Anda di halaman 1dari 34

PRURIGO HEBRA

Nama : Rati Permata Sari, S.Ked


NIM : 71 2018 008
Dosen Pembimbing : dr. Riliani Hastuti, Sp. KK
Prurigo
Hebra
Penyakit kulit kronik dimulai
sejak bayi atau anak. Kelainan
kulit terdiri atas papul-papul
miliar berbentuk kubah sangat
gatal, lebih mudah diraba
daripada dilihat, terutama di
daerah ekstremitas bagian
ekstensor
Epidemiologi
Penyakit ini sering terdapat pada keadaan
sosial-ekonomi dan higiene yang rendah. Di
Jakarta penderita wanita lebih banyak daripada
laki-laki. Umumnya terdapat pada anak. Di
Eropa dan Amerika Serikat penyakit ini jarang.
Etiologi
Herediter Gigitan Suhu
serangga

Investasi
infeksi fokal, misalnya
Parasih
tonsil atau saluran
cerna.
Manifestasi Klinis
Papul-papul miliar tidak
berwarna, berbentuk kubah, lebih
mudah diraba daripada dilihat.
Garukan yang terus menerus
menimbulkan erosi, ekskoriasi,
krusta, hiperpigmentasi dan
likenifikasi. Sering pula terjadi
infeksi sekunder. Jika telah kronik
tampak kulit yang sakit lebih gelap
kecotdatan dan berlikenifikasi
Manifestasi Klinis
Tempat predileksi di ekstremitas
bagian ekstensor dan simetrik, dapat
meluas ke bokong dan perut, muka
dapat pula terkena. Biasanya bagian
distal lengan dan tungkai lebih parah
dibandingkan bagian proksimal.
Demikian pula umumnya tungkai lebih
parah daripada lengan.
Histopatologi
sering ditemukan akantosis,
hiperkeratosis, edema pada epidermis
bagian bawah, dan dermis bagian atas.
Pada papul yang masih baru terdapat
pelebaran pembuluh darah, infiltrasi
ringan sel radang seki-tar papul dan
dermis bagian atas.
Diagnosis Banding
01 Prurigo hebra

02 Skabies
Terapi
1. Menghindari gigitan nyamuk atau
serangga
2. Mencari dan mengobati infeksi
fokal
3. Memperbaiki hygienis
perseorangan maupun lingkungan
Terapi
• Pengobatan topical
Sulfur 5-10 %, Kortikosteroid
krim/salep

• Pengobatan sistemik
Anti histamin
Prognosis
Diagnosis DM

Sebagian besar akan sembuh spontan pada


usia akil balik
STATUS PASIEN
Nama : An. N
Umur : 12 tahun
Status : belum menikah
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : banyuasin 1
Pekerjaan : pelajar
Tanggal Pemeriksaan : 3 Juli 2019
KELUHAN UTAMA DAN PERJALANAN PENYAKIT
Timbul bintil-bintil kemerahan dan kehitaman di lengan
dan tungkai

Gatal pada daerah bintil.

Pasien datang ke poli kulit RS Kusta dengan keluhan terdapat


bintil-bintil merah kehitaman disertai rasa gatal di tungkai kanan dan
kiri sejak 1,5 bulan yang lalu dan pada lengan kanan dan kiri sejak 1
bulan yang lalu.
Gatal dirasakan hilang timbul dan sering kambuh serta sembuh
sendiri. Keadaan ini awalnya timbul ketika digigit nyamuk atau
serangga sehingga timbul bintil-bintil kecil pada daerah lengan dan
tungkai.
KELUHAN UTAMA DAN PERJALANAN PENYAKIT

Kemudian karena gatal, pasien menggaruknya sehingga


luka menghitam. Kelainan pada kulit kemudian menyebar
hingga ke lengannya.
Gatal tidak dirasakan bertambah berat saar berkeringat
atupun saat malam hari.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah
mengalami keluhan yang serupa.
Keluhan gatal pada saat kecil (+)
Riwayat alergi makanan atau obat (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan yang sama dikeluarga
disangkal
Riwayat asma (-)
Riwayat alergi obat atau makanan (-)
Riwayat Higienitas dan Kebiasaan
Pasien mandi 2 kali sehari dengan
menggunakan handuk serta pakaian
sendiri
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakanseorang pelajar
SMP
PEMERIKSAAN FISIK
(tanggal 3 Juli 2019)

