Anda di halaman 1dari 37

TINJAUAN KRITIS FILSAFAT

(Pengantar Filsafat Ilmu)

By : R. M Mahrus Alie

Selasa, 22 Oktober
1 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Selamat Datang

Selasa, 22 Oktober
2 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Salam Perubahan
Sekali layar terkembang,
Pantang surut ke pantai

Selasa, 22 Oktober
3 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Selasa, 22 Oktober
4 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Salam Kenal

 R. M Mahrus Alie
 De Cassablanca Residence B3-32
Kelurahan Cemorokandang – Kota Malang 65138
 Hp. 081 233 463 999
 Email : radenmas.maok99@gmail.com
 Motto : “ Buanglah sampah pada tempatnya.
Membuang sampah2 yang mampet di comberan hati
 Bidadari Kecilku :
 Najma El Mahrosa Syahnen Najah (Ocha)
 Kaysa Mumtaz Tsabita Mahrus (Chesa)
Selasa, 22 Oktober
5 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Selasa, 22 Oktober
6 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Banyak orang yang membuat kesalahan-kesalahan yang tidak perlu ketika terlalu
tegang karena itu...
“BESelasa,
ABLE 22TOOktober
WORK UNDER PRESSURE !”
7 2019 radenmas.maok99@gmail.com
FILSAFAT

Selasa, 22 Oktober
8 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Sebuah pengantar……

 Apakah mungkin manusia berhenti


berpikir? Tak ada yang dipikirkan
dalam hidupnya?
 Manusia itu makhluk yang cenderung
dan mencintai kebenaran itulah awal
dari arti filsafat atau Philoshopia yang
merupakan rangkaian dari asal kata
“Philos atau philein” dan “Shopia atau
sofein” yang memiliki arti “mencintai
kebijaksanaan/ kebenaran”
Selasa, 22 Oktober
9 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Pengertian secara etimologi

 Arti kata “philein” itu “cinta” sementara


“Philos” punya arti: mencintai, menghormati,
dan menikmati.
 Sedang kata “Shopia atau sofien” punya arti:
kehikmatan, kebenaran, kebaikan,
kebijaksanaan, dan atau kejernihan.
 Dibahasakan dalam bahasa inggris
“philosophy” disebut dalam bahasa arab
“Falsafah, falsafat atau hikmah”
Selasa, 22 Oktober
10 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Arti praktis filsafat

 Filsafat adalah alam berfikir atau alam pikiran,


berfilsafat adalah berfikir.
 Langeveld berpendapat bahwa filsafat adalah suatu
perbincangan mengenai segala hal, sarwa sekalian
alam secara sistematis sampai ke akar-akarnya.
 Sebuah wacana atau perbincangan mengenai
segala hal secara sistematis sampai konsekuensi
terakhir yang bertujuan menemukan hakekatnya
(kebenaran, kebaikan dan keindahan).

Selasa, 22 Oktober
11 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Definisi Filsafat

 Bahwa filsafat memiliki ciri kegiatan berupa


pembicaraan yang mengandalkan pada
pemikiran, tanpa verifikasi uji empiris.
“Perbincangan dengan menutup mata” kata
Brouwer, artinya keputusan atau pendapat
filsafat tidak perlu didasari bukti kebenaran,
baik melalui ekperimen maupun pencarian
data lapangan.
Selasa, 22 Oktober
12 2019 radenmas.maok99@gmail.com
 Bahwa apa yang dibicarakan (materi) filsafat
adalah segala hal yang menyangkut
keseluruhan yang ada sehingga disebut
perbincangan universal. Tidak ada yang
tidak dibicarakan oleh filsafat. Ada atau tidak
ada permasalahan, semua diperbincangkan
oleh filsafat.

Selasa, 22 Oktober
13 2019 radenmas.maok99@gmail.com
 Perbincangan filsafat dilakukan secara teratur
menurut sistem yang berlaku sehingga tahapan-
tahapannya mudah diikuti. Perbincangan tersebut
tepat atau tidak dapat diikuti dan diuji oleh orang
lain.
 Perbincangan sampai ke akarnya permasalahan,
sampai pada konsekuensinya yang terakhir, yang
merupakan ciri khas berfikir filsafat. Kalau ilmu
bertitik tolak dari asumsi (keyakinan filsafati) maka
filsafat membangun atau memperbincangkan asumsi
tersebut.

Selasa, 22 Oktober
14 2019 radenmas.maok99@gmail.com
 Hakekat atau sesuatu yang hakiki adalah
pemahaman atau hal yang paling mendasar.
Jadi filsafat tidak bicara tentang wujud atau
suatu materi, seperti ilmu pengetahuan, tapi
berbicara tentang makna yang ada
dibelakangnya.

Selasa, 22 Oktober
15 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Filsafat : Hakekat dan Hikmah

 Orang berkata:” apa hikmah dari semua ini?”


itu berarti mencari latar belakang terdalam
kejadian sesuatu dengan kajian secara
filsafat, yaitu apa, bagaimana dan mengapa
sesuatu itu terjadi yang dalam filsafat disebut
dengan ontologi, epistemologi dan aksiologi.
 Hakekat dan Hikmah merupakan nama atau
sebutan Al Qur’an, dengan demikian kitab ini
mengajarkan untuk mengkaji kehidupan
secara mendalam (bukan paksaan) dan
secara seimbang mendialektikakan logika,
16 etika dan estetika.
Selasa, 22 Oktober
2019 radenmas.maok99@gmail.com
Filsafat : Ragu dan Bimbang

 Kalau pada zaman purba diawali dengan rasa


keheranan melihat alam, maka pada zaman kini
filsafat diawali dari keraguan dan kebimbangan yang
menjadi penyakit kemanusiaan yang mengganggu
pikiran.
 Penemuan ilmu pengetahuan yang terus berubah,
pola kehidupan manusia yang begitu cepat berubah,
itulah sebabnya para ilmuwan seperti Einstein
mencoba berfikir lebih keakar masalah dengan
menekuni dan menulis filsafat.

Selasa, 22 Oktober
17 2019 radenmas.maok99@gmail.com
 Mempelajari filsafat kata Langeveld mulailah dengan
berfilsafat, caranya mulailah berfikir dalam segala
hal secara mendalam, yaitu berfikir yang tidak
terbatas pada asumsi-asumsi belaka, melainkan
sampai pada konsekuensi-konsekuensinya yang
terakhir.
 Beerling mengatakan : mempelajari filsafat dituntut
minat dan kecerdasan yang cukup.Kecerdasan dan
pendalaman minat akan mengantarkan seseorang
pada pemahaman filsafat yang lebih besar.

Selasa, 22 Oktober
18 2019 radenmas.maok99@gmail.com
 Bidang kajian filsafat disebut dengan obyek material
filsafat, yaitu hakekat segala sesuatu, sedang obyek
formal filsafat adalah cara berfikirnya seperti refleksi
dan kontemplasi.
 Bahwa tekanan dalam berfilsafat diletakkan pada
persoalan dan pertanyaan, bukan pada
jawabannya.Berfilsafat juga mempertanyakan
pertanyaan. Dalam memastikan kebenaran, filsafat
mempercayakan pada rasio dan akal budi tanpa
memerlukan bukti empiris.

Selasa, 22 Oktober
19 2019 radenmas.maok99@gmail.com
 Filsafat membahas persoalan-persoalan yang belum
atau tidak dapat dibahas oleh ilmu pengetahuan,
seperti persoalan baik-buruk, persoalan wujud
secara keseluruhan, posisi manusia dalam alam
semesta, dan persoalan Tuhan.
 Tugas filsafat kata Neitzsche ialah membuat nilai-
nilai hidup baru. Kata orang “life has meaning”, hidup
ada mempunyai arti, artinya dengan filsafat: sesuatu
yang biasa sepertinya kurang berarti dijadikan
sesuatu yang berarti. Semua karya filsafat ialah
usaha untuk membuat seseuatu menjadi berguna
dan berarti, mencipta norma baru.
Selasa, 22 Oktober
20 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Metode Filsafat

 Metode sistematis adalah cara mempelajari filsafat


mengenai materi atau masalah-masalah yang
dibicarakan filsafat. Sistematis artinya adanya
susunan dan urutan, juga kaitan suatu masalah
dengan materi atau masalah lain yang terdapat
dalam filsafat.
 Metode historis adalah cara mempelajari filsafat
berdasarkan urutan waktu, perkembangan pemikiran
filsafat yang telah terjadi, sejak kelahirannya sampai
saat ini, sepanjang dapat dicatat dan memenuhi
syarat-syarat penulisan sejarah. Terdapat
periodisasi perkembangan pemikiran kefilsafatan
yang berbeda.Selasa, 22 Oktober
21 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Masalah Filsafat

