Anda di halaman 1dari 23

INFEKSI SALURAN

KEMIH
Mata Kuliah Bakteriologi 2
Yuliana Prasetyaningsih,S.Si,M.Sc
Stikes Guna Bangsa Yogyakarta
Gambar saluran kemih
manusia
Infeksi saluran kemih (ISK)

• suatu keadaan adanya infasi


mikroorganisme pada saluran
Definisi kemih
• Urinarius Tractus Infection
(UTI)

• kebiasaan yang tidak baik

Penyebab
,kateterisasi, dan penyakit serta
kelainan lain.

umum
• Sering ganti pasangan seksual
• Sistem ketahanan tubuh menurun
• gaya hidup yg kurang sehat
Macam ISK
• ISK lokal, diterapi
ISK dengan antibiotik lokal
• ISK dengan gejala sistemik,
Primer diterapi dengan antibiotika
sistemik.

• akibat dari penyakit atau kelainan yang


lain.
ISK • ISK berulang
• Penyebab = obstruksi saluran kemih
sekunder (seperti batu saluran kemih, pembesaran
prostat, dan struktur uretra).
Klasifikasi infeksi
Kandung kemih • Infeksi Kandung Kemih

(cystitis) • Sering terjadi pada wanita .

• terjadi pada Pria yang sering


Uretra (uretritis) melakukan aktifitas seksual tanpa
memperhatikan Kesehatan

Prostat • inflamasi pada prostat, yang


disebabkan oleh bakteri atau non
(prostatitis) bakteri

Ginjal • infeksi pada pyelum ginjal yang


sangat berbahaya
(pyelonefritis)
Etiologi/penyebab
Enterobacteriaceae

• Escherichia coli ,Klebsiella ,Enterobacter


aerogenes ,Proteus ,Providencia ,Citrobacter

Bakteri Gram negatif

• Pseudomonas aeruginosa ,Acinetobacter

Bakteri gram positif

• Enterokokus faecalis ,Staphylococcus saprophyticus


Pemeriksaan diagnostik
Urinalisis
• Leukosuria atau piuria terdapat > 5 /lpb sedimen air kemih
• Hematuria 5 – 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.

Bakteriologis
• Mikroskopis ;( satu bakteri /lapangan pandang kecil , 102 –
103 organisme koliform/mL urin plus piuria )

Tes faal Ginjal


• Ureum
• Creatinin
• Asam urat

Tes kimiawi
• tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada
uji carik celup.

Cultur bakteri
• Media MC
Cystitis

Penyebab Klasifikasi Gejala

Bakteri,Jamur Disuria
Cystitis primer,
dan virus Peningkatan
terjadi karena
penyakit lain. frekuensi
berkemih
Adanya sel-sel
Infeksi ginjal darah putih
Cystitis
dalam urin
sekunder timbul
sebagai akibat Nyeri punggung
Prostat dari penyakit bawah
hipertropi (urine primer misalnya Demam yang
sisa) uretritis dan disertai adanya
prostatitis. darah dalam urine
Tipe infeksi

• Infeksi dari lingkungan • Interstitial cystitis.


• infeksi nosokomial • Drug-induced cystitis
• Radiation cystitis
• Foreign-body cystitis
• Chemical cystitis
• Cystitis associated with
other conditions.

Infectious Noninfectious
cystitis cystitis
Uretritis
• uretritis akut, terjadi karena naiknya
infeksi

Klasifikasi • uretritis kronik, infeksi ini disebabkan


oleh pengobatan yang tidak sempurna
pada masa akut, prostatitis kronik, atau
striktura uretra.

• Bakteri,Jamur
Penyebab • Tindakan invasif
• Iritasi batu ginjal

• Mukosa merah udematus


• Ada ulserasi pada uretra, iritasi, vesikal
iritasi, prostatitis
• Mikroskopis ; terlihat infiltrasi leukosit sel-
Gejala sel plasma dan sel-sel limfosit
• Ada rasa gatal yang menggelitik, gejala khas
pada uretritis yaitu morning sickness
• Pada pria pembuluhdarah kapiler, kelenjar
uretra tersumbat oleh pus
Prostatitis (Radang Kelenjar
Prostat)
• PENYEBAB
– penyebaran infeksi
bakteri dari saluran
kemih.
– infeksi jamur, virus
dan protozoa.
• Nyeri di selangkangan,
daerah antara penis dan anus
serta punggung bagian
bawah.
• demam dan menggigil,sering
berkemih dan mengalami
desakan untuk berkemih, air
GEJALA kemih mengandung darah.
• Infeksi bakteri bisa menyebar
ke skrotum menyebabkan
rasa nyeri yang hebat,
pembengkakan, kemerahan
dan jika disentuh terasa
sangat nyeri.
Pemeriksaan penunjang diagnosis
Uji 4 tabung.
• Sampel untuk uji ini diambil dari urine dan getah
kelenjar prostat

Tabung 1
• 10 cc pertama adalah urine yang dikemihkan
pertama kali
• untuk menilai keadaan mukosa uretra