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis

Pernapasan : 20 x/menit

Nadi : 66 x/menit

Suhu Badan : 36,9ºC


Pemeriksaan Khusus - Mata : Konjungtiva anemis (-/-),
Sklera Ikterik (-/-)
Normocephaly - Hidung : sekret (-/-)
- Telinga : sekret (-/-)

Thorax Leher
Pulmo : dalam batas normal Tidak teraba pembesaran KGB
Cor : dalam batas normal

Ekstremitas :
Ekstremitas Superior : terjadi
kelemahan pada tangan kiri
Ekstremitas Inferior: terjadi
kelemahan pada tungkai kiri
Status dermatologikus

Regio Cruris et Dorsum Pedis


Status dermatologikus

Regio Dorsum Manus


Status dermatologikus

• Pada regio cruris et dorsum pedis terdapat papul


hiperpigmentasi multiple berbentuk bulat dengan ukuran
miliar dengan penyebaran diskret
• Pada region dorsum manus terdapat papul hiperpigmentasi
multiple berbentuk bulat dengan ukuran miliar dengan
penyebaran diskret.
Diagnosis banding
1. prurigo hebra
2. skabies
3. insect bite

Diagnosis kerja
Prurigo Hebra
Tatalaksana
Non Farmakologi
a. Menjaga kebersihan bdana, pakaian dan lingkungan
b. Hindari faktor pencetus seperti gigitan serangga dan
memakan kelambu saat tidur
c. Hindari trauma mekanis atau menggaruk yang dapat
menyebabkan luka
d. Minum ibat teratur
Tatalaksana
Farmakologi
Obat topical
Betametasone propionate 0,05%
Bedak salisyl
Obat sistemik
Cetirizine 1 x 10 mg
Eritrommisin 2x 500 mg
Prognosis
1.Quo ad vitam : Bonam
2.Quo ad functionam : Bonam
3.Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam
4.Quo ad comestica : Dubia ad Bonam
PEMBAHASAN
Pembahasan
Prurigo hebra penegakan diagnosisnya berdasarkan
anamnesis dan gejala klinis adanya bintil-bintil
kemerahan (papul eritema) disertai rasa gatal yang
terdapat pada tangan dan kaki, berbentuk kubah dan
vesikel pada puncaknya. Vesikel terdapat pada waktu
yang singkat dan lebih mudah diraba dari pada dilihat.
Karena garukan yang terus menerus sehingga
menimbulkan erosi, ekskoriasi, sikatrik, krusta, dan
hipopigmentasi. Pada pasien ini juga dijumpai papul
hiperpigmentasi.
Pembahasan

Predileksi lesi terdapat di ektremitas bagian


ekstensor dan simetris, dapat meluas ke bokong,
perut, muka, leher, dan biasanya bagian distal
lengan lebih parah dari pada bagian proksimal.
Pembahasan
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik,
maka diagnosis banding pada pasien ini adalah
prurigo hebra, skabies, dan insect bite. Hal ini
sesuai dengan kepustakaan yang mengatakan
bahwa diagnosis banding dari Prurigo Hebra
adalah skabies dan insect bite. Diagnosis
sementara pada pasien ini adalah Prurigo Hebra.
Pembahasan
Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah
menghindari garukan untuk mencegah infeksi sekunder,
menghindari hal-hal yang ada kaitannya dengan prurigo, yakni
gigitan nyamuk atau serangga, memperbaiki hygiene perorangan
maupun lingkungan. Menurut kepustakaan, penatalaksanaan
secara khusus dibagi menjadi dua yaitu terapi topikal diberi
Bethametasone propionate 0,05 % cream dioleskan 2 x/hari,
dan terapi sistemik diberi antihistamin generasi II seperti
cetirizine 1 x 10 mg dan juga pemberian antibiotika jika terdapat
sekunder infeksi
Pembahasan

Prognosis quo ad vitam, quo ad fungsional, adalah bonam karena


tidak mengancam jiwa dan aktivitas pasien, quo ad sanationam serta
quo ad kosmetika adalah dubia ad bonam karena dapat terjadi
bekas lesi berupa bercak kehitaman.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai