Agama
Agama
Kelompok 2
1. Berakal.
Antara lain 2. Dengan kehendak sendiri, tidak sah dijual beli orang
1. Syarat orang
yang beraqad yang dipaksa dengan tidak benar.
3. Keadaannya tidak mubajir (pemboros), karena harta
orang yang mubajir itu ditangan walinya.
1. Harus suci/halal
2. Dapat diserah terimakan
3. Dapat dimanfaatkan secara syara,
Antara lain : 4. Milik sendiri atau milik orang lain dengan
kuasa atasnya
5. Berupa materi dan sifat-sifatnya dapat
dinyatakan secara jelas.
( Mas,adi.2002 : 123)
D. Jual Beli Yang Sah Tetapi Adapun
Jual beli yang sah adalah jual
Terlarang beliyang memenuhi rukun dan syarat dalam
jual beli. Sebaliknya jual beli yang terlarang
adalah jual beli yang tidak memenuhi rukun
dan syaratnya, yang menjadi pokok sebab
Beberapa jual beli yang sah tetapi timbulnya larangan adalah :
terlarang :
1. Membeli barang dengan harga
yang lebih mahal daripada harga
pasar.
2. Membeli barang yang sudah dibeli 1. Menyakiti si penjual, pembeli, atau
orang lain yang masih dalam masa orang lain.
khiyar. 2. Menyempitkan gerakan pasaran.
3. Mencegat orang-orang yang 3. Merusak ketentraman umum.
datang dari desa diluar kota.
4. Membeli barang untuk ditahan ( Rasyid,1976 : 273)
agar dapat dijual dengan harga
yang lebih mahal.
5. Menjual suatu barang yang
berguna, tetapi kemudian
dijadikan alat maksiat oleh yang
membelinya.
Makna khiyar berarti boleh memilih
E. Khiyar Dalam diantara dua, apakah aakan meneruskan jual
Jual Beli beli atau mengurungkannya (membatalkanna).
Menurut ulama fiqih seperti dikutip oleh
Rachmat Syafi’I, Khiyar adalah : “ Suatu
fungsinya keadaan yang menyebabkan aqid memilih hak
Fungsi khiyar untuk memutuskan aqadnya ( menjadikan atau
menurut Syara, adalah membatalkannya) jika khiyar tersebut berupa
agar kedua orang yang khiyar syarat, khiyar aib atau ru’yah atau
berjual beli dapat hendaklah memilih diantara dua barang jika
memikirkan dampak khiyar ta’yin”.
positif dan negatif
masing-masing dengan
pandangan kedepan
supaya tidak terjadi
penyesalan dikemudian
hari yang disebabkan
merasa tertipu atau tidak
adanya kecocokan dalam
membeli barang yang
telah dipilih
Khiyar
( Al-fauzan, 2002:24)
G. Perbedaan Jual Beli Dan Riba
1. Jual-beli adalah dihalalkan oleh Allah Swt. Sedangkan riba jelas telah
diharamkan-Nya, dan wajib atas setiap hamba untuk menerimanya
secara mutlak.
2. Transaksi jual beli pasti akan menghadapi hal-hal: untung rugi,
sedangkan jual-beli dengan cara riba hanya akan mendapatkan
keuntungan dan tidak akan pernah menemui kerugian,
bagaimanapun keadaannya, tidak perlu keseriusan dan
kesungguhan.
3. Jual-beli pasti didalamnya ada pertukaran barang dan keuntungan
diperoleh oleh kedua belah pihak( penjual dan pembeli), namun riba
hanya memberi keuntungan kepada satu pihak saja yaitu penjual.
4. Allah menjadikan cara bermuamalah interpersonal dan mencari
harta adalah dengan cara setiap orang bisa saling mengambil
keuntungan satu sama lain dengan cara bekerja.
Kesimpulan