Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PENYELARASAN
PROGRAM KEAHLIAN
(DUAL SYSTEM)
SMK PROGRAM 4 TAHUN
2019
DIREKTORAT PSMK
2019
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN DIREKTORAT PSMK
KEBUDAYAAN DITJEN DIKDASMEN

Lanjutan
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN DIREKTORAT PSMK
KEBUDAYAAN DITJEN DIKDASMEN

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PRAKTIK SMK 4 THN


• Strategi pembelajaran ditentukan mengacu pada tujuan pembelajaran dan
karakteristik materi yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik,
perilaku positif-kreatif personal dan sosial serta mampu mengembangkan rasa
keingintahuan.
• Beberapa pendekatan dan model pembelajaran yang dapat digunakan
diantaranya adalah Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Competency-based
Learning), Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning),
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning), Pembelajaran melalui
Penyingkapan/Penemuan (Inquiry/Discovery Learning), Pembelajaran Berbasis
Produksi (Production-based Learning), Pembelajaran Berbasis Pekerjaan Nyata
(Work-based Learning) dan Teaching Factory sesuai dengan karakteristik
pendidikan menengah kejuruan.
• SMK menyelenggarakan program Dual System atau Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) bersama dengan institusi pasangan (DUDI), yang memadukan secara
sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah dan program penguasaan
keahlian melalui bekerja langsung di institusi pasangan (DUDI), terarah untuk
mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN DIREKTORAT PSMK
KEBUDAYAAN DITJEN DIKDASMEN

• Pembelajaran dan penilaian mengacu pada pembelajaran


dan penilaian dengan penekanan Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi (HOTS)
• Dibekali dengan keterampilan abad 21 yang antara lain
meliputi penguatan keterampilan 4C (Critical Thinking,
Creativity, Communication, dan Collaboration), penguatan
pendidikan karakter, dan penguatan literasi dasar.
• Memiliki kemampuan Critical Thinking, Creativity,
Communication, and Collaboration. Artinya siswa harus
dibimbing dan dilatih agar mampu berfikir kritis, bekerja
kreativitas, berkolaborasi atau bekerja-sama dengan orang
lain serta berkomunikasi dengan baik.
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN DIREKTORAT PSMK
KEBUDAYAAN DITJEN DIKDASMEN

PENERAPAN BAHASA INGGRIS/ BAHASA ASING LAINNYA


• Bahasa Inggris sangat penting dikuasai oleh siswa SMK
sebagai bahasa internasional, bila dimungkinkan pada
sebuah SMK juga diselenggarakan pembelajaran bahasa
asing lainnya untuk melengkapi kemampuan berbahasa
asing bagi siswa.
• Sekolah perlu menambah kegiatan berbahasa Inggris atau
bahasa asing lainnya melalui kegiatan ekstra kurikuler:
 hari berbahasa Inggris/berbahasa asing lainnya,
 mengadakan lomba menulis artikel berbahasa
Inggris/berbahasa asing lainnya
 lomba pidato bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN DIREKTORAT PSMK
KEBUDAYAAN DITJEN DIKDASMEN

Attitude (Sikap Umum) dan Affektif (sikap Kerja/Karakter Industri)


• Pembelajaran harus menguatkan Attitude (Sikap Umum) siswa
dengan cara mengadaptasi nilai-nilai pendidikan karakter
diantaranya adalah religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung-
jawab.
• Etos kerja industri yang mengacu pada mutu proses dan hasil kerja,
keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (K3L), kebersihan,
ketertiban, dan keamanan perlu dilakukan melalui pembiasaan dan
prosess pembelajaran di sekolah.
• Siswa dibiasakan untuk menerapkan literasi dasar dalam kehidupan
sehari-hari meliputi literasi bahasa, literasi numerasi, literasi sains,
literasi digital, literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan
digital.
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN DIREKTORAT PSMK
KEBUDAYAAN DITJEN DIKDASMEN

Karakter Kerja Berbasis Industri (Karjain)


No Tahapan Kegiatan
1 Komitmen Guru memulai pembelajaran tepat waktu
kerja Guru menerapkan 5R (resik, rawat, rapih, ringkas, dan rajin)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai
Guru menjelaskan sistem kerja dan aturan kerja
2 Simulasi Guru bertindak sebagai supervisor yang mengawasi, membimbing,
kerja mengarahkan, dan mengendalikan proses kerja siswa
Siswa mengerjakan tugas dengan menggunakan worksheet
Guru memotivasi kerja siswa
3 Pemaknaan Guru melakukan quality control pada hasil kerja siswa
kerja Siswa memperbaiki kesalahan kerja
Guru memberi catatan dan komentar pada worksheet
Siswa memperbaiki kesalahan kerja
4 Pembiasaan Siswa terbiasa melakukan 5R tanpa disuruh
bekerja Siswa terbiasa mengontrol kualitas setiap elemen kerja
Siswa terbiasa menyelesaikan tugas tepat waktu sesuai target kerja
5 Refleksi Guru menampilkan hasil kerja siswa pada setiap akhir pembelajaran
Guru menampilkan profil perilaku dan cara kerja siswa pada setiap akhir
pembelajaran
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN DIREKTORAT PSMK
KEBUDAYAAN DITJEN DIKDASMEN

2. 5R (dikembangkan Imai M. 1997)


a. seiri-short-ringkas,
b. seiton-straighten-rapi;
c. seiso-sweep and clean-resik;
d. seiketsu-systemize-rawat;
e. shitsuke-standardize-rajin.

3. Kaizen” yang meliputi:


a. sikap kerja 5R (ringkas, resik, rawat, rapi, dan rajin),
b. quality control (QC), dan
c. just in-time (JIT).
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN DIREKTORAT PSMK
KEBUDAYAAN DITJEN DIKDASMEN

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
1. Penanaman Sikap
Penanaman sikap dilakukan melalui pembiasaan dan pemberanian melakukan
sesuatu. Kadang-kadang harus melalui “tekanan”, “keterpaksaan” dalam arti
positif antara lain dengan cara pemberian batas waktu (deadline)
2. Pembukaan Wawasan
Pembukaan wawasan dilakukan melalui kegiatan seperti: ceramah, diskusi,
mengundang lulusan SMK yang berhasil, mengundang wirausahawan yang
berada di sekitar sekolah agar menceritakan keberhasilan dan kegagalan yang
pernah mereka alami atau mengunjungi perusahaan; pengamatan langsung
melalui pemagangan atau studi banding.
3. Pembekalan Teknis
Bertujuan memberi bekal teknis dan bermanfaat bagi perjalanan hidup anak
didik, bukan ilmu yang muluk-muluk
4. Pembekalan pengalaman awal
Bertujuan mendorong anak didik berani “melangkah”, merasakan kenikmatan
keberhasilan dan belajar dari pahitnya kegagalan.
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN DIREKTORAT PSMK
KEBUDAYAAN DITJEN DIKDASMEN

MASSIVE ONLINE OPEN LEARNING (MOOL)


• Massive Open Online Course (MOOC) adalah sistem pembelajaran
berupa kursus online secara besar-besaran dan terbuka dengan tujuan
untuk memungkinkan partisipasi tak terbatas dan dapat diakses melalui
web.
• Selain menyediakan materi kursus tradisional seperti video, pembacaan
dan pembahasan masalah, MOOC juga menyediakan forum pengguna
interaktif yang membantu dalam membangun komunitas untuk
mahasiswa, dosen, dan asisten pengajar. MOOC merupakan
perkembangan terbaru dalam hal pendidikan jarak jauh (e-Learning).
• MOOC pada awalnya sering menekankan fitur akses terbuka, seperti
lisensi untuk konten terbuka (open content), struktur terbuka dan tujuan
pembelajaran dan connectivism, untuk mempromosikan, mendaur
ulang dan remixing sumber daya, beberapa MOOC baru juga ada yang
mengadopsi lisensi tertutup untuk bahan kursus, tetapi tetap
mempertahankan akses bebas bagi para siswa.
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN DIREKTORAT PSMK
KEBUDAYAAN DITJEN DIKDASMEN

RECOGNITION OF PRIOR LEARNING (RPL)


• Recognition Prior Learning yang diterjemahkan menjadi
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dimaksudkan untuk
memberikan kesempatan yang lebih luas bagi setiap individu
untuk menempuh pendidikan sampai ke pedidikan tinggi.
• Kemenristek-Dikti akan menerbitkan kebijakan, peraturan,
pedoman, dan standar prosedur operasi penilaian kesetaraan
terkait dengan implementasi RPL yang bertujuan untuk
memfasilitasi masyarakat menempuh pendidikan formal pada
jenjang yang lebih tinggi (pembelajaran sepanjang hayat).
• RPL juga harus mampu mengakui capaian pembelajaran
lampau seseorang tanpa mempertimbangkan proses
peningkatan capaian pembelajaran seseorang, waktu, atau
tempat.
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN DIREKTORAT PSMK
KEBUDAYAAN DITJEN DIKDASMEN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai