Anda di halaman 1dari 42

INFEKSI JAMUR

OLEH :
NURRAHMAWATI
DERMATOFITOSIS

 Penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur


dermatofit yang disebut " Dermatofitosis ".

 Golongan jamur ini dapat mencerna keratin


kulit oleh karena mempunyai daya tarik kepada
keratin (keratinofilik) sehingga infeksi jamur
ini dapat menyerang lapisan- lapisan kulit mulai
dari stratum korneurm sampai dengan stratum
basalis
Dermatofitosis

• Tinea kapitis

• Tinea korporis

• Tinea kruris

• Tinea pedis & manus

• Tinea unguium

• Tinea barbae

• Tinea imbrikata
Etiologi
 Dermatofitosis disebabkan jamur golongan
dermatofita yang terdiri dari tiga genus

 yaitu genus : Mikrosporon, Trikofiton dan


Epidermofiton. Dari 41 spesies dermafito

 yang sudah dikenal hanya 23 spesies yang dapat


menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang
yang terdiri dari 15 spesies Trikofiton, 7 spesies
Mikrosporon dan 1 spesies Epidermafiton.
Cara penularan

 Cara penularan jamur dapat secara langsung dan


secara tidak langsung.

 Penularan langsung dapat secara fomitis, epitel,


rambut-rambut yang mengandung jamur baik dari
manusia, binatang atau dari tanah.

 Penularan tak langsung dapat melalui tanaman,


kayu yang dihinggapi jamur, barang-barang atau
pakaian, debu atau air.
Faktor predisposisi
Disamping cara penularan tersebut diatas,
untuk timbulnya kelainan-kelainan di kulit
tergantung dari beberapa faktor :
1. Faktor virulensi dari dermatofita
2. Faktor trauma
3. Faktor-suhu dan kelembaban
4. Keadaan sosial serta kurangnya kebersihan
5. Faktor umur dan jenis kelamin
Pembagian Dermatofitosis
1. TINEA VESIKOLOR (PANU)
Definisi : adala infeksi jamur superfisial yang ditandai
dengan adanya makuladikulit, skuama halus diserta rasa gatal

Penyebab : mallasezia furfur/ pityrosporum orbiculare,


dapat menyerang semua umur pria ataupun
wanita.

Gejala : biasanya timbul makula dalam berbagai ukuran dan


warna, ditutupi sisik halusdegan rasa gatal atau tanpa keluhan
dan hanya gangguan kosmetik saja.
Pemeriksaan
Pemeriksaan kuit :
• Lokalisasi : dapat terjadi dimana saja di permukaan kulit,
lipat paha, ketiak, leher, pungugng, dada lengan wajah dan
tempat2 tak tertutup pakaian
• Efloresensi : berupa makula yang dapat hipopigmentasi,
kecoklatan, keabuan atau kehitam-hitaman dalam berbagai
ukuran dengan skuama halus diatasnya

Pemeriksaan lab :
sinar wood : fluoresensi kuning keemasan,
mikroskopik preparat KOH % dari kerokan kulit lesi
Diagnosa banding :
Eritrasma, pitriasis rosea

Penatalaksanaan :
• Umum : menjaga higiene
perorangan
• Khusus (topikal ):
 Bentuk makular : salep whitfield
atau larutan natrium tiosilfit 20%
dioleskan setiap hari
 Bentuk folikular : tiosulfas natrikus
20-30%, obat anti jamur gol.
Iidazol
(ekonazol,mikonazol,klotrimazol, dan
tolsiklat) dl krim atau salep
 Ketokonazol 200 mg/hari selama
10 hari
 Itrakonazol 100 mg/hari selama 2
mgg
Prognosis : baik
2. TINEA NIGRA PALMARIS
Definisi : penyakit infeksi jamur superfisial yang
menyerang telapak kaki dan tangan, menimbulkan
gambaran khas berupa warna cokelat kehitaman pada
kulit

Penyebab : clasdoporium werneckii, biasanya menyerang


anak-anak pria ataupun wanita

Gejala sigkat : mulai dengan bintik-bintik hitam kecoklatan


pada telapak kaki atau tangan yang makin lama makin
besar hingga mencapai ukuran logam. Kadang-kadang
terasa nyeri atau sedikit gatal
pemeriksaan
Pemeriksaan kulit
• Lokalisasi : telapak kaki dan tangan

• Efloresensi : makula hiperpigmentasi miliar sampai numular


denga gambaran polisiklis
Pemerikasaan lab :
• sinar wood : fluoresensi kuning kehijauan

• Biakan kerokan kulit dalam agar sabouraud

• Preparat langsung kerokan kulit dengan KOH 10%

Diagnosa banding : sifilis stadium II, meloma, tinea versikolor


penatalaksanaan
Penatalaksanaan :
Salep yang mengandung
asam salisilat 3-5% dan
asam benzoat 5-10%,
preparat imodazol 1-2 %
dalam krim atau salep

Prognosis : Baik
3. TINEA KAPITIS
Definisi : infeksi jamur superfisial yang menyerang
kulit kepala dan rambut.

