disampaikan oleh :
SASONGKO YUNIANTO,S.ST
* Kurang lebih 1700 tahun sebelum Masehi
raja Hamurabi dari kerajaan Babylonia
dalam kitab Undang-Undangnya
menyatakan bahwa :
3
* Revolusi industri (abad 18)
- penggunaan mesin uap Kecelakaan/
peledakan
MENAKER
DIREKTUR
SWASTA - INDUSTRI
PEMERINTAH
- JASA ----PJIT
6
DEFINISI K3
Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan tenaga kerja dan manusia pada
FILOSOFI umumnya, baik jasmani maupun rohani, hasil karya
dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan
sejahtera.
(ACCIDENT PREVENTION)
• Life Safety
SASARAN K3 • Property Safety
• Environmental safety
TUJUAN K3
1. Mencegah Kecelakaan
2. Mencegah Sakit akibat kerja
3. Mencegah kejadian berbahaya
PELEPASAN ZAT/ENERGI YANG BERBAHAYA :
Kebakaran , Peledakan,
Waduk Jebol, Kebocoran Nuklir, Dll
PERMASALAHAN DALAM
PENERAPAN K3
Masyarakat pekerja :
– Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar
(upah dan tunjangan kesejahteraan)
K3 belum menjadi tuntutan pekerja.
Pengusaha :
– Menekankan penghematan beaya produksi dan meningkatkan
efisiensi, untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
TENAGA
KERJA
KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
10
UNDANG UNDANG NO 1 TH 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA
PASAL 3 (1)
Memuat 18 butir syarat K3
harus diimplementasikan disetiap tempat kerja
BERBAGAI BENTUK BAHAYA YANG ADA
HARUS DIKENDALIKAN
dengan merujuk pada
peraturan dan standar teknik yang berlaku
11
KECELAKAAN
ADALAH AKIBAT DARI RANGKAIAN SEBAB-AKIBAT
(DOMINO EFFECTS)
SUMBER BAHAYA
KECELAKAAN
Korban / Kerugian
12
Pengertian/difinisi
Kecelakaan kerja
Kejadian yang tidak diduga sebelumnya
yang dapat mengakibatkan gangguan
terhadap suatu proses pekerjaan
yang telah direncanakan
Kebakaran
Adalah terjadinya api pada waktu dan
tempat yang tidak diinginkan
13
Klasifikasi kecelakaan
<> Insiden tanpa kerusakan tidak ada yang cidera
<> Insiden diikuti kerusakan tidak ada yang cidera
<> Kecelakaan berakibat luka ringan
<> Kecelakaan berakibat luka berat
<> Kecelakaan Berakibat Cacat tetap
<> Kecelakaan berakibat Kematian
14
HAZARD
BAHAYA POTENSIAL YANG TELAH ADA
DANGER
NSN
PELUANG BAHAYA SUDAH TAMPAK
RISK
PREDIKSI TINGKAT KEPARAHAN BILA
TERJADI BAHAYA
INSIDENT
MUNCULNYA KEJADIAN YANG BAHAYA
ACCIDENT
KEJADIAN BAHAYA YANG DISERTAI
ADANYA KORBAN DAN/ATAU
KERUGIAN
10/22/2019 15
( ILCI model - Bird & German, 1985 )
Inadequate
Program Personal Substandard Contact People
Factors Acts With
Inadequate Property
Standard Job Substandard Energy or Process
Conditions Substance
Inadequate Factors (Profit)
Compliance
16
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Squen)
BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
IMMIDIATE
CONTROL CAUSES LOSSES
17
BAHAYA
Produksi
TIDAK TERKENDALI terganggu
KECELAKAAN
18
Kecelakaan yang harus dilaporkan
kecelakaan kerja,
kebakaran atau peledakan atau pencemaran
dan
kejadian berbahaya lainya.
19
Analisis kecelakaan
Tujuan analisis kecelakaan
Analisis kecelakaan kerja dilakukan untuk mencari
penyebab utama terjadinya kecelakaan dan
menetapkan solusinya agar kecelakaan yang sama
tidak terulang
20
A. Akibat kecelakaan
Korban manusia
- Meninggal ( ….. orang)
- Luka berat ( ….. orang)
- Luka ringan ( ….. orang)
Kerugian Material
- Bangunan (Rp…………)
- Peralatan/Mesin (Rp…………)
- Bahan Baku (Rp…………)
- Bahan setengah jadi (Rp…………)
- Bahan jadi (Rp…………)
10/22/2019 21
Sumber kecelakaan
(Kode B)
1. Mesin produksi 10. Peralatan listrik
2. Penggerak mula dan 11. Bahan kimia
pompa 12. Debu berbahaya
3. Lift 13. Radiasi dan bahan
4. Pesawat angkat. radioaktif
5. Converyor 14. Faktor lingkungan
6. Pesawat angkut 15. Bahan mudah terbakar
7 Alat transmisi mekanik dan benda panas
(rantai,pulley, dll). 16. Binatang
8 Perkakas kerja tangan 17. Permukaan lantai
9. Pesawat uap dan bejana kerja
tekan
10/22/2019
18. Lain-lain. 22
Type Kecelakaan (Kode C)
1. Terbentur
2. Terpukul
3. Tertangkap pada, dalam atau
diantara benda
4 Jatuh dari ketinggian yang
sama.
