Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 8

Anggota :

Dara Trisha amalia (1601035001)

Siti Rahmah (1601035006)

Vicky Ade rizkiawan (1601035020)

Maulida Ayu Wijayanti S (1601035035)


Pengertian dan Sifat Aset Tidak Berwujud menurut SAK ETAP (IAI,2009:76)

Aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat didentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik, suatu aset dapat didefinisikan jika:
1. Dapat dipisahkan, yaitu kemampuannya untuk menjadi terpisah atau terbagi
dari perusahaan dan dijual, dialihkan dilisensikan, disewakan, atau ditukarkan
melalui suatu kontrak terkait aset atau liabilitas secara individual atau secara
bersama; atau
2. Muncul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya, terlepas apakah hak
tersebut dapat dialihkan atau dapat dipisahkan dari perusahaan atau dari hak dan
kewajiban lainnya.
Sifat dan Contoh Aset Tak Berwujud

Aset tidak berwujud tidak termasuk:


1. Efek (surat berharga), atau
2. Hak atas mineral dan cadangan mineral

Aset tak berwujud diakui jika:

1. Perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomi masa depan atas aset tersebut.
2. Biaaya perolehan atau ilai aset dapat diukur secara andal

Entitas mengukur aset tak berwujud pada awalnya sebesar biaya


perolehan aset.
Pengertian dan Sifat Aset Takberwujud menurut PSAK No.19 (rev 2015)
Aset tak berwujud adalah aset nonmoneter teridentifikasi tanpa wujud fisik.

1. Aset tak berwujud diakui jika, dan hanya jika:


Kemungkinan besat entitas akan memperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan
Biaya perolehan aset tersebut dapat terukur secara andal.

2. Dalam menilai kemungkinan adanya manfaat ekonomi, entitas menggunakan asumsi rasional dan
dapat dipertanggungjawabkan.

3. Dalam menilai ingkat kepastian adanya manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari
penggunaan aset tak berwujud, entitas mempertimbangkan bukti yang tersedia pada saat pengakuan
awal aset tak berwujud.

4. Aset tak berwujud pada awalnya harus diakui sebesar biaya perolehan.

Menurut Sukrisno Agoes, sifat aset tak berwujud adalah:


1. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun
2. Tidak mempunyai bentuk, sehingga tidak bisa dipegang, diraba atau dilihat
3. Diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah uang tertentu yang jumlahnya cukup material

Contoh:
Goodwill; Hak paten; Hak Cipta; Franchise
Tujuan Pemeriksaan Aset Tak Berwujud

1 Untuk memeriksa apakah terdapat internal control


yang cukup baik atas aset tak berwujud
4 Untuk memeriksa apakah amortisasi aset tak
berwujud dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia

Untuk memeriksa apakah perolehan, penambahan dan

2 penghapusan aset tak berwujud, didukung oleh bukti-


bukti yang sah dan lengkap serta diotorisasi oleh 5 Untuk memeriksa apakah pendapatan yang diperoleh
dari aset tak berwujud sudah dicatat dan diterima oleh
pejabat perusahaan yang berwenang perusahaan

Untuk memeriksa apakah aset tak berwujud yang Untuk memeriksa apakah penyajian aset tak berwujud
3 dimiliki perusahaan masih mempunyai kegunaan 6 dalam laporan keuangan dilakukan sesuai dengan
dimasa yang akan datang (manfaatnya lebih dari 1 prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
tahun)
15.3 AUDIT PROSEDUR ATAS ASET TAK BERWUJUD

1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aset tak berwujud


2. Minta rincian aset tak berwujud per tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
3. Cocokkan saldo awal dan saldo akhir ke buku besar, lalu check footing dan cross footing
4. Periksa penambahan aset tak berwujud
5. Periksa amortisasi dan penghapusan (jika ada) aset tak berwujud
6. Periksa perjanjian-perjanjian yang dibuat perusahaan dengan pihak ketiga
7. Periksa apakah penyajian aset tak berwujud dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan SAK
di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai