Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
•Preventif.
•Efisiensi
Laporan tertulis
Laporan Fisual.
Pelibatan Pemangku Kepentingan.
Konteks Keberlanjutan
Materialitas
Kelengkapan
Keseimbangan
Komparabilitas
Akurasi
Ketepatan Waktu
Kejelasan
Keandalan
1. Sebagai sarana komunikasi vertical
2. Sebagai alat pertanggungjawaban
3. Memberikan infomasi penting
4. Sebagai bahan untuk pengambilan
keputusan.
Pengertian pelatihan menurut Andrew F.Sikula
dalam Mangkunegara, (2000:43) mendefinisikan
pelatihan sebagai berikut: “Training is a short term
educational process utilizing systematic and organized
procedure by which non managerial personel learn
tecnical knoeledge ang skill for a definite pyrpose”.
Pelatihan adalah sesuatu proses pendidikan
jangka pendek dengan menggunakan prosedur
yang sistematis dan terorganisir, sehingga
karyawan operasional belajar pengetahuan teknik
pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Bedjo Siswanto (2000:141)
mengemukakan bahwa Pelatihan adalah
manajemen pendidikan dan pelatihan secara
menyeluruh mencakup fungsi yang terkandung di
dalamnya, yakni perencanaan, pengaturan,
pengendalian dan penilaian kegiatan umum
maupun latihan keahlian, serta pendidikan dan
latihan khusus bagi para pegawai pengaturannya
meliputi kegiatan formulasi, kebutuhan pemberian
servis yang memuaskan, bimbingan, perijinan dan
penyelaan.
1. Materi atau isi pelatihan
2. Metode pelatihan
3. Pelatih (instruktur/trainer)
4. Peserta pelatihan
5. Sarana pelatihan
6. Evaluasi pelatihan
Dalam kamus dikatakan bahwa metode berarti
cara. Metode pelatihan berarti ketepatan cara
penyampaian yang digunakan selama pelatihan
itu berlangsung. Training yang tidak terlepas dari
pengembangan kemampuan, pengukuran tujuan
yang jelas, dan perubahan sikap dapat diterapkan
dengan beberapa pilihan metode sesuai dengan
lingkungan pelatihan (Wagonhurst, 2002).
Beberapa metode tersebut menurut Wagonhurst
meliputi lecture, guest facilitators, and video tape
material. Sedangkan menurut Christiansen et al.
(2006) meliputi lecture, videotape, demonstrations,
role-play, on the job, dan case discussion. Dalam
pelatihan beberapa teknik akan menjadikan
prinsip belajar tertentu menjadi lebih efektif.
Dalam melaksanakan pelatihan ini ada beberapa
metode yang digunakan, antara lain metode on the
job dan off the job training. (Hasibuan,
Dalam on the job training perlu memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
Adanya pembimbing yang bertanggung jawab
atas keberhasilan calon karyawan dalam
melaksanakan tugasnya.
Tersedianya waktu yang cukup agar dapat
mencapai tingkat terampil atau mahir.
Sikap, perilaku pegawai yang mendukung
(antusias, rajin dan tekun).
Ada beberapa macam metode pelatihan on the job
training :
1. Instruksi
2. Rotasi.
3. Magang.
4. Pelatihan Jabatan
Ada beberapa macam metode pelatihan off the
job training : (Hasibuan, 2005:70).
1. Ceramah Kelas dan Presentase Video
2. Pelatihan Vestibule
3. Simulasi
4. Belajar Terprogram
Indikator metode pelatihan dapat dilihat di bawah
ini. (Hasibuan, 2005:66).
Interest atau ketertarikan pada metode yang
digunakan
Harmonisasi kegiatan pelatihan dengan
keberlanjutan kegiatan dilapangan
Fasilitas ruangan praktek yang memadai
Pengertian Mutasi
1. Permintaan sendiri
2. Alih Tugas Produktif (ATP) .Menurut Paul Pigors dan Charles Mayers (dalam Hasibuan, 2011)
mengemukakan 5 macam transfer, yaitu:
a. Production transfer
b. Replacement transfer
c. Shift transfer
d. Remedial transfer
3. Pendekatan mutasi dari segi waktu
a. Temporary transfer
b. Permanent transfer,
c. Masalah merit rating dan mutasi
d. Kendala-kendala pelaksanaan mutasi a. Formasi jabatan tidak (belum)
memungkinkan.
e. Pengaruh senioritas.
f. Soal etis (etika).
g. Kesulitan menetapkan standar-standar sebagai kriteria untuk pelaksanaan
Metode Mutasi
Mutasi dalam suatu organisasi dapat dilakukan
dengan dua cara menurut Hasibuan (2011: 103),
yaitu:
• Cara tidak ilmiah
• Cara ilmiah
Menurut Endang (2010: 84) mutasi dalam suatu
organisasi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
• Horizontal (rotasi kerja/mutasi biasa),
pemindahan karyawan dari satu posisi/
jabatan/tempat/pekerjaan yang lain yang setara
tanpa diikuti dengan kenaikan atau penurunan
jabatan.
• Vertikal (promosi dan demosi), a. Promosi adalah
pemindahan karyawan dari satu jabatan ke
jabatan lain yang lebih tinggi disertai dengan
wewenang, dan tanggung jawab yang lebih besar.
Lanjutan…
• Demosi, pemindahan karyawan dari satu
jabatan ke jabatan lain yang lebih rendah
dalam suatu organisasi, sehingga wewenang,
tanggung jawab, pendapatan, dan statusnya
pun lebih rendah.
Dasar Mutasi
Undang-undang
Keinginan perusahaan.
Alasan pengunduran diri karena keinginan
karyawan antara lain
Pensiun
Kontrak kerja berakhir.
Kesehatan karyawan
Meninggal dunia
Perusahaan likuidasi.
Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan
“kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta
waktu”.
Menurut John Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah
pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari
seseorang,kinerja adalah suatu perbuatan, suatu
prestasi, suatu pameran umum ketrampikan”.
Menurut Barry Cushway (2002 :1998). “Kinerja adalah
menilai bagaimana seseorang telah bekerja
dibandingkan dengan target yang telah ditentukan”.
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson
(2001:82) faktor-faktor yang memengaruhi kinerja
individu tenaga kerja, yaitu:
Kemampuan mereka
Motivasi
Dukungan yang diterima
Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan
Hubungan mereka dengan organisasi.
Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja :
Faktor individu: kemampuan, ketrampilan,
latar belakang keluarga, pengalaman kerja,
tingkat sosial dan demografi seseorang.
Faktor psikologis: persepsi, peran, sikap,
kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja
Faktor organisasi: struktur organisasi, desain
pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan
(reward system).
Terdapat hubungan yang relevan dengan strategi organisasi
Mencerminkan keseluruhan tanggung jawab karyawan
dalam melaksanakan pekerjaan
Memperhatikan pengaruh factor-faktor di luar control
karyawan
Memperhatikan tekhnologi dan produksi
Sensitif, dapat membedakan antara kinerja yang dapat
diterima dan yang tidak dapat diterima.
Memberikan tantangan kepada karyawan.
Realistis, dapat dicapai oleh karyawan
Berhubungan dengan waktu pencapaian standar
Dapat diukur dan ada alat ukur untuk mengukur
pencapaian standar
Standar harus konsisten
Standar harus adil
Standar harus memenuhi ketentuan undang-undang dan
peraturan ketenagakerjaan.
Loyalitas.
Semangat kerja.
Kepemimpinan
Kerja sama.
Prakarsa.
Tanggung jawab.
Pencapaian target.
•Evaluasi antar individu dalam organisasi dalam
organisasi dalam menentukan jumlah dan jenis
kompensasi yang merupakan hak bagi setiap individu
dalam organisasi:
•Pengembangan dari diri setiap individu dalam
organisasi \
•Pemeliharaan system.
•Dokumentasi
Menurut Werther dan Davis (1996:342) dalam buku
manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis
(Suwatno, 2011:196) penilaian kinerja mempunyai
beberapa tujuan dan manfaat bagi perusahaan dan
karyawan yang dinilainya, antara lain:
Performance Improvement.
Compensation Adjustment.
Placement Decision.
Training and Development Needs.
Career Planning and Development Needs.
Staffing Process Deficiencies.
International Inacurracies and Job-Design Erros.
Equal Employement Opportunity. Kesempatan yang
sama dalam pekerjaan
External Challenges. Tantangan-tantangan eksternal
Feedback. Umpan balik bagi karyawan dan
perusahaan
Menurut Surya Darma (2012:83) mengemukakan
bahwa indicator kinerja sebagai berikut:
Konsisten
Tepat
Menentang
Dapat diukur
Dapat dicapai
Disepakati
Dihubungkan dengan waktu
Berorientasi kerja kelompok
Rencana
Review Tindakan
Monitor
Performance and
Development Plant
Interm
Progres Revies
Coaching
Interim Progres
Coaching Review
Corporate
Mission and
strategic goals
Business and
Departemental
Performance and
Development
Agreement
Competence Performance
Requirements Performance standard
and
Competence Development Performance
Evidende Plant Meisure
Action-work and
Development
Continous-Mentoring
and Feedback
Formal review,
Finansial Feedback and Joint
Rating
Reward Assesment
Factor kemampuan (Ability)
Factor motivasi
Menurut Kreitner (2003:68), deskripsi kerja adalah suatu
pernyataan faktual dari tugas-tugas, tanggung jawab,
dan kondisi kerja dari suatu jenis pekerjaan tertentu.
Menurut Robbins (2003:28) deskripsi kerja merupakan
pernyataan tertulis tentang apa yang dilakukan oleh
seseorang pelaksana pekerjaan, bagaimana pekerjaan
dilakukan, dan mengapa pekerjaan dilakukan, dan harus
disusun dengan tepat dan akurat.