Erosi (Erosion)

KOROSI EROSI

GEJALA PERCEPATAN KOROSI

ATAU PENINGKATAN LAJU
KERUSAKAN LOGAM KARENA
ADANYA ALIRAN FLUIDA YANG
BERSIFAT KOROSIF PADA
PERMUKAAN LOGAM
ALIRAN INI SANGAT CEPAT
SEHINGGA MENIMBULKAN
KEAUSAN MEKANIK ATAU ABRASI
 Flow Effects
Aliran dapat :
• Meningkatkan masuknya oxygen ke
permukaan logam(dapat membantu
pembentukan lapisan pasif)
• Meningkatkan laju pelarutan produk
korosi .
• Secara mekanik mengikis oksida
 Erosion Corrosion
• Korosi akan dipercepat oleh kekuatan
impak partikel padatan

• Kondisi ini dapat mengikis logam atTu

mengikis oksida logam dan diikuti oleh
percepatan korosi
Flow Effects
 KOROSI RONGGA (CAVITATION DAMAGE)

 KERUSAKAN AKIBAT KOROSI RONGGA DISEBABKAN ADANYA

PEMBENTUKAN DAN PECAHNYA GELEMBUNG UAP DALAM
CAIRAN DEKAT PERMUKAAN LOGAM.

 GELOMBANG KEJUT YANG TIMBUL KARENA PECAHNYA

GELEMBUNG UAP BISA MENCAPAI 60.000 PSI. TEKANAN
SETINGGI INI DAPAT MENYEBABKAN DEFORMASI PLASTIS PADA
KEBANYAKAN LOGAM.

 HAL INI TERBUKTI DENGAN ADANYA GARIS-GARIS SLIP PADA

BAGIAN-BAGIAN POMPA DAN ALAT-ALAT LAIN YANG
MENGALAMI KERUSAKAN AKIBAT KOROSI INI
 KAVITASI

 KERUSAKAN AKIBAT KAVITASI LEBIH DOMINAN AKIBAT

PERISTIWA FISIK- MEKANIS, DARIPADA FENOMENA
ELEKTROKIMIA.

 FENOMENA KAVITASI DAPAT TERJADI JIKA TERBENTUK

RONGGA (VOIDS) ATAU GELEMBUNG (BUBLES) YANG
KEMUDIAN PECAH DAN MENGELUARKAN ENERGI ( 60.000
S/D 100.000 psi) DISERTAI SUARA GEMURUH (CLAP)

 MENYERUPAI WATER HAMMER (YANG UMUMNYA TERJADI DI

DALAM PIPA AIR KETIKA KATUP DITUTUP SECARA TIBA-TIBA,
PECAHNYA GELEMBUNG ATAU RONGGA (UAP/UDARA) ATAU
CLAP OF ENERGY INI AKAN MEMBENTUR (IMPINGE),
MERUSAK DAN MELEPAS LAPISAN FILM OKSIDA
(PROTECTIVE FILM) PADA PERMUKAAN LOGAM.
 KAVITASI

RONGGA ATAU GELEMBUNG UAP ATAU UDARA MUNCUL

APABILA ADA FAKTOR- FAKTOR SEBAGAI BERIKUT :

1. JIKA TEKANAN ABSOLUT PADA SUATU TITIK DI DALAM

ALIRAN FLUIDA (LIQUID STREAM) LEBIH
RENDAH/BERKURANG DIBANDINGKAN TEKANAN UAP
FLUIDA TERSENBUT.
2. PERUBAHAN TEMPERATUR YANG MENYEBABKAN
TEKANAN LOKAL SUATU FLUIDA LEBIH RENDAH
DARIPADA TEKANAN UAPNYA.
3. ADANYA TURBULENSI ALIRAN FLUIDA.
 KAVITASI

 INTENSITAS KAVITASI BISA DIBEDAKAN MENJADI HIGH INTENSITY CAVITATION

DAN LOW INTENSITY CAVITATION, MENURUT KICHRO ENDA, DKK. (JSME, VOL.
16, NO. 91, JAN. 1973).

 DALAM KASUS HIGH INTESITY, APABILA BLOW YANG TERJADI LEBIH BESAR
DARIPADA Wp, MAKA TERBENTUKNYA SUMURAN TERGANTUNG PADA
KEKERASAN ATAU FRACTURE ENERGY MATERIAL. BLOW PADA Wf UNTUK
FATIGUEFAILURE LEBIH RENDAH DARIPADA Wp, ARTINYA FATIGUE FAILURE
PADA PERMUKAAN TERJADI SETELAH WAKTU TERTENTU DAN DIHASILKAN
PARTIKEL BESAR YANG TERKELUPAS, SEHINGA KERUSAKAN EROSI
BERLANGSUNG SANGAT CEPAT. AKIBATNYA TIDAK TAMPAK ADANYA PERIODE
INKUBASI PADA TAHAPAN AWAL KAVITASI.

