Anda di halaman 1dari 21

Imperialisme di Indonesia

D. Masa Pemerintahan Jenderal


Daendels dan Janssens
• Pada 1975, pasca pembubaran VOC kondisi pemerintahan di Negeri
Belanda mengalami perubahan besar. Prancis berhasil menguasai Belanda
dan membentuk Republik Bataaf di bawah pemerintahan Louis Napoleon,
adik Napoleon Bonaparte. Sementara itu, Raja Belanda Williem V
melarikan diri dan meminta perlindungan kepada Inggris.
• Perubahan pemerintahan di Belanda juga terhadap penguasaan wilayah
Hindia Belanda. Pemerintah perancis memerintah Herman William
Daaendles(1808-1811) untuk menjalankan di pemrintahan di hindia
belanda.
• Tugas utama Herman William Daendles adalah mempertahankan pulau
jawa dari pemerintahan inggris.hal ini disebabkan raja belanda Williem V
juga meminta bantuan inggris untuk mengambil alih wilayah bekas jajahan
voc di nusantara.
Kebijakan Daendles di bidang
pemerintahan
a. Membatasi kekuasaan para raja. Menurutnya,
raja pribumi harus mengakui raja Belanda
sebagai junjungannya
b. Mengurangi hak hak feodal pejabat pemerintah,
seperti bupati. Sebagai gantinya, para pejabat itu
akan menerima gaji
c. Pulau jawa dibagi menjadi 9 prefektur yang
dikepalai oleh seorang prefek dan bertanggung
jawab kepada gubernur jendaral serta
membawahkan bupati.
d. Kerajaan banten dan cirebon menjadi wilayah
pemerintah kolonial Belanda
Kebijakan daendles di bidang militer

a. Membangun jalan raya pos(de grote Postweg)


dari anyer-panarukan sepanjang 1000 km. yang
di peruntukan agar mempermudah pasukan di
pulau jawa
b. Membangun pangkalan angkatan laut di anyer
dan ujung kulon
c. Membentuk pasukan dari orang-orang pribumi,
misalnya legiun mangku negara sebagai bagian
dari angkatan perang belanda dengan komandan
orang jawa
d. Membangun benteng pertahanan di berbagai
wilayah, seperti benteng lodewijk di Gresik
Kebijakan di bidang peradilan
a. Membentuk 3 macam peradilan yaitu :
 Peradilan untuk bangsa eropa
 Peradilan untuk orang timur asing
 Peradilan untuk orang pribumi
b. Masalah korupsi menjadi masalah utama yang
diperhatikan Daendels. Setiap pelaku korupsi
akan diadili tanpa pandang bulu.
Kebijakan daendels di bidang sosial
ekonomi
a. Melakukakan penjualan tanah partikelir kepada
pihak swasta
b. Melakukan pemungutan pajak untuk
meningkatkan pendapatan pemerintah
c. Meningkatkan praktik menanam tanaman
produksi
d. Mengadakan penyerahan wajib hasil pertanian
dan perkebunan
• Pemerintahan Daendels berakhir setelah banyaknya
laporan mengenai sikap otoriter daendels dalam
melakukan kebijakan-kebijakan daendels. Dipanggil
kembali ke belanda pada tahun 1811 dan digantikan
oleh jan willem janssens.
• Pemerintahan jaensens tidaklah berlangsung lama
seperti pendahulunya. Kekuasaan inggris yang
semakin besar di wilayah asia akhirnya masuk juga
ke indonesia. Pasukan inggris mendarat di batavia
pada 4 agustus 1811 dan berhasil menguasai kota
tersebut. Jansens yang menyingkir hingga ke
Tuntang(jawa tengah) akhirnya terpaksa menyerah.
Pada 18 september 1811, jansens menandatangani
Kapitulasi Tuntang sebagai tanda resmi penyerahan
hindia belanda pada inggris
E. Massa Pemerintahan Thomas
Stanford Raffles
1. Masa pemerintahan inggris di nusantara dimulai sejak 18 september
1811. Lord Minto gubernur jendral Inggris di India, mengirim Letnan
Jendral Thomas Stamford Raffles sebagai penguasa Hindia Belanda
yang berpusat di Batavia.

