Anda di halaman 1dari 12

Budaya &

Peradaban Islam 2
Kumunduran & Kebangkitan
Kembali

Disusun Ol eh :
Moch . Ra fi M & Naufal Afi f
Masa kemunduran
(1250-1500)

A. Bangsa Mongol dan Dinasti Ilkhan


Pada saat bagian barat wilayah Islam tidak terpengaruh oleh invansi
bangsa Mongol, wilayah bagian Timur telah diluluhlantakkan oleh
keturunan-keturunan Jengis Khan, yang mengawalinya dengan merebut
daerah Asia Tengah, kemudian Persia, Irak, Syria, Palestina, dan hanya
terhenti oleh pasukan Mamalik di Semenanjung Sinai.
Jatuhnya ibukota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa
Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, tetapi juga
merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam,
karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang
sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap
dihancurkan oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan tersebut.
B. Serangan-serangan Timur Lenk
Setelah lebih dari satu abad umat Islam menderita dan berusaha
bangkit dari kehancuran akibat serangan bangsa Mongol di bawah
Hulagu Khan, malapetaka yang tidak kurang dahsyatnya datang kembali,
yaitu serangan yang juga dari keturunan bangsa Mongol. Berbeda dari
Hulagu Khan dan keturunannya pada dinasti Ilkhan, penyerangan kali ini
sudah masuk Islam, tetapi sisa-sisa kebiadaban dan kekejaman masih
melekat kuat.
Ialah Timur Lenk, penguasa yang utuh dalam menyatakan semangat
zamannya adalah seoarang Turki dari lembar Syr yang dibesarkan di
Chaghatay Mongol disamarkand, dan amat bersemangat dengan cita-cita
Mongol. Timur (1336-1405), yang dikenal sebagai Timur Lane (Si Pncang
Timur) mendapat kkuatan di kerajaan di Chaghatay yang mulai mundur,
menuntut turunya Mongol yang lama dengan penindasan yang menjadi
cirri invasi awal.timur menggabungkan rasa haus akan prestasi dan
kecintaan pada kerusakan dengan gairah terhadap Islam, dank arena ia
amat merestui antusiasme zamannya, ia menjadi pahlwan rakyat. Ia
mendirikan gedung-gedung dan istana yang indah.
C. Dinasti Mamalik di Mesir
Kalau ada negeri Islam yang selamat dari kehancuran akibat
serangan-serangan bangsa Mongol, baik serangan Hulagu Khan maupun
Timur Lenk, maka negeri itu adalah Mesir yang ketika itu berada di
bawah kekuasaan dinasti Mamalik. Karena negeri ini terhindar dari
kerhancuran, maka persambungan perkembangan peradaban dengan
masa klasik relatif terlihat dan beberapa diantara prestasi yang pernah
dicapai pada masa klasik bertahan di Mesir. Walaupun demikian,
kemajuan yang dicapai oleh dinasti ini, masih di bawah prestasi yang
pernah dicapai oleh umat Islam pada masa klasik. Hal itu mungkin
karena metode berpikir tradisional sudah tertanam sangat kuat sejak
berkembangnya aliran teologi 'Asy'ariyah, filsafat mendapat kecaman
sejak pemikiran al- Ghazali mewarnai pemikiran mayoritas umat Islam,
dan yang lebih penting lagi adalah karena Baghdad dengan fasilitas-
fasilitas ilmiahnya yang banyak memberi inspirasi ke pusat-pusat
peradaban Islam, hancur.
MASA TIGA KERAJAAN BESAR
(1500-1800 M)

