PENANGGULANGAN TB
1. India 6. Bangladesh
2. Indonesia 7. Kongo
3. Nigeria 8. China
4. Pakistan 9. Tanzania
5. Afrika Selatan 10. Mozambique
Beban TB Indonesia: 2015
Rate /100.000
Indikator Tingkat Total /tahun
Baseline
Indikator 2016 2017 2018 2019
(2015)
Insidensi per 100.000 penduduk wil KTI 462 448 431 413 397
Jumlah Kasus TB yang dinotifikasi dan diobati 13.379 14.109 16.147 19.195 23.936
Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua
84% 90% 90% 90% 90%
kasus
Cakupan penemuan kasus TB resistan obat 16% 16% 40% 60% 70%
Angka keberhasilan pengobatan pasien TB resistan
50% 65% 70% 70% 75%
obat
Persentase pasien TB yang mengetahui status HIV 11% 30% 40% 50% 60%
MENINGKATKAN AKSES MASYARAKAT
PADA LAYANAN TB YANG BERMUTU
DENGAN “TOSS TB”
• Perluasan layanan TB di fasyankes Pemerintah &
Swasta (Public-Private Mix)
• Penemuan aktif kasus TB di keluarga, masyarakat
populasi berisiko tinggi & masyarakat yg belum
terjangkau petugas puskesmas & kader.
• Penemuan intensif melalui kolaborasi (TB-HIV, TB-DM,
TB-KIA, ibu hamil) &investigasi kontak 10-15 orang
• Mempertahankan keberhasilan pengobatan agar tetap
tinggi
• Inovasi diagnosis dan pengobatan TB
– Penggunaan alat baru : TCM untuk 24 kab/kota
– Penguatan Lab Mikroskopis TB & Mengembangkan Lab biakan
& Uji Kepekaan
– Penyederhanaan sistem & alur diagnostik
– Penyederhanaan paket pengobatan & penerapan regimen baru
REKOMENDASI COUNTRY REVIEW 2017
KOLABORASI TB HIV
• Kabupaten/kota dengan beban HIV dan TB
yang tinggi harus merumuskan rencana dan
anggaran terpadu yang mencakup semua
sumber dana di tingkat kabupaten untuk
memastikan dukungan keuangan yang
memadai.
Target
Indikator Baseline
2015 2016 2017 2018 2019
70.3
B. Menurunkan Beban TB Pada ODHA dan Inisiasi Pemberian
% ART Dini
Baselin Target
Indikator
e 2015 2016 2017 2018 2019
C. Menurunkan Beban HIV Pada Pasien TB 14 22%
%
Persentase pasien TB yang
2% 20% 30% 40% 50% 60%
mengetahui status HIV
36
26%
Persentase pasien TB-HIV yang %
63%
PAPUA BARAT
41%
PAPUA
39%
KEP. RIAU
JAWA TIMUR
28%27%
DI YOGYAKARTA
25%
DKI JAKARTA
KALIMANTAN UTARA
19%17%
SULAWESI SELATAN
JAWA TENGAH
16%15%
BENGKULU
LAMPUNG
SUMATERA UTARA
RIAU
BANTEN
11%11%11%10%10% 9%
JAMBI
SULAWESI UTARA
JAWA BARAT
KALIMANTAN BARAT
MALUKU
8% 8% 7% 7% 6%
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI TENGGARA
(per provinsi) Tahun 2016
SUMATERA BARAT
KEPULAUAN BANGKA…
MALUKU UTARA
% Pasien TB mengetahui status HIV
6% 5% 5% 5% 5% 4%
NUSA TENGGARA…
GORONTALO
NUSA TENGGARA TIMUR
3% 1% 1%
SUMATERA SELATAN
ACEH
KALIMANTAN SELATAN
SULAWESI TENGAH
1% 1% 0% 0%
SULAWESI BARAT
SULAWESI BARAT
100%
BENGKULU
67%
KALIMANTAN…
53%
SUMATERA UTARA
47%
DI YOGYAKARTA
39%
KEP. RIAU
SUMATERA…
PAPUA
35%33%32%
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
BALI
32%32%32%
KALIMANTAN…
DKI JAKARTA
29%27%
NUSA TENGGARA…
KALIMANTAN UTARA
24%23%
KEPULAUAN…
BANTEN
20%20%
JAWA BARAT
16%
LAMPUNG
KALIMANTAN TIMUR
11%9% 8%
RIAU
SULAWESI SELATAN
8% 5%
SULAWESI UTARA
SUMATERA BARAT
(per provinsi) Tahun 2016
5% 4%
PAPUA BARAT
ACEH
GORONTALO
% Pasien TB mengetahui status HIV
JAMBI
KALIMANTAN BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
NUSA TENGGARA…
SULAWESI TENGAH
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
SULAWESI…
Analisis situasi TB-HIV (Mapping ketersediaan
layanan TB-HIV di faskes DOTS dan PDP
Pasien baru, tidak ada riwayat pengobatan TB, tidak ada riwayat kontak erat dengan Pasien dengan riwayat pengobatan TB, pasien dengan riwayat kontak
pasien TB RO, pasien dengan HIV (-) atau tidak diketahui status HIV nya erat dengan pasien TB RO, pasien dengan HIV (+)
Pemeriksaan Klinis dan Pemeriksaan bakteriologis dengan Mikroskop atau Tes Cepat Molekuler (TCM)
Tidak bisa
(- -) MTB Pos, Rif MTB Pos, Rif
dirujuk (+ +) (+ MTB Pos, Rif MTB Neg
Sensitive Indeterminate Resistance
-)
Foto Toraks
Antibiotika TB Terkonfirmasi Ulangi pemeriksaan TCM TB RR Foto Toraks Mengikuti alur
Non OAT Bakteriologis yang sama dengan alur pada
hasil pemeriksaan
mikrokopis BTA negatif (- -)
Mendukung Tidak
TB Mendukung TB Mulai Pengobatan TB RO; Lakukan pemeriksaan Biakan dan
Uji Kepekaan OAT Lini 1 dan Lini 2
Ada Perbaikan Tidak Ada Perbaikan
Klinis Klinis, ada faktor risiko
TB, dan atas
pertimbangan dokter TB RR; TB TB Pre XDR TB XDR
Bukan TB;
MDR
TB Terkonfirmasi Klinis Lanjutkan Pengobatan TB RO Pengobatan TB RO dengan Paduan Baru
Pengobatan TB Lini 1
Alur diagnosis TB pada
anak
Gejala TB pada anak:
Anak dengan satu atau lebih gejala khas TB Batuk ≥ 2 minggu
Demam ≥ 2 minggu
BB turun atau tidak naik dalam 2
bulan sebelumnya
Pemeriksaan mikroskopis/TCM Malaise ≥ 2 minggu
Gejala tsb menetap walau sudah
diberikan terapi yang adekuat
Ada akses foto rontgen toraks dan/atau uji Tidak ada akses foto
tuberkulin*) rontgen toraks dan uji
tuberkulin
Skoring sistem
Pemeriksaan mikroskopis/
tes cepat molekuler (TCM) TB
Terapi OAT
ALUR
D I AG N O S I S
TB ANAK
2016 Ada akses foto
Tidak ada akses foto
rontgen toraks
rontgen toraks dan uji
(II) dan/atau uji
tuberkulin
tuberkulin*)
Observasi gejala
selama 2 minggu
Menetap Menghilang
TB anak klinis
Bukan TB
Terapi OAT
ALUR
D I AG N O S I S
TB ANAK
2016 Ada akses foto rontgen Tidak ada akses foto
toraks dan/atau uji rontgen toraks dan uji
(III) tuberkulin tuberkulin
Skoring sistem
TB anak klinis
Menetap Menghilang
Terapi OAT
Bukan TB
Kesimpulan
• Beban masalah yang besar (Jumlah kasus tinggi,
cakupan rendah, resistensi, komorbid)
• Road map TB perlu dibuat pada setiap kab/kota
• Perubahan strategi yang lebih akseleratif dan
ambisius
• Kepemimpinan dan regulasi harus diperkuat.
• PPM dan penemuan aktif strategi penting didalam
meningkatkan akses layanan program
• Terpadu kedalam Pendekatan Keluarga dan
Gerakan Masyarakat
• Kemitraan dan sosial mobilisasi meningkatkan
kemandirian dan keberlangsungan program