Tujuan belajar-pembelajaran
merupakan perilaku yang diharapkan
dapat dicapai siswa sehubungan
dengan aktivitas belajar –
pembelajaran dilakukan
Apa urgensi penetapkan dan perumusan
tujuan belajar-pembelajaran ?
Penetapan dan perumusan tujuan belajar -
pembelajaran sangat penting, karena
sebagai dasar dalam :
1. Menyusun alat/instrumen evaluasi
2. Menentukan materi yang diperlukan
3. Memilih dan menentukan sarana (alat
pelajaran, alat peraga, media) yang
diperlukan
4. Memilih dan menetukan metode belajar –
pembelajaran yang diperlukan
Jenis tujuan dalam belajar
pembelajaran meliputi apa saja ?
B. CIRI-CIRI
1. Mementingkan pengaruh lingkungan
2. Mementingkan bagian-bagian
3. Mementingkan peranan reaksi
4. Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar
5. Mementingkan sebab-sebab pada waktu yang lalu
6. Mementingkan pembentukan kebiasaan
7. Dalam pemecahan masalah ciri khasnya adalah “trial and error”
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar
yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan
praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai
aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-
responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai
individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan
menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata.
Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan
penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Tokoh-tokoh aliran behavioristik di antaranya
adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin
Guthrie, dan Skinner. Berikut akan dibahas
karya-karya para tokoh aliran behavioristik
dan analisis serta peranannya dalam
pembelajaran.
A. TEORI KONEKSIONISME
Thorndike
Belajar berlangsung melalui Pembiasaan/pembentukan
koneksi (asosiasi, bond) antara stimulus dengan respon (
“learning by selecting and connecting” atau “trial and error
learning” ) berdasarkan hukum tertentu a.l :
a. hukum kesiapan
b. hukum latihan/pengulangan
c. hukum efek/akibat
S R
ES RR RS OR
B. CIRI-CIRI
1. Mementingkan apa yang ada pada diri individu
2. Mementingkan keseluruhan
3. Mementingkan perenan fungsi kognitif
4. Mementingkan keseimbangan dalam diri individu
5. Mementingkan kondisi saat ini
6. Mementingkan pembentukan struktur kognitif
7. Dalam memecahkan masalah ciri khasnya adalah “insight”
Menurut Piaget pengetahuan (knowledge) adalah interksi yangterus menerus
antara individu dengan lingkungan. Fokus perkembangan kognitif Piaget adalah
perkembangan secara alami fikiran pembelajar mulai anak-anak sampai
dewasa. Konsepsi perkembangan kognitif Piaget, duturunkan dari analisa
perkembangan biologi organisme tertentu. Menurut Piaget, intelegen
(IQ=kecerdasan) adalah seperti system kehidupan lainnya, yaitu proses
adaptasi.
Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif yaitu :
1) lingkungan fisik
2) kematangan
3) pengaruh social
4) proses pengendalian diri (equilibration) (Piaget, 1977)
Tahap perkembangan kognitif :
1) Periode Sensori motor (sejak lahir – 1,5 – 2 tahun)
2) Periode Pra Operasional (2-3 tahun sampai 7-8 tahun)
3) Periode operasi yang nyata (7-8 tahun sampai 12-14 tahun)
4) Periode operasi formal
Kunci dari keberhasilan pembelajaran adalah instruktur/guru/dosen/guru harus
memfasilitasi agar pembelajar dapat mengembangkan berpikir logis.
