Hukum Internasional
Yovita A. Mangesti
Pengertian Yurisdiksi
Kekuasaan umum yang dimiliki pemerintah untuk melaksanakan kewenangan atas orang
dan hal-hal yang berada dalam wilayahnya;
Kekuasaan suatu pengadilan untuk memutus suatu kasus atau mengeluarkan
keputusan/dekrit;
Suatu wilayah geografis di mana kewenangan politik atau kehakiman dapat
dilaksanakan;
Suatu subdivisi politis atau yudisial di dalam wilayah yang disebutkan di atas.
Encyclopedia Americana
Yurisdiksi Legislatif, yaitu yurisdiksi suatu negara untuk membuat atau menetapkan suatu
peraturan perundang-undangan untuk mengatur suatu objek (yang tidak semata-mata
bersifat domestik atau dalam negeri).
Yurisdiksi Eksekutif atau yurisdiksi administratif, yaitu hak, kekuasaan atau kewenangan suatu
negara untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan nasionalnya terhadap suatu
objek yang tidak semata-mata bersifat domestik.
Yurisdiksi Yudikatif, yaitu yurisdiksi suatu negara untuk mengadili pelanggar peraturan
perundang-undangannya. Yurisdiksi yudikatif juga menyangkut kekuatan pengadilan suatu
negara untuk memeriksa kasus yang mengandung faktor asing.
Berdasarkan obyek yang diatur
Yurisdiksi Personal (jurisdiction in personal), yaitu yurisdiksi suatu negara atas orang atau subjek
hukum tertentu. Penekanan yurisdiksi ini adalah pada subjek hukum (baik berupa orang
maupun badan hukum) yang dapat ditundukkan pada yurisdiksi tersebut.
Yurisdiksi Kebendaan (jurisdiction in rem), yaitu yurisdiksi negara untuk mengatur serta
menerapkan hukumnya atas suatu benda yang berada di suatu tempat tertentu.
Yurisdiksi Pidana atau Yurisdiksi Kriminal (criminal jurisdiction), yaitu yurisdiksi suatu negara
untuk memberlakukan hukum pidananya terhadap suatu tindak pidana tertentu.
Yurisdiksi Sipil atau Perdata (civil jurisdiction), yurisdiksi negara untuk menerapkan hukum
perdatanya terhadap suatu peristiwa perdata tertentu yang terjadi di suatu tempat tertentu
Berdasarkan ruang atau tempat objek
Yurisdiksi Teritorial atau Yurisdiksi Wilayah (territorial jurisdiction), yaitu yurisdiksi negara
untuk mengatur dan menerapkan hukumnya terhadap objek (yang dapat berupa
masalah, benda, orang, atau peristiwa) yang berada dalam wilayahnya. Wilayah suatu
negara mencakup wilayah darat, laut, maupun udara.
Yurisdiksi Kuasi-Teritorial atau Yurisdiksi Teritorial Semu (quasi- territorial jurisdiction), yaitu
yurisdiksi suatu negara terhadap objek (masalah, orang, benda, peristiwa) yang berada
di suatu tempat yang sesungguhnya bukan merupakan wilayah negara yang
bersangkutan namun berdekatan atau bersambungan dengan wilayah negara itu
…
Yurisdiksi Universal (universal jurisdiction), yaitu yurisdiksi yangdimiliki oleh semua negara
terhadap suatu hal atau peristiwa tertentu mengingat kekhasan atau kekhususan hal
atau peristiwa tersebut. Hal- hal atau peristiwa yang ditundukkan pada yurisdiksi ini,
antara lain, jenis-jenis kejahatan yang dianggap sebagai musuh seluruh umat manusia
(hostis humani generis). Misalnya perdagangan budak, pembajakan di laut,
perdagangan gelap narkotika dan bahan-bahan psikotropika (narcotics and
psychotropic substances), kejahatan genosida, kejahatan perang, pembajakan pesawat
udara atau kejahatan penerbangan. Contoh penerapan yurisdiksi universal ini dapat
dilihat pada Pengadilan Nurembergyang mengadili para pelaku kejahatan perang pada
perang dunia kedua. Keputusan Nuremberg menetapkan konsep yurisdiksi universal
untuk pelanggaran hukum pidana internasional tertentu
…
Lotus Case adalah sebuah kasus klasik dalam hukum internasional yang terkait dengan
yurisdiksi kasus ini terjadi antara Prancis dan Turki. Kasus ini diselesaikan di Permanent Court
of International Justice (PCIJ) pada tahun 1927 karena kedua negara sepakat untuk
menyelesaikan persengketaan mereka di sana. Pernyataan Turki atas yurisdiksi warga
negara Prancis yang merupakan perwira pertama sebuah kapal yang bertabrakan
dengan kapal Turki di laut lepas ditentang oleh Prancis dan dinyatakan sebagai
pelanggaran hukum internasional.
…
Kasus yang melibatkan kedua negara tersebut yaitu tabrakan antara kapal Prancis Lotus
dan kapal Turki Boz-Kourt yang terjadi sesaat sebelum tengah malam pada tanggal 2
Agustus 1926. Kapal Perancis itu dikepalai oleh seorang warga Prancis dengan nama
Demons sementara kapal Turki Boz-Kourt dikepalai oleh Hassan Bey. Turki kehilangan
delapan orang setelah kapal mereka terbagi dua dan tenggelam akibat tabrakan
tersebut.
Lotus melakukan semua yang bisa dilakukan kekuatannya untuk membantu kapal tersebut,
Lotus melanjutkan perjalanannya ke Konstantinopel dan tiba pada tanggal 3 Agustus. Pada
tanggal 5 Agustus, Letnan Demons diminta oleh otoritas Turki untuk ke darat dan
memberikan bukti. Setelah Demons diperiksa, dia ditangkap tanpa pemberitahuan kepada
Konsul Jenderal Prancis dan Hassan Bey. Demons dihukum oleh pengadilan Turki karena
kelalaiannya yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi
Kasus 2 : Germany v Italy: Greece intervening.
Dalam keputusan ICJ pada tanggal 3 Februari 2012 tentang Yurisdiksi Imunitas Negara
dalam kasus intervensi terhadap Yunani yang melibatkan Jerman vs Italia, menegaskan
imunitas negara sebagai prinsip dasar dalam hukum internasional, yang berasal dari
kedaulatan negara dan dikonfirmasi sebagai konsepsi tradisional hukum internasional.
ICJ menjunjung tinggi kewajiban hukum internasional untuk menghormati imunitas
negara dalam kasus perdata di depan pengadilan asing, bahkan dalam kasus-kasus
yang melibatkan pelanggaran hak asasi manusia berat dan hukum humaniter
internasional.
ICJ menolak gagasan bahwa nilai-nilai tertentu dari masyarakat internasional, seperti
norma-norma hak asasi manusia dan standar hukum humaniter, dapat dijadikan
pertimbangan atas dasar kemanusiaan untuk dijadikan pengecualian terhadap sistem
hukum internasional berbasis kedaulatan tradisional dan penghapusan imunitas negara
berdaulat.
…