Anda di halaman 1dari 6

KAJIAN TENTANG NUH DAN

APLIKASINYA
Kelompok 2:

• Geby Margaretha (19031108025)


• Velwin Tupamahu (19031108022)
• Meylan Kolinug (19031108029)
• Patricia Mandagi (19031108019)
• Anjel Nua (19031108014)
• Betris Walianga (19031108011)
• Rena Hariawang (19031108003)
KAJIAN TENTANG NUH
• Nuh adalah anak laki-laki Lamekh, yang dilahirkan pada saat Lamekh berumur 182 tahun. Ia dilahirkan
1.056 tahun setelah Adam. Dari 10 generasi setelah Adam, Nuh adalah orang ketiga yang memiliki umur
terpanjang, mencapai 950 tahun. Namanya juga tercatat dalam silsilah Yesus di Lukas 3:36.

• Nuh memiliki tiga anak laki-laki yang bernama Sem, Yafet, dan Ham, yang lahir sebelum air bah datang.
Nuh adalah seorang yang benar dan beriman, dia memunyai persekutuan dengan Allah (Kejadian 6:9).
Dia juga digambarkan sebagai seorang yang tidak bercela di antara orang-orang pada zamannya
(Kejadian 6:9). Oleh karena itu, Nuh mendapatkan belas kasihan dari Tuhan Allah.

• Nuh digambarkan sebagai orang yang benar di antara orang-orang lain yang hidup di zamannya. Kejadian
6:8 mencatat, "Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan". Pada saat itu, manusia hidup
bergelimang dosa sehingga Allah memutuskan untuk menjatuhkan hukuman dengan bersabda "Aku akan
memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi". Akan tetapi, Allah tidak menghancurkan segala-
galanya. Dia memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan
sebagian makhluk ciptaan-Nya.

• kehidupan Nuh berubah untuk selamanya. Tuhan berbicara kepada hamba-Nya yang dikasihi ini dan
menyatakan kehendak-Nya untuk mengakhiri dunia kala itu. Allah memerintahkan Nuh, ”Buatlah bagimu
sebuah bahtera dari kayu pohon yang bergetah” (Kejadian 6:14).

• Setelah bahtera itu selesai, Kitab Kejadian menggambarkan bahwa air bah merendam bumi selama 150
hari lamanya dan setelah itu air mulai surut. Nuh menunggu hingga bumi benar-benar kering sebelum
membuka pintu bahtera. Nuh kemudian keluar bersama keluarga dan semua binatang yang ada di dalam
bahtera tersebut.
Nuh berjalan dengan Allah
• Firman Allah mengatakan, ”Nuh berjalan dengan Allah yang benar.” (Kejadian 6:9) Apa artinya?
Itu tidak berarti Allah berjalan di bumi, atau Nuh entah bagaimana caranya pergi ke surga. Tetapi,
karena Nuh sepenuhnya menaati Allah dan sangat mengasihi-Nya, bisa dikatakan seolah-olah
Yehuwa dan Nuh berjalan bersama seperti sahabat. Ribuan tahun kemudian, Alkitab mengatakan
tentang Nuh, ”Melalui imannya ia menghukum dunia.” (Ibr. 11:7)
Pria tanpa cela dalam dunia yang fasik
• Dunia itu sudah buruk pada zaman kakek buyutnya, yakni Henokh, orang saleh lainnya yang
berjalan dengan Allah. Henokh telah menubuatkan bahwa hari penghakiman akan datang
menimpa orang-orang tidak saleh di dunia. Sekarang, pada zaman Nuh, ketidaksalehan sudah
semakin parah. Bahkan, dari sudut pandang Yehuwa, bumi sudah kacau karena penuh dengan
kekerasan (Kej. 5:22; 6:11; Yud. 14, 15). Tetapi Nuh bertumbuh dewasa dalam dunia yang dengan
cepat berubah dari buruk menjadi lebih buruk.
Nuh dan istrinya melindungi anak-anak mereka dari pengaruh buruk
• Betapa sulitnya membesarkan anak-anak dalam dunia seperti itu. Tetapi, itulah yang Nuh
lakukan. Ia mendapat istri yang baik. Setelah Nuh berusia 500 tahun, istrinya melahirkan tiga
anak Sem, Ham, dan Yafet. Nuh dan istrinya harus bersama-sama melindungi anak-anak mereka
dari pengaruh buruk yang ada di sekitar mereka. Anak laki-laki biasanya kagum dan takjub akan
”orang-orang perkasa” dan ”pria-pria yang termasyhur”​ dan seperti itulah para Nefilim. Sangat
sulit bagi Nuh dan istrinya untuk menjauhkan anak-anak dari cerita-cerita tentang sepak terjang
para raksasa itu. Tetapi, mereka bisa mengajarkan kebenaran yang menarik tentang Allah, yang
membenci semua kefasikan. Mereka harus membantu anak-anak mereka memahami bahwa
Allah merasa sakit hati melihat kekerasan dan pemberontakan di dunia kala itu (Kejadian 6:6)
Nuh dan keluarganya bekerja sama untuk melaksanakan perintah Allah
• Suatu hari, kehidupan Nuh berubah untuk selamanya. Allah berbicara kepada hamba-Nya
yang dikasihi ini dan menyatakan kehendak-Nya untuk mengakhiri dunia kala itu. Allah
memerintahkan Nuh, ”Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu pohon yang bergetah”
(Kejadian 6:14). Nuh dan keluarganya tidak pernah menyerah. Mereka tetap membangun
bahtera meskipun dunia di sekitar mereka menganggap pekerjaan itu sepele, sesat, atau
bodoh. Puluhan tahun berlalu, dan akhirnya bahtera itu sudah hampir rampung. Pada usia
600 tahun, sang patriark Nuh menerima pesan baru dari Allah, ”Masuklah, engkau dan
seluruh rumah tanggamu, ke dalam bahtera itu.” Di saat yang sama, Allah juga
memerintahkan Nuh untuk membawa segala jenis binatang ke dalam bahtera​ tujuh ekor
jika itu binatang yang tidak haram, yang cocok untuk persembahan, sedangkan yang
lainnya sepasang (Kej. 7:1-3).

Seorang pemberita kebenaran


• Alkitab mengatakan bahwa Nuh adalah ”seorang pemberita kebenaran” (2 Petrus
2:5.) Jadi, dengan berani Nuh berada di garis depan dalam memperingatkan orang-orang
fasik dan tidak saleh kala itu tentang pembinasaan yang akan segera datang. Apa
tanggapan mereka? Belakangan, sehubungan dengan masa itu, Yesus mengatakan bahwa
orang-orang ”tidak memberikan perhatian”. Ia mengatakan bahwa orang-orang terlalu sibuk
melakukan kegiatan sehari-hari​ makan, minum, dan menikah sehingga mereka tidak
memerhatikan peringatan Nuh. (Mat. 24:37-39) Pastilah banyak yang menghina Nuh dan
keluarganya bahkan mungkin mengancamnya dan menentangnya dengan kekerasan.
Nuh berjalan dengan Allah yang benar. Nuh bertumbuh dewasa
dalam dunia yang dengan cepat berubah dari buruk menjadi lebih
buruk. Dunia itu sudah buruk pada zaman kakek buyutnya, yakni
Henokh, orang saleh lainnya yang berjalan dengan Allah. Henokh
telah menubuatkan bahwa hari penghakiman akan datang
menimpa orang-orang tidak saleh di dunia. Sekarang, pada zaman
Nuh, ketidaksalehan sudah semakin parah. Nuh dan istrinya harus
bersama-sama melindungi anak-anak mereka dari pengaruh buruk
yang ada di sekitar mereka, mereka harus membantu anak-anak
mereka memahami bahwa Allah merasa sakit hati melihat
kekerasan dan pemberontakan di dunia kala itu. Dengan berjalan
bersama Allah, menaati peraturannya dalam segala hal, Nuh
menunjukkan bahwa keselamatan bisa diperoleh. Bisa dikatakan,
iman Nuh menghukum dunia masa itu; imannya menunjukkan
dengan jelas kefasikan generasi itu. Imannya membuat dia dan
keluarganya selamat. Apabila meniru iman Nuh, kita juga bisa
selamat. Seperti Nuh, kita bisa berjalan dengan Allah sebagai
sahabat kita. Dan, persahabatan itu bisa berlangsung selama-
lamanya.

SIMPULAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai