Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANGGOTA
Ugan (20 tahun) dating ke drg. Bonar dengan keluhan mulutnya tidak bisa dibuka lebar, sedang
terasa sakit berdenyut sampai telinga. Pemeriksaan klinis menunjukkan trimus 2 jari. Pemeriksaan intra
oral ada pericoronitis gigi molar tiga bawah kanan dan scissor bite region kanan.
Drg. Bonar melakukan pemeriksaan gerakan membuka dan menutup rahang sambil meraba
daerah bawah telinga. Drg. Bonar menganjurkan rontgen foto panoramic dan temporo mandibular serta
menyarankan perawatan lebih intensif untuk menghilangkan keluhan yang dialami Ugan.
Bagaimana saudara menjelaskan kasus di atas?
Langkah 1. Mengklarifikasi terminology yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang
dapat menimbulkan kesalahan interpretasi
Scissor bite : - crossbite maxilla kearah palatal dan mandibula kearah lingual
- disebut juga Bukal crossbite, dimana tonjol palatal gigi posterior maxilla
berokluso dengan bukal gigi posterior mandibular
- salah satu jenis posterior crossbite
Langkah 2. Menentukan masalah
3. Mengapa drg. Bonar melakukan pemeriksaan buka tutup mulut sambil meraba dibawah
telinga ?
Karena jika kita rasakan di bawah telinga sangat terasa jika TMJ sedang bermasalah atau tidak
pada tempatnya,dan juga buka tutup mulut merupakan pemeriksaan elastisitas dari TMJ.
Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak utama yaitu2 :
a. Gerak Rotasi
Ketika caput processus condylaris bergerak pivot dalam kompartemen sendi bagian bawah
dalam hubungannya dengan discus articularis.
a. Gejala
Gangguan Temporomandibula (TMD) dapat didefinisikan sebagai rasa sakit dan / atau disfungsi dalam
otot-otot pengunyahan atau sendi temporomandibular (TMJ), dan struktur terkait atau keduanya.10,11
Rasa nyeri pada TMJ dan otot kraniofasial yang terkait dapat unilateral atau bilateral. Gangguan sendi
temporomandibula ini dianggap subdivisi patologi muskuloskeletal dan menjadi sumber utama dari nyeri.
Tanda-tanda klinis yang paling umum dan gejala dari TMD adalah sakit pada palpasi sendi dan / atau
otot-otot pengunyahan, berkurang pembukaan mulut, pembatasan dalam gerakan rahang excursive
(kanan, kiri, dan tonjolan) dan mengklik atau suara kisi-kisi pada sendi pada pergerakan mandibula.10,12
Gejala lain dari TMD ini adalah sakit atau perih di sekitar TMJ, rasa sakit di sekitar telinga, kesulitan
menelan atau perasaan tidak mulus ketika mengunyah atau membuka mulut, rahang terkunci, kaku,
sehingga mulut sulit dibuka atau ditutup, sakit kepala, gigitan yang rasanya tidak pas, gigi-gigi tidak
mengalami perlekatan yang sama karena ada sebagian gigi yang mengalami kontak prematur, tinnitus, dan
berbagai bunyi suara sendi.
Meskipun TMD memiliki beberapa etiologi, rusaknya vertikal dimensi adalah penyebab umum nyeri
otot di antara pemakai gigitiruan lengkap. Pasien edentulus umumnya tidak selalu memiliki gejala TMD jika
dibandingkan dengan yang memiliki gigi asli. Pada individu yang masih memiliki gigi asli ketika
mengaturkan rahang secara berlebihan juga dapat menyebabkan predisposisi TMD seperti yang disarankan
oleh Costen.
Prevalensi terjadinya TMD pada individu endentulus yang memakai gigi tiruan lengkap (complete
dentures) memiliki proporsi yang hampir sama dengan individu yang memiliki gigi asli yaitu bervariasi dari
15-25%. Aktivitas elektromyografik dan kekuatan pengunyahan dapat berkurang pada pasien edentulus.
