Anda di halaman 1dari 16

PEMICU 1 BLOK 5

“KURANG ENERGI DAN PROTEIN”


Ketua : Kevin A Marpaung (180600076)
Sekretaris : Revina Angelia (180600177)

Nama Kelompok 1 :

Dhea Raihani (180600001) Vini Heliza (180600081)


Filza Annisa Rahim Nst (180600002) Diniaturahmi (180600082)
Juwita Amalia Ramadhani (180600003) Tri Suci Alfarani (180600083)
Cindy Amelia Bangko (180600004) Keryn Tania Br Damanik (180600084)
Oryza Ramadhayanti (180600005) Siti Nurfadhilah (180600173)
Adzahwa Nabila Aulya (180600006) M Guntur Surya Putra (180600174)
Fathya Afifah R (180600077) Putri Nadya (180600175)
Agnes Conny C (180600078) Intania Elfitria (180600176)
Nihlana Ramadhani (180600079) Nurul Farah N (180600241)
Laila Nur A (180600080) Dhaphne Lim Shen Li (180600242)
SKENARIO

Nama Pemicu : Kurang Energi dan Protein


Narasumber : Neni Dwi Apriyanti Lubis, SP
dr. Mutiara I Sari, M.Kes
dr. Feby Yanti Hrp, M.ked (PA)., Sp. PA
Hari/Tanggal : Kamis/21 Februari 2019
Jam : 07.00-09.00 WIB

Seorang anak perempuan berusia 6 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
muntah dan diare sejak 3 hari terakhir, diare terjadi 5-6 kali perhari. Berdasarkan pemeriksaan
fisik, anak tersebut tampak lemah, apatis dan tak mampu banyak bergerak. Tubuhnya kurus,
tulangnya tampak jelas menonjol dan seluruh kulit ditubuhnya kelihatan mengering. Anak ini
didiagnosis mengidap KEP (Kurang Energi Protein Kronik) atau penyakit gizi buruk akibat
kekurangan energi dan protein.

Perekonomian keluarga anak ini berkekurangan dan dari rekam medis diketahui 3 bulan yang
lalu anak tersebut datang berobat karena kondisi penyakit yang sama.
PERTANYAAN 1
1. Jelaskan tanda-tanda klinis KEP!

Kekurangan energi protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
makanan sehari-hari atau disebabkan oleh gangguan penyakit tertentu sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

Menurut Departemen Kesehatan RI (1999) dalam tata buku pedoman tata laksana KEP pada anak di Puskesmas dan di rumah
tangga, KEP berdasarkan gejala klinis ada 3 tipe :
-KEP ringan Dapat dilihat dari anak yang tampak kurus
-KEP sedang
-KEP berat, dapat dibagi menjadi kwashiorkor, marasmus, dan marasmus kwashiorkor.

1. Kwashiorkor
• Adanya edema diseluruh tubuh terutama kaki, tangan atau anggota badan lain
• Wajah membulat dan sembab
• Pandangan mata sayu
• Rambut tipis, tumbuh jarak, kemerahan seperti rambut jagung
• Perubahan status mental seperti cengeng, rewel
• Pembesaran hati
• Otot mengecil
• Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas
• Diare
• Anemia
2. Marasmus
• Tampak sangat kurus
• Wajah seperti orangtua
• Cengeng
• Kulit keriput, kering
• Tekanan darah, detak jantung dan pernafasan berkurang
3. Marasmus kwashiorkor
Gabungan dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus dengan BB/U <60% disertai edema yang tidak mencolok.

Berdasarkan skenario, anak ini mengalami KEP berat tipe marasmus kwashiorkor dilihat dari pemeriksaan fisik, anak tersebut
tampak lemah, apatis dan tak mampu banyak bergerak. Tubuhnya kurus, tulangnya tampak jelas menonjol dan seluruh kulit
ditubuhnya kelihatan mengering.
PERTANYAAN 2
2. Jelaskan penyebab KEP!

Menurut Depkes RI(1997) ada 3 penyebab terjadinya KEP pada balita yaitu penyebab langsung, penyebab
tidak langsung dan penyebab mendasar.

1. Penyebab langsung
• Ketidakcukupan konsumsi makanan
• Penyakit infeksi

2. Penyebab tidak langsung


• Kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan
• Daya beli keluarga meliputi penghasilan
• Harga bahan makanan dan pengeluaran keluarga untuk kebutuhan lain selain makanan atau
kondisi sosial ekonomi yang rendah
• Ketersediaan pangan ditingkat keluarga tidak mencukupi
• Besarnya anggota keluarga
• Pola konsumsi keluarga yang kurang baik
• Pola distribusi pangan yang tidak merata
• Fasilitas pelayanan yang sulit dijangkau
• Sanitasi dan air bersih

3. Penyebab mendasar
• Rendahnya pengetahuan dan pendidikan ibu
PERTANYAAN 3
3. Jelaskan mekanisme pembentukan energi intraselular!
Adenin triphospat (ATP) adalah suatu nukelotida yang dalam biokimia dikenal sebagai “satuan molekular” pertukaran energi
intraselular artinya dapat digunakan untuk menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel dan sintesis asam nukleat. ATP
dalam tubuh manusia berkisar 0.1 mol energi yang digunakan oelh sel manusia untuk melakukan hidrolisis dapat berjumlah 200-
300 mol ATP/hari. Terdapat beberapa tahap pemecahan molekul terutama glukosa yang harus dilalui. Tahap –tahap nya adalah

1. Glikolisis (di sitosol)


Reaksi : glukosa + 2 NAD + 4 ADP = 2 asam piruvat + 2 NADH + 2 ATP + H20
Hasil : 2 ATP

2. Dekarboksilasi oksidatif (tahap perantara)


*Jika molekul O2 cukup, asam piruvat akan masuk ke siklus krebs di matriks mitokondria. Syarat molekul dapat melalui siklus
krebs adalah memiliki 2 atom C karena asam piruvat memiliki 3 atom c(asetil ko A) maka sebelum masuk ke siklus krebs
harus melalui tahap ini
Reaksi : asam piruvat + 2 NAD + 2 ko A = Asetil ko A + 2 NADH + Co2
Hasil : tidak ada ATP yang terbentuk

3. Siklus krebs (di matriks mitokondria)


*setelah masuk ke mitokondria dipecah menjadi 2 atom maka molekul ini akan masuk ke tahap ini dengan cara bergabung
dengan molekul 4 C yang disebut oksaloasetat yang kemudian menghasilkan 6 atom c (asam sitrat). Asam sitrat akan
dipecah melepaskan ion H dan C yang akan ditangkap oleh NAD dan FAD.
Reaksi : asam sitrat (asetil ko A + asam oksaloasetat) + 6 NAD + 2 FAD + 2 GDP = 6 NADH + 2 FADH + 6 GTP + 4 Co2
Hasil : 2 ATP

4. Transfer elektron (membran dalam krista mitokondria)


*Elektron yang dibawa oleh NADH ditransfer ke berbagai pembawa elektron agar energi yang didapat memompa proton
yang digunakan oleh enzim sintase untuk menghasilkan ATP.
Reaksi : 10 NADH + 2 FADH = 34 ATP + H20

• Jadi dari sekali respirasi aeorob menghasilkan sebanyak 38 ATP untuk 1 molekul glukosa, 36 ATP untuk protein dan 44 ATP
untuk lemak.
PERTANYAAN 4
4. Jelaskan peran mitokondria dalam respirasi sel!

Mitokondria merupakan organel sel yang mempunyai fungsi utama yaitu untuk menghasilkan energi
melalui proses aerob/ oksidatif dalam bentuk ATP melalui proses siklus krebs/ siklus asam trikarbonat,
adapun fungsi lain dari mitokondria adalah mengatur aktivitas metabolisme sel.

