Filsafat MA 19
Filsafat MA 19
By : R. M Mahrus Alie
Selasa, 22 Oktober
1 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Selamat Datang
Selasa, 22 Oktober
2 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Salam Perubahan
Sekali layar terkembang,
Pantang surut ke pantai
Selasa, 22 Oktober
3 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Selasa, 22 Oktober
4 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Salam Kenal
R. M Mahrus Alie
De Cassablanca Residence B3-32
Kelurahan Cemorokandang – Kota Malang 65138
Hp. 081 233 463 999
Email : radenmas.maok99@gmail.com
Motto : “ Buanglah sampah pada tempatnya.
Membuang sampah2 yang mampet di comberan hati
Bidadari Kecilku :
Najma El Mahrosa Syahnen Najah (Ocha)
Kaysa Mumtaz Tsabita Mahrus (Chesa)
Selasa, 22 Oktober
5 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Selasa, 22 Oktober
6 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Banyak orang yang membuat kesalahan-kesalahan yang tidak perlu ketika terlalu
tegang karena itu...
“BESelasa,
ABLE 22TOOktober
WORK UNDER PRESSURE !”
7 2019 radenmas.maok99@gmail.com
FILSAFAT
Selasa, 22 Oktober
8 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Sebuah pengantar……
Selasa, 22 Oktober
11 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Definisi Filsafat
Selasa, 22 Oktober
13 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Perbincangan filsafat dilakukan secara teratur
menurut sistem yang berlaku sehingga tahapan-
tahapannya mudah diikuti. Perbincangan tersebut
tepat atau tidak dapat diikuti dan diuji oleh orang
lain.
Perbincangan sampai ke akarnya permasalahan,
sampai pada konsekuensinya yang terakhir, yang
merupakan ciri khas berfikir filsafat. Kalau ilmu
bertitik tolak dari asumsi (keyakinan filsafati) maka
filsafat membangun atau memperbincangkan asumsi
tersebut.
Selasa, 22 Oktober
14 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Hakekat atau sesuatu yang hakiki adalah
pemahaman atau hal yang paling mendasar.
Jadi filsafat tidak bicara tentang wujud atau
suatu materi, seperti ilmu pengetahuan, tapi
berbicara tentang makna yang ada
dibelakangnya.
Selasa, 22 Oktober
15 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Filsafat : Hakekat dan Hikmah
Selasa, 22 Oktober
17 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Mempelajari filsafat kata Langeveld mulailah dengan
berfilsafat, caranya mulailah berfikir dalam segala
hal secara mendalam, yaitu berfikir yang tidak
terbatas pada asumsi-asumsi belaka, melainkan
sampai pada konsekuensi-konsekuensinya yang
terakhir.
Beerling mengatakan : mempelajari filsafat dituntut
minat dan kecerdasan yang cukup.Kecerdasan dan
pendalaman minat akan mengantarkan seseorang
pada pemahaman filsafat yang lebih besar.
Selasa, 22 Oktober
18 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Bidang kajian filsafat disebut dengan obyek material
filsafat, yaitu hakekat segala sesuatu, sedang obyek
formal filsafat adalah cara berfikirnya seperti refleksi
dan kontemplasi.
Bahwa tekanan dalam berfilsafat diletakkan pada
persoalan dan pertanyaan, bukan pada
jawabannya.Berfilsafat juga mempertanyakan
pertanyaan. Dalam memastikan kebenaran, filsafat
mempercayakan pada rasio dan akal budi tanpa
memerlukan bukti empiris.
Selasa, 22 Oktober
19 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Filsafat membahas persoalan-persoalan yang belum
atau tidak dapat dibahas oleh ilmu pengetahuan,
seperti persoalan baik-buruk, persoalan wujud
secara keseluruhan, posisi manusia dalam alam
semesta, dan persoalan Tuhan.
Tugas filsafat kata Neitzsche ialah membuat nilai-
nilai hidup baru. Kata orang “life has meaning”, hidup
ada mempunyai arti, artinya dengan filsafat: sesuatu
yang biasa sepertinya kurang berarti dijadikan
sesuatu yang berarti. Semua karya filsafat ialah
usaha untuk membuat seseuatu menjadi berguna
dan berarti, mencipta norma baru.
Selasa, 22 Oktober
20 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Metode Filsafat
Selasa, 22 Oktober
24 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Kebenaran Filsafat
Setiap manusia bertanya, mesti membutuhkan jawaban yang
benar, permasalahannya adalah apakah kebenaran itu? Ini
merupakan masalah penting dalam filsafat pada umumnya,
khususnya dalam filsafat ilmu. Kebenaran merupakan hasil
penilaian, lalu apa yang menjadi dasar penilaian itu?. Boleh jadi
subyektif, yaitu berdasarkan norma, nilai dan keyakinan orang.