Tidak digunakannya gigi tiruan untuk waktu yang lama menyebabkan pergeseran posisi vertikal dan
horizontal mandibula, sehingga akibat posisi kondilus di fossa mandibula juga bisa berubah. Perubahan
posisi istirahat karena pengurangan dimensi vertikal oklusi juga dianggap sebagai salah satu faktor
predisposisi terjadinya TMD.
b. Perawatan
Beberapa gangguan TMJ dapat menghilang dengan sendirinya atau tidak memerlukan perawatan,
namun pada kondisi yang lebih parah dan lebih sering menimbulkan gejala dapat dilakukan perawatan.
Perawatan juga dapat dilakukan dengan menghilangkan penyebabnya, misalnya dengan menggunakan
alat 'bite guards' saat tidur agar. Dalam beberapa kasus yang lebih parah lainnya, relokasi atau perbaikan
sendi dengan tindakan bedah tidak dapat dihindari.
Pengobatan
2. Antidepresan trisiklik
Ketika obat ini dikonsumsi sebelum tidur makan dapat digunakan untuk membantu mengurangi
rasa sakit yang terkait dengan gangguan sendi rahang. Contohnya adalah amitriptilin atau
nortriptyline.
3. Relaksan otot
Ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif singkat (beberapa hari sampai beberapa minggu),
karena obat ini merupakan obat adiktif, sehingga dosis mereka harus dikurangi secara bertahap.
Carisoprodol adalah salah satu contohnya.
4. Obat kortikosteroid
Dalam kasus peradangan sendi disertai dengan rasa sakit yang parah, obat kortikosteroid dapat
disuntikkan langsung ke dalam sendi rahang.
5. Botulisme toksin
Bila ini disuntikkan ke otot-otot rahang, dapat mengurangi rasa sakit saat mengunyah.
Terapi
1. Bite guards
Bite guards merupakan alat yang diletakkan di atas gigi untuk mencegah agar tidak kerot saat tidur.
2. Terapi perilaku kognitif
Dalam kasus gangguan sendi rahang dapat memburuk akibat kecemasan atau stres, pasien harus
dirujuk ke psikoterapis agar dapat mengelola stresnya, dikombinasikan dengan meningkatkan
kesadaran dan juga mengubah perilaku.
• Aktivasi otot
Pergerakan dalam proses pengunyahan terjadi karena gerakan kompleks dari beberapa otot pengunyahan. Otot-
otot utama yang terlibat langsung dalam pengunyahan adalah muskulus masseter, muskulus temporalis, muskulus
pterygoideus lateralis, dan muskulus pterygoideus medialis. Selain itu juga ada otot-otot tambahan yang juga
mendukung proses pengunyahan yaitu muskulus mylohyoideus, muskulus digastrikus, muskulus geniohyoideus,
muskulus stylohioideus, muskulus infrahyoideus, muskulus buksinator dan labium oris.
Organ lain yang juga termasuk dalam fungsional otot pengunyahan adalah lidah. Lidah berperan penting selama
proses pengunyahan dalam mengontrol pergerakan makanan dan membentuk bolus (bentuk makanan yang
didapatkan dari pengunyahan). Lidah membawa dan mempertahankan makanan diantara permukaan oklusal gigi
geligi, membuang benda asing, bagian makanan yang tidak enak rasanya dan membawa bolus ke palatum sebelum
akhirnya ditelan. Selain itu lidah juga berfungsi dalam mempertahankan kebersihan mulut dengan menghilangkan
debris makanan pada gingival, vestibulum dan dasar mulut.
• Sendi temporomandibular
TMJ merupakan sendi yang penting dalam menggerakkan rahang pada saat pengunyahan. TMJ merupakan salah
satu sendi yang paling kompleks pada tubuh dan merupakan tempat dimana mandibula berartikulasi dengan
kranium .Artikulasi tersebut memungkinkan terjadinya pergerakan sendi, yang disebut sendi ginglimoid dan pada
saat bersamaan terjadi juga pergerakan lancar yang diklasifikasikan sebagai sendi arthrodial7. TMJ terbentuk dari
kondilus mandibular yang terletak pada fosa mandibula tulang temporal. Kedua tulang dipisahkan dari artikulasi
langsung oleh lempeng sendi. TMJ diklasifikasikan sebagai sendi kompound.