Trauma Musculos
Trauma Musculos
Insidensi/Mortalitas/Morbiditas
» Jaringan lunak
» Trauma Vaskular
» Trauma sistem syaraf
» Penurunan fungsi organ
SEBELUM MEMEGANG PENDERITA
HARUS :
3A Aman Lingkungan
Aman Pasien
Analisis Kondisi Lingkungan
Saksi
Bantuan medis
Mengamankan lingkungan
Cek Kesadaran
Pemeriksaan selanjutnya
Kulit
Otot
Tulang
Tendon
Ligamen
Kartilago
Permasalahan pada Trauma
Muskuloskletal
Perdarahan hebat
Gangguan suplai darah
Disabilitas
Instabilitas
Trauma jaringan lunak
Fraktur
Langsung
Tidak Langsung
Stress Fraktur : berjalan atau berlari lama
Fraktur patologis
Deskripsi Fraktur
Terbuka vs Tertutup
Komplikasi Fraktur
Perdarahan
– Kehilangan darah pada 2jam pertama.
» Tib/Fib - 500 ml
» Femur - 500 ml
» Pelvis - 2000 ml
Gangguan suplai darah
– Penekanan arteri
» Penurunan pulsasi distal
– Penurunan venous return
Komplikasi Fraktur
Disabilitas
– Hilangnya fungsi motorik dan sensorik
» Perfusi jaringan yang inadequate
» Kerusakan saraf tepi
Trauma khusus
– Dislokasi
– Amputasi/Avulsi
– Crush Injury (kominutif)
Sprains/Strains
Sprain
– Robekan ligamen sekitar sendi
Strain
– Regangan yang berlebihan dari otot atau
tendon
Pemeriksaan Trauma
Musculoskeletal
Perhatikan 6 P
– Pain
» Saat palpasi
» Saat bergerak
» konstan
– Pallor – kulit pucat atau capillary refill yang
jelek
– Paresthesia
– Pulses – berkurang atau hilang sama sekali
– Paralysis
– Pressure
Pemeriksaan Trauma
Musculoskeletal
Selalu pikirkan cedera vaskular pada
semua kasus fraktur maupun dislokasi
Evaluasi 5 P
– Pain
– Pallor
– Pulselessness
– Paresthesias
– Paralysis
Pemeriksaan Trauma
Musculoskeletal
Immobilisasi
– Mencegah kerusakan syaraf maupun pembuluh
darah
– Mengurangi perdarahan, edema
– Hindari membuat cedera baru
– Mengurangi nyeri
– Mencegah terbentuknya emboli lemak
Penanganan Umum
Prinsip Managemen Fraktur
– Bebat sendi distal dan proksimal fraktur
– Awasi cedera neurovaskular
» Sebelum dan sesudah dibebat
– pertahankan normal alignment
Penanganan Umum
Prinsip Managemen Fraktur
– Posisi anatomi
– Kendalikan nyeri
Managemen Nyeri
– analgetik
– Terutama diperuntukkan untuk trauma yang
terlokalisir (fraktur/sprain/dislokasi)
– Gunakan Morphine sulfate dengan
memperhatikan Tekanan darah yang adekuat
dan ventilasi
Dislokasi
Karakteristik
– Nyeri
– Nyeri tekan
– Pembengkakan
– Perubahan warna
Tidak ada deformitas
Kompres Es, kompresi, elevasi,
immobilisasi
Bila ragu, segera bebat
Analgetik
Strains
ABC
– Perdarahan dari lokasi amputasi biasanya tidak
akan menyebabkan masalah
Selamatkan tungkai atas
Managemen Amputasi Traumatic
kontrol perdarahan
Elevasi
Tekanan langsung pada lokasi amputasi
Managemen Perdarahan
Beri Tekanan Langsung
– Metode paling efektif
– Bebat tekan
Elevasi
– Gabungkan dengan metode bebat tekan
Perhatikan pulsasi pada
– Brachial, Femoral, Carotid
Tourniquet
– Nekrosis jaringan=amputasi
TERIMA KASIH