Anda di halaman 1dari 24

AKUNTANSI

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


 Ayu Syafira
 Bella Sagita Purba

 Enis Ive Sulistianingsih

 M. Farid F

 Nur Azizah

 Yogi R
BENTUK BENTUK PERUSAHAAN
PERUSAHAAN PERORANGAN

 Perusahaan perseorangaan adalah perusahaan yang dimiliki,


dikelola dan dipimpinoleh seseorang yang bertanggung jawab
penuh terhadap semua resiko dan
aktivitas perusahaan. Tidak ada pemisahan modal antara kek
ayaan pribadi dan kekayaan perusahaan.

 Ciri Dan Sifat Perusahaan Perseorangan :


 Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
 Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta
pribadi
 Tidak ada pajak, ada hanyalah pungutan dan retribusi
 Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
 Sulit mengatur roda perusahaan, karena datur sendiri
 Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan
penghasilanyang lebih besar
 Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
 Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
PERUSAHAAN FIRMA ( FA )

 Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh seseorang


atau lebih dengan bersamauntuk melaksanakan usaha,
umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki
Keahliansama atau seprofesi dengan tanggung jawab masing-
masing anggota tidak terbatas, labaataupun kerugian akan
ditanggung bersama.

 Ciri Dan Sifat Perusahaan Firma (Fa) :


 Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
 Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
 Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
 Mudah memperoleh kredit usaha.
 Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik
wajib melunasidengan harta pribadi
 Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
 Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru
tanpa seizinganggota yang lainnya
PERUSAHAAN PERSEROAN
KOMANDITER (CV)
 Bentuk badan usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah
PT yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk
menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak
semua bidang usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer
(CV), hal ini mengingat adanya beberapa bidang usaha tertentu
yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan
usaha Perseroan Terbatas (PT).
 Ciri Dan Sifat Perusahaan Perseroan Komanditer (CV) :
 Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
 Modal besar karena didirikan banyak pihak
 Mudah mendapatkan kridit pinjaman
 Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas
dan adayang pasif tinggal menunggu keuntungan
 Relatif mudah untuk didirikan
 Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu
PERUSAHAAN NEGARA UMUM
(PERUM)
 Perusahaan umum atau disingkat perum adalah
perusahaan unit bisnis negara yang seluruh
modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah
dengan tujuan untuk memberikan penyediaan
barang dan jasa publik yang baik demi melayani
masyarakat umum serta mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan.
Organ Perum yaitu dewan pengawas, menteri
dan direksi. Contoh perum / perusahaan umum
yakni : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara
RI), Perum Perhutani, Perum Damri, Perum
Pegadaian, dll.
KOPERASI

 Bagi masyarakat Indonesia koperasi sudah tidak


asing lagi, karena kita sudah merasakan jasa
Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang
lintah darat. Secara harfiah, Koerasi yang berasal
dari Bahasa Inggris Coperation terdiri dari dua suku
kata:“Co” berarti bersama dan“operation”berarti
bekerja. Jadi koperasi berarti bekerja sama,sehingga
setiap bentuk yang bekerja sama selalu disebut
dengan koperasi. Pengertian pengertian pokok
tentang Koperasi : Merupakan perkumpulan orang
orang termasuk badan hukum yang mempunyai
kepentingan dan tujuan yang sama. Kerugian dan
keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama
secara adil. Pengawasan dilakukan oleh anggota.
Mempunyai sifat saling tolong menolong.
YAYASAN
 Yayasan adalah suatu badan hukum yang
mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial,
keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan
memperhatikan persyaratan formal yang
ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia,
yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.
Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September
2004 menyetujui undang-undang ini, dan
Presiden RI Megawati Soekarnoputri
mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004.
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
PRINSIP ENTITAS EKONOMI (ECONOMIC
ENTITY PRINCIPLE)

 Prinsip entitas ekonomi disebut juga dengan prinsip


kesatuan entitas. Prinsip ini mengakui konsep kesatuan
usaha sebuah perusahaan. Maksudny, bahwa suatu
perusahaan adalah sebuah kesatuan usaha atau ekonomi
yang berdiri sendiri dan terpisah dengan pribadi pemilik
ataupun entitas ekonomi lainnya. Arti berdiri sendiri dan
terpisah adalah dalam hal aset atau kekayaan
perusahaan. Jadi akuntansi menuntut adanya pemisahan
aset perusahaan dengan kekayaan pribadi pemilik
perusahaan yang bersangkutan. Seluruh pencatatan atas
semua transaksi keuangan yang terjadi tidak
boleh dicampur antara pencatatan perusahaan dengan
pencatatan pribadi pemilik.
 Prinsip ini juga berlaku untuk utang atau
kewajiban. Antara utang perusahaan dengan utang pribadi
pemilik harus terpisah dengan jelas. Prinsip ini
menciptakan adanya tanggung jawab yang jelas terhadap
keuangan perusahaan.
PRINSIP PERIODE AKUNTANSI (PERIOD
PRINCIPLE)

 Prinsip periode akuntansi disebut juga prinsip


kurun waktu. Arti prinsip ini adalah penilaian
dan pelaporan keuangan entitas usaha dibatasi
oleh periode waktu tertentu. Prinsip ini
bertujuan untuk menghasilkan informasi
keuangan yang terukur. Periode akuntansi yang
umum dipakai dalam menjalankan usaha adalah
1 tahun, yaitu mulai tanggal 1 Januari
sampai 31 Desember.
PRINSIP SATUAN MONETER (UNIT
MONETARY PRINCIPLE)

