1 Golo Ruu 57 3 12 39 0 15
4 Nantal 80 0 2 70 0 2
5 Coal 136 4 35 93 0 39
6 Sama 40 2 3 35 0 5
8 Lawi 121 8 36 76 0 44
9 Pangga 238 9 27 184 0 36
10 Golo pua 50 2 20 27 0 22
11 Suka kiong 93 4 28 52 0 32
12 Bangka lewat 82 4 13 64 0 17
Kesulitan belajar.
Kemampuan kognitifnya lemah.
Mudah lelah dan tak lincah dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya.
Memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang penyakit infeksi di kemudian hari,
karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah.
Memilki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai penyakit kronis
(diabetes, penyakit jantung, kanker, dan lain-lain) di usia dewasa.
BAGAIMANA CARA MENANGANI STUNTING
Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara terbaik dalam
mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dalam
jumlah yang cukup. Apabila Ibu mendapati berat badan yang berada di bawah
normal atau kondisi Kurang Energi Kronis (KEK), maka Ibu perlu diberikan
asupan makanan tambahan.
Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama
masa kehamilan.
Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit.
Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi lahir
dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Bayi sampai dengan usia 6 bulan eksklusif diberi Air Susu Ibu (ASI) saja.
Mulai usia 6 bulan, selain ASI, bayi diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih.
Bayi dan anak memperoleh kapsul vitamin A, dan imunisasi dasar yang lengkap.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah
tangga.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH STUNTING
Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari pertama kehidupan bayi.
Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan, maupun puskesmas.
Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.
Rutin memantau pertumbuhan balita.
Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.
Memberikan asupan gizi yang cukup sesuai kebutuhan harian anak.
Mengajarkan anak pengetahuan terkait gizi dan kesehatan.
Membiasakan anak untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pola gizi seimbang, tidak
merokok, dan tidak memakai narkoba.
Mengajarkan anak mengenai kesehatan reproduksi.
Memahami seputar keluarga berencana (KB).
Melakukan deteksi dini terkait penyakit menular dan tidak menular.
Senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), pola gizi seimbang, tidak merokok, dan tidak
memakai narkoba.
TERIMA KASIH