Anda di halaman 1dari 17

Larutan

Farmasetik Dasar
Defenisi

 Larutan adalah sediaan cair yang


mengandung satu jenis obat atau lebih
dalam pelarut air suling kecuali dinyatakan
lain, dimaksudkan untuk pemakaian obat
dalam, obat luar atau untuk dimasukkan
dalam rongga tubuh
Sediaan farmasi lain yang berupa
larutan adalah
 Collutaria adalah larutan pekat dalam air yang
mengandung bahan deodorant, antiseptika, anestetika
local atau astrigen. Disimpan dalam botol putih,
bermulut kecil. Etiket harus ditulis : tidak boleh ditelan.
Untuk cuci mulut dan disebut pula cara pengencerannya.
Sediaan farmasi lain yang berupa
larutan adalah
 Collyria adalah sediaan berupa steril,
jernih, bebas partikel asing, isotonis dan
digunakan untuk mencuci mata, dapat
ditambahkan larutan dapar dan pengawet
Sediaan farmasi lain yang berupa
larutan adalah
 Elixir adalah sediaan berupa larutan obat dengan zat
tambahan seperti gula, zat pengawet, zat warna dan zat
pengaroma. Sebagai pelarut utama digunakan alcohol 90
% dan dapat ditambahkan gliserol, propilenglikol dan
sorbitol. Karena elixir bersifat hidroalkohol maka dapat
menjaga obat baik yang larut dalam air dan etanol.
Sediaan farmasi lain yang berupa
larutan adalah
 Gargarisma ialah sediaan berupa larutan.
Umumnya pekat dan bila digunakan diencerkan
dulu. Gargarisma digunakan sebagai pencegah
ataupengobatan infeksi tenggorokan.
Sediaan farmasi lain yang berupa
larutan adalah
Potiones adalah cairan yang berupa cairan untuk diminum,
dibuat sedemikian rupa hingga dapat digunakan sebagai
dosis tunggal dalam volume yang besar umunya, 50 ml

Sirupi adalah larutan pekat dari gula yang ditambahkan obat


atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasa
manis.

Mixtura dan solution tidak ada perbedaan yang prinsip dalam


pengerjaan, hanya dikatakan larutan (solution) apabila zat yang terlarut
hanya satu atau disebut mixture apabila zat yang terlarut adalah
banyak. Contoh Solutio Citratis Magnesici dan Mixtura Bromoterum
Sediaan farmasi lain yang berupa
larutan adalah
 Tetes telinga adalah cairan yang dibuat
untuk digunakan membersihkan telinga
atau melunakkan secret telinga sehingga
mudah dikeluarkan.
Sediaan farmasi lain yang berupa
larutan adalah
 Larutan cuci hidung adalah cairan yang
dibuat dalam jumlah yang banyak untuk
digunakan membersihkan hidung
Dalam melarutkan suatu zat biasanya
melewati kelarutannya atau zat tersebut
sukar larut dalam pelarut maka diperlukan
penambah kelarutan yang dikenal dengan
nama kosolven. Kosolven yang biasa
digunakan adalah gliserin, propilenglikol
dan sorbitol.
Keuntungan bentuk sediaan larutan
 Merupakan campuran homogen
 Dosis dapat mudah diubah-ubah dalam
pembuatannya.
 Dapat diberikan dalam bentuk larutan yang encer,
sedangkan kapsul dan tablet sulit diencerkan.
 Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat
terabsorpsi.
 Mudah diberi pemanis, pengaroma dan warna dan
hal ini cocok untuk pemberian obat pada anak-
anak.
 Untuk pemakaian luar bentuk larutan mudah
digunakan.
Kerugian bentuk larutan

 Volume bentuk larutan lebih besar


 Ada obat yang tidak stabil dalam bentuk
larutan.
 Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan
baunya dalam larutan
Cara Pembuatan Larutan
 Zat-zat yang mudah larut, dilarutkan dalam botol.
 Zat-zat yang sukar larut dilarutkan dengan
pemanasan.
 Masukkan zat padat yang akan dilarutkan dalam
Erlenmeyer, setelah itu dimasukkan zat pelarutnya,
dipanasi diatas tangas air atau api bebas dengan
digoyang-goyang sampai larut.
 Untuk zat yang akan terbentuk hidrat maka air
dimasukkan dulu dalam Erlenmeyer agar tidak
terbentuk senyawa hidrat yang lebih lambat
larutnya. Zat-zat tersebut adalah Glucosum, Borax
dan Natrii Bromidum.
Cara Pembuatan Larutan
 Untuk zat yang mudah terurai pada pemanasan
tidak boleh dilarutkan dengan pemanasan dan
dilarutkan secara dingin. Contohnya Natrii
Bicarbonas, Chloralihydras dsb
 Zat-zat yang mudah menguap bila dipanasi,
dilarutkan dalam botol tertutup dan dipanaskan
dengan suhu serendah-rendahnya sambil digoyang-
goyangkan. Cotohnya Camphora, Thymolum.
Acidum Benzoicum dan Asam salisilat.
 Obat-obat keras harus dilarutkan tersendiri untuk
menyakinkan terlarutnya semua.
Cara Pembuatan Larutan
 Pemanasan hanya dilakukan untuk
mempercepat kelarutan bukannya untuk
membantu kelarutan, karena bila suhunya
telah dingin maka zat terlarut dapat
mengendap.
 Cairan yang diserahkan harus jernih sehingga
bila terdapat kotoran hendaknya disaring
terlebih dahulu. Untuk larutan obat minum
penyaringan dilakukan dengan menggunakan
kapas hidrofil sedangkan untuk cuci mata
atau tetes mata digunakan kertas saring yang
cocok
Persen dinyatakan dengan 4 cara
sebagai berikut yaitu :

 b/b% adalah persen bobot per bobot, yaitu jumlah g zat


dalam 100 g bahan atau hasil akhir (larutan atau
campuran).
 b/v% adalah persen bobot per volume, yaitu jumlah g zat
dalam 100 ml bahan atau hasil akhir (air atau pelrut lain).
 v/v% adalah persen volume per volume yaitu jumlah ml
zat dalam 100 ml bahan atau hasil akhir (larutan).
 v/b% adalah persen volume per bobot. Yaitu jumlah ml
zat dalam 100 g bahan atau hasil akhir.
ISTILAH KELARUTAN

 Sangat mudah larut kurang dari 1


 Mudah larut 1 sampai 10
 Larut 10 sampai 30
 Agak sukar larut 30 sampai 100
 Sukar larut 100 sampai 1000
 Sangat sukar larut 1000 sampai 10.000
 Praktis tidak larut lebih dari 10.000

Anda mungkin juga menyukai