Anda di halaman 1dari 13

Asessment pasien jatuh di

puskesmas

Oleh .drg vivi felicia


PENGERTIAN
• Semua pasien yang datang ke Puskesmas
akan dilakukan asesmen atau pengkajian
yaitu asesmen informasi (yang berisi
tentang asesmen medis, riwayat sakit dahulu),
asesmen psikologi dan sosio-ekonomi, asesmen
nyeri, asesmen gizi,asesmen keperawatan
asesmen resiko jatuh. Dari proses asesmen awal
tersebut maka akan ter identifikasi kebutuhan
pelayanan pasien dan diagnosa kerja, kemudian
diikutidengan asesmen berkelanjutan untuk
proses terapi melihat reaksi terapi
yangdiberikan oleh tenaga kesehatan.
Pengertian jatuh
• Jatuh adalah suatu peristiwa di mana
seseorang mengalami jatuh dengan
atautanpa disaksikan oleh orang lain, tidak
disengaja / tidak direncanakan, dengan
arahjatuh ke lantai, dengan atau tanpa
mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat
meliputifaktor fisiologis (pingsan) atau
lingkungan (lantai yang licin). Risiko jatuh
adalahpasien yang berisiko untuk jatuh yang
umurnya disebabkan oleh faktor
lingkungandan faktor fisiologis yang dapat
berakibat cidera.
TUJUAN
• Sebagai suatu proses untuk
mencegah kejadian jatuh pada
pasien, dengan cara
• 1. Mengidentifikasi pasien yang
memiliki risiko tinggi jatuh
denganmenggunakan “Asesmen Risiko
Jatuh”.
• Melakukan asesmen ulang pada semua
pasien (setiap hari
TUJUAN
• Melakukan asesmen yang
berkesinambungan terhadap pasien
yangberisiko jatuh dengan menggunakan
“Asesmen Risiko Jatuh Harian
• Menetapkan standar pencegahan dan
penegangan risiko jatuh
secarakomprenhensif.
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Lokasi
• Poli pelayanan rawat jalan
• Unit gawat darurat
• Ruang rawat inap
Ruang lingkup usia
• Anak-anak dari usia 0-13 tahun
• Dewasa dari rentang usia >13-65 tahun
• Geriatri dari usia >65 tahunSemua
petugas memahami bahwasemua
pasien yang dirawat inap memiliki risiko
untuk jatuh, dan semuapetugas tersebut
memiliki peran untuk mencegah pasien
jatu
TATA LAKSA
• Prinsip pencegahan injury termasuk
pendidikan mengenai hal-hal
yangmembahayakan keamanan dan
strategi pencegahan, pengontrolan
lingkungan dan mesin-mesin.
PENGKAJIAN
• Pengkajian risiko jatuh ini telah dapat
dilaksanakan sejak pasien mulai mendaftar, yaitu
dengan menggunakan skala jatuh.
• Tim patient safety atau tim kesalamatan pasien
yang dibentuk telah menetapkan Morse FallScale
(MFS) sebagai instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi pasiendewasa yang
berisiko jatuh, penilaian pasien anak
menggunakan Scoring Hunty jatuh. Dengan
menghitung skor MFS pada pasien dapat
ditentukan risiko jatuh daripasien tersebut,
sehingga dengan demikian dapat diupayakan
pencegahan Dumpty
Asesmen awal / skrinning
• Perawat akan melakukan penilaian
dengan Asesmen Risiko Jatuh Moorse Fall
Scaledalam waktu 4 jam dari pasien
masuk Rumah Sakit dan mencatat hasil
asesmen danlangsung dilakukan
talaksana risiko jatuh.
Asesmen ulang
• Setiap pasien akan dilakukan asesmen
ulang risiko jatuh setiap saattransfer ke
unit lain, adanya perubahan kondisi pasien,
adanya kejadianjatuh pada pasien.
• Penilaian menggunakan Asesmen risiko
jatuh Morse Fall Scale danrencana
keperawatan interdisiplin akan diperbaharui /
dimodifikasi sesuaidengan hasil asesmen
Morse Fall Scale (MFS)
• Morse Fall Scale (MFS)Merupakan salah
satu instrumen yang dapat digunakan
untukmengidentifikasi pasien yang berisiko
jatuh yang perlu dilakukan.
Denganmenghitung skor MFS pada pasien
dapat ditentukan risiko jatuh dari pasien
tersebut,sehingga dengan demikian dapat
di upayakan pencegahan jatuh yang
perludilakukan
Trimakasih …….
• ‘

Anda mungkin juga menyukai