Penyebab : gol. Dermatofita, T. Rubrum, T


Mentagrophytesdan M. Gypseum, menyerang anak-
anak sekolah dasar dan lebih banyak meyerang pria
drpd wanita
Pemeriksaan
Pemeriksaan kulit :
Lokalisasi : daerah kulit kepala dan rambut

Efloresensi :
• Gray pacth ring worm : papula-papula miliar sekitar muara
rambut , rambut mudah putus, meninggalkan alopesia yang
berwarna coklat

• Black dot ring worm : infeksi jamur terjadi di dalam


rambut (endotrik) atau luar rambut (ektotrik) yang
menyebabkan rambut putus tepat pada permukaan kulit
kepala meninggalkan makula coklat berbintik hitam dan
warna rambut disekitarnya menjadi suram.
Next..
• Kerion : pada kulit kepala tampak bisul-bisul kecil yang
berkelompok dan kadang-kadang ditutupi sisik-sisik tebal.
Rambut di daerah ini putus-putus dan mudah dicabut.

• Tinea favosa : Kelainan di kepala dimulai dengan bintik-bintik


kecil di bawah kulit yang berwarna merah kekuningan dan
berkembang menjadi krusta yang berbentuk cawan (skutula),
serta memberi bau busuk seperti bau tikus "moussy odor“.
Pemeriksaan
Pemeriksaan lab :
 sinar wood : fluoresensi kehijauan,

 pembiakan skuama dalam media agar


Sabouraund,
 preparat langsug dari kerokan kulit dengan larutan
KOH %

Diagnosis banding :
alopesia areata, dermatitis seboroika, psoriasis
Penatalaksanaan :
• sistemik : Griseofulvin 10-25
mg/kgbb, ketokonazol 5-10
mg/kgbb 7-14 hari

• Topikal : mencuci kepala dan


rambut dengan shampoo
desinfektan antimikotik
seperti larutan asam
salisilat, asam benzoat, dan
sulfur presipitatum. Obat-
obbat derivat imidazol 1-
2% dlm krim atau larutan
4. TINEA BARBAE & SIKOSIS BARBAE

Definisi : adalah bentuk jamur dermatofita pada daerah


dagu atau jenggot yang menyerang kulit dan folikel rambut.
Penyebab : biasanya oleh golongan Trichopyton dan
microsporum, biasanya selalu terkena pada orang dewasa
dan pada pria
Gejala : penderita biasanya mengeluh gatal dan pedih
pada daerah yang terkena disertai bintik-bintik kemerahan
yang kadang bernanah
Pemeriksaan
Pemeriksaan kulit :

Lokalisasi : biasanya pada daerah dagu atau jenggot tapi


dapat menyebar ke wajah dan leher
Efloresensi : rambut daerah yang terkena menjadi rapuh dan
tidak mengkilat, tampak reaksi radang pada folikel berupa
kemerahan, edema, kadang-kadang ada pustula.
Gambaran histopatologi :
Pada batang folikel rambut kadang tampak organisme tetapi
jarang pada lesi yang lebh dalam.
Pada keadaan kronik terlihat nanah, sel raksasa dan infiltrasi sel
radang.
Pemeriksaan lab :
 Kerokan kuit atau jenggot
dengan larutan KOH 10-
20%
 Biakan pada media agar
Sabouraund
 Sinar wood : floresensi
kehijauan
Diagnosa banding :
 dermatitis kontak alergika

 Akne kistika

 Deramaitis seboroika
penatalaksanaan

Penatalaksanaan :
Umum : rambut daerah jenggot di cukur
bersih, jaga kebersihan
Khusus : sistemik
Griseovulfin 500mg-1 g/hari selama 2-4 mgg,
Itrakonazol 100mg/hari selama 2 mgg atau
ketokonazol 200mg/hari selama 3 mgg
Prognosis : umumnya baik
5. TINEA KORPORIS

Definisi : penyakit jamur yang disebebkan oleh jamur


superfisial gol. Dermatofita menyerang daerah kulit tak
berambut pada wajah, badan,lengan, dan tungkai
Penyebab : epydermophytonfloccosum, menyerang seua
umur tetapi paling sering pada orang dewasa, mengenai
laki-laki ataupun wanita
Gejala : keluhan gatal teruama jika berkeringat,
makula hiperpigmentasi dengan tepi yang jernih aktif oleh
karena gattal dan digaruk, lesi akan meluas, terutama
pada daerah kulit yang lembab
Pemeriksaan
Pemeriksaan kulit :
• Lokalisasi : wajah, anggota gerak atas dan bawah, dada
dan punggung
• Efloresensi : lesi berbetuk makula atau plak yang merah

atau hiperpigmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan


sentral. Pada tepi lesi ditemui papula-papula eritematosa
atau vesikel.
• Pada perjalan penyakit yang kronik dapat dijumpai

likenifikasi.
• Gambaran lesi dapat polisiklis, anular atau geografis.
Pemeriksaan lab :
kerokan kulit dgn KOH 10%
dijumpai hifa
Diagnosis Banding : Morbus
hansen, pitriasis rosea,
neurodermatitis
Penatalaksanaan :
Umum : meningkatkan
kebersihan badan,
menghindari pakaian
yang tidak menyerap
keringat.
Next..
 Khusus  sistemik
Antihistamin
 Griseosulvin, anak-anak : 15-20mg/kgbb/hari, dewasa :
500 mg/hari
 Itrakonazol 100 mg/hari selama 2 mgg

 Ketokonazol 200 mg/hari dlm 3 mgg

Topikal
 Salep whitfild

 Campuran asam salisilat 5% asam bemzoat 10 %

 Imidazol

 ketokenazol
6. TINEA IMBRKATA

Definisi : infeksi jamur superfisial yang menyerang


kulit dengan gambaran khas erupa skuama kasar yang
tersusun konsentris sehingga tampak seperti atap
genteng
Penyebab : trichopyton comencentrum, menyerang
semua umur pria mauoun wanita
Gejala : tinea imbrikata biasanya sering menyerang
seluruh permukaan kulit berupa lingkaran-
lingkaran yang bersisik kasar dan tampak
menyerupai lingkaran bermata satu
(polisiklik). Dapat disertai perasaan yan sangat gatal
Pemeriksaan kulit

• Lokalisasi : biasanya seluruh tubuh


• Efloresensi : makula berwarna seperti kulit normal
berbetuk lingkaran dan ditutupi sisik-sisik kasar atau
beberapa lingkaran dapat menyatu (polisiklik), skuama
saling menindih seperti susuana atap genting

Pemeriksaan lab : kerokan kulit dengan laruan KOH 10


%, biakan skuama pada media Sabouraund

Diagnosa banding : gambaran yang khas tidak ditemukan


pada penyakit lain.
Penatalaksanaan :
Sistemik : griseofulvin 0,5
gr selama 1-2 bln
Topikal : keratolitik kuat
yang bersifatfungisid
antara lain krisarobin
5%, sulfur 5 % atau
asam salisilat 5%
7. TINEA MANUS

Definisi : adalah infeksi dermatofita pada


tangan
Penyebab : T. Mentagrphytes dan T.rubrum, dapat
menyerang semua umur pria maupun wanita
Gejala : ada 2 tipe yaitu vesukilar
meradang dan skuamosa tak meradang gambara
penyakit dapat berupa vesikel-vesikel atau
skuama denga eritema yang berbatas tegas
disertai rasa gatal.
Pemeriksaan
Pemeriksaan kulit :
• Lokalisasi : mulai pergelangan tangan
sampai ke ujung jari
• Efloresensi : makula ertematosa dengan tepi
aktif berbatas tegas. Erdapat vesikel atau skuama
diatasnya
Pemeriksaan lab :
kerokan kulit dgn KOH 10%,
sinar wood fluoresensi positif,
biakan skuama pada media Sbouraud
Diagnosos banding :
dermatitis kontak alergika,
dyshidrocotic dermatitis,
dermatitis numularis
Penatalaksanaan :
dapat diberikan preparat
haloprogin, tolnaftat, asam
salisilat dan preparat
triazolbak dalam bentuk
tablet, krim maupun
larutan.

Prognosis : baik
8. TINEA INGUINUM (ONIKOMIKOSIS)

Definisi : infeksi jamurr dermatofita pada


kuku
Penyebab : T. Mentagrohytes dan T. Rubrum,
menyerang pria dan wanita dan lebih sering
pada orang dewasa
Gejala : keluhan utama berupa kerusakan
kuku. Kuku menjadi suram, lapuk dan
rapuh, dapat dimulai dari arah distal
atau proksimal. Bagian yang bebas
tampak menebal.
Pemeriksaan
Pemeriksaan kulit :
Lokalisasi : semua kuku jari kaki dan tangan
Efloresensi : kuku menjadi rusak dan rapuh
serta suram warnanya, permukaan
kuku,menebal, dibawah kuku tampak detritus
yang mengandung elemen-elemen jamur. Pada
infeksi ringan hanya dijumpai bercak-bercak
putih dan kasar di permukaan kuku
Pemeriksaan lab : kerokan kuku + KOH 40%,
biakan kerokan skuama dibawah/diatas kuku
Penatalaksanaan
 Umum : meningkatkan kebersihan

 Khusus : sistemik : griseofulvin.


Dosis anak 15-20
mg/kgbb/hari, dosis dewasa
500-1000mg/hri selama 2-4
mgg
 Obat-obat itrakonazol atau gol.
Terbinafin 2 x 100 mg /hr
selama 3-6 bln
 Topikal : salep whitefield I II,
kompres asam salisilat 5%, asam
undesilat, tolnafat, imidazol,
siklopiroksolamin (dalam bntk
cairan)
9. TINEA KRURIS (ekzema marginatum)

Definisi : adalah infeksi jamur dermatofita pada


daerah kruris dan sekitanya
Penyebab : E. Floccosum, T. Rubrum, T.mentagrophytes
Sering terjadi pada orang dewasa dan
lebih sering pada pria.
Gejala : rasa gatal hebat pada daerah kruris
(lipat paha), lipat perineum, bokong dan
dapat ke genital, ruam kulit berbatas
tegas,eritematosa dan bersisik, semakin hebat jika
banyak berkerigat.
Pemeriksaan kulit

Lokalisasi : regio inguinalis bilateral, simetris. Meluas ke


perineum sekitar anus, intergluteal sampai ke gluteus. Dapat
pula meluas sampai ke suprapubis dan abdomen bagian
bawah.

Efloresensi : makula ertematosa numula sampai geografis


berbatas tegas dengan tepi lebih aktif terdiri dari papula
atau pustula. Jika kronik makula menjadi hiperpigmentasi
dengan skuama diatasnya.

Pemeriksaan lab :
kerokan kulit daerah lesi dgn larutan KOH 10%
Penatalaksanaan :
• Topikal : salep atau krim
antimikotik, asam
salisilat, asam benoat
• Sistemik : griseovulfin 500-
1000 selama 2-3 mgg
atau ketokenazol 100
mg/hari selama 1 bln

Prognosis : baik, asalkan


kelembaban dan
kebersihan selalu dijaga
10. KANDIDIASIS

Definisi : infeksi jamur yg disebabkan oleh jamur candida


Peneyebab : candidiasis albicans , dapat menyerang segala
usia , pria maupun wanita

Gejala :
kulit : gatal hebat disertai panas seperti terbakar
terkadang nyeri jika ada infeksi sekunder
Kuku : sedikit gatal dan nyeri jika ada infeksi sekunder, kuku akan
berwarna hitam coklat, menebal tak bercahaya dari pangkal
kuku ke distal. Disekitar kuu terdapat vesikel-vesikel dan
daerah erosif dg skuama.
Mukosa : terutama mulut, ditemukan ulkus-ulkus ringan putih
keabuan tertutup suatu membran.
Pemeriksaan
Pemeriksaan kulit :
• Lokalisasi : bokong sekitar anus, lipat ketiak, lipat paha,
bawah payudara, sekitar pusar, garis-garis tangan dan
kaki, kuku
• Efloresensi :

Kulit : daerah eritematosa, erosif, kadang-kadang dgn


papula dan bersisik pada keadaan kronik daerah-
daerah likenifikasi, hiperpigmentasi, hiperkeratosis
dan terkadang berfisura
Kuku : kuku tak bercahaya, berwarna hitam cokelat,
menebal, kadang-kadang berisisik
Next..
Pemeriksaan lab :
 Kerokan kulit dengan KOH 10%,

 media Sabouraud,

 fermentasi gula

Diagosa banding :
kulit : dermatitis seboroik, dermatitis kontak alergika,
eritrasma
Kuku : paronikia, onikomikosis,psoriasis kuku
Penatalaksanaan :

Perbaiki keadaan umum dan


atasi faktor-faktor predisposisi
Sistemik : amfetorisin, tablet
nistatin 3 x 100.000 IU
selama 1-4 mgg, ketokonazol
400mg/hari selama 5 hari
Topikal
larutan gental violet 1-2%,
ekonazole 1-2 %, mikonazole
1-2 %
TERIMAKASIH..


Anda mungkin juga menyukai