Anda di halaman 1dari 22

MANUSIA

SEBAGAI MAKHLUK
INDIVIDU DAN SOSIAL
Manusia sebagai Individu :
• Individu dalam bahasa Perancis berarti orang
seorang.
• Kata ini mengacu pada manusia atau satu orang
manusia. “In-dividere” berarti makhluk individual
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
• Kata sifatnya “individual”, menunjuk pada satu
orang dengan ciri-ciri khas yang melekat pada
dirinya dan sekaligus untuk membedakan
dengan masyarakat.
PENGERTIAN INDIVIDU
• Seorang manusia
• Memiliki peranan khas
• Mempunyai kepribadian
• Memiliki pola tingkah laku specifik
INDIVIDU & KELUARGA
• Keluarga adalah organisasi kecil yang
terdiri dari suami, istri dan anak-anak.
• Untuk membentuk keluarga, harus
dilakukan melalui LemBaga perKAWiNan.
• Tata cara perkawinan diatur dalam
Undang-Undang Perkawinan.
FUNGSI KELUARGA
• Pengaturan seksual (agar tak terJadi
penyimpangan)
• Reproduksi
• Sosialisasi (pembentukan kepribadian)
• PemeLiharaan
• Penempatan anak DALAM masyarakat (anak
harus punya orang TUA)
• Pemuas kebutuhan perseorangan (seks, anak2)
• KontroL sosiaL (mempertahankan nilai-nilai
budaYa)
PECAHNYA KELUARGA
• Ikatan keluarga (suami istri) menjadi
pecah atau RUSAK, disebabkan karena
PERCERAIAN.
• Alasan-2 perceraian diatur dalam Undang-
Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974
dan PP No. 9 Tahun 1975.
Kepribadian :
• Ciri-ciri watak seorang individu yang konsisiten,
yang memberikan kepadanya identitas khusus,
disebut sebagai “kepribadian”.

• Kepribadian adalah ciri-ciri / karakteristik watak


individu yang konsisten yang berkenaan dengan
sikap, keinginan, pola pikiran dan tingkah laku
untuk berbuat, berpikir, dan merasakan
khususnya apabila individu itu berhubungan
dengan orang lain atau menanggapi suatu
keadaan di lingkungannya.
Menurut Koentjaraningrat,
unsur-unsur kepribadian
meliputi :

a)Pengetahuan,
b)Perasaan,
c)Dorongan Naluri.
Individu dan Konteksnya dalam
Masyarakat :
• Manusia sebagai individu selalu berada di
tengah-tengah kelompok individu lainnya
sekaligus mematangkannya untuk menjadi
pribadi.
• Proses dari individu untuk menjadi pribadi tidak
hanya didukung dan dihambat oleh dirinya,
tetapi juga oleh kelompok sekitarnya.
• Dalam proses untuk menjadi pribadi, individu
dituntut mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan di mana ia berada. Lingkungan
tersebut meliputi fisik dan non fisik (psikis).
Individu dan kelompok Sosial :
• Kecenderungan manusia hidup berkelompok
dalam suatu ikatan sosial tertentu.
• Individu yang satu pasti akan membutuhkan
individu yang lain, karena seorang individu tidak
akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan individu
lain.
• Interaksi antar manusia merupakan suatu
kebutuhan dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Kelompok Sosial
(social group)
Suatu himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial
apabila :
1. Ada kesadaran dari setiap anggota bahwa ia
merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
2. Ada interaksi timbal balik antara anggota kelompok
satu dengan anggota lainnya.
3. Ada sesuatu yang dimiliki bersama, misalnya: tujuan,
cita-cita, ideologi, dan kepentingan.
4. Berstruktur, berkaidah, dan memiliki pola perilaku.
5. Bersistem dan berproses.
Interaksi Sosial :
• Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan
sosial yang dinamis, menyangkut hubungan
antara orang perorangan, kelompok-kelmpok
manusia, maupun orang perorangan dengan
kelompok manusia.
• Interaksi sosial dapat terjadi karena danya
komunikasi, jadi komunikasi di sini sangatlah
penting artinya.
• Komunikasi berarti seseorang memberikan
tafsiran pada perilaku orang lain baik berwujud
pembicaraan, gerak, maupun sikap.
Bentuk-bentuk interaksi
sosial dapat berupa :

•Kerja sama (cooperation),


•Persaingan (competition),
•Pertikaian (conflict), dan
•Akomodasi (accomodation).
Pengertian Masyarakat :
• Masyarakat dalam bahasa Inggris disebut
“society” yang berarti sekelompok
manusia (minimal dua orang) yang hidup
bersama, saling berhubungan dan
mempengaruhi, saling terikat satu sama
lain, sehingga menghasilkan kebudayaan
yang sama.
1.Selo Soemardjan :
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
dan menghasilkan kebudayaan.

2.M.J. Herkovits :
Masyarakat adalah sekelompok individu yang
diorganisasi dan mengikuti tata cara hidup tertentu.

3.Koentjaraningrat :
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling
berinteraksi, memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut,
dan adanya saling keterkaitan untuk mencapai tujuan
bersama.
Anderson dan Parker, menyatakan ciri-ciri
masyarakat yaitu :
a) Adanya sejumlah orang,
b) Bertempat tinggal dalam suatu daerah tertentu,
c) Mengadakan hubungan satu sama lain,
d) Saling terikat satu sama lain karena mempunyai
kepentingan bersama,
e) Merupakan satu kesatuan sehingga mereka
mempunyai perasaan solidaritas,
f) Adanya saling ketergantungan,
g) Merupakan suatu sistem yang diatur oleh norma-
norma atau aturan-aturan tertentu,
h) Menghasilkan suatu kebudayaan.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa komponen masyarakat
itu terdiri dari :

a) kelompok besar manusia yang relatif


permanen,
b) berinteraksi secara permanen,
c) menganut dan menjunjung suatu sistem
nilai dan kebudayaan,
d) self supporting.
Status dan Peran Individu dalam
Masyarakat :
• Status adalah jenjang atau posisi seseorang
dalam suatu kelompok, atau dari satu kelompok
dalam hubungannya dengan kelompok lain.
• Peran diartikan sebagai suatu konsep
fungsional yang menjelaskan fungsi atau tugas
seseorang.
• Dengan demikian dapat dikatakan bahwa status
dan peran merupakan dua hal yang saling
berkaitan.
• Status menunjuk pada siapa orangnya,
sedangkan peran manunjukkan apa yang
dilakukan oleh orang itu.
Terdapat beberapa jenis status dan peran
sosial dalam masyarakat, yaitu :

1. Peran yang diharapkan (expected roles) dan


peran yang terlaksana dalam kenyataan
(actual roles)
2. Peran yang terberi (ascribed roles) dan peran
yang diperjuangkan (achieved roles)
3. Peran kunci (key roles) dan peran tambahan
(supplementary roles)
4. Peran tinggi, peran menengah, dan peran
rendah
Pranata Sosial dan Hubungannya dengan
Nilai dan Norma Sosial :
• Nilai sosial adalah segala sesuatu yang dihargai
masyarakat karena mempunyai daya guna
fungsional bagi perkembangan hidup bersama.
• Hal-hal yang dihargai masyarakat dapat berupa
orang, benda, hewan, sikap, perbuatan,
perilaku, cara berfikir, dan pandangan.
• Nilai-nilai tersebut sifatnya masih abstrak, oleh
karena itu harus dijabarkan ke dalam hal-hal
yang sifatnya lebih kongkrit, yang disebut
dengan norma.
Menurut Th. L. Vanhoeven :
• Dalam bahasa Latin, norma berasal dari kata
“normalis” yang berarti : menurut petunjuk,
kaidah, kebiasaan, kelaziman. Dengan demikian
norma juga berarti kaidah (patokan, standar,
ukuran).
• Norma-norma yang ada dalam masyarakat
mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-
beda. Ada norma yang lemah, sedang, sampai
yang terkuat daya ikatnya.
Beragam norma dari yang lemah sampai
yang kuat, yaitu :
a) Folkways, norma-norma berdasar kebiasaan atau
kelaziman dalam tradisi, apabila dilanggar tidak ada
sanksinya;
b) Tata krama (sopan santun, etiket), pola kelakuan
tertentu yang digolongkan sebagai norma, kaidah atau
patokan tata krama, sopan santun pergaulan.
Pelanggaran terhadap norma tidak mendapat sanksi
hukum, hanya mendapat sanksi sosial;
c) Mores (tata kelakuan), norma moral yang menentukan
suatu kelakuan tergolong benar atau salah, baik atau
buruk. Perbuatan yang melanggar mores biasanya
dikenakan sanksi. Norma-norma atau kaidah-kaidah
tersebut sebetulnya bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai