertanyaan
• Ikuti topik si “Pembicara” dan jangan memotong atau
menyela
• Beri respon positif pada pembicara.
• Tidak disibuki dengan urusan sendiri
5. BAGAIMANA MEMPENGARUHI ORANG

• Cari tahu apa yang mereka


“inginkan”
• Cari tahu apa yang mereka
“butuhkan”
• Cari tahu apa yang mereka
“Sukai”
• Jika kita sudah mengetahui
keinginan dan kebutuhan dan yang
mereka cari, maka kita akan
mudah mempengaruhi orang lain.
7. MENENTUKAN SUASANA HATI ORANG

• Orang sangat condong untuk menanggapi dengan baik perilaku orang


lain.
• Kita akan mendapatkan sesuatu dari apa yang telah kita beri.
• Beberapa detik pertama dalam pertemuan menentukan suasana dan
sifat hubungan.
• “Berikan senyum tulus kita padanya”
KUNCI KETERAMPILAN
BERKOMUNIKASI: HANYA 3:
• Kemampuan mendengarkan (Listening Skills)
• Kemampuan memberi umpan balik (Feedback Skills)
• Kemampuan menyampaikan (Presentation skills)
KESALAHAN DALAM MENDENGARKAN

 Saya tidak memiliki masalah dalam mendengarkan


orang lain!
 Mendengarkan dan mendengar adalah hal yang sama
 Orang yang banyak membaca adalah orang yang
banyak mendengarkan
 Semakin pintar seseorang maka ia akan mjd
pendengar yang semakin baik
 Kemampuan mendengar makin bertambah seiring
bertambahnya umur
 Keterampilan Listening sulit untuk diajarkan
KESALAHAN LAINNYA

• Ingin belajar tapi tak mau mendengarkan


• Berpikir ‘ngomong apa’ daripada ‘apa yg sdh saya dengar’
• Bicara saat kita seharusnya mendengarkan
• Hanya mau mendengar yang ingin kita dengar, bukan apa
adanya
• Tidak memperhatikan (melakukan hal lain, berprasangka,
sibuk dg diri sendiri, memberi label pada orang lain/stero-
type)
TAHAP-TAHAP PROSES
‘LISTENING’

Pesan Pesan Pesan


Dengar
umum tersurat tersirat

Ingat Respon Analisis


7 S UNTUK 1S

• Salam
• Senyum
• Sapa
• Sopan
• Santun DALAM PERGAULAN
• Simak
• Simpatik

Anda mungkin juga menyukai