Anda di halaman 1dari 14

TERMODINAMIKA

KULKAS
Kelompok 1
Nama :
1. Egi Endrian
2. M. Habib Bari
3. M. Rizki Pratama
4. Rahmat Dwi Cahyo
Hukum II Termodinamika
 Hukum kedua termodinamika terkait dengan
entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum kedua
termodinamika yang ada hanyalah pernyataan
kenyataan eksperimental yang dikeluarkan oleh
kelvin-plank dan clausius
 Pernyataan clausius

Tidak mungkin suatu sistem apapun


bekerja sedemikian rupa sehingga hasil satu-
satunya adalah perpindahan energi sebagai
panas dari sistem dengan temperatur tertentu
ke sistem dengan temperatur yang lebih
tinggi.
 Pernyataan kelvin-planck
tidak mungkin suatu sistem beroperasi
dalam siklus termodinamika dan memberikan
sejumlah netto kerja kesekeliling sambil
menerima energi panas dari satu reservoir
termal. (sumber Fundamentals of engineering
thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. –
6th ed. – 2007 – Wiley) Bab5).
 Totalentropi dari suatu sistem termodinamika
terisolasi cenderung untuk meningkat seiring
dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai
maksimumnya hal ini disebut dengan prinsip
kenaikan entropi” merupakan korolari dari
kedua pernyataan diatas (analisis Hukum kedua
termodinamika untuk proses dengan
menggunakan sifat entropi)(sumber
Fundamentals of engineering thermodynamics
(Moran J., Shapiro N.M. – 6th ed. – 2007 –
Wiley) Bab6).
KULKAS

 Salah satu penerapan hukum II Termodinamika adalah


kulkas. Prinsip kerja kulkas berdasarkan rumusan clausius
yang menyatakan bahwa untuk memindahkan kalor (Q1)
dari dalam refrigerator yang bersuhu rendah ke
refrigerator bersuhu lebih tinggi diperlukan usaha.

 Prinsip kerja kulkas adalah mengambil kalor dari daerah


bersuhu dingin (bagian dalam lemari es) dan
mengeluarkannya pada daerah bersuhu tinggi (bagian luar
lemari es). Untuk mengeluarkan kalor dari tempat bersuhu
rendah ketempat bersuhu tinggi diperlukan usaha (W).
Karena bagian dalam kekurangan kalor, maka suhunya
akan rendah, sebaiknya bagian luar terasa hangat karena
menerima kalor dari dalam.
 Untuk lemari es atau mesin serupa, efisiensi dinyatakan
dengan koefisien pendingin (W). Koefisisen pendingin
dirumuskan sebagai:
η = x 100%
 berdasarkan hukum termodinamika, Q2= W+Q1, atau W=
Q2 - Q1. Jadi:
η = x 100%
η = – 1 x 100%
keterangan:
 η = koefisien pendingin
 W = usaha luar yang dilakukan pada mesin
 Q1 = jumlah kalor yang diserap dari tandon suhu rendah
 Q2 = jumlah kalor yang dikeluarkan pada tandon suhu
tinggi
Berikut 6 komponen dasar suatu kulkas :
1. Refrigeran cair, zat untuk melepas dan
menangkap panas di lingkungan sekitarnya, misalnya
gas Freon.
2. Mesin kompresor, mesin yang digunakan untuk
mengendalikan proses mengalirnya refrigeran
melalui pipa pipa kumparan.
3. Kumparan kondensor, merupakan pipa dimana
refrigran mengalir saat melakukan proses
pembuangan panas setelah mendapat tekanan tinggi
dari mesin kompresor.
4. Kumparan Penguapan (Evaporator), berupa pipa
dimana refrigeran mengalir saat melakukan proses
penyerapan panas isi ruang pendinginan.
5. Komponen Ekspansi. berfungsi untuk
mendistribusikan refrigran cair setelah keluar dari
kumparan kondensor untuk didistribusikan ke cabang
cabang kumparan evaporator.
6. Thermostat. Sebagai alat pengatur suhu yang
dihubungkan dengan saklar arus listrik bagi mesin
kompresor.
Bagaimana Sistem kerja kulkas?
Berikut beberapa tahapan dari siklus
yang terjadi di dalam kulkas :
1. Pada saat kulkas dihidupkan, maka mesin
kompresor akan hidup. Refrigeran akan dipompa
oleh mesin kompresor agar mulai mengalir.

2. Mesin kompresor pada awalnya akan bertugas


memampatkan atau mulai memberikan tekanan
tinggi kepada refrigeran, pada saat ini refrigerant
dalam kondisi panas dan sudah dalam bentuk gas.
Gas refrigerant kemudian masuk ke dalam
kumparan kondensator yang masih berada di luar
kulkas.
3. Di dalam kumparan kondensator , refrigerant
yang mulai proses pelepasan panas karena adanya
pertemuan dengan suhu lebih dingin di luar kulkas
sehingga menyebabkan terjadinya proses
pengembunan (kondensasi) kemudian refrigerant
mulai berubah bentuk menjadi cairan.

4. Dalam kondisi cair dan suhu dingin, refrigeran


tersebut memasuki kumparan evaporator di dalam
ruang pendingin dengan tekanan yang sudah
semakin melemah.
5. Refrigeran akan menyerap setiap panas di dalam
ruang pendingin melalui kumparan evaporator, dan
menyebabkan udara di dalam ruang pendingin
menjadi lebih dingin.

6. Refrigeran berubah bentuk kembali menjadi gas


setelah membawa panas dari ruang pendingin dan
mengalir kembali ke kompresor di luar bok utama,
dan terjadilah siklus, kembali seperti semula pada
proses 1.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai