Anda di halaman 1dari 31

KONSEP PENGATURAN SP3T

DALAM MENDUKUNG
PERKEMBANGAN PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

UU No 36/2014 WHO STRATEGY ON


TRADITIONAL MEDICINE
tentang Tenaga Kesehatan
UU No 5/2017 (2014-2023)
tentang Pemajuan Kebudayaan 3 SASARAN STRATEGI T&CM

• PMK No. 8/2014 tentang


UU No 36/2009 Pelayanan Kesehatan SPA
tentang Kesehatan
• Pasal 47 • PMK No.9/2016 ttg
PP NO 103/2014 TTG Y
• Pasal 48 Upaya Pengembangan
ANKESTRAD
• Pasal 59 Kestrad melalui Asman
Pemanfaatan TOGA dan
Keterampilan

• PMK No.61/2016 ttg


SISTEM KESEHATAN NASIONAL PP 47/2016 ttg Yankestrad Empiris
(PERPRES NO 72 TAHUN 2012) Fasyankes
PMK 90 thn 2013 ttg SP#T
Pasal 4 (i):
Fasyankestrad merupakan salah satu
bagian dari fasyankes • PMK No 37/2017 ttg
Yankestrad Integrasi

• PMK No.15/2018 ttg


Penyelenggaraan Yankestrad
Komplementer
PENGERTIAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

• Gabungan pengetahuan, • Pengobatan dan/atau


keterampilan dan praktik perawatan dengan cara
yang berdasarkan pada dan obat yang mengacu
teori, keyakinan, dan pada pengalaman dan
pengalaman yang dari keterampilan turun
kebudayaan tertentu , baik temurun secara empiris
yang dapat dijelaskan yang dapat
maupun tidak, yang dipertanggungjawabkan
digunakan dalam dan diterapkan sesuai
pemeliharaan kesehatan dengan norma yang
serta pencegahan, berlaku di masyarakat
diagnosis, perbaikan atau
pengobatan penyakit fisik
dan mental
Pengobatan (WHO)
Tradisional Pengobatan
(WHO) Tradisional (UU
No.36 tahun 2009
tentang Kesehatan)
Pelayanan Kesehatan di Indonesia

PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

KONVENSIONAL TRADISIONAL

EMPIRIS KOMPLEMENTER
INTEGRASI
Pelayanan kesehatan
EMPIRIS
tradisional umumnya
digunakan sebagai JENIS KOMPLEMENTER
pelengkap pelayanan
kesehatan konvensional PELAYANAN
INTEGRASI

PELAYANAN
KESEHATAN
TRADISIONAL Tumbuhan
Hewan
RAMUAN Minerl
(PP No. 103 Th 2014) Galenik/sari

MODALITAS Manual
(CARA KETERAMPILAN Olah pikir
PENGOBATAN energi
ATAU
PERAWATAN) Ramuan & keterampilan
GABUNGAN dalam satu kesatuan
pelayanan kesehatan
tradisional komplementer
JENIS PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

Yankestrad Yankestrad Yankestrad


Empiris Komplementer Integrasi

Pengertian Penerapan kesehatan Penerapan kesehatan tradisional Pelayanan kesehatan yang


tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis mengkombinasikan
manfaat dan dan biokultural dalam pelayanan kesehatan
keamanannya penjelasannya serta manfaat dan konvensional dengan
terbukti secara keamanannya terbukti secara Pelayanan Kesehatan
JENIS empiris ilmiah Tradisional Komplementer,
PELAYANAN bersifat sebagai pelengkap
KESEHATAN atau pengganti.
TRADISIONAL

SDM Penyehat Tradisional Tenaga Kesehatan Dilakukan secara bersama oleh


Tradisional (Nakestrad) Nakes dan nakestrad

Pendidikan Informal, Nonformal Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi


(minimal D3) (minimal D3)

Area/Upaya Promotif, Preventif Promotif, Preventif, Kuratif, Promotif, Preventif, Kuratif, Reh
Rehabilitatif abilitatif

Perizinan STPT STRTKT-SIPTKT STR-SIP

Tempat Panti Sehat (Mandiri, Mandiri, Fasilitas Pelayanan Fasilitas Pelayanan


pelayanan Berkelompok) Kesehatan Tradisional Kesehatan
PENGERTIAN SP3T
Wadah penapisan melalui proses
pengkajian, penelitian, dan/atau
pengujian terhadap metode
pelayanan kesehatan tradisional
yang sedang berkembang dan/atau
banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat.