Peran mitokondria dalam respirasi sel :


1. Hampir semua energi yang dibebaskan oleh oksidasi karbohidrat, lemak dan protein tersedia di
mitokondria sebagai ekuivalen pereduksi
2. Produksi ini disalurkan ke rantai respiratorik, tempat zat ini melewati suatu gradien redous pada
molekul pembawa menuju terakhirnya dengan O2 untuk membentuk air
3. Molekul pembawa redous dikelompokan menjadi 4 kompleks rantai respiratorik di membran dalam
mitokondria
4. 3 dari 4 kompleks tersebut mampu menggunakan energi yang dibebaskan dalam gradien redous
untuk memompa proton keluar membran dan menciptakan suatu potensial elektrokimia antara
matriks dan ruang membran dalam
5. ATP sintase menembus membran dan bertindak sebagai suatu motor pemutar yang menggunakan
energi potensial dari gradien proton/ proton motive force untuk menetukan ATP dari ADP dan P
6. Oksidasi di kopel secara erat dengan fosforilasi untuk memenuhi energi sel
7. Karena membran dalam mitokondria bersifat impermeable terhadap proton dan ion lai, berbagai
transporter khusus menembus agar ion-ion seperti OH-, ATP4-, ADP 3- dan metabolit dapat lewat
tanpa menghilangkan gradien elektrokimia di kedua sisi membran
8. Racun yang sudah dikenal misalnya sianida mampu menghentikan respirasi dengan menghambat
rantai respiratorik.

( Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Rantai respiratorik dan fosforilasi oksidatif. In : Nanda Wulandari
Eds. 27. Biokimia Herper. Jakarta : EGC, 2009 : 117-8)
PERTANYAAN 5
5. Jelaskan peranan nutrisi dalam pembentukan energi (makronutrien dan
mikronutirien!

Makanan yang kita konsumsi setiap hari tersusun dari unsur-unsur gizi atau nutrien yang dapat diklasifikasikan sebagai
makronutrien dan makronutrien.

1. Makronutrien
merupakan zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah relatif besar
• Karbohidrat : glukosa merupakan sumber utama bagi manusia mudah didapatkan dan hampir semua makanan
mengandung karbohidrat. Sumber terbesar dalam menghasilkan energi tubuh dan berjumlah 4 kkal/gr.
Fungsinya adalah menyediakan keperluan energi tubuh, diperlukan untuk kelangsungan metabolisme lemak,
energi siap pakai saat tubuh mengalami kekurangan, dll
• protein : sangat berperan sebagai zat pembangun yang diperlukan untuk pertumbuhan. Protein berfungsi
sebagai unsur utama dalam pembentukan tulang dan otot, pembekuan darah, membran sel, enzim dan faktor
imun. Protein memproduksi energi sekitar 4 kkal/gr.
• Lemak : merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Lemak terdiri dari elemen karbon dan
hidrogen, sedangkan elemen oksigen lebih sedikit daripada karbohidrat. Perbedaan tersebut menyebabkan
lemak menghasilkan energi lebih besar dibandingkan karbohidrat yaitu sekitar 9 kkal/gr.

2. Mikronutrien
Merupakan zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi sangat berperan dalam pembentukan hormon,
aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan reproduksi.
• Vitamin : dibutuhkan tubuh sangat sedikit karena tidak dapat disintesis oleh tubuh. Fungsinya sebagai kofaktor
untuk enzim metabolisme dan pembentukan energi.
• Mineral : bersifat esensial bagi metabolisme kofaktor aktivitas enzimatik. Keseimbangan mineral diperlukan
untuk pengaturan pekerjaan enzim dan pemeliharaan asam basa. Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
- Makromineral : dibutuhkan tubuh min 100mg/hari. Contohnya kalsium, fosfor
- Mikromineral : dibutuhkan tubuh kurang dari 100mg/hari. Contohnya seng, besi. Adapun dibutuhkan
dalam jumlah mikrogram/hari seperti cuprum, molybdenum.
PERTANYAAN 6
6. Jelaskan struktur tulang dan kulit!
• Strukur kulit
Struktur kulit terbagi menjadi 2 lapisan utama yaitu epidermis dan dermis, dibawah dermis terdapat jaringan hipodermis.

1. Epidermis : jaringan epitel yang berasal dari ektoderm, yang merupakan lapisan paling luar kulit. Lapisan ini memiliki tebal
kurang lebih 0,1 mm dan tidak memiliki pembuluh darah sehingga semua nutrien dan oksigen diperoleh dari kapiler pada
lapisan dermis. Terdapat 5 lapisan, yaitu
- Stratum korneum (lapis tanduk),
beberapa lapis sel pipih, sel mati, tidak memiliki inti, tidak berwarna, sulit mengandung air, untuk proteksi
tubuh dari luar
- Stratum lusidum (lapis bening),
lapisan tipis dan jernih dibawah stratum korneum . Terdapat pada telapak tangan dan kaki.
- Stratum granulosum (lapis berbutir),
sel-sel kerotinosit banyak, berbutir kasar, berinti mengkerut.
- Stratum spinosum (lapis laju),
sel berbentuk kubus, inti besar, sel berisi filamen kecil terdapat serabut protein.
- Stratum germinatum (lapis basal),
merupakan sel yang akan menggantikan sel-sel diatasnya dan terdiri dari sel induk.

2. Dermis : lapisan ini berasal dari mesoderm dan memiliki pembuluh darah yang luas sehingga dapat menampung 5% jumlah
darah seluruh tubuh. Lapisan ini terdapat pada pembuluh darah, kelenjar minyak, kantong rambut, ujung saraf, dan kelenjar
keringat. Lapisan ini memiliki ketebalan bergantung daerah tubuh bisa mencapai 4 mm didaerah punggung. Dermis terdiri
dari 2 lapisan, yaitu
- Stratum papilaris,
bersusun lebih longgar ditandai oleh adanya papilla dermis yang jumlahnya bervariasi
- Stratum retikularis,
lapisan ini lebih tebal dan dalam. Berkas-berkas kolagen kasar dan sejumlah serat elastin yang kecil
membentuk jalinan yang padat irreguler.
Kedua lapisan ini batasnya tidak jelas, sehingga serat diantaranya saling menjalin.

3. Hipodermis : Jaringan ikat longgar dibawah dermis yang pada beberapa tempat terutama terdiri dari jaringan lemak sebagai
tempat penyimpanan lemak. Jaringan ikat longgar dan serat kolagen harus terorientasi terutama sejajar terhadap permukaan
kulit dan beberapa diantaranya menyatu dengan dermis. Fungsinya untuk melindungi tubuh dari benturan, energi cadangan
serta menahan panas tubuh.
• Struktur tulang
Tulang merupakan jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya pada tubuh. Tulang terdiri dari hampir
50% air, garam-garam mineral terutama garam kalsium 67% dan bahan seluler 33%. Struktur tulang yang dapat
dilihat dengan mata adalah struktur kasar dan dengan bantuan mikroskop dapat dilihat struktur halusnya. Bagian luar
adalah selaput pembungkus tulang/ periosteum. Selaput ini banyak mengandung pembuluh darah yang memberikan
makanan kepada sel-sel tulang pada selaput pembungkus tulang inilah otot-otot melekat.

Struktur umum tulang


1. Tulang padat (compact bone) : merupakan lapisan paling keras yang terdapat pada bagian paling luar dari
tulang. Bagian terbesar 80% penyusun kerangka. Fungsi mekanik adalah modulus elastisitas yang tinggi dan
mampu menahan tekanan mekanik berupa beban tekukan dan puntiran yang berat. Terdiri dari lapisan padat
kolagen yang mengalami mineralisasi, tersusun kosentris sejajar dengan permukaan tulang. Terdapat pada
tulang panjang ekstemitas dan veterbrata.
2. Tulang berongga (spongy bone) : terdiri dari spetula untuk membentuk jaringan berpori, ruang pada tulang
berongga diisi oleh sum-sum. Tersusun seperti bunga karang, mempunya elastisitas lebih kecil dari tulang
korteks. Terdapat dalam metafisis dan efisis tulang panjang serta pada bagian tulang pendek.

Matriks tulang dari berbagai jenis sel, yaitu


1. Osteosit : komponen sel utama dalam jaringan tulang berfungsi dalam pembentukan matriks tulang dengan
cara memberikan nutrisi pada tulang
2. Osteoblas : ditemukan dalam 1 lapisan pada permukaan jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid atau
silindris pendek yang saling berhubungan yang mensintesis dan menjadi perantara mineralisasi osteid
3. Osteoklas : sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis tulang, mampu memperbaiki tulang bersama
osteoblas. Osteoklas berasal dari deretan sel monosit makrofag.

Anda mungkin juga menyukai