 DALAM KASUS LOW INTENSITY, SEMUA BLOW LEBIH RENDAH DARI PADA Wp,
DAN FATIGUE FAILURE PADA PERMUKAAN LOGAM TANPA DISERTAI DENGAN
TERBENTUKNYA SUMURAN (PIT). AKIBATNYA ADA PERIODA INKUBASI DALAM
TAHAPAN AWAL KAVITASI, ARTINYA ADA PENGARUH DARI PERISTIWA KOROSI.
 KAVITASI
UPAYA UNTUK MENCEGAH PERISTIWA KAVITASI, ANTARA LAIN
DILAKUKAN DENGAN :
1. MEMANFAATKAN PERMUKAAN LOGAM YANG HALUS, KARENA
SANGAT MENGUNTUNGKAN UNTUK MENGURANGI JUMLAH
LOKASI TERBENTUKNYA GELEMBUNG UAP.
2. LOGAM BERBUTIR HALUS, DUKTILITASNYA BAIK, STRUKTUR
HOMOGEN AKAN LEBIH TAHAN TERHADAP SERANGAN
KAVITASI.
3. MEMINIMALISASI PERBEDAAN TEKANAN HIDRODINAMIK DI
DALAM ALIRAN PROSES (PROCESS FLOW-STREAMS).
4. MENJAGA KECEPATAN ALIRAN FLUIDA AGAR TETAP
DALAMBATAS-BATAS YANG DAPAT DITERIMA ATAU SESUAI
DISAIN.
5. OPTIMALISASI DISAIN AGAR MENGHASILKAN ALIRAN FLUIDA
YANG LAMINAR/LAMELAR (MENGHINDARI ALIRAN TURBULEN).
6. PROTEKSI KATODIK TIDAK EFEKTIF, DAN PENAMBAHAN
INHIBITOR LEBIH SERING DIMANFAATKAN.
 KOROSI GESEKAN (FRETTING CORROSION)

 KOROSI GESEKAN TERUTAMA TERJADI PADA BIDANG ANTARA BAHAN-

BAHAN YANG MENGALAMI PEMBEBANAN VIBRASI ATAU SLIP.

 HAL INI DAPAT DILIHAT MISALNYA PADA BIDANG ANTARMUKA "BALL

BEARING" DAN POROS SUATU PERMUKAAN MEKANIS.

 KOROSI JENIS INI DAPAT TERJADI BILA TERDAPAT KEADAAN/KONDISI

SEPERTI BERIKUT INI :
 BIDANG ANTAR MUKA DALAM KONDISI PEMBEBANAN
 TERDAPAT VIBRASI ANTARA KEDUA BIDANG TERSEBUT

 BEBAN DAN GERAKAN PADA BIDANG ANTAR MUKA HARUS CUKUP UNTUK
DAPAT MENIMBULKAN SLIP ATAU DEFORMSI PADA PERMUKAAN BAHAN.
 PENGENDALIAN
KOROSI GESEKAN (FRETTING CORROSION)

 PEMAKAIAN LOGAM/PADUAN YANG LEBIH

BAIK
 DESAIN
 MERUBAH KOROSIFITAS LINGKUNGAN
 PENGGUNAAN LAPIS LINDUNG
 PROTEKSI KATODIK
 Impingement
• Laju korosi yang dipercepat oleh impak
turbulen pada permukaan logam
• Kondisi ini akan mempercepat pengikisan
produk korosi secara`lokal yang diikuti oleh
korosi yang lebih cepat
• Dicirikan oleh lubang berbentuk sepatu kuda
(horseshoe-shaped pits)
 IMPENGEMENT ATACK

 Meningkatnya kecepatan alir fluida air dari 8

ft/s sampai melebihi 30 ft/s akan mempercepat
laju korosi pada baja.

 Kecepatan alir yang tinggi cenderung

menimbulkan turbulensi atau tumbukan
(impengement) sehingga berpotensi
mengelupas lapisan oksida pelindung (protective
oxide film) pada permukaan baja.

 Fluida yang lebih korosif seperti air laut atau

asam sulfat dapat menyerang lebih agresif.
 IMPENGEMENT ATACK

 Adanya oksigen terlarut atau klorida di

dalam air, partikel padat dan gelembung gas
dapat memperhebat serangan tumbukan. Atau
meningkatkan kepekaan baja terhadap
serangan fluida berkecepatan tinggi.
 Serangan tumbukan akibat aliran air atau
aliran fluida jenis lain yang berkecepatan
tinggi dapat menimbulkan kerusakan pada
komponen pompa, pipa, katub, bends, elbow,
tees in pipelines maupun heat exhanger
tubing (shell-and-tube).
 IMPENGEMENT ATACK

UNTUK MENCEGAH IMPENGEMENT ATTACK, ANTARA LAIN :

1. MEMPERBAIKI DESAIN ALIRAN FLUIDA / MENGHINDARI TERJADINYA

TURBULENSI.
2. MENGURANGI JUMLAH TETESAN AIR (WATER DROPLET) DARI FLUIDA UAP.
3. MEMILIH MATERIAL YANG MEMPUNYAI KETAHANAN TINGGI.
4. KURANGI KECEPATAN FLUIDA, MISAL UNTUK DISTRIBUSI AIR MELALUI PIPA
BAJA < 8 ft/s, DAN ANTARA 2-4 ft/s UNTUK MENGALIRKAN H2SO4.