TIDAK
AMAN BERMANFAAT
BERTENTANGAN
DNG NORMA

7
SP3T

SP3T

WADAH PROVINSI PENGKAJIAN

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL


POPULER DI MASYARAKAT KEARIFAN LOKAL
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

Pengobatan &/ perawatan dg cara/ obat berasal dari pengetahuan,


keterampilan, & praktik berdasarkan teori, keyakinan & pengalaman dari
budaya tertentu dalam memelihara kesehatan

PENDEKATAN TRADISIONAL
TATACARA
PENGETAHUAN DIAGNOSTIK TUJUAN
PRAKTIK

SUMBER JENIS, DESIGN,


DAYA WAKTU PENELITIAN

OBYEK PENAPISAN
Time Table Penapisan di SP3T
Januari Desember

TW I TW II TW III TW IV

1. Direktorat Yankestrad 1. Pembahasan 1. Lanjutan penapisan 1. Pusat


memberitahukan ke protokol oleh tim 2. Timdal SP3T menyelenggarakan
Timdal agar menyiapkan pembahas mengirimkan Seminar hasil
Protokol penapisan. 2. SP3T melaksanakan laporan akhir dan penapisan
2. Timdal SP3T dan Timlak penapisan setelah draf artikel hasil 2. Tim Pembahas
SP3T menyusun dan mendapat penapisan melalui menyusun
membahas protokol persetujuan Dit. Yankestrad rekomendasi tindak
penapisan 3. Dit. Yankestrad lanjut hasil
3. Timdal mengirimkan bersama Tim penapisan kepada
protokol penapisan ke Pembahas Dit. Yankestrad
Pusat melalui Direktorat melakukan 3. Direktur Yankestrad
Yankestrad pembahasan hasil menindaklanjuti
penapisan dan hasil penapisan
1. Timdal dan Timlak memberi umpan sesuai prosedur
SP3T menyusun KAK balik ke SP3T
dan RAB Penapisan
untuk tahun berikutnya
dan mengirimkan ke
Pusat melalui Dit.
Yankestrad
OUTLINE PENULISAN PENAPISAN

PROTOKOL PENAPISAN
a. Judul Penelitian LAPORAN PENAPISAN
b. Indentitas Pengusul Penelitian
c. Daftar Isi
d. Ringkasan Penelitian
e. Pendahuluan
a. SK Penelitian
PROPOSAL PENAPISAN 1) Latar Belakang b. Susunan Tim Peneliti yang terlibat
2) Perumusan Masalah Penelitian
3) Pertanyaan Penelitian
c. Surat Persetujuan Etik
a. Judul Penelitian 4) Tujuan Peneliti d. Persetujuan Atasan
5) Manfaat Penelitian
b. Identitas Pengusul f. Tinjauan Pustaka e. Kata Pengantar
Penelitian
g. Metode Penelitian
1) Kerangka Teori
f. Ringkasan Eksekutif
2) Kerangka Konsep g. Abstrak
c. Ringkasan Penelitian 3) Definisi Operasional Variabel
4) Disain Penelitian
h. Daftar Isi
d. Latar Belakang 5) Tempat dan Waktu i. Daftar Tabel, Gambar, Grafik, Peta
e. Masalah yang akan 6) Populasi dan Sampel
a) Kriteria Inklusi dan Eksklusi j. Pendahuluan
diteliti b) Besar Sampel k. Tinjauan Pustaka
c) Cara Pemilihan Sampel
f. Tujuan 7) Instrumen Pengumpulan Data l. Metode penelitian
8) Bahan dan Prosedur Pengumpul Data
g. Manfaat 9) Izin Penelitian
m. Hasil
h. Metode 10)Pengolahan dan Analisis Data n. Pembahasan
h. Etik Penelitian
i. Susunan Peneliti i. Daftar Kepustakaan o. Kesimpulan dan Saran
j. Lampiran p. Daftar Kepustakaan
j. Rencana Biaya k. Susunan Tim Peneliti
l. Jadwal Penelitian Lampiran
k. Daftar Kepustakaan m. Rekapitulasi Biaya (Rincian Rencana Anggaran)
n. Biodata Ketua Pelaksana dan Peneliti
o. Kesediaan Anggota Tim Peneliti 11
p. Persetujuan Atasan yang berwenang
KARAKTERISTIK SP3T

DIKENDALIKAN DILAKSANAKAN
TIMDAL TIMLAK

DITETAPKAN DIBIINA
GUBERNUR DITYANKESTRAD

SP3T
TUGAS SP3T

LITYAN

PENAPISAN SP3T JID

KIE
PENGORGANISASIAN SP3T
Fasilitasi
Kementerian
Tim Pembahas Kestrad
Kesehatan
Rekomendasi
• Laporan
Bimtek
• Usulan
Fasilitasi
Gubernur/Ka Dinkes Timlak SP3T (melekat
Provinsi (Timdal Kadis Prov) nama)
Rekomendasi
Bimtek Usulan

Bupati/Walikota/Ka
Dinkes Kab/Kota

Unsur pelaksana SP3T minimal tdd:


1. Penanggungjawab program yankestrad di provinsi
2. Nakes/pakar/peneliti/akademisi yg memiliki pengetahuan ttg kestrad
3. Masyarakat pemerhati kestrad dgn pendidikan formal minimal S1
Masa tugas anggota SP3T berlaku untuk 3 tahun
TUGAS & FUNGSI
PUSAT
1. Direktorat Yankestrad
• Tugas : melakukan pembinaan teknis penapisan SP3T
• Fungsi:
a. Membantu Menteri melakukan advokasi kepada kepala daerah tentang
penapisan Yankestrad
b. Memfasilitasi tim pembahas Kestrad melakukan evaluasi penapisan
modalitas Yankestrad
c. Memfasilitasu timjanas untuk memberikan rekomendasi atas hasil
evaluasi penapisan oleh tim pembahas yg berpotensi untuk di tindaklanjut
d. Menjawab permintaan/rujukan ttg penapisan dari SP3T
e. Mengupayakan anggaran penapisan melalui APBN
LANJUTAN
2.Litbang Kemenkes
a. Mendukung pembinaan teknis penapisan SP3T
b. Memfasilitasi tindak lanjut hasil penapisan SP3T dalam bentuk penelitian dan
pengembangan sesuai ketentuan

3. Tim Pembahas Penapisan SP3T


a. menilai proposal penapisan SP3T agar sesuai dengan kaidah penelitian
b. memberi masukan dan arahan dalam proses penapisan
c. Menilai kesesuaian antara usulan dan hasil penapisan, selanjutnya membuat
laporan atas hasil penapisan kepada Direktur Pelayanan Kesehatan
Tradisional
d. Memberikan hasil evaluasi terhadap hasil penapisan pada Direktur Yankestrad
Kemenkes RI
TUGAS & FUNGSI
TINGKAT PROVINSI
1. Tim Pengendali SP3T
a. Menindaklanjuti NSPK yg telah disusun oleh pusat

b. Sosialisasi dan Advokasi


c. Menetapkan Timlak SP3T
d. Membuat perjanjian kerjasama dg Unit teknis

e. Memberi tugas pada Timlak SP3T untuk melaksanakan Tugas dan fungsinya
f. Mengupayakan dukungan dana dari APBD, APBN dan atau sumber lain yang tidak
mengikat
g. Memantau JID yang dilaksanakan oleh Timlak SP3T

h. Melakukan penilaian usulan Timlak SP3T dan mengusulkan hasil penilaian ke Kemenkes
untuk ditindaklanjuti
TUGAS & FUNGSI
TINGKAT PROVINSI
2.Tim Pelaksana
Tugas
Melakukan penapisan terhadap keamanan dan manfaat dari pelayanan kesehatan
tradisional yg merupakan kearifan lokal termasuk yg sedang berkembang & banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Fungsi :
a)Memberikan informasi teknis tentang keamanan dan manfaat kesehatan
tradisional tertentu kepada Tim Pengendali SP3T.
b)Memberikan rekomendasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam
penerbitan STPT bagi penyehat tradisional yang belum mempunyai asosiasi
sejenis di wilayah provinsi yang bersangkutan.
TUGAS & FUNGSI
TINGKAT PROVINSI (LANJUTAN)
C) Mengembangkan jaringan informasi dan dokumentasi kesehatan tradisional di
wilayah provinsi yang tujuannya untuk:
 Mempermudah pertukaran dan penyebarluasan informasi
 Mendapatkan data, informasi serta dokumentasi untuk penetapan kebijakan
dalam pemanfaatan dan pengembangan pelayanan kesehatan tradisional.
d) Melaporkan hasil penapisan SP3T kepada Tim Pengendali SP3T.

3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


Mengajukan usulan penapisan kearifan lokal kesehatan tradisional yang ada di
wilayah kabupaten/kota kepada Ketua Tim Pengendali SP3T menggunakan format
kerangka acuan
PENGORGANISASIAN TIMDAL P3T
(MELEKAT PADA JABATAN)

SUSUNAN UNSUR
1. Pelindung Gubernur

2. Ketua Dinkes Provinsi

3. Wakil Ketua Pimpinan dari Unsur


RS/PT/Pemda/Org.Profesi/Pemerhati
4. Sekretaris Kabid yg Bertanggungjawab utk Yankes Tradisional

ANGGOTA 1. Semua Kabid di Dinkes Prov.


2. Dekan Fakultas terkait
3. Kabid Pelayanan & Ketua Komite Medik RS terkait
4. Unsur Pemda (Biro Kesra, Biro Hukum & Org.)
5. Pakar Kes.Modern
6. Ketua Org.Prof.Kesehatan
7. Pakar Kesehatan Tradisional
TIM PELAKSANA (TIMLAK) SP3T
Sifat Syarat Keanggotaan

• Paruh waktu • WNI • Melekat pada nama


• Masa tugas • Sehat fisik dan mental orang bukan institusi
diperbaharui setiap 2 • Berkelakuan baik • Berhenti/diberhentikan
tahun • Dedikasi tinggi utk bila:
mengembangkan • berakhir masa
yankestrad jabatannya
• Memahami kestrad • meninggal dunia
• mengundurkan diri
• tidak dapat
melaksanakan
tugasnya selama 3
bln berturut2 tanpa
ket jelas
• dipidana
PENGORGANISASIAN TIMLAK SP3T
(Melekat pada nama pribadi)

SUSUNAN UNSUR
1. KETUA Dokter/farmakolog/nakes lain yang
memiliki pengetahuan ttg kesehatan
2. WK KETUA
tradisional
3. SEKRETARIS
4. BENDAHARA Penanggung jawab program Yankestrad
di Dinkes Provinsi
ANGGOTA Dokter/nakes lain/ antropolog/pakar
 Bd Penapisan kesehatan tradisional/peneliti/LP-LS/
 Bd Pelayanan pemerhati bidang yankestrad yang
 Bd JID memiliki pengetahuan ttg kesehatan
tradisional
Sekretariat: tenaga administratif penuh waktu, ditetapkan oleh
Ketua Timdal P3T
ANGGARAN