Tabung 2
• Urine porsi tengah
• Untuk menilai keadaan mukosa kandung kemih

Tabung 3
• getah prostate dikeluarkan melalui masase
prostat/expressed prostatic secretion
• Untuk menilai keadaan kelenjar prostate

Tabung 4
• Urine yang dikemihkan setelah masase
prostate
Klasifikasi
Kategori I prostatitis bakterial akut
• (1) ascending dari uretra,
• (2) refluks urine yang terinfeksi ke dalam duktus prostatikus,
• (3) langsung atau secara limfogen dari organ yang berada disekitarnya
(rektum) yang mengalami infeksi,
• (4) penyebaran secara hematogen.
Kategori II prostatitis bakterial kronis
• terjadi karena adanya infeksi saluran kemih yang sering kambuh

Kategori III prostatitis non bakterial kronis atau sindrom


pelvik kronis.
• nyeri dan perasaan tidak nyaman di daerah pelvis yang telah berlangsung
paling sedikit 3 bulan.
• dibedakan dalam 2 subkategori,
• subkategori IIIA yaitu sindrom pelvik kronis dengan inflamasi
• subkategori IIIB sindrom pelvik non inflamasi
Kategori IV prostitis inflamasi asimtomatik
• Secara klinis pasien tidak menunjukkan adanya keluhan maupun tanda dari
suatu prostatitis.
• Adanya proses inflamasi pada prostat diketahui dari spesimen yang
kemungkinan didapat dari cairan semen pada saat analisis semen dan
jaringan prostat yang didapatkan pada biopsi maupun pada saat operasi
prostat.
Pyelonefritis
• Definisi
infeksi bakteri yang
menyerang ginjal,
bersifat akut maupun
kronis.
– Pielonefritis akut
berlangsung selama 1
sampai 2 minggu.
– pielonefritis kronis.
Etiologi
• Bakteri (Escherichia coli, Klebsiella pneumonia,
Streptococus fecalis, dll).
• Escherichia coli merupakan penyebab 85% dari infeksi
pielonefritis
• Obstruksi urinari track. Misal batu ginjal atau pembesaran
prostat
• Refluks, yang mana merupakan arus balik air kemih dari
kandung kemih kembali ke dalam ureter.
• Kehamilan
• Diabetes
• Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk melawan
infeksi.
Gejala
• demam tiba-tiba,disertai menggigil, nyeri punggung
bagian bawah, mual, dan muntah.
• berupa nyeri berkemih dan frekuensi berkemih yang
meningkat.
• kolik renalis, penderita merasakan nyeri hebat yang
disebabkan oleh kejang ureter.
• Bisa terjadi pembesaran pada salah satu atau kedua
ginjal. Kadang disertai kontraksi kuat otot perut .
• Pada pielonefritis kronis, nyerinya dapat menjadi samar-
samar dan demam menjadi hilang timbul atau malah
bisa tidak ditemukan demam sama sekali.
Patofisiologi

pyelonefritis
• melalui saluran akut • muncul stelah periode
berulang dari
kandung pielonefritis akut.
kemih dan • pembesaran ginjal • Ginjal mengalami
uretra yang tidak lazim. perubahan degeneratif
• Korteks dan dan menjadi kecil serta
medula atrophic.
mengembang dan • Jika destruksi nefron
multipel abses. meluas, dapat
• Kalik dan pelvis berkembang menjadi
ginjal juga akan gagal ginjal.
Bakteri naik ke berinvolusi
ginjal dan pelvis
ginjal
Pyelonefritis kronis
Pemeriksaan
Komplikasi
Penunjang

Whole blood Nekrosis papila ginjal

Urinalisis Fionefrosis.

Abses perinefrik
USG dan Radiologi

BUN,Creatinin

serum electrolytes
ISK PADA USIA LANJUT
ISK uncomplicated (simple)

• Terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik


• anatomi maupun fungsional normal.
• Sering pada penderita wanita
• infeksi hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih.

ISK complicated

• Bakteri resisten terhadap beberapa macam antibiotika


• Sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock.
• Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex
vesiko uretral obstruksi, atomi kandung kemih, paraplegia,
kateter kandung kencing menetap dan prostatitis.
• Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK.
• Gangguan daya tahan tubuh
• Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen
Penyebab ISK pada usia lanjut

• Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat


akibat pengosongan kandung kemih yang kurang
efektif
• Mobilitas menurun
• Nutrisi yang sering kurang baik
– Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun
humoral
– Adanya hambatan pada aliran urin
– Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
Penanganan
• Dengan antibiotik yang secara efektif
menghilangkan bakteri dari traktus
urinarius dengan efek minimal terhadap
flora Normal dan vagina.
• Terapi Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada
usia lanjut dapat dibedakan atas:
– Terapi antibiotika dosis tunggal
– Terapi antibiotika konvensional: 5-14 hari
– Terapi antibiotika jangka lama: 4-6 minggu
– Terapi dosis rendah untuk supresi
Pemakaian obat pada usia lanjut
• Menyebabkan :
– Gangguan absorbsi dalam alat pencernaan
– Interansi obat
– Efek samping obat
– Gangguan akumulasi obat terutama obat-
obat yang ekskresinya melalui ginjal

Anda mungkin juga menyukai