• Dari contoh tadi, kita bisa menyatakan bahwa nilai return realisasi
berdasarkan model indeks tunggal untuk saham ini adalah Ri = 19% + ei
• Makna: Jika ternyata nantinya diketahui bahwa return saham tersebut yang
sebenarnya adalah 21% itu berarti bahwa terjadi penyimpangan estimasi
sebesar 2%
• Penyimpangan estimasi (kesalahan residu) diharapkan untuk semakin
mendekati angka 0 estimasi kita, sebagai investor pengguna SIM, semakin
baik.
ASUMSI-ASUMSI DALAM SINGLE INDEX MODEL
• Asumsi utama: kesalahan residu dari saham ke-i (ei) tidak berkorelasi dengan kesalahan
residu dari saham ke-j (ej)
• Asumsi kedua: return indeks pasar (RM) dan kesalahan residu untuk tiap-tiap sekuritas
(ei) merupakan variabel acak ei tidak berkorelasi dengan RM
• Implikasi dari kedua asumsi ini saham-saham bergerak bersama-sama bukan karena
efek di luar pasar, melainkan karena mempunyai hubungan yang umum terhadap indeks
pasar.
• Karena asumsi dibuat untuk menyederhanakan masalah, maka seberapa besar model ini
dapat diterima dan mewakili kenyataan sebenarnya akan bergantung dari seberapa besar
asumsi-asumsi ini realistis. Jika tidak realistis, maka model ini tidak akurat.
VARIAN RETURN SAHAM – SINGLE INDEX MODEL
• Contoh: Tabel di bawah ini merekam data return saham PT A dan return
indeks pasar selama 7 periode waktu dan Beta = 1,7
Periode ke- Return saham PT A (RA) Return indeks pasar (RM)
1 0,060 0,040
2 0,077 0,041
3 0,095 0,050
4 0,193 0,055
5 0,047 0,015
6 0,113 0,065
7 0,112 0,055
Rata-Rata 0,09957 0,04586
VARIAN RETURN SAHAM – SINGLE INDEX MODEL
• E(RA) = αA + βA . E(RM)
0,09957 = αA + (1,7)(0,04586)
αA = 0,0216
• RA = αA + βA . RM + ei menjadi eA = RA - αA – (βA . RM)
• Pertama-tama, ingat bahwa kita punya rumus baku yaitu σA2 = βA2 .
σM2 + σeA2 yang artinya kita harus mencari tahu nilai dari kedua
variabel yang ada di rumus tersebut: varian kesalahan residu yang
menunjukkan besarnya risiko tidak sistematik di perusahaan A
(σeA2) dan varian dari return pasar yang menunjukkan risiko indeks
pasar yang sistematik (σM2)
VARIAN RETURN SAHAM – SINGLE INDEX MODEL
= 0,00768 ÷ 6 = 0,00128
• Note: mengapa nol ? Karena sudah disebutkan dalam teori bahwa, secara
konstruktif, nilai kesalahan residu diharapkan / diekspektasikan sama dengan
nol
[ 0,040 −0,04586 2+ 0,041−0,04586 2+................+ 0,055−0,04586 2]
• σM2 =
(7−1)
= 0,00156 ÷ 6 = 0,00026
KOVARIAN RETURN SAHAM – SINGLE INDEX MODEL
Periode ke- Return saham PT A (RA) Return saham PT B (RB) Return indeks pasar (RM)
1 0,060 0,15 0,040
2 0,077 0,25 0,041
3 0,095 0,30 0,050
4 0,193 0,40 0,055
5 0,047 0,27 0,015
6 0,113 0,15 0,065
7 0,112 0,55 0,055
Rata-Rata 0,09957 0,2957 0,04586
Note: karena data dari perusahaan A sama dengan sebelumnya, kita replikasi dulu langkah-langkah yang
sudah diterapkan untuk perusahaan A ke perusahaan B
KOVARIAN RETURN SAHAM – SINGLE INDEX MODEL
• E(RB) = αB + βB . E(RM)
0,2957 = αB + (1,3)(0,04586)
αB = 0,236
• Untuk kali ini, karena σM2 sudah ditemukan ketika kita tadi menghitung segala
sesuatunya di perusahaan A, maka kita bisa langsung mencari nilai risiko sistematik
untuk sekuritas perusahaan B yang terjadi karena pengaruh pasar
βB2 . σM2 = (1,3)2.(0,00026) = 0,00044
• Sehingga total risiko untuk saham perusahaan B berdasarkan SIM:
σB2 = βB2 . σM2 + σeB2 = 0,00044 + 0,01954 = 0,01998
KOVARIAN RETURN SAHAM – SINGLE INDEX MODEL
• Ingat! Karena ada dua perusahaan yang terlibat, maka risiko total portofolio tidak bisa
dengan naifnya menjumlahkan antara risiko total PT A dengan PT B. Kita menggunakan
bantuan Kovarian.
