Anda di halaman 1dari 36

HEPATITIS B DAN C DI

TEMPAT KERJA
DEFINISI HEPATITIS
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang
hati dan dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronik
dan secara potensial merupakan infeksi hati yang dapat
berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis.

Hepatitis C adalah infeksi yang disebabkan oleh virus


hepatitis C (HCV). Virus ini paling banyak ditularkan melalui
kontak dengan darah yang terkontaminasi dan jarum suntik
narkoba yang digunakan bersama-sama.
Jenis Hepatitis
• Hepatitis A
Virus hepatitis A menyebabkan hepatitis A. Kasus hepatitis
A ringan tidak memerlukan pengobatan, dan kebanyakan
orang yang terinfeksi bisa pulih sepenuhnya tanpa
kerusakan hati permanen.
• Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh
virus hepatitis B (HBV). Virus ini ditularkan melalui kontak
dengan darah, air mani, dan cairan tubuh lainnya yang
mengandung virus HBV
• Hepatitis C
Hepatitis C adalah infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis C
(HCV). Hepatitis C pada umumnya dianggap sebagai infeksi yang
paling serius dari segala jenis virus hepatitis. Tidak ada vaksin
pencegahan untuk HCV.
• Hepatitis D
Penderita HBV biasanya terkena infeksi HDV. Vaksin hepatitis B
juga memberikan perlindungan terhadap infeksi HDV.
• Hepatitis E
Hepatitis E paling banyak ditularkan melalui konsumsi air atau
makanan yang terkontaminasi feses bervirus HEV.
Virus Hepatitis
Keterangan
A B C D E

Masa Inkubasi 15-45 hari 30-180 hari 15-150 hari 30-180 hari 30-180 hari

Penularan Fekal/Oral Darah/sekret Darah Darah Fekal/Oral

Tipe Penyakit Akut Akut/Kronis Akut/Kronis Akut/Kronis Akut

Karier Tidak Ya Ya Ya Tidak

Sirosis Tidak Ya Ya Ya Tidak

Hepatoma Tidak Ya Ya Ya Tidak


Penyebab Penyakit
Hepatitis B dan C
Penyakit Hepatitis B adalah penyakit hati yang disebabkan
oleh Virus Hepatitis B atau VHB.
Virus Hepatitis B atau VHB ditularkan melalui:

Kontak seksual Jarum Suntik

Transfusi Darah Dari Ibu ke Anak

Alat Cukur Gunting Kuku

Penyebab Hepatitis B
Peradangan ini bisa disebabkan oleh zat kimia, obat-obatan, terlalu banyak minum alkohol
atau beberapa jenis virus. Hepatitis C, atau “hep C”, disebabkan oleh virus hepatitis C.
Virus Hepatitis C ditularkan melalui:

 Menggunakan jarum suntik bekas pakai.


 Berhubungan seks tanpa kondom dengan
penderita hepatitis C.
 Mendapat transfusi darah dari penderita.
 Menjalani prosedur medis dengan peralatan
yang tidak steril.
 Berbagi penggunaan sikat gigi, gunting kuku,
atau alat cukur dengan penderita
 Pekerja yang makan dikantin umum yang kurang
terjaga higienitasnya
Penyebab Hepatitis C
Gejala Keluhan
Hepatitis B dan C
Tanda dan gejala dari penyakit
Hepatitis B

flu like symptoms


Pada stadium prodromal
• Kemerahan kulit dan nyeri • Kulit dan mata berwarna
sendi kuning (jaundice)
• Hilangnya nafsu makan • Nyeri sendi
• Mual dan muntah • Demam dan akan sembuh
• Lemah dalam 2 minggu
• Pusing
• Sakit perut disekitar hati
• Urine berwarna gelap
(Naga, 2012)
https://www.parenting.orami.co.id%2Fmagazine%2Ftidak-hanya-dialami-bayi-baru-lahir-penyakit-kuning-juga-bisa-dialami-orang-dewasa
Tanda dan gejala dari penyakit
Hepatitis C

• Penurunan nafsu makan • Mual


• Sakit kepala • Sakit demam
• Letih • Penyakit kuning (mata dan
• Kulit gatal-gatal kulit menjadi kuning)
• Nyeri otot atau nyeri sendi • Air seni (urin) berwarna
• Menurunnya berat badan. gelap atau coklat pekat.
• Perubahan air seni
• Sakit perut

(Maheshwari, A; Ray,S, Thuluvath, PJ., 2008)


Faktor Risiko
Hepatitis B dan C
Kelompok Berisiko Hepatitis B
Tinggi

• Anak yang baru lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B.


• Anak-anak kecil di tempat perawatan anak (daycare) yang
tinggal bersama.
• Tinggal serumah (menggunakan peralatan rumah tangga
yang bisa terkena darah seperti pisau cukur, sikat gigi,
dengan catatan terdapat luka pada bagian yang kontak
dengan alat tersebut)
• Berhubungan seksual dengan penderita
• Mereka yang berganti-ganti pasangan, dan ketidaktahuan
akan kondisi kesehatan pasangan.
• Kaum homoseksual

(WHO, 2012)
Kelompok Berisiko Hepatitis B
Tinggi

• Pekerja Kesehatan
• Pasien cuci darah
• Pengguna narkoba dengan jarum suntik
• (Menggunakan alat bersama penderita dan
paparan langsung)
• Pengrajin tattoo
• Pekerja atau pelanggan salon kecantikan (lewat
alat mani-pedi)

(WHO, 2012)
Faktor Risiko Hepatitis C

• Menerima darah dari donor yang terinfeksi atau


transplantasi organ (jika skrinning yang dilakukan
ternyata tidak akurat)
• Menajalani cuci darah atau dialisis ginjal jangka
panjang.
• Memiliki penyakit HIV.
• Lahir dari seorang ibu penderita.
• Petugas kesehatan yang sering kontak dengan
darah atau cairan tubuh lainnya.
• “Partner” yang sering berganti-ganti.
(Maheshwari, A; Ray,S, Thuluvath, PJ., 2008)
Pekerja Berisiko
Hepatitis B dan C
Pekerja Berisiko Hepatitis B dan C

• ahli bedah • pekerja laboratorium klinis


• dokter gigi • mahasiswa/pelajar kesehatan
• dokter bedah oral • pekerja salon kecantikan
• patolog • pengrajin tattoo
• petugas kesehatan di ruang • tukang cukur rambut
operasi • pekerja yang makan dikantin
• petugas kesehatan di ruang umum
gawat darurat

(Maheshwari, A; Ray,S, Thuluvath, PJ., 2008)


Diagnosis Dini
Deteksi dini pada Hepatitis B dan C
dapat dilakukan dengan memeriksa
gejala, pemeriksaan fisik dan tes
darah.
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan laboratorium pada VHB terdiri dari pemeriksaan biokimia, serologis, dan molekuler.
 Pemeriksaan Biokimia
Stadium akut VHB ditandai dengan AST (Aspartat
Aminotransferase) dan ALT (Alanin Aminotransferase) meningkat
>10 kali nilai normal, serum bilirubin normal atau hanya meningkat
sedikit, peningkatan Alkali Fosfatase (ALP) >3 kali nilai normal, dan
kadar albumin serta kolesterol dapat mengalami penurunan.

 Pemeriksaan serologis
Indikator serologi awal dari VHB akut dan kunci diagnosis penanda
infeksi VHB kronik adalah HBsAg, dimana infeksi bertahan di serum
>6 bulan

 Pemeriksaan molekuler menjadi standar pendekatan secara


laboratorium untuk deteksi dan pengukuran DNA VHB dalam serum
atau plasma. Pemeriksaan Penunjang
Hepatitis B
 Transient elastography (fibroscan)
Fibroscan dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakan atau
mengerasnya jaringan hati.

 Magnetic resonance elastography (MRE)


Tes ini juga bertujuan untuk melihat kondisi hati dan
mengerasnya jaringan hati.

 Biopsi hati
Dengan bantuan USG, dokter gastroenterologi akan
mengambil sampel jaringan hati, yang selanjutnya akan
diperiksa di laboratorium.

Pemeriksaan Penunjang
Hepatitis C
 Tes antibodi hepatitis C
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi antibodi (kekebalan tubuh) yang
dihasilkan tubuh untuk melawan virus. Bila positif, perlu dilakukan
pemeriksaan lanjutan untuk menentukan apakah penyakit hepatitis C
menjadi kronis atau tidak. Pemeriksaan antibodi hepatitis C akan tetap
positif walaupun seseorang sudah sembuh dari hepatitis C.

 Tes genetik virus (HCV RNA)


Jika tes ini menunjukkan hasil positif, artinya tubuh gagal membunuh
virus tersebut, dan hepatitis C sudah berkembang menjadi kronis. Tes ini
juga dapat menentukan respon pengobatan.

Pemeriksaan Penunjang
Hepatitis C
Pencegahan Hepatitis
A. Pencegahan Primer
1. Promosi Kesehatan
• Pembuatan media KIE
• Seminar/penyuluhan mengenai hepatitis kepada masyarakat agar
masyarakat memperoleh wawasan dan pemahaman yang benar dalam
kegiatan mencegah penyebaran Hepatitis di lingkungan keluarga maupun
masyarakat.
• Melakukan peringatan hari hepatitis sedunia, yang jatuh tanggal 28 Juli
• Pelatihan petugas kesehatan
• Advokasi dan sosialisasi yang ditujukan pada para pengambil keputusan,
penentu kebijakan, dan penyandang dana
• Konseling Pra-perkawinan
A. Pencegahan Primer
2. Perlindungan Spesifik vaksinasi hepatitis B
a.Vaksinasi dimulai dalam waktu 24
• Pencegahan infeksi virus jam setelah melahirkan,
hepatitis B merupakan diikuti dengan tiga dosis
prioritas kesehatan imunisasi yang jadwalnya
masyarakat, terutama bagi dimulai pada usia 1-2 bulan
mereka yang merupakan • Sementara, sampai saat ini
kelompok yang berisiko belum ada vaksin untuk
• Kombinasi Hepatitis B penyakit Hepatitis C.
Immune Globulin dan
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri
• Penggunaan APD diwajibkan bagi pekerja atau
masyarakat yang melakukan aktifitas berisiko tertular
hepatitis
c. Penggunaan kondom
• Meski angka risikonya rendah, bukan tidak mungkin
penularan terjadi melalui hubungan seks dan dapat
membahayakan pasangan
d. Menghindari penggunaan jarum suntik dan alat
kesehatan lainnya yang tidak steril
B. Pencegahan Sekunder
1. Diagnosis Awal/Deteksi Dini
2. Pengobatan Tepat Waktu
• Bila hasil pemeriksaan laboratorium untuk
konfirmasi reaktif, maka pasien dirujuk ke
rumah sakit yang telah mampu melakukan
tatalaksana Hepatitis B dan C terdekat.
C. Pencegahan Tersier
1. Pembatasan Ketidakmampuan
• Usaha yang dilakukan untuk mengatasi hal
tersebut maka perlu diadakan pemeriksaan
berkala.
2. Rehabilitasi
• Salah satu cara yang dapat dilakukan di tahap ini
yaitu Sosialisasi kepada masyarakat dan industri
atau tempat kerja agar mereka mau menerima
dan menggunakan mereka yang telah
direhabilitasi.
Pengendalian Hepatitis
• peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat peningkatan kualitas
lingkungan;
• skrining darah donor;
• skrining organ untuk transplantasi; dan
• penggunaan alat-alat medis yang berpotensi terkontaminasi virus
hepatitis.
• Tidak bertukar alat-alat pribadi, seperti sikat gigi, alat cukur dan gunting
kuku.
• Menutup luka yang terbuka agar darah tidak kontak dengan orang lain dan
tidak menjadi pintu masuk virus hepatitis
• Penggunaan alat-alat steril pada setiap praktek kecantikan yang
menggunakan alat tajam, seperti alat perawatan wajah, kuku tangan, kuku
kaki dan alat cukur.
Pencegahan Berdasar Hierarki Pengendalian
1. Pengendalian Teknik
• Menerapkan satu kali pakai pada peralatan – peralatan yang dapat
beresiko menularkan hepatitis seperti jarum suntik, jarum akupuntur,
pisau cukur rambut, serta pengsterilan alat makanan dan alat kesehatan
lainnya yang tidak dapat dipakai sekali.
2. Pengendalian Administratif
• memberikan fasilitas saniter dan cairan sanitizer
• adanya kebijakan yang mengatur pengelolaan limbah jarum suntik,
• kebijakan skrining darah pendonor dan organ transplantasi
• kebijakan pengsterilan alat-alat kesehatan.
• Adanya peringatan untuk selalu membersihkan alat makan dengan benar
Pencegahan Berdasar Hierarki Pengendalian
3. Alat Pelindung Diri
• Menyediakan alat pelindung diri seperti sarung
tangan, baju pelindung, perban penutup luka untuk
pencegahan menularnya hepatitis dari penderita ke
pekerja.
• Desty
Dari kelima jenis hepatitis, paling sering yang diderita
jenis apa?

• Adinda
Apakah ada kebijakan untuk mencegah terjadinya
hepatitis dikantin umum? Apakah ada pemeriksaan
berkala?
• Thianamira
• Dari berbagai jenis hepatitis, kenapa hepatitis e
inkubasi nya lebih lama?
• Della
• Contoh pekerja yang tertular dari zat kimia?

Anda mungkin juga menyukai