2. Kebijakan raffles di bidang pemerintahan


a) Membagi Pulau Jawa menjadi enam belas keresidenan
b) Menjalin hubungan baik dengan penguasa lokal yang
membenci Belanda untuk mempermudah upayanya mengusai
seluruh wilayah Hindia Belanda
c) Menghapus peran para bupati sebagai pemungut pajak dan
menjadikannya pegawai pemerintah kolonial
3. Kebijakan Raffles di bidang ekonomi
a) Menetapkan sistem sewa tanah (landrent), di mana pemerintah
sebgai pemilik tanah dan petani sebagai penggarap. Jadi, petani
menyewa tanah kepada pemerintahan
b) Memperkenalkan sistem perekonomian uang dalam membayar
pajak kepada pemerintah
c) Menghapus monopoli, rodi, dan penyerahan wajib hasil bumi
d) Pemberlakuan wajib membayar pajak per kepala/individu tidak l
agi per desa
e) Memberi kebebasan kepada petani untuk menanam tanaman yang
laku di pasaran dunia
f) Setaip desa dijadikan bagian dari administrasi pemerintah jajahan
sehingga setiap desa harus di kembangkan perekonomiannya.

4. pemerintahan raffles berakhir pada tahun 1816. Ia kemudian


digantikan pleh John Fendall Jr. yang memerintah Hindia Belanda hanya
dalam kurun waktu lima bulan. Hal itu terjadi seiring hasil Konvensi London
(1814) yang berisi agar Inggris mengembalikan tanah jajahan Hindia Belanda
kepada Belanda. Dengan demikian , berakhirlah pemerintahan Inggris di
Hindia Belanda
F. Masa Pemerintahan van der
Capellen dan de Gisignies
1. Pada tahun 1816 Hindia Belanda secara resmi dikembalikan oleh Inggris
kepada Belanda. Pasca pengembalian keuangan yang disebabkan
banyaknya biaya perlawanan terhadap pendudukan Prancis dan
membayar utang-utang VOC . Oleh karena itu, van der Capellen diangkat
sebagai gubernur jendral Hindia Belanda (1816-1826). Tugasnya adalah
mengisi kas kerajaan.

2. Berikut kebijakan van der Capellen:


a. Memberikan kebebasan kepada kelompok swasta untuk
menanamkan modalnya di Hindia Belanda, tetapi pengelolaan
sumber daya alam tetap dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda
b. Menghapus peran para pejabat lokal
c. Menetapkan pajak untuk penduduk pribumi
3. Kebijakan van der Capellen kurang berhasil karena rakyat kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sementara beban
pajak semakin memberatkan rakyat. Perlawanan – perlawanan pun
mulai bermunculan, salah satunya Perang Jawa atau Perang
Diponegoro (1825-1830). Pemerintah Hindia Belanda terpaksa harus
mengeluarkan biaya untuk menghadapi perlawanan tersebut.
Kerajaan Belanda di ambang kebangkrutan dan pemerintah van der
Capellen dianggap tidak berhasil mengisi kas kerajaan yang semakin
menipis.

4. Van der Capellen digantikan oleh Hendrik Merkus de Kock. De


Kock hanya sebentar menjabat karena ia hanya pemegang jabatan
sementara sebelum diisi oleh Leonard Pierre Joseph du Bus de
Gisignies (1826-1830). Pemerintah Gisignies juga dianggap tidak
mendatangkan uang bagi kas kerajaan. Ia diganti oleh Johannes van
den Bosch.
G. Masa pemerintahan van denbosch

Latar belakang munculnya pemerintahan van den Bosch:


1. Kegagalan politik jalan tengah karena adanya kubu konservatif dan liberal
di parlemen Belanda.
2. Kosongnya kas keuangan Belanda akibat banyaknya perlawanan
kedaerahan yang muncul terutama perawanan Pangeran Diponegoro dan
Perang Padri yang banyak menghabiskan keuangan belanda. Di sisi lain,
pemerintah Belanda juga menghadapi upaya pemisahan diri dari belgia
(tahun 1830).
3. Korupsi yang merajalela di kalangan pemerintah Belanda