 Prinsip satuan moneter adalah pencatatan


transaksi keuangan harus dinyatakan dalam
bentuk mata uang tanpa melibatkan faktor-
faktor non kuantitatif. Contoh faktor non
kuantitatif ini seperti prestasi, mutu, kinerja,
strategi usaha, dan sebagainya. Faktor-faktor ini
tidak termasuk dalam satuan moneter karena
tidak bisa dinilai maupun dilaporkan dalam
bentuk uang.
 Jadi prinsip moneter menekankan pada
pencatatan yang terbatas pada segala sesuatu
yang bisa diukur dan dinilai dengan satuan
uang. (Baca juga : Ruang Lingkup Akuntansi
Syariah )
PRINSIP BIAYA HISTORIS (HISTORICAL
COST PRINCIPLE)

 Prinsip biaya historis mengharuskan penilaian


atau pencatatan transaksi keuangan atas suatu
barang atau jasa berdasarkan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa
tersebut. Jika terdapat proses tawar-menawar
saat transaksi terjadi, maka yang dinilai dan
dicatat adalah harga jadi yang disepakati
bersama.
PRINSIP KESINAMBUNGAN USAHA
(GOING CONCERN PRINCIPLE)
 Prinsip kesinambungan usaha menganggap
bahwa sebuah entitas usaha akan beroperasi
terus-menerus dan berkesinambungan. Karena
memang tidak ada perusahaan yang
menginginkan usahanya akan berhenti di tengah
jalan, kecuali terjadi peristiwa tertentu misal
bencana alam.
PRINSIP PENGUNGKAPAN PENUH (FULL
DISCLOSURE PRINCIPLE)

 Namun informasi keuangan tersebut hanya


berupa ringkasan dari seluruh transaksi yang
Prinsip pengungkapan penuh adalah prinsip
akuntansi yang menyajikan informasi keuangan
secara lengkap dan informatif. Karena
mengingat banyaknya pengguna informasi
akuntansi.
 terjadi pada 1 periode. Karena tidak mungkin
memuat semua informasi dalam 1 laporan. Maka
pada laporan keuangan diberi keterangan
atau informasi tambahan yang diperlukan yang
tidak terdapat dalam laporan keuangan.
PRINSIP PENGAKUAN PENDAPATAN
(REVENUE RECOGNITION PRINCIPLE)

 Pendapatan adalah penambahan kekayaan yang


terjadi sebagai akibat dari kegiatan usaha
seperti penjualan, persewaan, penerimaan bagi
hasil, dan sebagainya. Dasar yang digunakan
untuk mengukur pendapatan adalah jumlah kas
atau setara kas yang diperoleh atas transaksi
keuangan tersebut.
PRINSIP MEMPERTEMUKAN (MATCHING
PRINCIPLE)

 Prinsip Mempertemukan ini artinya biaya yang


dikeluarkan perusaan dipertemukan atau di-
matching-kan dengan pendapatan yang diterima.
Maksudnya adalah untuk menentukan nilai
penghasilan bersih tiap periode. Prinsip
ini sangat bergantung pada prinsip pengakuan
pendapatan. Karena jika pengakuan pendapatan
ditunda, maka pembebanan biaya tidak bisa
dilakukan.
PRINSIP KONSISTENSI (CONSISTENCY
PRINCIPLE)

 Prinsip konsistensi adalah prinsip akuntansi


yang harus digunakan pada pelaporan keuangan
secara konsisten atau tidak berubah-ubah dalam
hal metode, prosedur dan kebijakan yang
digunakan. Gunanya agar laporan keuangan
yang dihasilkan pada suatu periode bisa
diperbandingkan dengan laporan keuangan
periode-periode sebelumnya, sehingga bisa
memberikan manfaat bagi para
penggunanya. Dengan penggunaan metode dan
prosedur secara konsisten, maka jika ada
perbedaan yang terjadi bisa diketahui dengan
cepat.
PRINSIP MATERIALITAS

 Prinsip materialitas adalah prinsip yang


mengakui adanya pengukuran dan pencatatan
akuntansi secara material atau bernilai. Bernilai
dalam arti bernilai nominal dan bisa dijual.
HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN
SUMBER- SUMBER HARTA
HARTA PERUSAHAAN
 Harta perusahaan bisa berasal dari pemilik perusahaan
yang disebut dengan Modal, dan bisa juga berasal dari
pinjaman (dari luar perusahaan) yang disebut
kewajiban. Kegiatan- kegiatan yang terjadi dalam
perusahaan pada hakikatnya adalah transaksi-
transaksi yang terjadi pada setiap periode, seperti
menerima setoran pemilik, meminjam uang dari
perusahaan, membei gedung dan peralatan, membeli
tanah, membayar gaji pegawai, dan menjual barang,
yang disebut Laporan transaksi Keuangan.

Walaupun bidang usaha dan skala perusahaan berbeda-


beda namun pada hakikatnya kegiatan perusahaan
selalu berkisar pada penggunaan sejumlah harta pada
usaha produktif sehingga dapat dilakukan penjualan
dan diperoleh keuntungan.

 HUTANG
 Yaitu disebut juga dengan kewajiban yang harus
dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa
pada suatu saat tertentu dimasa yang akan
datang. Dengan kata lain, kewajiban merupakan
tagihan para kreditur kepada perusahaan.
 MODAL
 Modal dicantumkan dalam neraca dibawah
kewajiban. Modal pada hakikatnya merupakan
hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva)
perusahaan. Besarnya hak pemilik sama dengan
aktiva bersih perusahaan, yaitu selisih antara
aktiva dan kewajiban.

Anda mungkin juga menyukai