Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS SWOT

STRATEGI PENGEMBANGAN
AGROPOLITAN DI KOTA BATU
MALANG
PENGERTIAN ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna menentukan
rumusan yang tepat dan melakukan strategi yang terbaik. Analisis ini berdasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses
pengambilan keputusan strategis perusahaan selalu berkaitan erat dengan pengembangan misi,
visi, tujuan, strategi serta kebijakan. Oleh karenanya perencanaan yang strategis sangat
memerlukan analisa-analisa dari masing masing SWOT ini.

Analisis SWOT berupaya menentukan metoda untuk


memanfaatkan secara maksimal semua kekuatan yang ada serta
peluang-peluang yang terbuka, sekaligus meminimalkan semua
kelemahan dan ancaman yang dihadapi
ARTI KATA S. W. O. T.

Strenght (kekuatan) segala sumber daya yang


dimiliki, baik sumber daya manusia, keterampilan,
soft skill, maupun keunggulan lain yang dimiliki,
yang mana dihubungkan dengan para pesaing serta
kebutuhan. Kekuatan adalah sebuah persaingan
khusus yang mampu memberikan keunggulan
daripada hal lain dalam hal kompetisi.

Weakness (kelemahan) merupakan suatu


keterbatasan serta kekurangan dalam sebuah
perusahaan (dalam hal sumber dayanya, kapabilitas
karyawannya, serta penguasaan keterampilan dimana
nantinya akan menghambat kinerja perusahaan ke
depannya. Keterbatasan lain yang dapat menghambat
jalannya perusahaan antara lain : fasilitas, tunjangan,
sumber daya keuangan perusahaan, kapabilitas
manajemen, serta kelihaian bagian pemasaran.
ARTI KATA S. W. O. T.

Opportunities (Peluang) merupakan suatu kesempatan


yang sangat penting yang sangat ditunggu oleh
masing-masing perusahaan. Peluang-peluang yang
datang ini pada umumnya bersifat akan
menguntungkan perusahaan. Namun terkadang
peluang yang datang ini belum tentu langsung bisa
disambut oleh perusahaan tersebut dikarenakan
kendala-kendala.

Threats (Ancaman), kebalikannya dengan peluang,


Ancaman adalah situasi penting yang tidak
menguntungkan perusahaan. Hal ini menjadi
pengganggu jalannya roda bisnis perusahaan dan
mengancam posisi perusahaan di dalam pasar,
maupun mengganggu tujuan perusahaan. Contoh
ancaman yang sering dihadapi perusahaan yaitu
aturan-aturan baru dari pemerintah yang sangat
merugikan pengusaha
KOTA BATU

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batu No. 7 tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Batu Tahun 2010-2030, Kota Batu ditetapkan berdasarkan fungsi
wilayahnya terbagi atas 3 BWK (Bagian Wilayah Kota), yaitu :

sebagai wilayah utama pengembangan


pusat pemerintahan kota

BWK I pengembangan kawasan kegiatan


perdagangan dan jasa modern

kawasan pengembangan kegiatan pariwisata


dan jasa penunjang akomodasi wisata serta
kawasan pendidikan menengah
sebagai wilayah utama pengembangan
permukiman kota dan dilengkapi dengan
pusat pelayanan kesehatan skala kota dan
BWK II regional

, kawasan pendidikan tinggi dan kawasan


pendukung perkantoran pemerintahan dan
swasta

sebagai wilayah utama pengembangan


BWK III kawasan agropolitan, pengembangan
kawasan wisata alam dan lingkungan serta
kegiatan agrowisata

Berdasarkan Undang-Undang No 26 Tahun 2007 pasal 1 ayat 24 tentang


Penataan Ruang, kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri dari satu atau
lebih pusat kegiatan pada wilayah pedesaan sebagai sistem produksi pertanian
dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya
keterkaitan fungsional dan hirakhi keruangan satuan sistem permukiman dan
sistem agribisnis.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN AGROPILITAN DI KOTA
BATU
Kota batu memiliki potensi komoditas unggulan agrobisnis selain apel (Padi, bunga, sayur2an)
Lahan pertanian dimiliki dan diusahakan oleh petani sendiri

Primer Olahan produk pertanian didominasi usaha makanan berbahan dasar apel
(Pertanian) Sarana produksi sangat mudah diakses oleh petani
Daya dukung pertanian yang memadai (ketersediaan air, kesuburan tanah, topografi)
Dukungan dan partisipasi yang besar dari masyarakat (kelompok petani) untuk pengembangan kawasan
Kekuatan agropolitan
Limbah pertanian dijadikan pupuk organik
Industri Limbah pertanian diamnfaatkan sebagai biogas
Pengelolaan Sumber pupuk organik (kotoran hewan & sisa sayuran) menjadi peluang usaha
Pengelolaan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik
Internal
Harga yang beredar di pasaran tidak melebihi harga eceran yang berlaku
Pemasaran
Menarik distributor pupuk dan obat - obatan untuk dijadikan lahan pemasaran