A. Teori Gestalt
Sumber utama dalam belajar adalah dimengertinya
hal-hal yang dipelajari. Pemahaman(insight )
Memori jangka
panjang
Register Pemrosesan
Stimulus pengindraan awal recall
pengulangan
1. Perhatian
Melihat
2. Perlu waktu
Mendengar
Meraba Memori jangka
Membau
Mencecap pendek
Lupa/hilang
Lupa/hilang pengulangan
REGISTER PENGINDRAAN
Pemrosesan
Register
Stimulus pengindraan awal
Melihat
Mendengar
1. Perhatian
Meraba
2. Perlu waktu
Membau Lupa/hilang
mencecap
lupa/hilang
1. KAPASITAS TERBATAS
2. WAKTU SANGAT SINGKAT (TDK LEBIH
DARI 2 DETIK)
PROSES AWAL
Pemrosesan
awal
MEMORI jangka panjang
1. Perlu perhatian
a. Pemusatan energi psikis terhadap obyek
tertentu
b. kadar kesadaran yang menyertai aktivitas yang
sedang dilakukan
2. Perlu waktu untuk sampai dalam kesadaran
HAL-HAL YANG MENARIK
PERHATIAN
Memori
Jangka pendek
pengulangan
lupa
Persepsi yang telah diproses ditransfer ke memori jangka
pendek
Memori jangka pendek kapasitasnya terbatas ( 5 – 9 bits (hal
yang berbeda dlm satuan waktu tertentu/ 10-20 menit)
Informasi yang masuk ke memori jangka pendek dapat berasal
dari register pengindraan atau dari memori jangka panjang
dan sering terjadi secara bersamaan
LANJUTAN MEMORI JANGKA PENDEK
memori
Jangka panjang
Pengulangan recall
& pengkodean
Lanjutan
Siswa menambah
merevisi, memodivikasi
pengetahuan, pemahaman, proses konstruksi
kecakapan, pengalaman,
struktur kognitif
baru
MOTIVASI BELAJAR DAN
IMPLIKASINYA DALAM
PEMBELAJARAN
Pengertian motivasi
Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada
perkataan Bahasa Inggeris - "MOTIVATION".
Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah
dipinjam oleh Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia
kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN. Di
dalam surat khabar, kerap pemberita menulis ayat
"motif pembunuhan". Perkataan motif di sini boleh
kita fahami sebagai sebab atau tujuan yang
mendorong sesuatu pembunuhan itu dilakukan.
KASUS
1. Beberapa siswa tetap bersemangat mengikuti
pelajaran, sementara yang lain ingin pelajaran
segera berakhir
2. Sebagian siswa bekerja keras mengerjakan
tugas, sementara yang lainnya asyik bermain
3. Terdapat siswa tidak puas dengan nilai B
sementara yang lainnya cukup puas dengan
nilai C
Apa yang dimaksud motivasi
belajar ?
Motivasi belajar merupakan proses internal
yang mengaktifkan, membimbing, dan
mempertahankan perilaku belajar dalam
rentang waktu tertentu
A. SIFAT CBSA
CBSA bersifat NON dikotomis
tetapi bersifat kontinum
lanjutan sifat CBSA
tinggi
diskusi
Aktifitas
siswa
ceramah
tinggi
rendah aktivitas guru
B. Rasional
1. Aktivitas dalam diri pelajar merupakan salah satu
unsur dari hakekat belajar
2. Ragam pengalaman memperkuat efektivitas
belajar
3. Keterlibatan dalam persoalan yang dipelajari
merupakan sumber motivasi belajar siswa
4. Mengkonkritkan konsep abstrak sehingga
mempermudah untuk dipelajari
5. Hasil belajar optimal memerlukan pengalaman
langsung dan motivasi internal
C. Ciri – ciri
a. Ketrampilan dasar
2) mengklasifikasi (mengelompokkan,
mengkontraskan, mencari :
persamaan, perbedaan )
3) Mengenterpretasikan ( menaksir,
menyimpulkan)
Lanjutan ketrampilan proses dasar
4) Memprediksi ( emperkirakan
kecenderungan)
6) mengkomunikasikan ( mempresentasikan,
melaporkan, memperagakan,
mendiskusikan)
KETRAMPILAN PROSES LANJUT
(Ketrampilan melakukan penelitian)
PENGETAHUAN
SIKAP, NILAI,
KETRAMPILAN
MELAKUKAN KETRAMPILAN
PROSES KERJA PROSES KERJA
ILMIAH ILMIAH
RASIONAL
Personal Skills
Social Skills
Life Skills
Academic Skills
Vocational Skills
Self Awareness
Kesadaran :
• Sbg. makhluk Tuhan
• Akan eksistensi diri
• Akan potensi diri
Thinking Skill
Kecakapan :
• Menggali informasi
• Mengolah informasi
• Mengambil keputusan
• Memecahkan masalah
SOSIAL SKILLS
• KECAKAPAN BEKERJASAMA
Academic Skills
• kecakapan :
• mengidentifikasi variabel
• menghubungkan variabel
• merumuskan hipotesis
• melaksanakan penelitian
Lanjutan macam life skills
VOCATIONAL SKILLS
SMK
VOCATIONAL
SMU ACADEMIC LIFE SKILLS
LIFE SKILLS
GENERAL
LIFE SKILLS
TK/SD/SMP
Contoh pengintegrasian komponen
life skills dalam silabus
Standar kompetensi :
Kompetensi dasar :
Siswa mampu:
menggunakan EYD
menggunakan kalimat efektif
membuat berbagai surat resmi
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
Materi Pokok :
macam dan karakteristik surat :
surat undangan
surat penawaran
surat perijinan
surat permohonan
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
Pengalaman belajar :
1. Masing-masing siswa mengumpulkan
sedikitnya 4 macam surat
ketrampilan :
menggali informasi, sadar akan
eksistensi diri, dan sadar akan potensi
diri
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
Ketrampilan :
mengolah informasi, bekerjasama,
berkomunikasi lisan, berkomunikasi
tulis, mengambil keputusan
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
ketrampilan :
berkomunikasi lisan
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
ketrampilan :
mengambil keputusan
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
Ketrampilan :
Komunikasi lisan, kesadaran akan
eksistensi diri, kesadaran akan potensi
diri
KESULITAN BELAJAR
1. ARTI KESULITAN
BELAJAR
a. Faktor intern
1) Kelemahan fisik
a) Kurang berfungsinya panca indera
b) Sakit
c) Cacat tubuh/pertumbuhan yang
kurang sempurna
Lanjutan latar belakang kesulitan
belajar
b. Faktor eksternal
1) kurikulum yang tidak sesuai dengan
karakteristik siswa
2) kelemahan dalam sistem instruksional
3) terlampau berat beban belajar
4) sering pindah sekolah
5) kelemahan dalam lingkungan keluarga
6) terlampau banyak kegiatan di luar kelas
PENDEKATAN THD KESULITAN
BELAJAR
1. Observasi
2. Tes hasil belajar
3. Tes diagnostik
4. Tes bakat/minat
5. Angket/kuesioner
UPAYA PENANGANAN KESULITAN
BELAJAR
2. Secara terminologis
a. Kurikulum dalam arti sempit
kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh untuk mencapai program/tingkat
pendidikan tertentu
3. Komponen strategi
Komponen strategi berupa bentuk kegiatan/ pe
ngalaman yang diperlukan ( tanya jawab,
diskusi, eksperimen, observasi, simulasi dll.)
4. Komponen organisasi
Komponen organisasi berupa model
penyusunan
dan penyajian isi/materi
Lanjutan komponen
kurikulum
4. Komponen evaluasi
Komponen evaluasi berupa kegiatan mengetahui
proses dan hasil pembelajaran yang menyangkut :
efektifitas, efisiensi, relevansi, dan produktifitas
C. ASAS KURIKULUM
1. asas filosofis
2. asas sosio-kultural-religius
3. asas psikologis
4. asas perkembangan IPTEK
D. PRINSIP KURIKULUM
1. Prinsip relefansi
kesesuaian antara kurikulum dengan:
dunia kerja, perkembangan masyarakat,
lingkungan kehidupan siswa, serta
kesesuaian antara tujuan – isi–
pengalaman - evaluasi
Lanjutan prinsip
kurikulum
2. Prinsip efektifitas
kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan
targetnya.
3. Prinsip efisiensi
kesesuaian antara hasil yang dicapai
dengan
tenaga, biaya, waktu yang digunakan
4. Prinsip kesinambungan
kesinambungan antar tingkat pendidikan
(vertikal), antar materi (horisontal)
Lanjutan komponen
kurikulum
5. Prinsip fleksibelitas
1. Merencanakan kegiatan
belajar-pembelajaran ( tujuan –
materi –
pengalaman/strategi – evaluasi)
2. Melaksanakan kegiatan belajar -
pembelajaran
3. Melakukan evaluasi kegiatan belajar -
pembelajaran