Anda di halaman 1dari 27

KONSELING

DAN
EDUKASI
GIZI
UNTUK
REMAJA
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Tujuan Umum
Peserta mampu melakukan konseling dan memberikan pendidikan gizi pada
remaja
• Tujuan Khusus
Peserta mampu
1. menjelaskan prinsip dasar konseling dan pendidikan gizi
2. menjelaskan komponen konseling gizi
3. menjelaskan peran konselor sebaya
4. menjelaskan konseling individu dan kelompok
5. melakukan konseling
6. menjelaskan pesan kunci terkait gizi remaja dan menggunakan media
komunikasi untuk konseling yg efektif
P RINSIP D A S A R
KONSELING &
P ENDIDIK AN GIZI
P O KO K B A H A S A N 1
PENGERTIAN KONSELING DAN EDUKASI GIZI

Edukasi atau penyuluhan gizi adlh


pemberian informasi dari orang
yang lebih atau dianggap ahli
kepada orang yang dianggap
membutuhkan informasi.
MODEL UNTUK KONSELING GIZI (STANG & STORY)
01 02 04 05
03
KOMPONEN
KONSELING GIZI
P O KO K B A H A S A N 2
PRINSIP DASAR LANGKAH KONSELING GIZI
Membangun kenyamanan (good rapport)

Berpusat pada klien

Memahami persepsi klien

Keputusan oleh klien

Tanggung jawab oleh klien


1. Membangun Kenyamanan
Pastikan bahwa pada awal proses konseling,kita harus bangun
kenyamanan dengan klien atau remaja agar klien dapat terbuka
dan nyaman menyampaikan pikiran dan persaannya.
2 . Berpusat pada klien
Setiap proses yang di jalani ketika melakukan konseling harus
berpusat pada klien atau remaja.Biarkan klien atau remaja
menyampaikan pendapat, pikiran dan perasaanya.terkait masalah
yang di bahas.
3 . Memahami Presepsi Klien
Tidak dapat di hiindari bahwa konselor pun memiliki presepsi
dan nilai – nilai pribadi dalam berinteraksi dengan klien atau remaja
4 . Keputuan oleh Klien
Pastikan bahwa keputuan terhadap penyelesaain masalah di ambil oleh
klien atau remaja sendiri.
5 . Tanggung Jawab Klien
Dalam proses Konseling ini lebih terpusat pada tanggung jawab masing-
masing individu.Walaupun prosesnya bisa jadi lakukan secara
berkelompok.
KRITERIA KONSELOR
• Guru
• Petugas kesehatan
• Orang tua
• Teman sebaya

Yang telah mendapatkan pelatihan tentang konseling


KOMPETENSI KONSELOR

Bersikap sebagai
konselor
SIKAP KONSELOR

Kongruensi Penerimaan
Empati positif tanpa
syarat
1. Kongruensi
Konselor harus mampu memahami dan menerima dirinya sendiri yang
memiliki kekurangan ,kelebihan dan bersikap dewasa.
2 . Empati
Kemampuan untuk menempatkan diri di posisi orang lain
3 . Penerimaan Positif Tampa syarat
Konselor dengan tulus menghargai nilai- nilaiyang di miliki oleh remaja
yang dihadapinya, tampa syarat.
KETERAMPILAN OBSERVASI

Pilihan perilaku lain


Nada bicara dan Gerak/gesture untuk tampil ke
Ekspresi wajah
pilihan kata tubuh dunia luar (pilihan
baju, make up, dll)
KETERAMPILAN MIKRO-KONSELING
K E T E R A M P I L A N DA S A R K E T E R A M P I L A N L A N J U TA N
1. Reframing (memberikan cara pandang baru)
2. Konfrontasi (Konfrontasi dalam konseling
digunakan untuk menyajikan informasi kepada klien
bahwa dalam cara tertentu klien terlalu berlebihan
melihat masalah atau gagal mengenali dirinya
sendiri)
3. Menantang keyakinan yang merusak diri
4. Normalisasi
5. Eksplorasi (dilakukan saat klien terpusat pada
masalahnya sendiri, sulit melihat jalan ke luarnya)
6. Memfasilitasi aksi (dilakukan saat klien sudah siap
bertindak)
7. Terminasi (penyelesaian sesi)
P ERAN KONSELOR
SEBAYA
P O KO K B A H A S A N 3
MANFAAT PEMBERDAYAAN KONSELOR
SEBAYA
Sesuai usia perkembangannya, remaja akan lebih mudah menerima saran dari
sebayanya dibandingkan saran yang diberikan oleh orang dewasa
(guru/petugas kesehatan/orangtua)
Konselor sebaya dapat lebih mudah menjangkau remaja lain karena memiliki
dunia dan ‘bahasa’ yang sama

Konselor sebaya akan lebih mudah menggunakan contoh atau pengalaman


pribadi mereka ketika memiliki masalah yang serupa dan upaya mereka untuk
mengatasi permasalahan tersebut
P E N D E K ATA N
KO N S E L I N G I N D I V I D U
DAN KELOMPOK

P O KO K B A H A S A N 4
KONSELING INDIVIDU
& KELOMPOK
• Konseling individu terdiri dari konselor
dan seorang klien remaja. Posisi duduk
dapat berhadapan atau membentuk
formasi L, dalam jarak sosial (1-2 meter).
• Konseling kelompok terdiri dari seorang
konselor dan beberapa klien remaja (2-5
orang). Posisi duduk melingkar atau
berbentuk U. Konseling kelompok sifatnya
lebih cair dan terbuka dibandingkan diskusi
kelompok.
MEL AKUK AN
KONSELING
P O KO K B A H A S A N 5
Greet (sapa)

Ask (tanya)

PENDEKATAN Tell (katakan)

GATHERR Help (bantu)

Explain (jelaskan)

Reasssure (yakinkan),

dan Return (jadwalkan pertemuan kembali)


P E S A N T E N TA N G G I Z I
REMAJA DAN
PENGGUNAAN MEDIA
KOMUNIKASI

P O KO K B A H A S A N 6
MENYUSUN PESAN KUNCI
TENTANG GIZI REMAJA
• Tetapkan tujuan informasi
• Gunakan kalimat aktif dibandingkan kalimat pasif
• Gunakan pemilihan kata dan gaya bahasa yang
mudah dipahami remaja dibandingkan
menggunakan istilah medis
• Berikan contoh nyata/konkrit pada setiap pesan
kunci yang disampaikan
PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI UNTUK
KONSELING DAN EDUKASI GIZI
Media komunikasi bertujuan untuk menyediakan informasi,
mempermudah proses pendidikan, dan membangun
keterampilan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Contoh: lembar perubahan perilaku, diari, booklet informasi,
video singkat, flip chart.

Remaja dapat difasilitasi membuat media


komunikasi sendiri
KESIMPULAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai