Asuhan Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

MEGAWATI AMIN (R011181032)


WAODE SITTI ALIF MUARIFAH (R011181314)
WIWI SAPUTRI (R011181322)
SEPRIANI TITIN MATTU (R011181348)
IRAWAN PATMAWATI (R011181336)
NURUL ILMY YANTI A (R011181354)
LATIHAN
• Mendiskusikan kasus bersama anggota kelompok selama
15 menit
• Tugas :
1. Menegakkan minimal 3 diagnosis keperawatan
sesuai prioritas.
2. Menjelaskan batasan karakteristik (berdasarkan
temuan pada kasus).
3. Menyusun hasil NOC.
4. Menyusun Intervensi NIC dan minimal 3 aktivitas
keperawatan.
5. Critical thingking : hal-hal yang perlu dievaluasi
Case study
• Seorang laki-laki berusia 47 tahun datang ke UGD dengan keluhan
nyeri hebat di dada, seperti di cengkeram menjalar dari tengah
(sternum) ke dada kiri ke rahang dan lengan kiri. Nyeri muncul
saat istirahat maupun beraktivitas. Biasanya di pagi hari disertai
mual muntah, napas pendek dan cepat. Pada pemeriksaan EKG
didapatkan elevasi segmen ST dan gelombang T yang terbalik.
Pada pemeriksaan laboratorium di dapatkan peningkatan enzim
SOGT, CPK, dan LDK. Pada pemeriksaan auskultasi jantung di
dapatkan irama gallop dengan bunyi jantung kedua yang pecah
paradoksal. Pada pemeriksaan lain didapatkan adanya infark oleh
karena thrombus arteri koroner. Sebagai penatalaksanaan
farmakologis diberikan streptokinase, namun setelah diberikan
trombolik masih belum berhasil maka di lakukan percutaneous
transluminal coronary angioplasty (PTCA).

• Pemeriksaan fisik : TD 150/100mmHg. HR 80 kali/menit, RR 24


kali/menit, Suhu 37° C, VAS 4.
DIAGNOSIS
1. Ketidakefektifan Pola nafas
berhubungan dengan dispnea,
takipnea, nyeri, dan pola nafas
abnormal.
2. Penurunan curah jantung Ada bunyi S3
ditandai pada pemeriksaan auskultasi
jantung di dapatkan irama gallop
3. Nyeri akut berhubungan dengan
laporan tentang nyeri/ perubahan
aktivitas
KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS
• Definisi : inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak
memberi ventilasi adekuat.
• Batasan karakteristik :
1. Dispnea ditandai dengan nafas pendek dan
cepat yang mengakibatkan sesak nafas
2. Takipnea ditandai dengan dengan nafas cepat
3. Nyeri ditandai dengan keluhan nyeri hebat
didada seperti di cengkeram menjalar dari
tengah (sternum) ke dada kiri ke rahang dan
lengan kiri.
HASIL NOC
• Status pernafasan, proses keluar
masuknya udara ke paru-paru
serta pertukaran karbondioksida
dan oksigen di alveoli.
• Tingkat nyeri , keparahan dari
nyeri yang diamati atau
dilaporkan
INTERVENSI NIC
Manajemen jalan napas
1. Posisikan untuk meringankan sesak napas,
2. monitor status pernapasan dan oksigenasi sebagaimana
mestinya
3. Motivasi pasien untuk bernapas pelan, dalam berputar dan
batuk
Manajemen nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi
lokasi, karakteristik,onset/durasi, frekuensi kualitas,
intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus.
2. Ajarkan prinsi-prinsip nyeri
3. Berikan individu penurun nyeri yang optimal dengan
peresepan analgesik
PENURUNAN CURAH JANTUNG
• Defenisi : Ketidakadekuatan volume darah yang
dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan
metabolik tubuh
• Batasan karakteristik :
Objektif;
1. Perubahan elektrokardiogram ditandai dengan
elevasi segmen ST dan gelombang T yang terbalik
2. Ada bunyi S3 ditandai pada pemeriksaan
auskultasi jantung di dapatkan irama gallop
HASIL NOC