 Studi filsafat kerab diabaikan orang karena tidak ada


hubungannya dengan masalah nyata dalam kehidupan
sehari-hari, tapi bagai latihan berpikir, seperti mengisi
teka-teki silang.
 Anggapan itu tidak tepat sebab berfikir filsafat adalah
perbincangan mencari hakekat sesuatu gejala atau
segala hal yang ada. Filsafat adalah landasan atau
tumpuan segala hal, jika salah memilih tentunya
berbahaya, sedikitnya akan merugikan.
 Apabila kehidupan berpengetahuan itu diibaratkan
sebuah pohon, maka filsafat itu adalah akarnya, yaitu
bagaian yang berhubungan langsung dengan sumber
kehidupan pohon tersebut, sedang batang, dahan,
ranting, daun bunga dan buah menjadi bahan kajian ilmu
22 pengetahuan.Selasa, 22 Oktober
2019 radenmas.maok99@gmail.com
 Masalah penting lain, bahwa suatu pandangan filsafat
tidak akan hilang atau terganti oleh pandangan filsafat
berikutnya, meski bertujuan untuk mengoreksi. Hal itu
dapat terjadi karena pandangan filsafat adalah
perbincangan rasional semata, tapi mendalam dan
melibatkan seluruh jiwa raga dan eksistensinya.
Kebenaranya selain relatif juga mendasar.
 Oleh karena itu, jika ada pendapat dikoreksi pendapat
baru, bukan berarti yang pertama hilang, diganti yang
kedua, tapi menjadi dua pandangan, dan jika ada
pendapat yang memadukan dua pandangan tersebut,
maka melahirkan tiga pandangan atau pendapat.
Perubahan tersebut akan terus berkembang tak ada
henti-hentinya, dengan demikian, ilmu pengetahuan yang
didasarinya pun
Selasa,akan berubah dalam arti berkembang
22 Oktober
23 terus. 2019 radenmas.maok99@gmail.com
 Manfaat lain, bahwa filsafat sebuah usaha berfikir
integratif, yaitu usaha mengintegrasikan pandangan-
pandangan ilmu pengetahuan yang cenderung
melihat sesuatu secara sempit dan terkotak-kotak
dalam ruang, waktu, tempat dan keadaan tertentu.
Solah-olah alam ini dapat dibagi-bagi secara
terpisah tak ada hubungannya lagi. Filsafat
memandang segala sesuatu dalam suatu sistem
keseluruhan dalam segala aspeknya, sebagai akibat
dari kebiasaan melihat sesuatu dari akarnya.

Selasa, 22 Oktober
24 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Kebenaran Filsafat
 Setiap manusia bertanya, mesti membutuhkan jawaban yang
benar, permasalahannya adalah apakah kebenaran itu? Ini
merupakan masalah penting dalam filsafat pada umumnya,
khususnya dalam filsafat ilmu. Kebenaran merupakan hasil
penilaian, lalu apa yang menjadi dasar penilaian itu?. Boleh jadi
subyektif, yaitu berdasarkan norma, nilai dan keyakinan orang.
Boleh jadi juga obyektif, yaitu berdasarkan ukuran-ukuran,
manfaat, dan lain-lain terhadap obyeknya sendiri.
 Ada dua kemungkinan dasar pengukuran kebenaran, yaitu
kebenaran apriori atau hipotesis, yaitu kebenaran berdasarkan
akal semata, secara logika tanpa memerlukan bukti empiris,
dan kebenaran aposteriori atau empiris yaitu, kebenaran yang
ditemukan dilapangan melalui suatu abstraksi berupa ukuran-
ukuran dari wujud apa yang ingin diketahui