I. Kerajaan Usmani
Pendiri kerajaan ini bernama Usmani, seorang bangsa Turki dari
kabilah Oghuz. Ia menyatakan diri sebagai Padisyah al Usmani (raja
besar keluarga Usmani) pada tahun 699 H (1300 M).
Kerajaan Usmani dapat menaklukkan sebagian benua Eropa seperti
Azmir (Smirna) tahun 1327, Thawasyanli tahun 1330, Uskandar tahun
1338, Ankara tahun 1354, dan Gallipoli tahun 1356.Pada masa Sultan
Murad I (1359-1389) Usmani dapat menguasai Adrianopel yang kemudian
dijadikan ibukotanya yang baru, kemudian ditaklukkan pula Macedonia,
Sopia, Salonia dan seluruh wilayah bagian utara Yunani.
Selama kurang lebih 9 abad kerajan Usamani berdiri, tetapi kemudian
hancur juga
Penyebab hancurnya Kerajaan Usmani :

i. Budaya pungli Setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus
“dibayar” dengansogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan
tersebut, sehinggamenyebabkan dekadensi moral dan kondisi para pejabat
semakin rapuh.
ii. Pemberontakan tentara Jenissari Kemajuan ekspansi kerajan Usmani adalah
juga karena peranan yang besar dari tentara Jenissari. Maka dapat
dibayangkan kalau tentara Jenissari itu sendiri akhirnya memberontak kepada
pemerintah.
iii. Kemorosotan ekonomiIni disebabkan perang yang berkepanjangan,
menghabiskan uang dan perekonomian Negara merosot, sementara belanja
Negara sangat besar, termasuk untuk biaya perang.
iv. Wilayah kekuasaan yang sangat luas Terlalu luasnya wilayah kekuasaan
Usmani sangat sulit untuk dikontrol.Dipihak lain, para penguasa sangat
berambisi menguasai wilayah yang sangat luas, sehinga mereka terlibat
perang terus menerus dengan berbagai bangsa. Hal ini tentu menyedot
banyak potensi yang seharusnya dapat digunakan untuk membangun Negara.
v. Kelemahan penguasaSepeninggal Sulaimanal al-Qanuni, kerajaan Usmani
diperintah oleh Sultan–sultan yang lemah terutama dalam bidang
kepemimpinan. Akhirnya pemerintahan menjadi kacau.
II. Kerajaan safawi di Persia
Cikal bakal kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan
pengajian tasauf tarekat safawiyah yang berpusat di kota Ardabil,
Azerbaijan. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din,
seorang keturunan imam Syi’ah yang ke enam, Musa al Kazhim. Kerajaan
ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara
Iran dewasa ini. Gerakan tarekat ini lama kelamaan berubah bentuk
menjadi gerakan politik. Jama’ah atau murid-muridnya berubah menjadi
tentara yang teratur dan panatik dalam kepercayaan serta menentang
setiap orang yang bermazhab selain syi’ah.
Kerajaan Safawi mencapai puncak kemajuannya pada masa
pemerintahan Abbas I . Pada masa pemerintahannya dapat menguasai
beberpa daerah yang dikuasi Turki Usmani seperti Tabriz, Sirwan, dan
Baghdad (1602 M). Kemudian tahun 1622 M dapat menguasai kepulauan
Hurmuz, dan mengubah pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan Bandar
Abbas, sehingga jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang biasa
diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis dapat dikusainya.
Kemajuan Sapawi bukan hanya bidang politik saja tetapi juga dalam bidang
ilmu pengetahuan, Pada masanya lahir beberapa ilmuwan antara lain Bahauddin al
Syaeraji, generalis ilmu pengetahuan, Sadaruddin al Syaeroji, seorang filosof, dan
Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damad, seorang filosop, ahli sejarah, teolog
dan seorang yang pernah mengadakan obesrvasi mengenai kehidupan
lebah.Bidang fisik dan seni, para penguasa Safawi telah berhasil membangun
Isfahan, Ibukota kerajaan menjadi kota yang sangat indah.

Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja,


yaitu Safi Mirza (1628-1642), Abbas II (1642-1667), Sulaiman (1667-1694), Husein
(1694-1722), Tahmasp II (1722-1732), dan Abbas III (1733-1736). Pada masa raja-
raja tersebut kondisi kerajaan Safawi semakin lama semakin menurun yang pada
akhirnya membawa kepada kehancurannya. Safi Mirza adalah seorang yang
pencemburu dan kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan. Abbas II adalah
raja yang suka mabuk minuman keras. Sulaiman selain pecandu narkotika juga
menyenangi kehidupan malam beserta harem herem nya.Sedangkan Husein
adalah seorang raja yang sangat diskriminatif, terlalu berpihak kepada kaum Syi’ah
dan Kejam terhadap penganut Sunni.Itulah antara lain yang menjadi faktor
keruntuhan Kerajaan safawi. Faktor lain adalah konplik yang berkepanjangan
dengan kerajaan Usmani, dekadensi moral dikalangan pembesar-pembesart
kerajaan, dan juga konplik interen di kalangan mereka dalam rangka
memperebutkan kekuasaan.
III. Kerajan Mughal di India
Kerajaan Mughal letaknya di India dan Delhi sebagai Ibukotanya.
Berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi. Didirikan
oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salahsatu dari cucu Timur Lenk. Ia
bertekad ingin menguasai Samarkhan yang menjadi kota penting di Asia
Tengah pada masa itu.
Pada tahun 1494 ia berhasil menaklukkannya berkat bantuan raja
Ismail I, raja safawi. Pada tahun 1504 M ia juga dapat menaklukkan
Kabul, ibukota Afganistan. Kerajaan-kerajaan Hindu di India juga dapat
ditaklukkannya.Babur meningal pada tahun 1530 M. diagnti oleh
anaknya Humayun.(1530-1556 M) dapat menggabungkan Malwa dan
Gujarat ke daerah-daerah yang telah dikuasainya. Humayun meninggal
karena terjatuh di tangga perpustakaannya (1556 M) , diganti oleh
anaknya, Akbar.Akbar (1556-1606 M) dapat menaklukkan raja-raja India
yang masih ada pada waktu itu, dan juga Bengal.
Selain kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh kerajaan
Mughal, ada beberapa faktor kelemahannya yang menyebabkan
kehancurannya pada tahun 1858 antara lain:

 Terjadi stagnasi dalam pembinaan kemiliteran sehingga tidak bisa


memantaugerak langkah tentara Inggris di wilayah-wilayah pantai.
Begitu pula kekuatanpasukan daratnya semakin kurang handal,
teruatama dalam mengoperasikapersenjataan buatannya sendiri.
 Dekadensi moral dan hidup mewah di kalangan pembesar kerajaan
yangmengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang.
 Terlampau kasarnya sikap Aurangzeb dalam melaksanakan ide-idenya
yangmenyebabkan terjadinya konplik antara agama, misalnya aliran
Syikh, Syi’ahdan sunni.
 Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir kekuasaan Mughal
adalahorang-orang yang lemah dalam bidang kepemimpinan
PERKEMBANGAN ISLAM PADA
MASA 1800 M - SEKARANg

A. Perkembangan Ajaran Islam,


Ilmu Pengetahuan, dan
kebudayaan
• Pada bidang Akidah
• Pada bidang Ilmu Pengetahuan
B. Perkembangan Kebudayaan
pada masa Pemabaharuan
Bangsa Turki tercatat dalam sejarah Islam dengan keberhasilannya mendirikan
dua dinasti yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Dinasti Turki Usmani. Di dunia Islam, ilmu
pengetahuan modern mulai menjadi tantangan nyata sejak akhir abad ke-18,
terutama sejak Napoleon Bonaparte menduduki Mesir pada tahun 1798 dan semakin
meningkat setelah sebagian besar dunia Islam menjadi wilayah jajahan atau dibawah
pengaruh Eropa.akhirnya serangkaian kekalahan berjalan hingga memuncak dengan
jatuhnya dinasti Usmani di Turki. Proses ini terutama disebabkan oleh kemjuan
tekhnologi barat. Setelah pendudukan Napoleon, Muhammad Ali memainkan peranan
penting dalam kampanye militer melawan Perancis. Ia diangkat oleh pengusaha
Usmani menjadi Pasya pada tahun 1805 dan memerintah Mesir hingga tahun 1894
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai