Anda di halaman 1dari 3

Tempat istirahat atau dikenal secara lebih luas sebagai rest area adalah tempat beristirahat sejenak

untuk melepaskan kelelahan, kejenuhan, ataupun ke toilet selama dalam perjalanan jarak jauh.
https://id.wikibooks.org/wiki/Manajemen_Lalu_Lintas/Tempat_istirahat

KETENTUAN ISTIRAHAT

Dalam peraturan perundangan mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ada ketentuan yang
menyebutkan bahwa setiap mengemudikan kendaraan selama 4 jam harus istirahat selama
sekurang-kurangnya setengah jam, untuk melepaskan kelelahan, tidur sejenak ataupun untuk
minum kopi, makan ataupun ke kamar kecil/toilet. Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan
Bermotor Umum paling lama 8 (delapan) jam sehari, sehingga tempat istirahat juga digunakan
untuk tempat pergantian pengemudi.
Perencanaan tempat istirahat seyogyanya mengikuti kriteria sebagai berikut:
• Jalur mobil penumpang harus dipisah dari jalur mobil barang
• Pemisahan tempat pengisian bahan bakar antara mobil penumpang dengan truk
• Parkir mobil penumpang harus dilengkapi fasilitas pejalan kaki yang aman
• Parkir mobil penumpang dipisah dari parkir truk
• Khusus jalur truk agar sedapat mungkin satu arah

Dalam menentukan rest area memiliki beberapa ketentuan, berdasarkan Pedoman Teknis Cara
Penentuan Lokasi Tempat Istirahat di Jalan Bebas Hambatan No.037/T/BM/1999, tanggal 20
Desember 1999, yaitu :
- Penentuan posisi atau jarak dari gerbang tol ke lokasi fasilitas tempat istirahat dapat didasarkan
sebagai berikut:
a) Lelah ringan : 5 - 7 km dari gerbang Tol
b) b) Lelah sedang : 3 - 4 km dari gerbang Tol
c) c) Lelah berat : 1 - 2 km dari gerbang Tol
- Pihak Jasamarga juga menyebutkan bahwa sebuah rest area dikatakan kelas A apabila memiliki area
parkir minimum untuk 100 kendaraan dan memiliki fasilitas lengkap lainnya. Untuk fasilitas rest area
sendiri secara umum terdiri dari toilet, kursi dan meja istirahat, mushollah/masjid,
kantin/cafe/restoran, SPBU/pomp bensin, tempat perbelanjaan, ATM.
Rest area terbagi atas kelas A dan kelas B, perbedaannya hanya luas lahannya. Tetapi keduanya memiliki
standar yang sama,” terang Wasta Gunadi, Kepala Humas PT Jasa Marga Tbk.

Desain rest area juga dipikirkan, terutama akses in-out. “Sebelum masuk rest area terdapat rambu-rambu,
jaraknya 1 km dan 500 meter. Kemudian akses keluar masuk tidak boleh ada penyempitan ruas tol,

Dalam Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 1990 tentang Jalan Tol, perkara “Rest Area” diatur dalam
pasal 6 ayat 2, 3 dan 4 yang berbunyi sebagai berikut:
Ayat (2)
Pada Jalan Tol antar kota di masing-masing jurusan setiap jarak 50 (lima puluh) kilometer tersedia sekurang-
kurangnya satu tempat istirahat.
Ayat (3)
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak berlaku pada Jalan Tol di wilayah perkotaan.
Ayat (4)
Pelaksanaan lebih lanjut sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur oleh Menteri.

Anda mungkin juga menyukai