Penggunaan pupuk kimia menurunkan kandungan hara tanaman


Primer
(Pertanian) Pengolahan tanah secara intensif menimbulkan kerusakan struktur tanah
Petani pengusaha tanaman pangan pasif dalam mengakses informasi pertanian
Permintaan pupuk organik melampaui ketersediaan
Kelemahan Industri
Pengelolaan
Pupuk organik harus di impor dari desa lain
Belum ada pasar Sentra Pengembangan Agrobisnis
Pemasaran Banyaknya pembeli langsung ke petani, menyebabkan kualitas hasil pertanian di pasar adalah kualitas
kedua (rendah)
PELUANG DAN ANCAMAN AGROPILITAN DI KOTA
BATU
Agropolitan sudah menjadi arus utama (mainstreaming) konsep pembangunan berbasis
pertanian di Jawa timur dan Nasional
Primer ( Pertanian) Adanya Pedoman Umum pembentukan kawasan agropolitan di Jawa Timur tahun 2011,
sebagai acuan kebijakan di daerah
Tingginya permintaan (demand) komoditas agro di Kota Batu baik secara regional,
nasional
Peluang Potensi melakukan kemitraan dengan industri besar pengguna produk unggulan dan
Industri komoditas lain.
Pengelolaan
Potensi untuk mengelola hasil pertanian desa yang belum maju dengan sistem bagi hasil

Pemasaran terbuka untuk domestik dan luar


Pemasaran Kebijakan pemerintah pusat dan provinsi yang mulai berpihak kepada petani/sektor
Eksternal pertanian; antara lain diberlakukannya kuota impor produk pertanian tertentu, pelarangan
impor komoditas saat panen raya

Produk sejenis dari wilayah lain


Primer ( Pertanian)
Ketidakpastian iklim

Industri Standarisasi produk


Pengelolaan
Ancaman
Munculnya industri pengolahan produk yang lebih terfasilitasi

Persaingan antar wilayah


Pemasaran
Perdagangan bebas

Spesifikasi dan standard kualitas komoditas agro yang semakin tinggi di pasar
MATRIKS S.W.O.T
S (Strength) W (Weakness)
1. Komoditas unggulan adalah 1. Penggunaan pupuk kimia
agrobisnis bebrbahaya bagi tanah
IFAS 2. Lahan pertanian dikelola petani 2. Pupuk organik harus diimpor
3. Akses produksi mudah 3. Belum ada Sentra Pengembangan
4. Faktor alam yang memadai Agrobisnis
5. Limbah dijadikan pupuk, biogas, dan 4. Kualitas hasil pertanian di pasar
EFAS peluang usaha menjadi nomor 2 karena pembeli
6. Harga yang beredar tidak melebihi langsung ke petani
harga eceran
O (Opportunity) Strategi SO Strategi WO:
1. Agropolitan konsep utama 1. Pemerintah mendorong dan 1. Kerja sama antara pemerintah dan
pembangunan di Jawa Timur & memfasilitasi terciptanya kemitraan pengembang pertanian lokal dalam
Nasional yang saling menguntungkan antara pembangunan Sentra
2. Adanya pedoman umum petani dengan industri nasional. Pengembangan Agrobisnis
pembentukan kawasan agropolitan 2. Peningkatan daya saing komoditas 2. Pengembangan pengolahan pupuk
di Jatim unggulan utama dan komoditas organik melalui kerja sama
unggulan pendukung melalui kemitraan dengan industri unggul di
3. Potensi melakukan kemitraan pemasaran domestik dan luar
dengan industri besar bidang terkait
daerah
4. Pemasaran terbuka untuk domestik
dan luar
T (Threat) Strategi ST Strategi WT
1. Produk sejenis dari wilayah lain 1. Mempertahankan dan meningkatkan 1. Meminimalkan penggunaan pupuk
2. Munculnya industri pengolahan yang keunggulan kompetitif melalui kimia dalam mempertahankan kualitas
lebih terfasilitasi peningkatan mutu dan kuantitas Apel produk dalam persaingan dengan
di Kota Batu produk (sejenis) olahan daerah lain
3. Persaingan antar wilayah 2. Menstabilkan harga jual yang beredar 2. Mengupayakan adanya kerjasama
4. Perdagangan bebas tidak melebihi harga eceran untuk yang saling menguntungkan dengan
menarik pelanggan dalam persaingan kawasan Agropolitan lain di sekitar
antar wilayah di produk sejenis Kota Batu
ANALISIS KUADRAN
DALAM SWOT
Total Rankin Scor Total
SWOT Bobot
bobot g e Score
Komoditas unggulan adalah agrobisnis 1 2 2

Lahan pertanian dikelola oleh petani 3 4 12

Olahan pertanian didominasi oleh apel 1 2 2


Primer
10
(Pertanian) Akses produksi yang mudah 2 4 8
ketersediaan air, kesuburan tanah yang memadai 2
3 6

adanya dukungan dari kelompok pertanian untuk agropolitan 2 2


1
Kekuatan limbah dijadikan pupuk organik 4 4 98
1

Industri limbah dimanfaatkan sebagai biogas 2 3 6


10
Pengelolaan pupuk organik sebagai peluang usaha 4 16
4
limbah rumah tangga jadi pupuk organik 3
4 12

Harga yang beredar tidak melebihi harga eceran 4


4 16
Pemasaran Menarik distributor pupuk dan obat - obatan untuk dijadikan lahan 10
2 12
pemasaran 6

Penggunaan pupuk kimia menurunkan kandungan hara tanaman 3 12


4
Primer Pengolahan tanah secara intensif menimbulkan kerusakan struktur
3 9
10
(Pertanian) tanah 3
Petani pengusaha tanaman pangan pasif dalam mengakses informasi
3 9
pertanian
3
Kelemahan 70
Industri Permintaan pupuk organik melampaui ketersediaan 4
2 8
10
Pengelolaan Pupuk organik harus di impor dari desa lain 2 12
6
Belum ada pasar Sentra Pengembangan Agrobisnis 6
2 12

Pemasaran Banyaknya pembeli langsung ke petani, menyebabkan kualitas hasil 10


2 8
pertanian di pasar adalah kualitas kedua (rendah)
4
Total
SWOT Bobot Ranking Score Total Score
bobot
Agropolitan menjadi konsep utama pembangunan
2 8
berbasis pertanian di Jawa timur dan Nasional 4

Pedoman Umum pembentukan kawasan


Primer ( 2 6
agropolitan sebagai acuan kebijakan di daerah 10
Pertanian) 3

Tingginya permintaan (demand) komoditas agro di


3 9
Kota Batu baik secara regional, nasional
3
Potensi melakukan kemitraan dengan industri
besar pengguna produk unggulan dan komoditas 4 28
Industri lain. 7
Peluang 10 97
Pengelolaan
Potensi untuk mengelola hasil pertanian desa yang
4 12
belum maju dengan sistem bagi hasil
3
Pemasaran terbuka untuk domestik dan luar 4 16
4

Kebijakan pemerintah pusat dan provinsi yang


Pemasaran mulai berpihak kepada petani/sektor pertanian; 10
antara lain diberlakukannya kuota impor produk 3 18
pertanian tertentu, pelarangan impor komoditas
saat panen raya
6
Primer ( Produk sejenis dari wilayah lain 3 18
6 10
Pertanian)
Ketidakpastian iklim 4 2 8
Standarisasi produk 7 4 28
Industri
Munculnya industri pengolahan produk yang lebih 10
Ancama Pengelolaan 4 12
terfasilitasi 94
n 3
Persaingan antar wilayah 4 3 12
Perdagangan bebas 2 2 4
Pemasaran 10
Spesifikasi dan standard kualitas komoditas agro
3 12
yang semakin tinggi di pasar
4
ANALISIS KUADRAN

Sumbu x = S – W = 98 – 86 = 12
Sumbu Y = O – T = 97 – 94 = 3
(x,y) = (12,3)
Berdasarkan sumbu x dan sumbu y maka kita
menggunakan kuadaran I yaitu progresif artinya
usaha atau organisasi dalam kondisi prima dan
mantap sehingga sangat mungkin untuk terus
melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan
dan meraih kemajuan secara maksimal.
Bentuk strategi :
Adanya kerja sama antara Pemerintah, pihak
swasta, dan petani dalam mendorong dan
memfasilitasi terciptanya kemitraan yang saling
menguntungkan antara petani dengan industri
nasional.
Peningkatan daya saing komoditas unggulan
utama dan komoditas unggulan pendukung
melalui pemasaran domestik dan luar daerah
NAMA KELOMPOK

Kristiani Sri Rejeki (16.24.033)


Auralia Ersa Athadianty (16.24.060)
Geraldo Poltak Satria Manalu (16.24.033)

Anda mungkin juga menyukai