Dr.armon bey
Pendahuluan
3
• Keluhan2 di atas tidak harus ada semuanya pada seorang
pasien Sindroma Dispepsia
• Keluhan bisa episodik atau menetap
• Awam : bila ada keluhan spt di atas diasumsikan Sakit
Maag
• Ringan berat RS
4
Etiologi Dispepsia
6
Klasifikasi
• Dispepsia terbagi atas 2 subklasifikasi
yaitu dispepsia organik dan dispepsia
funsional
• Kriteria terpenuhl bla gejala-gejala dl atas terjadl sedikltnya dalarn 3 bulan terakhlr, dengan awal mula gejala tlrnbul
sedikltnya 6 bulan sebelum diagnosis.
• Kriteria terpenuhl bla gejala-gejala dl atas terjadl sedikltnya dalam 3 bulan terakhlr, dengan awal mula gejala tlrnbul
sedlkltnya 6 bulan sebelum diagnosis.
Krlterla penunJang
I. Adanya rasakernbung dl daerah perut baglan atas atau mual setelah rnakan atau bersendawa yang berleblhan
2. Dapat timbul bersamaan dengan slndrom nyerl epigastrium.
FAKTOR RISIKO
Individu dengan karakteristik berikut ini lebih berisiko
mengalami dispepsia: konsumsi kafein berlebihan,
minum minuman beralkohol, merokok, konsumsi
steroid dan OAINS, serta berdomisili di daerah dengan
prevalensi H.pylori tinggi
Mekanisme Patologis
13
• Endoskopi (esofagoduodenoskopi),
diindikasikan bila:
– Dispepsia + Alarm symptoms :
• Petunjuk awal akan kemungkinan adanya
kelainan organik: BB, anemia, muntah2 hebat,
dugaan obstruksi, hematemesis,melena, keluhan
berulang, umur > 45 th.
• Endoskopi dpt mengidentifikasi kelainan
organik pada lumen sal.cerna, biopsi dan
pengambilan spesimen untuk biakan kuman H.
pylori
14
• USG : batu empedu, kolesistitis,
sirosis hati, hepatoma dsb
15
DISPEPSIA
Alarm symptoms
(anemia, BB, hematemesis, melena dsb)
- Terapi gagal +
Terapi empirik Eksplorasi diagnostik : (endoskopik,
radiologi, USG dll)
~~
Prevalensi Hp Prevalensi Hp
EGO
<10% ;;:.10%
Bilagaga/ Bi/agagal
1 r
Terapi test and Terapi percobaan
treat untuk Hp dengan PPI
Bilagaga/ Bi/agagal
1r
Pertlmbangkan EGO Pertimbangkan EGO
Pankreatitis Jarang
*Berdasarkan penelitian yang didasarkan pada temuan endoskopis pada pasien dengan keluhan dispepsia.
TATALAKSANA DISPEPSIA
NON MEDIKAMENTOSA
• Hindari makanan/minum sbg pencetus, makanan
merangsang spt:
– Pedas
– Asam
– tinggi lemak
– mengandung gas
– Kopi
– alkohol dll
• Bila muntah hebat, jgn makan dulu
• Makan teratur, tidak berlebihan, porsi kecil tapi
sering
• Hindari stress, olah raga 19
Terapi Medikamentosa
• ANTASIDA :
– penetralisir faktor asam sesaat, pe nyeri sesaat
– Paling umum digunakan
– Study metaanalisis manfaat (-), efektifitas =
plasebo
20
• Penghambat pompa proton / proton pump inhibitor (PPI)
menghambat produksi asam lambung :
– Paling efektif dan superior dlm menghambat produksi
asam lambung
– omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol,
esomeprazol
– mahal
21
• Prokinetik (anti mual-muntah):
– dimenhidrinat, metoklopramid, domperidon, cisapride,
ondansetron
– Antagonis reseptor dopamin2 dan reseptor serotonin
– Utk tipe dismotilitas efektif dibanding plasebo
22
• Sitoprotektor :
–sukralfat, teprenon, rebamipid
– Mucopromotor
–me prostaglandin
–me aliran darah mukosa
23
• Antibiotik:
– bila terbukti terlibatnya H.pylori (+)
– Amoxicillin, claritromisin, tetrasiklin, metronidazol,
bismuth
24
GASTRITIS KRONIS
25
GASTRITIS EROSI
26
ULKUS GASTER
27
KANKER LAMBUNG
28
Hasil esofagogastroduodenoskopi pada 591 kasus
Dispepsia di RSCM th 1994