Anda di halaman 1dari 27

DIABETES MELITUS

RACHMEILDRIA
RSUD PADANG PARIAMAN
8 0KTOBER 2019
DEFINISI
• Diabetes merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua –
duanya. (ADA 2010)
PATOGENESIS
KONSEP PENGOBATAN
• Memperbaiki gangguan patogenesis bukan
hanya HbA1c
• Pengobatan kombinasi berdasarkan kinerja
obat pada gangguan multipel dan patofisiologi
DM
• Pengobatan sedini mungkin utk mencegah
dan memperlambat progresivitas multipel dan
kegagalan sel  pankreas
DIAGNOSIS

• Berdasarkan pemeriksaan kadar glukosa darah


(pemeriksaan secara enzimatik) dengan bahan
darah plasma vena
• Kecurigaan DM  Gejala klasik
1. Keluhan klasik DM berupa : poliuria, polidipsia,
polifagia dan penurunan BB yg tidak jelas sebabnya
2. Keluhan lain : lemah badan, kesemutan, gatal, mata
kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus
vulvae pada wanita
Kriteria Diagnosis DM
KADAR TES LABORATORIUM DARAH UNTUK DIAGNOSIS
DIABETES DAN PRE-DIABETES
PENYARING DM TIPE 2
• IMT  23 kg/m2, disertai satu atau lebih gejala dibawah ini
– Aktivitas kurang
– First degree relatif pasien DM
– Kelompok ras/etnis tertentu
– Wanita BBL > 4 kg atau DMG
– Tekanan darah  140/90 mmHg atau mendapat th/ hipertensi
– HDL < 35 mg/dl atau Trigliserida > 250 mg/dl
– Wanita dg PCOS
– Riwayat prediabetes
– Obesitas berat, akantosis nigricans
– Riwayat penyakit kardiovaskuler
• Usia > 45 tahun tanpa risiko DM
PATOKAN KADAR GDS & GDP PENYARING DAN
DIAGNOSIS DM (mg/dl) (glukometer)
PENATALAKSANAAN DM
• Tujuan umum :
– Meningkatkan kualitas hidup pasien DM

• Tujuan khusus :
– Jangka pendek :
• Menghilangkan keluhan DM
• Memperbaiki kualitas hidup
• Mengurangi risiko komplikasi
– Jangka panjang
• Mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati
dan makroangiopati
– Akhir
• Turunnya morbiditas dan mortalitas DM
Pilar penatalaksanaan DM
• Edukasi
• Terapi nutrisi medis
• Latihan jasmani
• Intervensi farmakologis
EDUKASI
• Perubahan pola gaya hidup dan prilaku
• Partisipasi pasien , keluarga dan masyarakat
• Pengetahuan tentang pemantauan glukosa
darah mandiri, tanda dan gejala hipoglikemia
dan cara mengatasinya
Terapi Nutrisi Medis
• Perlu ditekankan pada 3 J :
– Jadwal makan
– Jenis makanan
– Jumlah makanan
• Komposisi makanan :
– Karbohidrat 45-65%
– Lemak 20-25%
– Protein 10-20%
– Natrium 3000mg
– Serat 25 mg/hr
– Pemanis alternatif
Terapi Nutrisi Medis
• Perlu ditekankan pada 3 J :
– Jadwal makan
– Jenis makanan
– Jumlah makanan
• Komposisi makanan :
– Karbohidrat 45-65%
– Lemak 20-25%
– Protein 10-20%
– Natrium 3000mg
– Serat 25 mg/hr
– Pemanis alternatif
• Kebutuhan kalori
– IMT = BB(kg)/TB(m2)
Klasifikasi IMT :
– BB kurang <18,5
– BB Normal 18,5-22,9
– BB lebih  23,0
Faktor yang menentukan kalori :
– Jenis kelamin
– Umur
– Aktivitas fisik atau pekerjaan
– BB
Pembagian porsi makan :
– 3 porsi besar (mkn pagi 20%, mkn siang 30%, mkn malam
25%)
– 2-3 porsi mknn ringan(10-15%)
Terapi farmakologis
• Obat hipoglikemik oral
– Pemicu sekresi insulin : sulfonilurea dan glinid
– Peningkatan sensitivitas terhadap insulin : metformin
dan tiazolidindion
– Penghambat glukoneogenesis : metformin
– Penghambat absorbsi glukosa : penghambat
glukosidase alfa
– DPP-IV inhibitor
• Suntikan
– Insulin
– Agonis GLP-1/increatin mimetic
Terapi Farmakologis
Cara pemberian OHO
• OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan
secara bertahap sesuai respon kadar glukosa darah
sampai dosis optimal
• Sulfonilurea : 15-30 menit sebelum makan
• Glimepiride : sebelum/sesaat sebelum makan
• Repaglinid , Nateglinid : sesaat sebelum makan
• Metformin : sebelum/pada saat/ sesudah makan
• Penghambat glukosidase (akarbose) : bersama makan
suapan pertama
• Tiazolidindion : tidak tergantung pada jadwal makan
• DPP-IV inhibitor bersama makan dan sebelum makan
Profil Obat Antihiperglikemia oral yang tersedia di
Indonesia
Insulin
Diperlukan pada keadaan :
• Penurunan berat badan yang cepat
• Hiperglikemia berat disertai ketosis
• Ketoasidosis diabetik
• Hiperglikemia hiperosmolar non keto tik
• Hiperglikemia dengan asidosis laktat
• Gagal dengan OHO optimal
• Stres berat (infeksi sitemik, operasi besar, IMA, stroke)
• Kehamilan dengan DM/Diabetes melitus gestasional yang
tak terkendali dengan perencanaan makanan)
• Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
• Kontraindikasi dan atau alergi OHO
Cara pemberian insulin
Kendala dalam terapi Insulin

I don’t want it.!

It hurts ! Expensive !

Drug Hypoglycemia !
addiction ?
Target Pengendalian DM
Parameter Risiko KV (-) Risiko KV (+)
IMT (kg/m2) 18,5 - < 23 18,5 - < 23
Tekanan Darah Sistolik (mmHg)  130  130
Tekanan Darah Distolik (mmHg)  80  80
Glukosa Darah Puasa (mg/dL) < 100 < 100
Glukosa Darah 2 PP (mg/dL) < 140 < 140
HbA1C (%) <7 <7
Kolesterol LDL (mg/dL) < 100 < 100
Kolesterol HDL (mg/dL) Pria > 40 Pria > 40
Wanita > 50 Wanita > 50
Trigliserid (mg/dL) < 150 < 150
Komplikasi
Eyes
Cerebrovascular
(retinopathy)
disease
• Akut :
• Ketoasidosis diabetik (KAD) Coronary
heart disease

• Hiperosmolar hiperglikemia
Kidney
• Hipoglikemia (nephropathy)

• Kronis :
• Komplikasi makrovaskular (penyakit
jantung koroner, stroke, penyakit Peripheral
nervous system

vaskuler perifer) (neuropathy)

Peripheral

• Komplikasi mikrovaskular (retinopati, Vascular disease

nefropati, neuropati)
Diabetic foot

Konsensus pengelolaan dan pencegahan DM tipe 2 di Indonesia, PERKENI, 2011


HIPOGLIKEMIA

• Hipoglikemia  penurunan kadar glukosa


darah < 70 mg/dl.
• Hipoglikemia  penurunan konsentrasi
glukosa serum dengan atau tanpa adanya
gejala-gejala sistem otonom (whipple’s triad):
– Terdapat gejala-gejala hipoglikemia
– Kadar glukosa darah yang rendah
– Gejala berkurang dengan pengobatan.
Tanda dan Gejala Hipoglikemia
pada Orang Dewasa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai