KELOMPOK
By: Muhammad Azmi
Program Studi Ilmu Manajemen Pasca Sarjana
Universitas Sriwijaya | TA. 2019-2020
Pengertian
“Kelompok”
Robbins (2009: 356) menyatakan bahwa kelompok (group) didefinisikan sebagai dua individu
atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu.
Sementara Gibson (1995) memandang kelompok dari 4 kelompok prespektif, yaitu:
Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang saling
berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau
persepsi dari anggota lain.
Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua
atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa
fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota.
Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang keberadaannya
sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.
Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam
bentuk interpedensi.
Dari beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut
kelompok itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota
dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.
Pengertian
“Perilaku Kelompok”
Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan dua atau lebih individu yang
berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan prestasi
1. Kelompok formal
Kelompok yang ditetapkan berdasarkan struktur organisasi dengan penugasan kerja
yang sudah ditentukan.
2. Kelompok informal
Persekutuan yang tidak terstruktur secara formal dan tidak ditetapkan sebagai
organisasi.
3. Kelompok komando
Seorang manajer dan semua bawahannya.
4. Kelompok tugas
Orang-orang yang secara bersama menyelesaikan tugas.
5. Kelompok kepentingan
Orang-orang yang bekerja untuk mencapai tujuan khusus dan yang menjadi perhatian
masing-masing orang.
6. Kelompok persahabatan
Ditetapkan secara bersama-sama karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang
sama
Faktor Kesuksesan Kelompok
1. Kepemimpinan 4. Status
2. Peran Status dan Norma
Identitas Kesetaraan Status
Persepsi Status dan Budaya
Pengharapan 5. Ukuran
Konflik 6. Komposisi
3. Norma / Peraturan 7. Kepaduan
Klasifikasi Kelompok
1. Formal
Kelompok formal yaitu kelompok-kelompok yang didefinisikan oleh struktur organisasi,
dengan penentuan tugas berdasarkan penunjukan penugasan kerja.
Komando
Kelompok komando ditentukan oleh bagan organisasi. Kelompok terdiri dari bawahan
yang melapor langsung kepada seorang supervisor tertentu.
Tugas
Kelompok tugas terdiri dari para karyawan yang bekerja – sama untuk menyelesaikan
suatu tugas atau proyek tertentu
2. Informal
Kelompok yang tidak terstruktur secara formal maupun organisasional
Kepentingan
Kelompok yang anggotanya memiliki tujuan khusus tersendiri
Persahabatan
Kelompok yang anggotanya mempunyai suatu kesamaa seperti usia, politik, etnis
Tahapan Perkembangan Kelompok
1. Pembentukan
Memiliki karakteristik besarnya ketidakpastian atas tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelompok
tersebut.
2. Timbulnya Konflik
Para anggotanya menerima keberadaan kelompok tersebut tetapi terdapat penolakan terhadap batasan-
batasan yang diterima kelompok tersebut terhadap setiap individu. Lebih jauh lagi, terdapat konflik atas
siapa yang akan mengenalikan kelompok tersebut
3. Normalisasi
Yaitu tahap di mana hubungan yang dekat terbentuk dan kelompok tersebut menunjukan kekohesifan.
Terdapat sebuah rasa yang kuat akan identitas kelompok dan persahabatan.
4. Berkinerja
Yaitu tahap ketika kelompok tersebut sepenuhnya fungsional dan diterima. Energi kelompok telah
berpindah dan saling mengenal dan memahami menjadi mengerjakan tugas yang ada.
5. Pembubaran
Yaitu tahap terakhir dalam perkembangan kelompok untuk kelompok-kelompok sementara,
dikarakteristikan oleh perhatian untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas dibandingkan penampilan tugas.
Teknik Pengambilan Keputusan Kelompok