STRATEGI PENGEMBANGAN
AGROPOLITAN DI KOTA BATU
MALANG
PENGERTIAN ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna menentukan
rumusan yang tepat dan melakukan strategi yang terbaik. Analisis ini berdasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses
pengambilan keputusan strategis perusahaan selalu berkaitan erat dengan pengembangan misi,
visi, tujuan, strategi serta kebijakan. Oleh karenanya perencanaan yang strategis sangat
memerlukan analisa-analisa dari masing masing SWOT ini.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batu No. 7 tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Batu Tahun 2010-2030, Kota Batu ditetapkan berdasarkan fungsi
wilayahnya terbagi atas 3 BWK (Bagian Wilayah Kota), yaitu :
Primer Olahan produk pertanian didominasi usaha makanan berbahan dasar apel
(Pertanian) Sarana produksi sangat mudah diakses oleh petani
Daya dukung pertanian yang memadai (ketersediaan air, kesuburan tanah, topografi)
Dukungan dan partisipasi yang besar dari masyarakat (kelompok petani) untuk pengembangan kawasan
Kekuatan agropolitan
Limbah pertanian dijadikan pupuk organik
Industri Limbah pertanian diamnfaatkan sebagai biogas
Pengelolaan Sumber pupuk organik (kotoran hewan & sisa sayuran) menjadi peluang usaha
Pengelolaan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik
Internal
Harga yang beredar di pasaran tidak melebihi harga eceran yang berlaku
Pemasaran
Menarik distributor pupuk dan obat - obatan untuk dijadikan lahan pemasaran
Spesifikasi dan standard kualitas komoditas agro yang semakin tinggi di pasar
MATRIKS S.W.O.T
S (Strength) W (Weakness)
1. Komoditas unggulan adalah 1. Penggunaan pupuk kimia
agrobisnis bebrbahaya bagi tanah
IFAS 2. Lahan pertanian dikelola petani 2. Pupuk organik harus diimpor
3. Akses produksi mudah 3. Belum ada Sentra Pengembangan
4. Faktor alam yang memadai Agrobisnis
5. Limbah dijadikan pupuk, biogas, dan 4. Kualitas hasil pertanian di pasar
EFAS peluang usaha menjadi nomor 2 karena pembeli
6. Harga yang beredar tidak melebihi langsung ke petani
harga eceran
O (Opportunity) Strategi SO Strategi WO:
1. Agropolitan konsep utama 1. Pemerintah mendorong dan 1. Kerja sama antara pemerintah dan
pembangunan di Jawa Timur & memfasilitasi terciptanya kemitraan pengembang pertanian lokal dalam
Nasional yang saling menguntungkan antara pembangunan Sentra
2. Adanya pedoman umum petani dengan industri nasional. Pengembangan Agrobisnis
pembentukan kawasan agropolitan 2. Peningkatan daya saing komoditas 2. Pengembangan pengolahan pupuk
di Jatim unggulan utama dan komoditas organik melalui kerja sama
unggulan pendukung melalui kemitraan dengan industri unggul di
3. Potensi melakukan kemitraan pemasaran domestik dan luar
dengan industri besar bidang terkait
daerah
4. Pemasaran terbuka untuk domestik
dan luar
T (Threat) Strategi ST Strategi WT
1. Produk sejenis dari wilayah lain 1. Mempertahankan dan meningkatkan 1. Meminimalkan penggunaan pupuk
2. Munculnya industri pengolahan yang keunggulan kompetitif melalui kimia dalam mempertahankan kualitas
lebih terfasilitasi peningkatan mutu dan kuantitas Apel produk dalam persaingan dengan
di Kota Batu produk (sejenis) olahan daerah lain
3. Persaingan antar wilayah 2. Menstabilkan harga jual yang beredar 2. Mengupayakan adanya kerjasama
4. Perdagangan bebas tidak melebihi harga eceran untuk yang saling menguntungkan dengan
menarik pelanggan dalam persaingan kawasan Agropolitan lain di sekitar
antar wilayah di produk sejenis Kota Batu
ANALISIS KUADRAN
DALAM SWOT
Total Rankin Scor Total
SWOT Bobot
bobot g e Score
Komoditas unggulan adalah agrobisnis 1 2 2
Sumbu x = S – W = 98 – 86 = 12
Sumbu Y = O – T = 97 – 94 = 3
(x,y) = (12,3)
Berdasarkan sumbu x dan sumbu y maka kita
menggunakan kuadaran I yaitu progresif artinya
usaha atau organisasi dalam kondisi prima dan
mantap sehingga sangat mungkin untuk terus
melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan
dan meraih kemajuan secara maksimal.
Bentuk strategi :
Adanya kerja sama antara Pemerintah, pihak
swasta, dan petani dalam mendorong dan
memfasilitasi terciptanya kemitraan yang saling
menguntungkan antara petani dengan industri
nasional.
Peningkatan daya saing komoditas unggulan
utama dan komoditas unggulan pendukung
melalui pemasaran domestik dan luar daerah
NAMA KELOMPOK