5. Jatuh dari ketinggian yang
berbeda.
6. Tergelincir.
7. Terpapar
8. Penghisapan, penyerapan
9. Tersentuh aliran listrik.
10. Lain-lain.
23
Kondisi berbahaya (Kode D)
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10. Kejadian berbahaya lainnya
10/22/2019 24
Tindakan berbahaya (Kode E)
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa
peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono /
berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang
ditentukan.
10. Lain-lain.
25
Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)
Metoda pencegahan kecelakaan :
Eliminasi
Subtitusi
Rekayasa
Pengendalian administratif
26
Tindak lanjut
penanganan kecelakaan
- Pimpinan menetapkan kebijakan
lebih lanjut dalam kaitan kasus-
kasus kecelakaan yang terjadi
- Jaminan santunan dan
rehabilitasi kecelakaan kerja.
- Penyidikan terhadap penanggung
jawab terjadinya kecelakaan.
- Pembinaan yang perlu segera
dilakukan bersangkutan.
- Dan sebagainya.
10/22/2019 27
ANALISA STATISTIK KECELAKAAN
28
ASPEK PENERAPAN K3
a Perencanaan
a pemasangan
a comisioning
a pemakaian,
aperawatan
PENGENDALIAN
• Administratif,
• Legalitas/perijinan,
• Standarisasi
• Sertifikasi
29
30
STANDARDISASI DIKAITKAN DENGAN
MUTU, LINGKUNGAN, HAM, DAN TERMASUK K3
Industri yang tidak mengikuti persyaratan
Standar produknya dapat ditolak
di pasaran internasional
31
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
32
Analisa proses pekerjaan
dari aspek K3
Langkah-langkah :
• uraikan tahapan pekerjaan,
• identifikasi potensi bahaya yang
mungkin ada,
• tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
menghilangkannya sama sekali
10/22/2019 33
Pengamatan anak buah dalam
melaksanakan pekerjaan aspek K3
Meliputi :
• penilaian resiko bahaya
• penilaian cara kerja yang tidak
aman
• penilaian cara kerja yang aman,
• melakuan koreksi
• memberi penghargaan cara
kerja yang aman
34
10/22/2019 35
Perubahan Paradigma Budaya K3
Attitude Behavior Culture
Sikap Perilaku Budaya
Paradigma doeloe Paradigma baru
K3 dimiliki oleh orang tertentu. K3 dimiliki oleh semua orang.
Pelatihan K3 dilaksanakan karena K3 merupakan perubahan budaya.
tuntutan peraturan
Inspeksi K3. Audit manajemen K3.
Inspektur berperan sebagai polisi Inspektur berperan sebagai
penasihat perilaku/ proses.
K3 urusan petugas K3 K3 tanggung jawab pimpinan
puncak.
Mensupervisi. Pembina.
Untuk mencapai Zero injury rate Kita yang menetapkan kapan saja
masih menunggu apabila ada dapat mencapai Zero Injury rate
kesempatan
RANGKUMAN
1. K-3 bertujuan perlindungan tenaga kerja dari masyarakat
2. Manfaat K-3 menjamin keamanan penggunaan mesin,
instalasi, proses produksi dan pada gilirannya akan
keningkatkan produktifitas kerja.
3. Kecelakaan kerja, kejadian berbahaya , kebakaran,
peledakan, pencemaran dan kejadian berbahaya lainnya
akan minimbulkan kerugian ekonomis baik langsung maupun
tidak langsung.
4. Setiap kecelakaan kerja termasuk yang nyaris kecelakaan
harus dianalisis dan dilaporkan.
5. Tata cara pelaporan dan analisis kecelakaan telah diatur
dengan peraturan perundangan K3.
6. Laporan kecelakaan sangan berguna sebagai bahan
kebijakan baik Nasional, regional maupun di tingkat
perusahaan.
7. Indonesia sebagai anggota ILO bertanggung jawab dan
melaporkan kinerja K3 di tingkat Internasional (ILO).
Pernyataan Presiden RI Dalam
Konvensi Nasional K3 2000
“Bangsa yang beradab akan menempatkan K-3
pada posisi yang utama”