Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH Kelompok
FG 8:
Ika Sri W.
Nurfitri
Rana Jumana
Tika Muthia
KONSEP METAMFETAMIN, EFEK DAN FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI PENGGUNAAN KEMBALI
(RELAPS)
Konsep Metamfetamin
mood, motivasi,
kewaspadaan,
aktivitas lokomotor,
euforia.
Fase konsolidasi (Long-term Use)
Komplikasi pada jantung proliferatif glomerulonephritis
Stroke
Karies
Kehilangan ingatan
Ansietas
depresi
tindakan kriminal
prilaku kekerasan
bunuh diri
Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan
Kembali (Relaps)
bentuk reaksi melarikan diri dari masalah dan konflik yang dialami
(Rahmawati, 2010).
Kasus:
Leni (mahasiswa FIK UI) memberikan asuhan keperawatan pada klien pengguna
NAPZA di sebuah rumah sakit ketergantungan obat. Klien C berusia 25 tahun dan
saat ini merupakan perawatan yang ketiga (klien menggunakan shabu). Klien sudah
berkeluarga dan mempunyai seorang anak yang masih berusia 1 tahun. Klien bekerja
di sebuah café dan sering pulang larut malam. Leni memperoleh data bahwa klien
menggunakan NAPZA sejak berusia 17 tahun, keluarga klien (orangtua dan istri)
sudah sering menasihati klien.
PENGKAJIAN
Nurhalimah, 2016
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PPNI, 2017
Kasus
b. Faktor psikologi
Pola asuh keluarga pada klien
sejak anak-anak dan remaja
terlalu otoriter, kepribadian
Faktor predisposisi klien mudah marah, pendiam
a.Faktor biologis dan tertutup. Hubungan anak
Klien usia 25 tahun, dengan orang tua dan istri
menggunakan napsa sejak tidak terlalu akrab. Klien
usai 17 tahun, pekerjaan di merasa tidak nyaman di rumah
cafe dan sering pulang larut karena orang tua dan istri
malam.Data tambahan: selalu ngomel-ngomel,
dalam keluarga tidak ada sehingga mencari teman-
riwayat ketergantungan zat. teman yang bisa mengerti
dirinya.
PENGKAJIAN
b. Faktor psikologi
Klien mengatakan
sebenarnya ingin berhenti Klien mengatakan mengetahui
tetapi sulit, klien dampak penggunaan napza
mengatakan tidak yakin dapat menghancurkan
apakah bisa berhenti keluarganya buktinya sekarang
menggunakan napsa atau istrinya minta cerai. Klien
tidak setelah keluar dari RS. mengatakan berat kalau harus
Klien mengatakan sudah berpisah dengan anaknya.
mencoba berhenti namun
selalu gagal.
PENGKAJIAN
c. Faktor Sosiokultural
Sumber koping
Keluarga (orang tua dan istri)
selalu mengingatkan dan klien
c.Fisiologis sudah memiliki 1 anak, data
Terdapat peningkatan tekanan tambahan : Klien mempunyai
darah, tubuh lemas dan muka keahlian melukis, klien
tegang. mempunyai teman-teman di
d.Perilaku. sekitar rumah yang memberi
Klien tampak pasif dan tidak dukungan.
bersemangat Mekanisme koping
e.Sosial Mekanisme koping destruktif
Enggan berinteraksi dengan dengan menggunakan napza
orang lain. sebagai pelarian untuk
mengalihkan masalah.
PENGKAJIAN