Tujuan pemerintah van den Bosch adalah mengisi kembali keuangan belanda
yang kosong melalui usulan pelaksanaan tanam paksa (cultuurstelsel).
ketentuan sistem tanam paksa
a. Setiap desa meniapkan 1/5 dari tanahnya untuk di tanami
tanaman komoditas ekspor, sepert kopi, tebu, dan nila.
b. Tanah yang ditanami tanaman komoditas ekspor dibebaskan dari
pajak.
c. Waktu dan pekerjaan yang di perlukan dalam pelaksanaan sistem
tanam paksa tidak boleh melebihi waktu dan pekerjaan menanam
padi(kurang dari 3 bulan).
d. Kegagalan panen akibat alam akan di tanggung oleh pemerintah.
e. Kelenihan hasil panen akan diserahakan kembali kepada
penduduk.
f. Pelaksanaan tanam paksa akan diawasi oleh pemerintah hindia
belanda.
g. Penduduk yang bukan petani diharuskan bekerja di perkebunan
dan pabrik-pabrik milik pemerintah.
h. Mereka yang tidak bisa melaksanakan wajib tanam paksa dapat
diganti dengan bekerja di pabrik dan perkebunan pemerintah
selama 65 hari.
H. Pelaksanaan Sistem Ekonomi Liberal
(Politik Pintu Terbuka)
1. Latar belakang munculnya sistem ekonomi liberal.
a. Kemenangan kelompok liberal dalam parlemen Belanda.
b. Munculnya kritik keras terhadap pelaksanaan sistem tanam paksa
yang dianggap menyengsarakan rakyat jajahan.
c. Pengaruh Revolusi Industri di Inggris yang banyak menghasilkan
teknologi industri bar dan memperlancar kegiatan industri di
Belanda dan daerah jajahannya.
2. Berikut beberapa undang-undang yang dikeluarkan pada masa sistem
ekonomi liberal.
a. Undang-undang Agraria tahun 1870 yang berisi :
1). Pembagian tanah jajahan .
2). Pihak swasta dapat menyewa tanah baik milik pribumi maupun
milik pemerintah.
3). Pemerintah akan mengeluarkan surat bukti kepemilikan tanah.
b. Undang-undang Gula tahun 1870 berisi tentang pengelolaan
tanaman tebu oleh pemerintah dan secara bertahap akan
diserahkan kepada pengusaha swasta.
3. Pengaruh sistem ekonomi liberal
a. Meningkatnya jumlah pengusaha asing yang ingin menanamkan
modalnya di Hindia Belanda.
b. Banyak bermunculan perkebunan-perkebunan swasta asing di
Hindia Belanda.
c. Berkembangnya kegiatan pertambangan di Sumatera, Jawa,
Kalimantan, dan Pulau Bangka.
d. Terjadinya pengerahan tenaga kerja secara besar-besaran.
e. Terjadinya eksploitasi tanah secara bear-besaran.
4. Sistem ekonomi liberal dengan politik pintu terbukanya kembali
mendatangkan kritik dari kelompok humanis yang menganggap
eksploitasi sumber daya alamdan sumber daya mausia di tanah jajahan
telah melampaui batas.
5. Kelompok humanis di Negeri Belanda mengusulkan agar bangsa Belanda
seharusnya berterima kasih kepada penduduk di tanah jajahannya dan
sumber daya manusianya.
I. PELAKSANAAN POLITIK ETIS
(POLITIK BALAS BUDI)
• Latar belakang munculnya politik etis:
a. Adanya kritikan kaum humanis terhadap kebijakan politik pintu terbuka
yang telah mengeksploitasi negeri dan rakyat jajahan secara besar-
besaran.
b. Munculnya artikel “Een Ereschuld” (utang kehormatan dalam yang ditulis
Conrad Theodor van Deventer dalam majalah De Gids(1899). artikel
tersebut menyatakan kemakmuran yang dinikmati bangsa Belanda
berasal dari negeri jajahan yang penduduknya miskin dan terbelakang.
Demi kehormatan bangsa Belanda, utang tersebut harus dibayar.
• Pelaksanaan politik etis dilakukan atas dasar trias van Deventer yang terdiri
atas:
a. Migrasi atau pemindahan penduduk, terutama dari Pulau Jawa yang
dianggap sudah padat, ke daerah-daerah lain yang masik sedikit
penduduknya.
b. Irigasi, yaitu upaya perbaikan sarana pengairan untuk pertanian.
c. Edukasi, yaitu memberikan pendidikan untuk penduduk.
• Pelaksanaan usul trias van Deventer ternyata tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Pemindahan penduduk dilakukan
ke daerah-daerah lain yang masih memiliki perkebunan,
seperti perkebunan tembakau di Sumatera
Timur.Pemindahan penduduk hanya untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja perkebunan dan pertambangan
Perbaikan irigasi pun hanya dilakukan pada perkebunan-
perkebunan milik pengusaha swasta maupun pemerintah
saja.
Pendidikan pun tidak diberikan secara adil. Hanya kalangan
bangsawan yang mendapat kesempatan pendidikan sampai
jenjang tinggi. Adapun rakyat jelata yang hanya diajarkan
kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung. Dengan
semikian, kelak mereka akan dipekerjakan sebagai tenaga
kerja dengan upah murah.
Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme
Barat di Berbagai Bidang
1. Bidang Politik
a) Pemerintah kolonial telah menetapkan struktur organisasi
pemerintahan yang hingga saat ini masihdapat kita temui. Berbeda
dengan struktur pada masa kerajaan, di mana kekuasaan tertinggi
berada di kekuasaan raja ataupun sultan. Raja dan sulatan biasanya
didampingi oleh penasihat dan beberapa orang menteri.

b) Jabatan pemerintah pusat dipegang oleh bangsa Barat, sedangkan


bangsa pribumi hanya dapat mentepati jabatan kecil, seperti bupati,
wedanan, dan patih. Mereka dipilih oleh penduduk pribumi yang ada
di wilayahnya dan biasanya untuk selanjutnya bersifat turun temurun.

c) Para pejabat pribumi tidak menerima gaji dari pemerintah Hindia


Belanda. Mereka menerima gaji dalam bentuk tanah lungguh yang
diambil dari tanah wilayahnya.
2. Bidang hukum
a) Pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara hukum yang berlaku
merupakan hukum adat yang diwariskan secara turun menurun.
Ketika bangsa Barat datang dan berkuasa hukum kolonial asing mulai
diterapkan.
b) Sebagai contoh, pada masa pemerintahan Daendals dibentuk
badan peradilan untuk orang Eropa, Timur Asing dan pribumi dengan
ketentuan hukum yang berbeda
c) Hukum kolonial sangat memengaruhi hukum di Indonesia hingga
saat ini. Penggunaan istilah-istilah hukum berbahasa Belanda masih
dapat kita temukan dalam hukum Indonesia, misalnya onslag untuk
istilah lepas dari segala tuntutan hukum.

3. Bidang ekonomi
a) Bidang ekonomi merupakan bidang yang menjadi alasan
kedatangan bangsa Barat ke Indonesia. Keinginan untuk berdagang
dan mencari rempa-rempahdengan harga murah dari daerah aslanya
menyebabkan kebijakan ekonomi bangsa Barat lebih mengedepankan
eksploitasi ekonomi
b) Sebagai contoh pemerintah kolonial menetapkan kebijakan sistem
tanam paksa, sewa tanah, ekonomi uang, dan kerja kontrak
4. Bidang Sosial
a) Salah satu pengaruh kolonialisme dalam
bidang sosial dapat kita temui dalam bidang
pendidikan, gaya hidup, dan bahasa
b) Dalam bidang pendidikan pengaruh
kolonialisme telah memperkenalkan sistem
pendidikan barat dalam bentuk sekolah sekolah
modern. Diskriminasi antara penduduk
pribumi, timur asing dan eropa masih
terlihat dengan adanya sekolah sekolah khusus
untuk bangsa eropa, timur asing, dan pribumi
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai