3
1 2 Penerimaan, 4 5
Perencanaan Inventarisasi Pemanfaatan
Pengadaan Penyimpanan,
Kebutuhan
Sarpras Penyaluran Sarpras Sarpras
Sarpras Sarpras
6 8
7 9
Pengamanan, Penyimpanan
Penghapusan Evaluasi
Pemeliharaan Dokumen
Sarpras Sarpras Sarpras
Sarpras
Pengertian Sarana dan Prasarana
Sarana
Menurut KBBI, Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Sarana lebih
ditujukan untuk benda-benda bergerak seperti komputer, meja,
telepon, dsb.
Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan,
proyek). Prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak
bergerak seperti gedung, ruang, tanah.
1
Perencanaan
KOMPETENSI DASAR
Kebutuhan 3.1 Menganalisis perencanaan kebutuhan
Sarpras
sarana dan prasarana
4.1 Membuat perencanaan kebutuhan
sarana dan prasarana
1. Perencanaan Sarana Prasarana
Pengusulan Sarpras
Berdasarkan
pada alternatif
Dilandasi
Harus realistis
partisipasi
Asas-asas/Prinsip Pengadaan
Ketentuan Pengadaan
Etika Pengadaan
Dokumen Pengadaan
A. Pengertian Pengadaan
Efisiensi
Transparan Efektif
Akuntabel
Adil Terbuka
Bersaing
E. Metode Pengadaan
Metode Pengadaan
1. Pembelian
Pembelian dapat dilakukan dengan Pelelangan Umum, Pelelangan
Terbatas, Pelelangan Sederhana, Penunjukan Langsung, Pengadaan
Langsung, atau Kontes (Perpres No. 70 Tahun 2012).
2. Pembuatan sendiri
Dapat dilakukan dengan memerintahkan atau memesan kepada
ahli atau bagian pembantu umum untuk membuatnya.
4. Penyewaan
Cara Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dengan jalan
pemanfaatan sementara barang milik pihak lain untuk kepentingan
organisasi, dengan pembayaran berdasarkan perjanjian sewa menyewa.
5. Pinjaman
Penggunaan barang secara cuma-cuma untuk sementara
waktu dari pihak lain berdasarkan perjanjian pinjam
meminjam.
6. Daur Ulang
Pengadaan sarana dan prasarana dengan cara
memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai
menjadi barang yang berguna.
Metode Pengadaan
Lorem ipsum dolor sit amet, alii aliquip ei vel
7. Penukaran
Cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dengan
jalan menukarkan sarana prasarana yang dimiliki dengan yang
dibutuhkan dari organisasi/instansi lain.
1. Sistem Sentralisasi
Cara pengadaan perbekalan dimana kewenangan dalam pengadaan perbekalan bagi seluruh unit
kerja dalam organisasi diberikan pada satu unit kerja tertentu sehingga segala macam pengadaan
perbekalan dalam organisasi hanya dilayani oleh satu unit kerja/bagian tertentu tersebut.
2. Sistem Desentralisasi
Cara pengadaan perbekalan, di mana kewenangan pengadaan perbekalan
diserahkan pada masing-masing unit kerja.
3. Sistem Campuran
Cara pengadaan perbekalan dengan mengkombinasikan antara sistem sentralisasi
dan desentralisasi. Sistem ini menjamin ketepatan dalam pemenuhan kebutuhan
perbekalan dari setiap unit kerja yang sifatnya spesifik dan mendukung program
standardisasi dan normalisasi organisasi.
G. Kerjasama dengan Pemasok
Communication
Perusahaan
Lembaga Sosial Non Pemerintah
I. Persepsi Pemasok
1. Kinerja
2. Pelayanan
3. Ketahanan
4. Keandalan
5. Karakteristik produk
7. Hasil
J. Ketentuan Pengadaan
Syarat Umum
Syarat Khusus
1) Surat perintah kerja (SPK), diterbitkan setelah masa sanggah dilampaui.
2) Surat perjanjian kerja atau kontrak, ditetapkan pula ketentuan-ketentuan di
dalam RKS
3) Jangka waktu penyelesaian proyek/pekerjaan, harus dicantumkan berapa hari
kalender dihitung sejak ditetapkan SPK
4) Jaminan penawaran harus jelas kedudukanya, artinya jika pekerjaan tidak
selesai dapat dicairkan menjadi milik negara
5) Jaminan pelaksanaan, biasanya sesuai dengan masa kontrak
6) Pengawasan dan pemeriksaan pekerjaan
7) Penyerahan pekerjaan, khusus untuk pekerjaan bangunan penyerahan
dilakukan dalam dua tahap; tahap pertama jika pekerjaan selesai 100%, dan
tahap kedua penyerahan setelah masa perawatan selesai (biasanya 3 bulan)
J. Ketentuan Pengadaan
Syarat Khusus
8) Keterlambatan penyerahan pekerjaan, keterlambatan penyerahan dalam
keadaan normal maka rekanan akan dikenakan denda 1 permil perhari.
9) Risiko kenaikan harga, jika terjadi perubahan nilai harga barang atau harga
borongan dapat saja terjadi karena adanya perubahan kondisi ekonomi.
Tetapi untuk penyiapan RKS hal itu harus sudah diantisipasi sehingga jika
terjadi kenaikan harga selama pelaksanaan proyek tidak bolehmerugikan
negara. Hal ini sudah menjadi tanggung jawab pemborong.
10) Force Majeure adalah suatu keadaan sebagai akibat dari kejadian di luar
kekuasaan kontraktor baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya
terjadi gempa bumi, banjir, angin topan, kebakaran, kekeringan, akibat
kebijakan pemerintah bidang moneter (sanering, devaluasi.
K. Etika Pengadaan
Melaksanakan tugas secara
tertib, penuh tanggung jawab, Bertanggung jawab terhadap
demi kelancaran dan segala keputusan yang ditetapkan
1 ketepatan tercapainya tujuan 4 sesuai dengan kewenangannya.
pengadaan barang/jasa.
Bekerja secara profesional Mencegah terjadinya pertentangan
dengan menjunjung tinggi kepentingan (conflict of interest)
2 kejujuran, kemandirian, dan 5 pihak-pihak yang terlibat langsung
menjaga informasi yang maupun tidak langsung di dalam
bersifat rahasia. proses pengadaan.
Proses Penyaluran
Barang Tidak
terjadi Tersusun Mudah Mudah
tidak
kehilangan Rapi diawasi Dianalisis
rusak
Pengertian Penyimpanan
Menempatkan barang di dalam gudang untuk disimpan atau dipersiapkan
untuk proses selanjutnya. Penyimpanan barang dilakukan sesuai dengan
karakteristik barang menggunakan cara/penanganan tertentu.
Ketepatan Ketepatan
Ketepatan Ketepatan Ketepatan
Ketepatan tempat kondisi
Jenis & mutu/kuali Mutu/Kuali
Jumlah penyampa logistik
Spesifikasi tas tas
ian
E. Sistem Pendistribusian Sarpras
Langkah-langkah Inventarisasi
Menurut KBBI
Inventaris = Daftar barang-barang
Inventarisasi = Kegiatan pencatatan hingga pelaporan barang milik
kantor (instansi pemerintah, perusahaan,dsb) yang dipakai dalam
melaksanakan tugas.
Menurut Ahli
Inventarisasi merupakan suatu proses penghitungan,
pencatatan, penggolongan, pengklasifikasian, pengkodean,
hingga pelaporan terhadap barang/sarana prasarana yang
dimuat dalam suatu daftar. (Drs. Purwanto, 2016).
B. Tujuan Inventarisasi