Biaya yang dibutuhkan untuk Operasional SP3T disusun Timdal SP3T


bersama Timlak SP3T berupa:
1.Rapat Konsolidasi Timdal P3T dan Timlak SP3T minimal 3 kali dalam
setahun
2.Penapisan Kesehatan Tradisional (termasuk honor peneliti)
3.Penggalian local wisdom
4.Pengembangan Jaringan Informasi Kesehatan tradisonal
5.Honor Tim Pengendali P3T
6.Honor Tim Pelaksana P3T
7.Honor sekretariat penuh waktu SP3T
ANGGARAN
Adapun biaya yang diajukan untuk melakukan penapisan di SP3T secara rinci sesuai
ketentuan penganggaran yang meliputi:
1.Honor tim penapis di SP3T
2.Peralatan penunjang yang dibutuhkan
3.Bahan habis pakai
4.Biaya perjalanan peneliti ataupun responden
5.Rapat koordinasi Tim Penapis di SP3T
6.Biaya lain-lain : administrasi, laporan, dsb
Sumber pembiayaan dapat berasal dari APBN, APBD, dan sumber pembiayaan lain
yang tidak mengikat. Laporan pertanggungjawaban keuangan disusun sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
ANGGARAN
Anggaran APBN disediakan untuk provinsi yang memiliki kriteria sebagai berikut:

1.SK Timdal P3T dan Timlak SP3T masih berlaku


2.Memiliki kantor/ruang Sekretariat SP3T
3.Realisasi penyerapan anggaran program kesehatan tradisional pada tahun
sebelumnya diatas 70%
4.Untuk kegiatan Penapisan, apabila proposal penapisan telah disetujui oleh Tim
Pembahas.

Adapun untuk kegiatan operasional SP3T lainnya yang tidak bisa di biayai oleh
anggaran APBN dapat diusulkan dalam anggaran APBD atau sumber lain yang
tidak mengikat
No MASALAH PENYEBAB SOLUSI

1. Pembinaan Timdal P3T Perubahan Struktur Organisasi Dinkes Sosialisasi kembali Kebijakan SP3T
ke SP3T belum optimal dan seringnya mutasi pengelola terkait peran Timdal P3T dalam
program kestrad penapisan yankestrad

2. Kurangnya pembiayaan 1. Keterbatasan dana dekon, hanya  Advokasi ke Pemda Provinsi untuk
SP3T sebagian SP3T yang mendapat mendapat dukungan pembiayaan
dukungan pembiayaan melalui APBD
2. Belum adanya dukungan  Membuka peluang SP3T untuk
pembiayaan melalui APBD & memperoleh dukungan sumber
sumber lain pembiayaan lain yg tidak mengikat
3. SP3T melaksanakan 1. Kurangnya pemahaman SP3T  Penyesuaian tugas dan fungsi SP3T
penapisan tidak sesuai terhadap metodologi penapisan  Penyesuaian metodologi dan
dengan metodologi ilmiah 2. Kompetensi SDM SP3T tidak sesuai mekanisme penapisan
yang ditentukan kebutuhan  Penyesuaian SDM Timlak SP3T
3. Ketersediaan anggaran tidak sesuai  Usulan penapisan masuk dalam
kebutuhan metodologi penapisan perencanaan anggaran
yang dipilih
4. Komitmen Timlak SP3T SP3T tidak mematuhi arahan Pusat  Pembinaan teknis penapisan
dalam penapisan  Orientasi Penapisan kepada Timlak
SP3T
KONDISI SP3T PROVINSI SULAWESI SELATAN
SAAT INI
1. SK Timdal SP3T ? berlangsung hingga ?
2. SK Timlak SP3T ? berlangsung hingga ?
3. Gedung Sekretariat berada di Unhas
4. Tenaga sekretariat penuh waktu ?
5. Pelayanan kesehatan tradisional (akupunktur, akupresur, herbal) ?
6. Anggaran operasional SP3T tahun 2019 sebesar Rp. 95.057.000
7. Penapisan tahun 2019 sudah dilaksanakan, namun ada perbaikan
dari Pusat
• SARAN PERBAIKAN PROTOKOL

• PERBAIKAN PROTOKOL
DISKUSI

Dr. Yusnita:
Ada keunggulan tanaman tradisional di Sulsel yang sudah
masuk Ristoja ditawarkan kepada Universitas untuk
membuat proposal, diantaranya tanaman daun paliasa.
Pertanyaan dimana batas-batas SP3T dengan database
yang telah dilakukan oleh Kemkes untuk menampung local
wisdom dari suatu Provinsi.

Anda mungkin juga menyukai