σA,B = βA . βB . σM2 = (1,7)(1,3)(0,00026) = 0,00057
• Tambahan soal: asumsikan bahwa bobot dana yang dialokasikan ke saham PT A dan PT B
masing-masing adalah 50%. Tentukan risiko total dari portofolionya (σP2)!
σP2 = wA.σA2 + wB.σB2 + 2.wA.wB.σA,B
σP2 = (0,5)(0,002) + (0,5)(0,00057) + 2(0,5)(0,5)(0,00057)
σP2 = 0,0035
KOVARIAN RETURN SAHAM – SINGLE INDEX MODEL
• Jika kita sudah menemukan risiko total portofolio berisi PT A dan PT B tadi,
bagaimana menghitung return portofolio yang diharapkan / diekspektasikan
berdasarkan SIM?
• Ingat bahwa dulu, E(Rp) = σ𝑛𝑖=1 𝑤𝑖 . 𝐸(𝑅𝑖) yang artinya bahwa secara naif kita
tinggal menjumlahkan hasil perkalian antara bobot PT A dan return PT A yang
diharapkan (dari rata-ratanya) dengan bobot PT B dan return PT B yang
diharapkan (dari rata-ratanya)
• Tapi di sini kita bicara tentang Model Indeks Tunggal (SIM). Maka caranya
harus sesuai dengan logika penggunaan SIM.
KOVARIAN RETURN SAHAM – SINGLE INDEX MODEL
• Definisi: kondisi pasar pada saat harga-harga sekuritas berada di tingkat yang
tidak memberikan insentif lagi untuk melakukan perdagangan spekulatif.
• Implikasi:
• Semua investor akan memilih portofolio pasar, yaitu semua aktiva yang ada di
pasar.
• Portofolio pasar ini merupakan portofolio sekuritas berisiko optimal. Yaitu yang
berada di efficient frontier menurut Markowitz.
PORTOFOLIO PASAR (MARKET PORTFOLIO)
• Dengan kata lain, berdasarkan jalan berpikir dari soal sebelumnya, rumus yang kita akan gunakan dalam
mencari return ekspektasi portofolio yang diminta dapat dibentuk sebagai berikut:
𝑬 𝑹𝑴 − 𝑹𝑭
𝑬 𝑹𝑷 = 𝑹𝑭 𝝈𝑷
+ 𝝈𝑴
• Keterangan:
• E(RP) = return ekspektasi yang diminta untuk portofolio yang berada di CML dengan risiko sebesar σP
• RF = return aktiva bebas risiko
• E(RM) = return ekspektasi portofolio pasar dengan risiko sebesar σM
• σM = risiko pasar, diukur dengan deviasi standar dari return-return portofolio pasar
• σP = risiko portofolio, diukur dengan deviasi standar dari return-return portofolio yang ada di CML
GARIS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET LINE—CML)
Return ekspektasi = [Return aset bebas risiko] + [Harga dari Risiko][Besarnya Risiko]
• Selanjutnya persamaan SML untuk sekuritas ke-I dapat dituliskan sebagai berikut:
• Persamaan yang sederhana ini (karena hanya bermodalkan dari pemikiran Garis Pasar Modal
yang difokuskan menjadi Garis Pasar Sekuritas, namun dapat menghasilkan ekspektasi return
yang lebih teliti daripada SIM) membuat Elton dan Gruber (1995) yang menguji konsep milik
Sharpe ini menganggap persamaan ini sebagai penemuan terpenting di bidang keuangan.
GARIS PASAR SEKURITAS (SECURITY MARKET LINE—SML)
• Contoh 2: Saham-saham yang lain, yaitu B dan C mempunyai Beta yang sama
dengan saham A. Saham B punya realisasi return sebesar 20% dan saham C
mempunyai return realisasi sebesar 14%.
• Dari info di atas, Saham B berstatus undervalued (murah) karena dengan risiko
yang sama dengan saham A ia mampu memberikan realisasi return yang lebih
tinggi. Sedangkan saham C berstatus overvalued (mahal).
• Gambarlah SML nya!
GARIS PASAR SEKURITAS (SECURITY MARKET LINE—SML)