• Keefektifan Pompa jantung: kecukupan volume


darah yang di pompakan dari ventrikel kiri untuk
mendukung tekanan perfusi sistemik
• Status Sirkulasi: aliran darah yang searah dan tidak
terhambat dengan aliran yang tepat melalui
pembuluh darah besar sirkuit sistemik dan paru
INTERVENSI NIC

Perawatan Jantung
1. Secara rutin mengecek pasien baik secara fisik dan psikologis sesuai
dengan kebijakan tiap agen/penyedia layanan
2. Monitor EKG, adakah perubahan segmen ST, sebagaimana mestinya
3. Monitor TTV secara rutin
4. Evaluasi perubahan tekanan darah
5. Yakinkan semua staf untuk menyadari tujuan dari bekerja sama dalam
menyediakan perawatan yang konsisten
Perawatan Sirkulasi
1. Monitor tingkat ketidaknyamanan atau nyeri dada
2. Evaluasi tekanan arteri pulmonal, tekanan darah sistemik, kardiak
output, dan tahapan pembuluh darah sistemik, seperti yang
diindikasikan .
3. Selalu sediakan alat bantu cadangan setiap waktu
4. Monitor intake dan output cairan
NYERI AKUT

Definisi : pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan berkaitan


dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang digambarkan
sebagai kerusakan (International Association for the Study of Pain); awitan
yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas ringan hingga berat, dengan
berakhirnya dapat diantisipasi atau diprediksi, dan dengan durasi kurang dari
3 bulan.
Batasan Karakteristik:
1.Perubahan pada parameter fisiologis ditandai dengan pemeriksaan EKG
didapatkan elevasi segmen ST dan gelombang T yang terbalik daan juga
peningkatan enzim SOGT,CPK, dan LDK. Terdapat irama gallop dengan bunyi
jantung kedua yang pecah paradoksal.
2.Laporan tentang perilaku nyeri/ perubahan aktivitas ditandai dengan
keluhan nyeri hebat di dada seperti cengkeram menjalar dari tengah
(sternum) ke dada kiri ke rahang dan lengan kiri.
HASIL NOC

• Kontrol Nyeri, tindakan pribadi untuk


megontol nyeri
• Tingkat nyeri , keparahan dari nyeri yang
diamati atau dilaporkan
• Keparahan mual dan muntah, keparahan dari
tanda dan gejala mual,muntah-muntah dan
muntah
INTERVENSI NIC
Manajemen Nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik,onset/durasi, frekuensi kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan
faktor pencetus.
2. Ajarkan prinsi-prinsip nyeri.
3. Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri dalam intervaklyang spesifik
Manajemen Mual
1. Dorong pasien untuk belajar strategi mengatasi mual sendiri
2. Lakukan penilaian lengkap terhadap mual, termasuk frekuensi, durasi, tingkat
keparahan, dan faktor-faktor pencetus, dengan menggunakan alat (pengkajian)
3. Evaluasi dampak dari pengalaman mual pada kualitas hidup (misalnya, nafsu
makan, aktivitas, prestasi kerja, tanggung jawab peran, dan tidur)
Manajemen Nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik,onset/durasi, frekuensi kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan
faktor pencetus.
2. Ajarkan prinsi-prinsip nyeri
3. Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri dalam intervaklyang
spesifik

Manajemen Mual
1. Dorong pasien untuk belajar strategi mengatasi mual sendiri
2. Lakukan penilaian lengkap terhadap mual, termasuk frekuensi, durasi, tingkat
keparahan, dan faktor-faktor pencetus, dengan menggunakan alat (pengkajian)
3. Evaluasi dampak dari pengalaman mual pada kualitas hidup (misalnya, nafsu
makan, aktivitas, prestasi kerja, tanggung jawab peran, dan tidur)
THANKYOUYOU
THANK ♡ ♡

Anda mungkin juga menyukai