Selasa, 22 Oktober
25 2019 radenmas.maok99@gmail.com
 Immanuel Kant berpendapat bahwa ilmu pengetahuan harus
berdasar sintetis apriori dan analitis aposteriori. Maksudnya,
bahwa kebenaran ilmu pengetahuan itu harus berdasarkan
penggunaan akal atau pemikitan teoritis yang disebut hipotesis
dan teruji oleh bukti faktual yang menguatkan berupa hasil
pengukuran obyektif. Jika hipotesis telah terbukti didukung
fakta dilapangan maka kebenaran ilmiyah dinilai telah sah.
 Kebenaran filsafat tidak demikian, karena wacana filsafat
berdasar penggunaan atau pengembaraan akal semata, yaitu
sebuah kebanaran yang hakiki bersifat subyektif, hasil
pandangan pemikiran dari berbagai sudut pandang pemikiran.
Oleh karena itu tak bisa dibandingkan dalam arti baik, buruk
dan benar-salahnya.
Selasa, 22 Oktober
26 2019 radenmas.maok99@gmail.com
 Suatu pemikiran yang mendalam dan jernih sangat
mungkin mencapai kebenaran tertinggi, lebih tinggi
daripada hasil pengukuran dilapangan. Pengukuran
dilapanganpun boleh jadi kurang baik nilainya
karena alat ukur yang tidak canggih dan
pengkurannya sendiri yang tidak akurat.
 Adapun yang dimaksud dengan subyektif adalah
suatu pendapat berdasarkan kemampuan atau
keadaan dan sudut pandang subyek, sedangkan
obyektif adalah sesuai dengan keadaan obyek atau
wujudnya.

Selasa, 22 Oktober
27 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Lahirnya Filsafat

 Pertentangan antara Mitos dan Logos


 Rasa ingin tahu
 Rasa kagum
 Perkembangan kesusastraan

Selasa, 22 Oktober
28 2019 radenmas.maok99@gmail.com
HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT
DAN AGAMA

ILMU, mencari kebenaran dengan cara


penyelidikan (riset) sesuai dengan
eksistensinya yang berhubungan dengan alam
empiris.Dalam penyelidikan ilmu selalu
mencari hukum sebab akibat. Sebagai hukum
sebab akibat maka kebenaranya pasti ada.

Selasa, 22 Oktober
29 2019 radenmas.maok99@gmail.com
FILSAFAT, karena selalu berhadapan dengan
alam empiris, (metafisika, ghaib) maka ia
komit dengan organon (alatnya) yaitu logika.
Cara kerjanya selalu diawali dengan
pertanyaan apa., berpikir logis, sistematis,
radikal, dan universal.

Selasa, 22 Oktober
30 2019 radenmas.maok99@gmail.com
AGAMA, menemukan konsep
kebenaran bersumber pada wahyu,
kebenarannya bersifat mutlak,
absolut sebagiai kebenaran
tertinggi.

Selasa, 22 Oktober
31 2019 radenmas.maok99@gmail.com
 Ilmu kebenarannya bersifat empiris, filsafat
kebenarannya bersifat spekulatif (berdasarkan
nalar dan logika), keduanya bersifat nisbi.
Agama kebenarannya bersifat absolut mutlak,
dalam penentuannya semua perlu perumusan

Selasa, 22 Oktober
32 2019 radenmas.maok99@gmail.com
 Filsafat melihat segala sesuatu dari sudut
bagaimana seharusnya (Das Solen),
sedangkan ilmu berkenaan dengan fakta
sebagaimana adanya (Das Sein). Keduanya
mempunyai hubungan yang saling mengisi dan
melengkapi (komplementer), filsafat
memberikan landasan dasar bagi ilmu, dan
ilmu memberikan bahan-bahan untuk
pemikiran filosofis.
Selasa, 22 Oktober
33 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Sebuah renungan….

 Kebenaran kita berkemungkinan Salah


 Kesalahan orang lain berkemungkinan
Benar
 Hanya Kebenaran Tuhan yang Maha
Benar, yang benar-benar benar….

Selasa, 22 Oktober
34 2019 radenmas.maok99@gmail.com
HIDUP BUKAN UNTUK DI KALKULASI,
NAMUN DI JALANI….
Ketika kita berhenti berkompetisi,
maka itulah “kekalahan” yang sejati

Selasa, 22 Oktober
35 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Waktu terus berjalan…..

11 12
1
10 2

9 3

8 4
7 5
6
COGITO ERGO SUM
Selasa, 22 Oktober
36 2019 radenmas.maok99@gmail.com
Mari kita diskusikan

Terima kasih atas


perhatiannya

Selasa, 22 Oktober
37 2019 radenmas.maok99@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai