Istilah media komunikasi pembelajaran dapat diartikan sebagai seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan peserta didik. Alat bantu yang digunakan tersebut dikatakan sebagai media, sedangkan komunikasi merupakan cara penyampaiannya (Danim, 1995) Kata “media” berasal dari bahasa Latin “Medius” yang secara harafiah berarti “tengah atau perantara” dari pemberi pesan kepada penerima pesan. Menurut Association of Education and Commonication Technology (AECT, 1997), media merupakan segala bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi Media komunikasi pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Dale’s Cone of Experience (Kerucut pengalaman Dale, 1969). Kerucut tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar seseorang diperoleh dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang, kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin atas semakin abstrak Penggunaan yang dikhususkan atau dialokasikan pada kepentingan tertentu. Alat untuk menjelaskan apa yang ada di buku pelajaran baik berupa kata-kata simbol atau bahkan angka-angka. Media pembelajaran bukan hasil kesenian Pemanfaatan media pembelajaran tidak sebatas pada suatu keilmuwan tertentu tapi digunakan pada seluruh keilmuwan Ciri Fiksatif (Fixatif Property), yaitu sebuah ciri yang menggambarkan bahwa media memiliki kemampuan merekam, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa Ciri Manipulatif (Manipulatif), dengan ciri ini memungkinkan sebuah media mentransformasi suatu kejadian atau obyek tertentu Ciri Manipulatif (Manipulatif), dengan ciri ini memungkinkan sebuah media mentransformasi suatu kejadian atau obyek tertentu 1. Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh sasaran penyuluhan kesehatan. 2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. 3. Memungkinkan adanya interaksi langsung antara sasaran penyuluhan dengan lingkungannya. 4. Dapat mengurangi verbalisme, dan meletakkan dasar-dasar berpikir secara lebih nyata. 5. Memperbesar perhatian sasaran, lebih menarik, membangkitkan minat, dan motivasi sasaran. 6. Pembelajaran lebih interaktif, dengan cara meningkatkan partisipasi sasaran. 7. Mengembangkan sikap belajar mandiri. 8. Waktu pembelajaran dapat lebih diperpendek, sehingga dapat melanjutkan kepada materi yang lain. 1. sumber informasi 2. informasi 3. penerima informasi 4. media. 1) merasa akrab dengan media yang telah tersedia, 2) merasa bahwa media yang dipilih dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri, 3) media yang dipilihnya dianggap dapat menarik perhatian sasaran, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisir. Penggunaan media hanya sebagai alat yang membantu efisiensi dan efektivitas pembelajaran, bukan menggantikan peran pendidik. Media tertentu sebaiknya digunakan untuk materi tertentu pula. Penggunaan media tidak terlepas dari komponen-komponen pembelajaran. Penggunaan media hendaknya bervariasi dan berimbang. Penggunaan media hendaknya melibatkan partisipasi sasaran. Penggunaan multi media sangat dianjurkan, tetapi dalam batas kewajaran. Sebelum menggunakan media diperlukan persiapan yang matang, perlu dipertimbangkan sebelum, selama, dan sesudah menggunakan suatu media.