Ontologi
Epistemologi
Aksiologi
ILMU
• “ilmu” merupakan serapan dari bahasa
Arab "ilm" yang berarti memahami,
mengerti, atau mengetahui
• ilmu dapat diartikan memahami suatu
pengetahuan tertentu
Suriasumantri (1990)
karakteristik ilmu adalah pengetahuan
mengenai:
(1) dunia empirik, yang dinyatakan
(2) sebagaimana adanya,
bersifat:
(3) probabilistik,
(4) umum,
(5) konseptual, dan
(6) obyektif.
Disusun secara:
(7) logis,
(8) analitis, dan
(9) sistematis.
Pengujian kebenarannya dilakukan
secara :
(10) empiris, dan
mempunyai fungsi untuk :
(11) mendeskripsikan,
(12) menjelaskan,
(13) meramalkan, dan
(14) mengendalikan gejala yang terjadi
• keempat belas ciri ilmu disederhakan
dalam tiga kategori cabang ilmu:
• Ontologi
• Epistemologi
• Aksiologi
Cabang Filsafat Ilmu Karakteristik Ilmu
• Ontologi 1. Dunia empirik
2. Sebagaimana
adanya
• Epistemologi 3. Probabilistik
4. Umum (universal)
5. Konseptual
6. Obyektif
7. Logis
8. Analitis
9. Sistematis
10. Empiris
•
• Cabang Filsafat Ilmu Karakteristik Ilmu
Aksiologi 11. Mendeskripsikan
12. Menjelaskan
13. Meramalkan
14. Mengendalaikan
A. ONTOLOGI
• ontologi (Yunani), yaitu on atau ontos
yang berarti ada, dan Logos yang berarti
ilmu.
Ada A B
Tidak ada C D
• Objek ilmu, dimulai di awal kehidupan
manusia dan berhenti di akhir kehidupan
manusia. Artinya, sesuatu yang ada.
• Ada dan tidak ada.
• A = Ada di keberadaannya
• B = Tidak ada di keberadaannya
• C = Ada di ketidak beradaannya
• D = Tidak ada di ketidak beradaannya
Dasar Ontologi Ilmu
• 1. Monoisme
• a. Materialisme
• b. Idealisme
• 2. Dualisme
• 3. Pluralisme
• 4. Nihilisme
Metafisika
• Ontologi membahas hakikat yang “ada”,
metafisika menjawab pertanyaan apakah hakikat
kenyataan ini sebenar-benarnya? Pada suatu
pembahasan, metafisika merupakan bagian dari
ontologi
• pembahasan lain, ontologi merupakan salah satu
dimensi saja dari metafisika.
• metafisika tempat berpijak setiap pemikiran
filsafati, termasuk pemikiran ilmiah. Metafisika
berusaha menggagas jawaban tentang apakah
alam ini. Jawaban tentang alam ini, melahirkan
dua sifat penafsiran, yaitu (a) supernaturalisme,
dan (b) naturalisme.
EPISTEMOLOGI
epistemologi dari kosa kata Yunani,
Episteme, artinya pengetahuan, dan
logos artinya teori. Berdasarkan asal
katanya, secara bahasa epistemologi
diartikan sebagai teori pengetahuan
Prosedur atau cara manusia memperoleh
kebenaran.
• Prosedur atau cara manusia memperoleh
kebenaran.
• Empat periodesasi :
1. Coba dan gagal (trial and error)
2. Otoritas dan tradisi
3. Spekulasi dan argumentasi
4. Hipotesis dan eksperimentasi (Metode
Ilmiah).
• Epistemologi adalah cabang filsafat ilmu
yang menengarai masalah-masalah
filosofi yang mengitari teori ilmu
pengetahuan
• epistemologi menentukan karakter
pengetahuan, “kebenaran” macam apa
yang patut diterima dan apa yang patut
ditolak.
• Pengetahuan muncul tiga kelompok, yaitu
(a) rasionalisme yang melahirkan metode
deduktif;
• (b) empirisme yang melahirkan metode
induktif, dan
• (c) kritisime yang melahirkan metode
ilmiah
(a) Rasionalisme dan metode
deduktif
Rasionalisme adalah pemikiran yang
dikembangkan oleh para filosof Eropa.
Satu di antaranya yang sangat terkenal
adalah Rene Descaters
• Descartes yang bermakna “aku berpikir,
karena itu aku ada”. . “Cogito ergo sun”,
• Penganut rasionalsme memandang sesuatu yang benar
adalah yang dapat diterima oleh akal. Dua sumber
konsepsi, yaitu (a) penginderaan atau sensasi, dan (b)
fithrah. Dalam kaitannya dengan penginderaan, manusia
mengkonsepsi panas, manis, pahit, cahaya, dan suara
karena penginderaan.
• fithrah adalah konsepsi-konsepsi yang muncul dalam
lubuh hati. Menurut Descartes, seperti dijelaskan Ash-
Shadr (1981 : 29), konsepsi-konsepsi fitri itu adalah ide
tentang Tuhan, jiwa, serta pemikiran yang sejenis
dengan itu yang bersifat sangat jelas dalam pikiran
manusia.
• Rasionalisme melahirkan metode deduktif.
Penalaran deduktif dikembangkan oleh
Aristoteles, Thales, Pythagoras, dan para
filsuf Yunani .
• Pola penalarannya dikenal dengan pola
silogisme. Sebagai contoh dapat
dikemukakan pernyataan-pern
• A : Semua manusia pasti akan mati.
• B : Tuti adalah manusia.
• C : Tuti pasti akan mati.
• Pernyataan
• A premis mayor,
• B dikenal dengan premis minor, dan
• C dikenal dengan kesimpulan.
Nilai kebenaran penalaran
deduktif tergantung premisnya
• Perhatikan silogisme di bawah ini:
• A : Semua pahlawan adalah orang yang
berjasa
• B : Kartini adalah pahlawan
• C ; Maka, Kartini adalah orang yang
berjasa.
(Kes Salah? Kartini yg mana?)
Jika pernyataan itu diubah menjadi :
KHASANAH PENYUSUNAN
PENGETAHUAN KERANGKA
ILMIAH BERFIKIR
PERUMUSAN
HIPOTESIS
PENGUJIAN
DITERIMA DITOLAK
HIPOTESIS
AKSIOLOGI
• Nilai kegunaan Imu : dapat digunakan
untuk kebaikan, sekaligus juga untuk
kejahatan.
• Agama memegang peranan penting
sebagai landasan etis perkembangan dan
penggunaan ilmu dalam kehidupan
manusia.
• Mukti Ali :
Dengan ilmu, hidup ini mudah
Dengan seni, hidup ini indah
Dengan agama, hidup ini terarah.
• REVOLUSI ILMU
• Revolusi : Perubahan mendasar yang
mengubah wujud asli dari sesuatu.
• Revolusi Politik vs Revolusi Ilmu
• Tiga tahap revolusi ilmu
gagasan di atas kepala
gagasan di atas kertas
ilmu baru