Anda di halaman 1dari 25

Kromatografi

DINI ANDRIANI, REYHAN KHOLID M, SILSILAH M


Kromatografi
 DEFINISI
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran dida
sarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-kom
ponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase
diam (padat atau cair) dan fase.
Kromatografi

Padat Pertukaran Ion Gel

Gas Cair Cair Cair

Anion Kation GPC


Plat Kolom
Jenis-Jenis Kromatografi
 Berdasarkan fase gerak yang digunakan, kromatografi
dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu gas chro
matography dan liquid chromatography. Masing-masin
g golongan dapat dibagi lagi seperti yang telah disebut
kan pada definisi di atas.
Kromatografi di dalam bentuk tempat

 Komatografi Kolom : Kromatografi kolom merupakan


teknik pemisahan di mana tempat stasioner dalam tab
ung.

 Kromatografi Planar
 Kromatografi Kertas
 Kromatografi Lapisan Tipis
Contoh Chromatography
Liquid Chromatography
digunakan untuk identifikasi pigmen tu
mbuhan atau komponen lain

Thin-Layer Chromatography
Menggunakan lapisan tipis atau gelas ka
ca untuk memisahkan komponen kimia d
an bahan lainnya

Gas Chromatography
Digunakan untuk menentukan komposisi kimia za Paper Chromatography
t-zat yang tidak diketahui, seperti senyawa berbe Dapat digunakan untuk memisahkan
da dalam bensin yang ditunjukkan oleh tiap-tiap p komponen-komponen tinta, pewar
uncak dalam grafik di bawah ini. na, senyawa tumbuhan (klorofil), m
ake-up, dan banyak zat lain
Koefisien distribusi
 Suatu tetapan tanpa dimensi, K yang diperoleh dari hukum
henry dengan menggantikan tekanan parsial dan fraksi mol
suatu zat terlarut dengan dua suku konsentrasi yang sama
satuannya.
Kromatografi Kertas
fase diam → kertas serap

Fase gerak → pelarut atau campuran pelarut yang sesu


ai.

Jarak relative pada pelarut disebut sebagai nilai Rf. Unt


uk setiap senyawa berlaku rumus sebagai berikut:
Rf = jarak yang ditempuh oleh senyawa
jarak yang ditempuh oleh pelarut
Jenis-jenis kromatografi kertas
 1. Kromatografi kertas menurun-Pada jenis ini, pengembangan
kromatogram adalah menurun dengan membiarkan pelarut bergerak turun
mengaliri kertas.
 2. Kromatografi kertas menanjak-Di sini, pelarut bergerak mendaki kertas
kromatografi. Baik kromatografi kertas menurun maupun menanjak
digunakan untuk pemisahan bahan kimia organik dan anorganik.
 3. Kromatografi kertas naik-turun-Merupakan gabungan kedua teknik di
atas. Bagian atas kromatografi menanjak dapat dilipat pada sebuah rol di
bagian atas bejana, dan aliran eluen akan menurun setelah melewati lipatan.
 4. Kromatografi kertas radial-Disebut juga sebagai kromatografi sirkuler.
Di sini, digunakan kertas saring berbentuk lingkaran, dan sampel ditotolkan
di pusat kertas. Setelah noda mengering, kertas saring diletakkan horisontal
di atas cawan petri yang berisi pelarut, sehingga sumbu kertas tercelup ke
dalam pelarut. Pelarut mengalir naik melalui sumbu dan komponen terpisah
dalam bentuk zona-zona melingkar.
 5. Kromatografi kertas dua dimensi-Dalam teknnik ini, digunakan kertas
berbentuk bujur sangkar. Sampel ditotolkan di salah satu sudut dan
dikembangkan dengan sudut yang tepat sesuai arah aliran yang diinginkan.
Kromatografi Kertas (lanjutan)
Kromatografi Kertas Dua Arah
 Digunakan dalam menyelesaikan masalah pemisahan s
ubstansi yang memiliki nilai Rf yang sangat serupa.

 Menggunakan dua pelarut yang berbeda


Kromatografi Lapis Tipis
 Menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yan
g seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam ata
u plastik yang keras.

 Fase diam → Jel silika (atau alumina) atau substansi ya


ng dapat berpendarflour dalam sinar ultra violet.
 Fase gerak → pelarut atau campuran pelarut yang ses
uai.
Kromatografi Lapis
Tipis (lanjutan)
Sebuah garis menggunakan pinsil digambar d
ekat bagian bawah lempengan dan setetes pel
arut dari campuran pewarna ditempatkan pad
a garis itu. Ketika bercak dari campuran itu me
ngering, lempengan ditempatkan dalam sebu
ah gelas kimia bertutup berisi pelarut dalam ju
mlah yang tidak terlalu banyak. Perlu diperhat
ikan bahwa batas pelarut berada di bawah gar
is dimana posisi bercak berada.
Menutup gelas kimia untuk meyakinkan bawa
h kondisi dalam gelas kimia terjenuhkan oleh
uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi i
ni, dalam gelas kimia biasanya ditempatkan be
berapa kertas saring yang terbasahi oleh pelar
ut. Kondisi jenuh dalam gelas kimia dengan ua
p mencegah penguapan pelarut.
Kromatografi Lapis Tipis (la
njutan)
Perhitungan nilai Rf
Nilai Rf untuk setiap warna dihitun
g dengan rumus sebagai berikut:

Sebagai contoh, jika komponen ber


warna merah bergerak dari 1.7 cm
dari garis awal, sementara pelarut
berjarak 5.0 cm, sehingga nilai Rf u
ntuk komponen berwarna merah
menjadi:
Analisis Sampel yang Ti
dak Berwarna
1.Menggunakan pendarflour

Fase diam pada sebuah lempengan lapis


tipis seringkali memiliki substansi yang d
itambahkan kedalamnya, supaya mengh
asilkan pendaran flour ketika diberikan s
inar ultraviolet (UV).

Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana


bercak pada kromatogram berada, mesk
ipun bercak-bercak itu tidak tampak ber
warna jika dilihat dengan mata. Ketika si
nar UV diberikan pada lempengan, akan
timbul pendaran dari posisi yang berbed
a dengan posisi bercak-bercak. Bercak ta
mpak sebagai bidang kecil yang gelap.
Analisis Sampel yang Tid
ak Berwarna
2. Penunjukkan bercak secara kimia

Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk membuat berc


ak-bercak menjadi tampak dengan jalan mereaksikannya de
ngan zat kimia sehingga menghasilkan produk yang berwar
na. Sebuah contoh yang baik adalah kromatogram yang diha
silkan dari campuran asam amino.
Kromatogram dapat dikeringkan dan disemprotkan dengan
larutan ninhidrin. Ninhidrin bereaksi dengan asam amino me
nghasilkan senyawa-senyawa berwarna, umumnya coklat at
au ungu.Dalam metode lain, kromatogram dikeringkan kem
bali dan kemudian ditempatkan pada wadah bertutup (sepe
rti gelas kimia dengan tutupan gelas arloji) bersama dengan
kristal iodium.
Uap iodium dalam wadah dapat berekasi dengan bercak pad
a kromatogram, atau dapat dilekatkan lebih dekat pada berc
ak daripada lempengan. Substansi yang dianalisis tampak se
bagai bercak-bercak kecoklatan.
Kromatografi Kolom
Kolom kromatografi berkerja
berdasarkan skala yang lebih
besar menggunakan material
terpadatkan pada sebuah kol
om gelas vertikal.
 Prinsip sama dengan kromatografi lapis tipis
 Dilaksanakan dalam suatu kolom yg diisi dg fase stasioner
yg porous
 Digunakan cairan sbg fase mobil u/mengelusi komponen
sampel keluar dari kolom
 Kolom digunakan untuk memurnikan senyawa /
pemisahan campuran
 Dapat diterapkan pada skala besar
1. Eluent, berfungsi sebagai fase gerak yang akan
membawa sampel masuk ke dalam kolom pemisah.
2. Pompa, berfungsi untuk mendorong eluent dan sampel
masuk ke dalam kolom. Kecepatan alir ini dapat
dikontrol dan perbedaan kecepatan bisa mengakibatkan
perbedaan hasil.
3. Injektor, tempat memasukkan sampel dan selanjutnya
sampel dapat didistribusikan masuk ke dalam kolom.
4. Kolom pemisah, berfungsi untuk memisahkan ion-ion
yang ada dalam sampel. Keterpaduan antara kolom dan
eluent bisa memberikan hasil/puncak yang maksimal,
begitu pun sebaliknya, jika tidak ada "kecocokan", maka
tidak akan memunculkan puncak.
5. Detektor, berfungsi membaca ion yang lewat ke dalam
detektor.
6. Rekorder data, berfungsi merekam dan mengolah data
yang masuk
JENIS KROMATOGRAFI KOLOM
 Kromatografi Adsorbsi, komponen yg dipisahkan scr
selektif teradsorbsi pd permukaan adsorben yg dipakai
u/bhn isian kolom.
 Kromatografi Partisi, komponen mngalami partisi antara
lapisan cairan tipis pd penyangga padat yg bertindak sbg
fase stasioner & eluen yg bertindak sbg fase gerak
(mobil).
 Kromatografi Pertukaran Ion, memisahkan komponen yg
berbentuk ion yg terikat pd penukar ion sbg fase stasioner
scr selektif akan terlepas/terelusioleh fase mobil.
 Kromatografi Filtrasi Gel, kolom diisi dg gel yg permeabel
sbg fase stasioner, dan pemisahan berlangsung spt proses
pengayakan yg didasarkan pd ukuran molekul dr
komponen yg dipisahkan.
Penggunaan kolom
Misalnya memisahkan campuran dari dua senyawa ya
ng berwarna, yaitu kuning dan biru. Warna campuran
yang tampak adalah hijau.
Pertama penutup kran dibuka untuk membiarkan pela
rut yang sudah berada dalam kolom mengering sehing
ga material terpadatkan rata pada bagian atas, dan ke
mudian tambahkan larutan secara hati-hati dari bagian
atas kolom. Lalu buka kran kembali sehingga campura
n berwarna akan diserap pada bagian atas material ter
padatkan, sehingga akan tampak seperti gambar disa
mping.
menamambahkan pelarut baru melalui bagian atas kol
om, jangan sampai merusak material terpadatkan dala
m kolom. Lalu buka kran, supaya pelarut dapat menga
lir melalui kolom, kumpulkan dalam satu gelas kimia at
au labu dibawah kolom. Karena pelarut mengalir konti
nyu, anda tetap tambahkan pelarut baru dari bagian a
tas kolom sehingga kolom tidak pernah kering.
 Selanjutnya ditambahkan
pelarut baru melalui bagian
atas kolom & cegah sedapat
mungkin jangan sampai
merusak material terpadatkan
dalam kolom.
 Kemudian kran dibuka, supaya
pelarut dapat mengalir melalui
kolom
 Pelarut dikumpulkan dalam
satu gelas kimia atau labu
dibawah kolom.
 Pelarut mengalir kontinyu,
sehingga tetap ditambahkan
pelarut baru dari bagian atas
kolom sehingga kolom tidak
pernah kering.

Anda mungkin juga menyukai