Anda di halaman 1dari 43

Memahami Penyajian

Laporan Keuangan dan


Laporan Realisasi Anggaran

Oleh Kelompok 5 Akuntansi 5A

Risca Rahma Dita 11170820000006


Ade Mila Pratiwi 111708200000
Amalia Ramadhanti 111708200000
POIN BAHASAN

1. Tujuan Laporan Keuangan


2. Komponen Laporan Keuangan
3. Periode Pelaporan
4. Aset dan Kewajiban Pengertian LRA
5. Pengertian LRA
6. Struktur dan Isi LRA
7. Akuntansi Anggaran
8. Akuntansi Pendapatan
9. Akuntansi Belanja
10.Akuntansi Pembiayaan
11.Transaksi dalam Mata Uang Asing
Tujuan Laporan Keuangan

Umum Spesifik

Menyajikan Informasi yang berguna


Menyajikan informasi mengenai:
untuk pengambilan keputusan dan
 Posisi Keuangan
menunjukkan akuntabilitas esntitas
 Realisasi Anggaran
oelaporan atas sumber daya yang
 Arus Kas
dipercayakan kepadanya
 Kinerja keuangan

Bagi para pengguna dalam membuat


dan mengevaluasi keputusan mengenai
alokasi Sumber Daya
KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian tahun 2017
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian tahun 2017
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian tahun 2017
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian tahun 2017
Laporan
Keuangan
Kementerian
Perindustrian
tahun 2017
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian tahun 2017
Laporan Keuangan disajikan
Periode Pelaporan sekurang-kurangnya sekali dalam
kurun waktu setahun.

Dalam situasi tertentu tanggal laporan suatu entitas


berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan
dengan suatu periode yang lebih pendek maupun lebih
Panjang dari satu tahun, maka entitas pelaporan harus
mengungkan informasi sebagai berikut:
a. Alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun
b. Fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif untuk laporan
tertentu seperti arus kas dan catatan-catatan terkait
tidak dapat dibandingkan

Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010


 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal.
 Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai
perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.

Aset Lancar
 TPA dan TP/TGR yang akan jatuh tempo 12 bulan setelah tanggal neraca disajikan
sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA
Peraturan Pemerintah  Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca
No. 71 tahun 2010
dikalikan dengan: - harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; -
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; - harga wajar atau
estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.
 Piutang
Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010

Aset Lainnya

Piutang Jangka Panjang


Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan
disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

Aset Tetap
 Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar
 Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi
 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah
Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:


a. Tanah;
b. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam
kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang
untuk dilakukan penghapusan.
d. Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester
tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
e. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus

Peraturan Pemerintah
No. 71 tahun 2010
Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010

Kewajiban

 Kewajiban Jangka Pendek


meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus
Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya
 Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu


sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat
pertama kali transaksi berlangsung
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Apa sih Laporan Realisasi Anggaran itu?
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) adalah laporan yang menyajikan ikhtisar
sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh
pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran
dan realisasinya dalam satu periode pelaporan.

Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010


Struktur dan Isi LRA

Laporan
Keuangan
Kementerian
Perindustrian
tahun 2017
Penjelasan Pos-pos
dalam LRA

Laporan
Keuangan
Kementerian
Perindustrian
tahun 2017
Laporan
Keuangan
Kementerian
Perindustrian
tahun 2017
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian tahun 2017
Laporan Keuangan
Kementerian Perindustrian
tahun 2017
Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran merupakan teknik
pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen
yang digunakan untuk membantu pengelolaan
pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.

Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010


Akuntansi Pendapatan - LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Peraturan Pemerintah
Umum Negara/Daerah. No. 71 tahun 2010
Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain,
misalnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan
dana bagi hasil dari pemerintah provinsi.
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Akuntansi pendapatan disusun untuk memenuhi kebutuhan
pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan dan untuk
keperluan pengendalian bagi manajemen pemerintah pusat
dan daerah.
Jurnal Realisasi Pendapatan
PMK No. 215/PMK.03/2013
AKUNTANSI
BELANJA Pencatatan Jurn
al

Pencatatan Pencatatan
Jurnal Sistem Jurnal Sistem
Pemerintahan Pemerintahan
Pusat Daerah

1. Pencatatan oleh satker 1. Pencatatan oleh SKPD


2. Pencatatan oleh BUN 2. Pencatatan oleh PPKD

Pengakuan
Belanja diakui pada saat terjadinya pengelu
aran dari Rekening Kas Umum Negara/ Daer
Sumber: ah.
- Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
- Modul 3 - Sistem Akuntansi Pemerintah Daera
h
Sumber:

Jurnal Jurnal Standar Komitmen Belanja


- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21
5/PMK.05/2013 tentang Jurnal Akuntans
i Pemerintah pada Pemerintah Pusat

Akuntansi
Belanja
Pemerintah
Pusat

Jurnal Standar Realisasi Belanja


Buku Besar Akrual Buku Besar Kas
Jurnal Akuntansi Belanja Pemerintah Daerah Sumber:
-
-
Modul 3 - Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
PSAP Nomor 02 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Ta
hun 2010
Klasifikasi dan Dokumen Belanja
SKPD PPKD

Ilustrasi
Pada tanggal 10 September 2015 Pemerintah Daerah mene
Jurnal Standar
rbitkan Surat Keputusan Kepala Daerah/Surat Perjanjian/Do
kumen yang dipersamakan
Subsidi dimana Pemerintah Daerah aka
Ilustrasi Belanja Pegawai Belanja
n memberikan subsidi kepada Lembaga Mattirodeceng seb
Pada tanggal 2 januari 2015 Bendahara Pengeluaran SKPD Mattir
esar Rp50.000.000,00.
obulu melakukan pembayaran atas Belanja pegawai melalui meka
Pada tanggal 10 Oktober 2015 Pemerintah Daerah melakuk
nisme LS sebesar Rp5.000.000,00 dimana pembayaran belanja lan
an pencairan dengan menerbitkan SP2D LS dan kemudian
gsung ditransfer ke rekening masing masing PNS. Berdasarkan S
dilakukan pembayaran sebesar Rp50.000.000,00 kepada le
P2D LS belanja pegawai, maka PPK-SKPD akan mencatat dalam
mbaga Mattirodeceng. Berdasarkan kejadian tersebut maka
jurnal sebagai berikut:
fungsi akuntansi akan melakukan pencatatan dalam jurnal s
ebagai berikut:
AKUNTANSI Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pem
erintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu diba
PEMBIAYAAN yar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pem
erintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surplus anggaran.

Penerimaan Pengeluaran
Pembiayaan Pembiayaan

Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah
1. Pencatatan oleh satker
1. Pencatatan oleh PPKD
2. Pencatatan oleh BUN

Penerimaan pembiayaan diakui Pengeluaran pembiayaan diakui


pada saat diterima pada Rekeni pada saat dikeluarkan dari Reke
ng Kas Umum Negara/Daerah. ning Kas Umum Negara/Daerah.

Sumber:
- Modul 3 - Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/20
13 tentang Jurnal Akuntansi Pemerintah pada Pemeri
ntah Pusat
- Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
Jurnal Akuntansi Pembiayaan Pemerintah Pusat Sumber:
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21
5/PMK.05/2013 tentang Jurnal Akuntans
i Pemerintah pada Pemerintah Pusat

Jurnal Standar Realisasi Penerimaan Pembiayaan

Buku Besar Akrual Buku Besar Kas

Pencatatan oleh Satker yang mengelola Pembiayaan

Pencatatan oleh BUN


Jurnal Akuntansi Pembiayaan Pemerintah Pusat Sumber:
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21
5/PMK.05/2013 tentang Jurnal Akuntans
i Pemerintah pada Pemerintah Pusat

Jurnal Standar Realisasi Pengeluaran Pembiayaan

Buku Besar Akrual Buku Besar Kas


Sumber:
Jurnal Akuntansi Pembiayaan Pemerintah Daerah - Modul 3 - Sistem Akuntan
si Pemerintah Daerah
Pencatatan oleh PPKD - Peraturan Pemerintah No
mor 71 Tahun 2010
Jurnal Standar Akuntansi Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan

Pemberian Pinjaman Pembayaran Pokok Pinjaman


Berdasarkan Perjanjian Kredit Jangka Panjang untuk jangka Pemerintah Daerah membayar pokok utang pinjamannya kepad
waktu 5 tahun antara Pemerintah Daerah “XYZ” dengan Ba a bank ABC yang telah jatuh tempo sebesar Rp60.000.000,00.
nk “ABC”, Pemerintah Daerah “XYZ” menerima Nota Kred Untuk pembayaran kewajiban jangka panjang ini, diterbitkan S
it yang menunjukkan telah masuknya uang ke rekening kas P2D LS. Dari informasi tersebut, fungsi Akuntansi PPKD meng
daerah sebesar Rp500.000.000,00. Dari informasi tersebut, f akui adanya pengurangan kewajiban jangka panjang dengan me
ungsi Akuntansi PPKD mengakui adanya kewajiban jangka ncatat jurnal:
panjang dengan mencatat jurnal:
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah.

Kurs Transaksi
Kurs adalah nilai tukar mata uang suatu negara yang dinyatakan dengan nilai mata uang n
egara yang lain.
Kurs Pelaporan
Mata uang Rupiah merupakan mata uang pelaporan pemerintah, yaitu mata uang yang di
gunakan dalam menyajikan laporan keuangan. Standar Akuntansi Pemerintahan menghar
uskan penggunaan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca dalam menjabarkan po
s moneter yang menggunakan mata uang selain Rupiah.
Selisih Kurs
Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dari pelaporan jumlah unit mata uang asing y
ang sama dalam mata uang pelaporan pada kurs yang berbeda. Selisih kurs terjadi ketika
terdapat perbedaan nilai tukar mata uang rupiah dengan mata uang asing yang mempeng
aruhi nilai kekayaan bersih.

Yang terealisasi Yang tidak terealisasi


Sumber:
- Buletin Teknis Nomor 12 tentang Akuntansi
Transaksi dalam Mata Uang Asing
- Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 201
0
Sumber:
- Buletin Teknis Nomor 12 tentang Akuntansi
Transaksi dalam Mata Uang Asing

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING - Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 201
0

Dalam hal tidak tersedia dana dalam


Dalam hal tersedia dana dalam mata mata uang asing yang digunakan da Dalam hal tidak tersedia dana dalam
uang asing yang sama dengan yang lam transaksi dan mata uang asing t mata uang asing yang digunakan un
digunakan dalam transaksi, maka tr ersebut dibeli dengan mata uang Ru tuk bertransaksi dan mata uang asin
ansaksi dalam mata uang asing ters piah, maka transaksi dalam mata ua g tersebut dibeli dengan mata uang
ebut dicatat dengan menjabarkan ke ng asing tersebut dicatat dalam Rup asing lainnya, maka:
dalam mata uang Rupiah berdasark iah berdasarkan kurs transaksi, yait Ilustrasi, pada tanggal 5 Juli 2008
an kurs tengah bank sentral pada ta u sebesar Rupiah yang digunakan u Pemerintah membayar utang kepada
nggal transaksi. ntuk memperoleh mata uang asing t Pemerintah Korea sebesar
ersebut. KRW2.000.000.000. Dana yang tersedia
Ilustrasi, pada tanggal 5 Juli 2008, Peme Ilustrasi, pada tanggal 5 Juli 2008 Peme untuk membayar utang dimaksud
rintah membayar utang ke Asian Develo rintah membayar utang ke ADB sebesar adalah dalam mata uang USD. Kurs
pment Bank (ADB) sebesar USD2.000.00 JPY2.000.000.000. Karena tidak tersedi transaksi yang diperoleh pemerintah
0 dari rekening USD. a dana dalam JPY, Pemerintah harus m untuk membeli KRW adalah USD1 =
Kurs jual pada tanggal tersebut Rp9.30 embeli JPY untuk membayarnya. Untuk KRW930, sehingga Pemerintah harus
0/USD dan kurs beli USD terhadap Rup membeli JPY dalam jumlah tersebut, Pe mengeluarkan persediaan USD sebesar
iah adalah Rp9.200/USD, atau kurs teng merintah mengeluarkan dana Rupiah se USD2.150.538 (KRW2.000.000.000 :
ah Rp9.250/USD. besar Rp160.000.000.000 berdasar kurs KRW930/USD). Kurs jual pada tanggal
transaksi Rp80/JPY. tersebut Rp9.300,00/USD dan kurs beli
Dalam laporan keuangan, transaksi ters adalah Rp9.200/USD, atau kurs tengah
ebut dicatat sebesar USD2.000.000 dikal Maka atas transaksi pelunasan utang te Rp9.250/USD. Maka nilai atas transaksi
ikan dengan kurs tengah Bank Indonesi rsebut, jumlah yang dicatat dalam lapor tersebut yang dicatat dalam laporan
a atau ekuivalen dengan Rp18.500.000.0 an keuangan adalah sebesar Rp160.000. keuangan dalam mata uang Rupiah
00 (USD2.000.000 X Rp9.250/USD). 000.000 (JPY2.000.000.000 X Rp80/JPY adalah sebesar Rp19.892.476.500
). (USD2.150.538 X Rp9.250/USD).
Satker Sekretariat Jenderal (Setjen Biro-Biro) terdapat saldo Kas Lainnya
dan Setara Kas sebesar Rp1.956.278.832 dengan rincian sebagai berikut:

Sumber:
- Laporan Keuangan Kementerian P
erdagangan tahun 2017
Belanja Dibayar Dimuk
a (Prepaid) pada
KDEI Taipei berupa
sewa
Gedung milik Sunrise
Printing Co. Ltd

Sumber:
- Laporan Keuangan Kementerian P
erdagangan tahun 2017
Terdapat pembayaran
deposit atas sewa gedung
kantor ITPC sebesar
Rp2.221.872.077 dengan
rincian sebagai berikut:

Sumber:
- Laporan Keuangan Kementerian P
erdagangan tahun 2017
Koreksi atas pembayaran
deposit atas sewa gedung
kantor ITPC Tahun
Anggaran Yang Lalu sebe
sar Rp1.840.316.318 deng
an rincian sebagai
berikut:

Sumber:
- Laporan Keuangan Kementerian P
erdagangan tahun 2017
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai