Peradaban Islam 2
Kumunduran & Kebangkitan
Kembali
Disusun Ol eh :
Moch . Ra fi M & Naufal Afi f
Masa kemunduran
(1250-1500)
I. Kerajaan Usmani
Pendiri kerajaan ini bernama Usmani, seorang bangsa Turki dari
kabilah Oghuz. Ia menyatakan diri sebagai Padisyah al Usmani (raja
besar keluarga Usmani) pada tahun 699 H (1300 M).
Kerajaan Usmani dapat menaklukkan sebagian benua Eropa seperti
Azmir (Smirna) tahun 1327, Thawasyanli tahun 1330, Uskandar tahun
1338, Ankara tahun 1354, dan Gallipoli tahun 1356.Pada masa Sultan
Murad I (1359-1389) Usmani dapat menguasai Adrianopel yang kemudian
dijadikan ibukotanya yang baru, kemudian ditaklukkan pula Macedonia,
Sopia, Salonia dan seluruh wilayah bagian utara Yunani.
Selama kurang lebih 9 abad kerajan Usamani berdiri, tetapi kemudian
hancur juga
Penyebab hancurnya Kerajaan Usmani :
i. Budaya pungli Setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus
“dibayar” dengansogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan
tersebut, sehinggamenyebabkan dekadensi moral dan kondisi para pejabat
semakin rapuh.
ii. Pemberontakan tentara Jenissari Kemajuan ekspansi kerajan Usmani adalah
juga karena peranan yang besar dari tentara Jenissari. Maka dapat
dibayangkan kalau tentara Jenissari itu sendiri akhirnya memberontak kepada
pemerintah.
iii. Kemorosotan ekonomiIni disebabkan perang yang berkepanjangan,
menghabiskan uang dan perekonomian Negara merosot, sementara belanja
Negara sangat besar, termasuk untuk biaya perang.
iv. Wilayah kekuasaan yang sangat luas Terlalu luasnya wilayah kekuasaan
Usmani sangat sulit untuk dikontrol.Dipihak lain, para penguasa sangat
berambisi menguasai wilayah yang sangat luas, sehinga mereka terlibat
perang terus menerus dengan berbagai bangsa. Hal ini tentu menyedot
banyak potensi yang seharusnya dapat digunakan untuk membangun Negara.
v. Kelemahan penguasaSepeninggal Sulaimanal al-Qanuni, kerajaan Usmani
diperintah oleh Sultan–sultan yang lemah terutama dalam bidang
kepemimpinan. Akhirnya pemerintahan menjadi kacau.
II. Kerajaan safawi di Persia
Cikal bakal kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan
pengajian tasauf tarekat safawiyah yang berpusat di kota Ardabil,
Azerbaijan. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din,
seorang keturunan imam Syi’ah yang ke enam, Musa al Kazhim. Kerajaan
ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara
Iran dewasa ini. Gerakan tarekat ini lama kelamaan berubah bentuk
menjadi gerakan politik. Jama’ah atau murid-muridnya berubah menjadi
tentara yang teratur dan panatik dalam kepercayaan serta menentang
setiap orang yang bermazhab selain syi’ah.
Kerajaan Safawi mencapai puncak kemajuannya pada masa
pemerintahan Abbas I . Pada masa pemerintahannya dapat menguasai
beberpa daerah yang dikuasi Turki Usmani seperti Tabriz, Sirwan, dan
Baghdad (1602 M). Kemudian tahun 1622 M dapat menguasai kepulauan
Hurmuz, dan mengubah pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan Bandar
Abbas, sehingga jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang biasa
diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis dapat dikusainya.
Kemajuan Sapawi bukan hanya bidang politik saja tetapi juga dalam bidang
ilmu pengetahuan, Pada masanya lahir beberapa ilmuwan antara lain Bahauddin al
Syaeraji, generalis ilmu pengetahuan, Sadaruddin al Syaeroji, seorang filosof, dan
Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damad, seorang filosop, ahli sejarah, teolog
dan seorang yang pernah mengadakan obesrvasi mengenai kehidupan
lebah.Bidang fisik dan seni, para penguasa Safawi telah berhasil membangun
Isfahan, Ibukota kerajaan menjadi kota yang sangat indah.