Tujuan pemerintah van den Bosch adalah mengisi kembali keuangan belanda
yang kosong melalui usulan pelaksanaan tanam paksa (cultuurstelsel).
ketentuan sistem tanam paksa
a. Setiap desa meniapkan 1/5 dari tanahnya untuk di tanami
tanaman komoditas ekspor, sepert kopi, tebu, dan nila.
b. Tanah yang ditanami tanaman komoditas ekspor dibebaskan dari
pajak.
c. Waktu dan pekerjaan yang di perlukan dalam pelaksanaan sistem
tanam paksa tidak boleh melebihi waktu dan pekerjaan menanam
padi(kurang dari 3 bulan).
d. Kegagalan panen akibat alam akan di tanggung oleh pemerintah.
e. Kelenihan hasil panen akan diserahakan kembali kepada
penduduk.
f. Pelaksanaan tanam paksa akan diawasi oleh pemerintah hindia
belanda.
g. Penduduk yang bukan petani diharuskan bekerja di perkebunan
dan pabrik-pabrik milik pemerintah.
h. Mereka yang tidak bisa melaksanakan wajib tanam paksa dapat
diganti dengan bekerja di pabrik dan perkebunan pemerintah
selama 65 hari.
H. Pelaksanaan Sistem Ekonomi Liberal
(Politik Pintu Terbuka)
1. Latar belakang munculnya sistem ekonomi liberal.
a. Kemenangan kelompok liberal dalam parlemen Belanda.
b. Munculnya kritik keras terhadap pelaksanaan sistem tanam paksa
yang dianggap menyengsarakan rakyat jajahan.
c. Pengaruh Revolusi Industri di Inggris yang banyak menghasilkan
teknologi industri bar dan memperlancar kegiatan industri di
Belanda dan daerah jajahannya.
2. Berikut beberapa undang-undang yang dikeluarkan pada masa sistem
ekonomi liberal.
a. Undang-undang Agraria tahun 1870 yang berisi :
1). Pembagian tanah jajahan .
2). Pihak swasta dapat menyewa tanah baik milik pribumi maupun
milik pemerintah.
3). Pemerintah akan mengeluarkan surat bukti kepemilikan tanah.
b. Undang-undang Gula tahun 1870 berisi tentang pengelolaan
tanaman tebu oleh pemerintah dan secara bertahap akan
diserahkan kepada pengusaha swasta.
3. Pengaruh sistem ekonomi liberal
a. Meningkatnya jumlah pengusaha asing yang ingin menanamkan
modalnya di Hindia Belanda.
b. Banyak bermunculan perkebunan-perkebunan swasta asing di
Hindia Belanda.
c. Berkembangnya kegiatan pertambangan di Sumatera, Jawa,
Kalimantan, dan Pulau Bangka.
d. Terjadinya pengerahan tenaga kerja secara besar-besaran.
e. Terjadinya eksploitasi tanah secara bear-besaran.
4. Sistem ekonomi liberal dengan politik pintu terbukanya kembali
mendatangkan kritik dari kelompok humanis yang menganggap
eksploitasi sumber daya alamdan sumber daya mausia di tanah jajahan
telah melampaui batas.
5. Kelompok humanis di Negeri Belanda mengusulkan agar bangsa Belanda
seharusnya berterima kasih kepada penduduk di tanah jajahannya dan
sumber daya manusianya.
I. PELAKSANAAN POLITIK ETIS
(POLITIK BALAS BUDI)
• Latar belakang munculnya politik etis:
a. Adanya kritikan kaum humanis terhadap kebijakan politik pintu terbuka
yang telah mengeksploitasi negeri dan rakyat jajahan secara besar-
besaran.
b. Munculnya artikel “Een Ereschuld” (utang kehormatan dalam yang ditulis
Conrad Theodor van Deventer dalam majalah De Gids(1899). artikel
tersebut menyatakan kemakmuran yang dinikmati bangsa Belanda
berasal dari negeri jajahan yang penduduknya miskin dan terbelakang.
Demi kehormatan bangsa Belanda, utang tersebut harus dibayar.
• Pelaksanaan politik etis dilakukan atas dasar trias van Deventer yang terdiri
atas:
a. Migrasi atau pemindahan penduduk, terutama dari Pulau Jawa yang
dianggap sudah padat, ke daerah-daerah lain yang masik sedikit
penduduknya.
b. Irigasi, yaitu upaya perbaikan sarana pengairan untuk pertanian.
c. Edukasi, yaitu memberikan pendidikan untuk penduduk.
• Pelaksanaan usul trias van Deventer ternyata tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Pemindahan penduduk dilakukan
ke daerah-daerah lain yang masih memiliki perkebunan,
seperti perkebunan tembakau di Sumatera
Timur.Pemindahan penduduk hanya untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja perkebunan dan pertambangan
Perbaikan irigasi pun hanya dilakukan pada perkebunan-
perkebunan milik pengusaha swasta maupun pemerintah
saja.
Pendidikan pun tidak diberikan secara adil. Hanya kalangan
bangsawan yang mendapat kesempatan pendidikan sampai
jenjang tinggi. Adapun rakyat jelata yang hanya diajarkan
kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung. Dengan
semikian, kelak mereka akan dipekerjakan sebagai tenaga
kerja dengan upah murah.
Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme
Barat di Berbagai Bidang
1. Bidang Politik
a) Pemerintah kolonial telah menetapkan struktur organisasi
pemerintahan yang hingga saat ini masihdapat kita temui. Berbeda
dengan struktur pada masa kerajaan, di mana kekuasaan tertinggi
berada di kekuasaan raja ataupun sultan. Raja dan sulatan biasanya
didampingi oleh penasihat dan beberapa orang menteri.
3. Bidang ekonomi
a) Bidang ekonomi merupakan bidang yang menjadi alasan
kedatangan bangsa Barat ke Indonesia. Keinginan untuk berdagang
dan mencari rempa-rempahdengan harga murah dari daerah aslanya
menyebabkan kebijakan ekonomi bangsa Barat lebih mengedepankan
eksploitasi ekonomi
b) Sebagai contoh pemerintah kolonial menetapkan kebijakan sistem
tanam paksa, sewa tanah, ekonomi uang, dan kerja kontrak
4. Bidang Sosial
a) Salah satu pengaruh kolonialisme dalam
bidang sosial dapat kita temui dalam bidang
pendidikan, gaya hidup, dan bahasa
b) Dalam bidang pendidikan pengaruh
kolonialisme telah memperkenalkan sistem
pendidikan barat dalam bentuk sekolah sekolah
modern. Diskriminasi antara penduduk
pribumi, timur asing dan eropa masih
terlihat dengan adanya sekolah sekolah khusus
untuk bangsa eropa, timur asing, dan pribumi
Thank You!