Pada pasien diberikan terapi medikamentosa berupa Thiamphenicol 500mg 3x1 tab,
Paracetamol 500mg 3x1 tab, Ranitidin 2x150mg tab, dan diberikan vitamin B
complex 2x50 mg tab.
• Nonmedikamentosa
Fungsi biologis
Pasien tinggal bersama dengan istri, 1 - Edukasi mengenai penyakit dan - Terselenggaranya penyuluhan 4
orang anak, dan kedua iparnya 2 pencegahannya melalui - Keluhan berkurang
4
bersama anak menantu iparnya. Tidak penyuluhan
ada riwayat keluarga yang menderita - Konseling untuk menanamkan
penyakit yang sama perilaku hidup bersih dan sehat di
seluruh anggota keluarga
Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
- Pendapatan keluarga yang kurang 2 - Edukasi dan motivasi untuk menambah - Pasien berniat untuk memanfaatkan waktu 4
penghasilan dengan memanfaatkan luang untuk memperoleh penghasilan
waktu luang tambahan
- Berobat hanya jika ada keluhan 3 - Edukasi dan motivasi untuk - Keluarga sudah berkeinginan untuk 4
memeriksakan kesehatan berkala memeriksakan kesehatan secara berkala
karena adanya resiko untuk terjadinya
kekambuhan
Lingkungan rumah
- Ventilasi dan penerangan di dalam rumah 2 - Memperbaiki ventilasi dan penerangan - Pintu rumah sudah sering dibuka pada siang 4
kurang dengan membuka pintu rumah pada hari
siang hari
Total skor: 11 24
Rata-rata skor: 2,6 3,4
PEMBAHASAN
Dari hasil kunjungan tersebut, sesuai konsep Mandala of Health, berupa dari
segi perilaku kesehatan pasien masih mengutamakan kuratif daripada preventif
dan memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakit yang pasien derita.
Konsep mandala of health mencakup beberapa komponen penting yaitu human
biology, lingkungan psikososial, ekonomi dan lingkungan rumah serta lingkungan
tempat tinggal.
Human biology, keluhan – keluhan yang timbul akibat penyakit pasien mengganggu
aktivitas pasien. Sehingga pasien diberi edukasi bahwa dengan meminum obat rutin
dan istirahat tirah baring dapat mengurangi gejala yang ditimbulkan serta
penyakitnya dapat membaik.
Lingkungan Psikososial, pasien merasa cukup bahagia dengan keadaan
keluarganya saat ini, hubungan antar anggota keluarga juga terbilang dekat dan
jarang mengalami suatu masalah. Sehingga hal tersebut dapat mendukung
kesembuhan pasien, dikarenakan keluarga memberikan dukungan untuk
kesembuhan pasien.
PEMBAHASAN
Ekonomi, pendapatan keluarga inti pasien bergantung pada pasien dan istrinya dan
pendapatan tersebut untuk memenuhi seluruh kebutuhan anggota keluarga terbilang masih
kurang. Sehingga keluarga diberikan motivasi untuk memiliki sumber pendapatan tambahan
agar ada dana alokasi khusus untuk kesehatan.
Lingkungan Rumah, hubungan pasien dengan tetangga sekitar rumah terjalin akrab, terlihat
ketika kami berkunjung ke rumah pasien dan bertanya dimana rumah pasien, semua warga
mengetahui pasien. Dalam hal ini pasien memiliki hubungan antar tetangga yang baik
sehingga dapat terhindar dari stress psikososial yang dapat memperberat penyakit pasien.
Pemukiman pasien merupakan pemukinan yang padat sehingga kondisi rumah pasien kurang
mendapat sinar matahari langsung/ lembab, kemudian diperparah dengan rumah pasien yang
hanya memiliki 2 jendela di lantai bawah yang tidak pernah dibuka, dan 1 jendela yang
berada dilantai atas. Lingkungan rumah pasien juga banyak bertumpuk pakaian yang
bercampur baur, sisa makanan yang tidak segera dibersihkan. Hal tersebut menjadi salah
satu faktor untuk berkembangnya bakteri. Sehingga pasein dan kelurga diberikan edukasi
mengenai pentingnya ventilasi untuk pencahayaan rumah dan juga kebersihan rumah.