Boleh jadi juga obyektif, yaitu berdasarkan ukuran-ukuran,
manfaat, dan lain-lain terhadap obyeknya sendiri.
Ada dua kemungkinan dasar pengukuran kebenaran, yaitu
kebenaran apriori atau hipotesis, yaitu kebenaran berdasarkan
akal semata, secara logika tanpa memerlukan bukti empiris,
dan kebenaran aposteriori atau empiris yaitu, kebenaran yang
ditemukan dilapangan melalui suatu abstraksi berupa ukuran-
ukuran dari wujud apa yang ingin diketahui
Selasa, 22 Oktober
25 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Immanuel Kant berpendapat bahwa ilmu pengetahuan harus
berdasar sintetis apriori dan analitis aposteriori. Maksudnya,
bahwa kebenaran ilmu pengetahuan itu harus berdasarkan
penggunaan akal atau pemikitan teoritis yang disebut hipotesis
dan teruji oleh bukti faktual yang menguatkan berupa hasil
pengukuran obyektif. Jika hipotesis telah terbukti didukung
fakta dilapangan maka kebenaran ilmiyah dinilai telah sah.
Kebenaran filsafat tidak demikian, karena wacana filsafat
berdasar penggunaan atau pengembaraan akal semata, yaitu
sebuah kebanaran yang hakiki bersifat subyektif, hasil
pandangan pemikiran dari berbagai sudut pandang pemikiran.
Oleh karena itu tak bisa dibandingkan dalam arti baik, buruk
dan benar-salahnya.
Selasa, 22 Oktober
26 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Suatu pemikiran yang mendalam dan jernih sangat
mungkin mencapai kebenaran tertinggi, lebih tinggi
daripada hasil pengukuran dilapangan. Pengukuran
dilapanganpun boleh jadi kurang baik nilainya
karena alat ukur yang tidak canggih dan
pengkurannya sendiri yang tidak akurat.
Adapun yang dimaksud dengan subyektif adalah
suatu pendapat berdasarkan kemampuan atau
keadaan dan sudut pandang subyek, sedangkan
obyektif adalah sesuai dengan keadaan obyek atau
wujudnya.
Selasa, 22 Oktober
27 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Lahirnya Filsafat
Selasa, 22 Oktober
28 2019 radenmas.maok99@gmail.com
HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT
DAN AGAMA
Selasa, 22 Oktober
29 2019 radenmas.maok99@gmail.com
FILSAFAT, karena selalu berhadapan dengan
alam empiris, (metafisika, ghaib) maka ia
komit dengan organon (alatnya) yaitu logika.
Cara kerjanya selalu diawali dengan
pertanyaan apa., berpikir logis, sistematis,
radikal, dan universal.
Selasa, 22 Oktober
30 2019 radenmas.maok99@gmail.com
AGAMA, menemukan konsep
kebenaran bersumber pada wahyu,
kebenarannya bersifat mutlak,
absolut sebagiai kebenaran
tertinggi.
Selasa, 22 Oktober
31 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Ilmu kebenarannya bersifat empiris, filsafat
kebenarannya bersifat spekulatif (berdasarkan
nalar dan logika), keduanya bersifat nisbi.
Agama kebenarannya bersifat absolut mutlak,
dalam penentuannya semua perlu perumusan
Selasa, 22 Oktober
32 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Filsafat melihat segala sesuatu dari sudut
bagaimana seharusnya (Das Solen),
sedangkan ilmu berkenaan dengan fakta
sebagaimana adanya (Das Sein). Keduanya
mempunyai hubungan yang saling mengisi dan
melengkapi (komplementer), filsafat
memberikan landasan dasar bagi ilmu, dan
ilmu memberikan bahan-bahan untuk
pemikiran filosofis.
Selasa, 22 Oktober
33 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Sebuah renungan….
Selasa, 22 Oktober
34 2019 radenmas.maok99@gmail.com
HIDUP BUKAN UNTUK DI KALKULASI,
NAMUN DI JALANI….
Ketika kita berhenti berkompetisi,
maka itulah “kekalahan” yang sejati
Selasa, 22 Oktober
35 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Waktu terus berjalan…..
11 12
1
10 2
9 3
8 4
7 5
6
COGITO ERGO SUM
Selasa, 22 Oktober
36 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Mari kita diskusikan
Selasa, 22 Oktober
37 2019 radenmas.maok99@gmail.com