Anda di halaman 1dari 7

Gangguan haid

3. Gangguan Haid
a. Haid : perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuaminasi) endometrium
b. Panjang Siklus : Jarak antara tanggal mulai haid yang lalu dan
mulainya haid berikutnya, siklus normal antara 21-35 hari
c. Kelainan dan gangguan haid
 Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan haid
 Hipermenorea : perdarahan yang lebih banyak dari normal atau lebih
lama dari normal
 Hipomenorea : perdarahan yang lebih pendek atau kurang dari biasanya.
 kelainan siklus
 Polimenorea : Siklus Haid lebih pendek dari biasanya kurang dari 21 hari
 Oligomenorea : Siklus haid lebih panjang , lebih dari 35 hari
 amenore : keadaan tidak haid sedikitnya 3 bulan berturut-turut,
(amenore primer : keadaan seorang perempuan berusia 18 tahun atau
lebih dan belum pernah haid. Amenore Skunder : keadaan wanita
yang sudah pernah haid kemudian tidak dapat haid lagi).
• penyebab amenore
1. Keadaan fisiologi
- Sebelum pubertas
- Dalam kehamilan
- Pada masa laktasi
- Menapouse
2. Gangguan pada aksi hipotalamus-hifosisis-ovarium
- Disfungsi hipofise, insufisiensi, Tumor, radang
- Dysfungsi ovarium : kelainan congenital, tumor, radiasi
- Periferasi tidak beraksi : Endometrium tidak bereaksi misalnya
karena kuretase , TBC.
- Penyakit – penyakit lain : penyakit Kronis ,spt TBC, Penyakit
metabolic : thyroid, pangkreas kelainan gizi, kelainan hati atau
ginjal
3. Kelainan Kongenital
 Himen imperforate, yaitu tidak terbentuknya hymen atau lubang
hymen sehingga tidak mungkin terjadi aliran darah pada saat
menstruasi
 Septum vagina: pertemuan kedua duktus muller gagal menghilangkan
penyekat kanan dan kiri sehingga terjadi septum vagina.
4. Penanganan
Diberikan menurut penyebab atau etiologi secara umum :
 Tumor-tumor hipofisis biasanya adenoma yang peka terhadap radiasi,
sehingga umumnya lebih dipilih radioterapi dari pada pembedahan
 Kelainan congenital merupkan kelainanyang memerlukan tindakan
spesialistik, sehingga memerlukan pemeriksaan dan pengobatan yang
adekuat
 Perbaikan kes. Umum : sebaiknya bidan konsultasi dan merujuk
penderita sehingga mendapat pemeriksaan dan pengobatan yang
adekuat
 Perdarahan diluar haid
 Meteroragia : merupakan perdarahan yang terjadi dalam
masa anatara dua haid dan dapat dibedakan dari haid
 Menometroragia : perdarahan yang terjadi diluar haid dan
sulit dipisahkan antara masa haid dengan perdarahan setelah
haid.
 Gangguan lain yang berhubungan dengan haid
 Premenstrual tension : merupakan keluhan-keluhan yang
biasanya mulai timbul satu minggu sebelum haid dan
menghilang sesudah haid datang.
 Mittelschmerz : merupakan nyeri haid yaitu pada saat ovulasi.
 Disminore : nyeri haid ( disminore primer : nyeri haid yang
dijumpai tanpa ada kelainan. Disminore skunder : disebabkan
oleh kelainan ginekologik).
4. Pelvic Inflamentory Desease (PID) / Penyakit Radang Panggul
 Adalah peradangan saluran kelamin pada wanita, penyebab utama
peradangan endoetrium, peritoneum pelvis, abses tuba falopi,
ovarium.
 Penyebabnya, IMS adalah salah satu penyebab radang panggul, bakteri
pada PMS, spt chlamydia dan kencing nana (gonore) adalah salahsatu
contoh bakteri yang biasa menyebabkan infeksi pada leher rahim.
Faktor risiko Peny. Radang panggul berkaitan dengan kegugugran,
persalinan, aborsi, sering berganti pasangan, berhubungan seks tanpa
pengaman, IMS, serta kebiasaan mencuci vagina atau vaginal
dounching
 Gejala : gejala alami dapat berupa rasa sakit pada panggul, sakit pada
perut bagian bawah, sakit ketika buang air kecil, ataupun sakit pada
saat berhubungan seksual. Selain itu demam tinggi, mual dan muntah-
muntah. Keputihan yang berubah warna menjadi kuning atau hijau juga
bisa menjadi petanda telah terjadi infeksi pada organ reproduksi.
 Diagnosis : untuk mengetahuai seseorang benar memiliki radang panggul
adalah dengan pengambilan sampel dari vagina atau leher rahim, untuk
mengetahui jenis bakteri yang menginfeksi. Tes dilakukan dgn cara tes darah,
tes urin, tes kehamilan dan USG atau CT scan.
 Penanganan
 pemberian antibiotic pada penderita yang masih berada pada tahapan
awal penyakit
 Pemberia antibiotik dapat dibarengi dengan obat pereda rasa sakit.
 Pasien dianjurkan untuk melepas alkon IUD bila penderita tak kungjung
membaik setelah beberapa hari.
 Pencegahan
 Pemeriksaan kesehatan secara rutin pada diri dan pasangan
 Segera temui dokter jika merasakan gejala radang panggul
 Saling terbuka mengenai sejarah IMS dengan pasangan anda
 Pertahankan kebiasaan kebersihan yang sehat
 Hindari atau pantang berhubungan seksual beberapa saat khususnya
setelah persalinan, keguguran, aborsi untuk menjaga kondisi rahim tetap
aman dari infeksi bakteri.

Anda mungkin juga menyukai