PEMBAHASAN
Menurut Kementerian kesehatan RI No.829/Menkes/SK/VII/1999 luas ruang tidur minimal 8
m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali
anak dibawah umur lima tahun. Kepadatan penghuni kamar tidur yang tidak memenuhi syarat
akan menghalangi proses pertukaran udara bersih sehingga kebutuhan udara bersih tidak
terpenuhi. Serta mengenai pentingnya perbaikan gizi pasien, dengan memberitahukan pasien
untuk makan-makanan yang bergizi, serta meningkatkan intensitas makannya serta istirahat
yang cukup.
Selanjutnya diberikan kembali edukasi terhadap pasien dan keluarga pasien mengenai
pentingnya istirahat total atau tirah baring untuk mengurangi motilitas usus sehingga usus
dapat beristirahat. Selain itu penting pula di edukasi mengenai pola hidup bersih seperti
mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air untuk menghindari penularan ke
anggota keluarga yang lain. Disampaikan pula bahwa penting untuk rutin meminum obat
antibiotic hingga tuntas agar tidak terjadi resistensi antibiotic serta pasien dapat sembuh total.
PEMBAHASAN
Pada kunjungan kedua dilakukan pada tanggal 18 September 2019, bertujuan untuk
mengetahui gejala klinis dan apakah telah menerapkan gaya hidup bersih dan sehat sehingga
rantai penularan penyakit ini dapat diputuskan. Dari hasil anamnesis, pasien masih nyeri
kepala, demam kadang-kadang, sudah tidak mual, nyeri perut kadang-kadang, BAB lancar,
dan merasa lebih sehat dibandingkan dengan kunjungan pertama kali, sehingga semakin
termotivasi untuk sembuh dengan meminum obat teratur sesuai anjuran dokter.
Keadaan rumah Tn. J masih kurang bersih, sisa makanan masih berserakan dan gelap. Pintu
rumah pasien sudah sering di buka. Selanjutnya diberikan kembali edukasi mengenai
pentingya menjaga kebersihan makanan dan lingkungan rumah pasien.
DEPAN RUMAH
RUANG TAMU
RUANG KELUARGA
DAPUR DAN KAMAR MANDI
SKOR APGAR
Respons
KRITERIA PERTANYAAN Hampir selalu Kadang
Hampir tidak
pernah
Kasih Apakah pasien puas dengan kehangatan / kasih sayang yang diberikan
keluarga
√
Sayang
Apakah pasien puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk
Kebersamaan
menjalin kebersamaan
√
TOTAL
Skoring : Hampir selalu=2 , kadang-kadang=1 , hampir tidak pernah=0
Total skor
8-10 = fungsi keluarga sehat
4-7 = fungsi keluarga kurang sehat
0-3 = fungsi keluarga sakit
Dari tabel APGAR keluarga diatas total nilai skoringnya adalah 9, ini menunjukan fungsi keluarga sehat.
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
(SEBELUM INTERVENSI)
No. Indikator Suami Istri Anak Keluarga Point
Nilai Y = 1 (Satu)
Nilai T = 0 (Nol)
Nilai N = Indikator yang tidak ada
Catatan :
• >0,800 : Keluarga Sehat
• 0,500-0,800 : Keluarga Prasehat
• <0,500 : Keluarga Tidak Sehat
Indeks Keluarga Sehat Sebelum Intervensi = 7 : (12 – 3) = 7 : 9 =
0,78 (Keluarga Pra Sehat)
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
(SETELAH INTERVENSI)
No. Indikator Suami Istri Anak Keluarga Point
Nilai Y = 1 (Satu)
Nilai T = 0 (Nol)
Nilai N = Indikator yang tidak ada
Catatan :
• >0,800 : Keluarga Sehat
• 0,500-0,800 : Keluarga Prasehat
• <0,500 : Keluarga Tidak Sehat
Indeks Keluarga Sehat Setelah Intervensi = 7 : (12 – 3) = 7 : 9 = 0,78
(Keluarga Pra Sehat)
FOLLOW UP
Kepatuhan Tirah Baring
No. Tanggal Keluhan
minum obat