Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN KAPASITAS

PRODUKSI
KONSEP PERENCANAAN KAPASITAS

Jumlah output (produk) maksimum yang dapat dihasilkan


suatu fasilitas produksi dalam suatu selang waktu tertentu
Menunjukkan output maksimum pada kondisi ideal
(tidak terdapat konflik penjadwalan, tidak ada produk
Kapasitas Desain
defect, perawatan rutin)

Menunjukkan output maksimum pada tingkat operasi


tertentu. Kapasitas efektif lebih kecil dibandingkan
Kapasitas Efektif
Kapasitas Efektif.

Menunjukkan output nyata yang dapat dihasilkan


Kapasitas Aktual oleh fasilitas produksi. Kapasitas aktual diusahakan
sama dengan Kapasitas Efektif
ROUGH CUT CAPACITY PLANNING…
(RCCP)
 Mengubah rencana produksi jangka panjang menjadi
kebutuhan kapasitas.
 Dilakukan penyederhanaan dalam bentuk:
- group produk
- key work center
- penggunaan bill of material, route sheets, waktu standar
 Hasil rencana kapasitas yang diperoleh bersifat kasar dan
tidak melihat waktu penggunaan kapasitas.
Data Input Untuk RCCP

1. Ramalan permintaan dan rencana produksiyang


dihasilkan dari FC, agregat planning, proses disagregasi
2. Struktur produk dan Bill of material (BOM) masing-masing
3. Waktu set up dan waktu proses suatu produk di suatu
departemen
4. Jumlah produksi yang ekonomis dari produk tersebut (EPQ
= Economic production Quantity)
Contoh membuat RCCP

 struktur produk dan rencana produksi untuk 5 periode mendatang sbb:

A B

C (1) D (1) D (1) E (1)

Jumlah Produksi per Periode


Item
1 2 3 4 5
A 3000 4000 3000 3000 3000
B 2000 2000 3000 3500 4000
Metode RCCP

Langkah-langkah metode ini adalah :

1. hitung waktu standar operasi (Standar Run Hour )sbb :


𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝑆𝑅𝐻 = + 𝑅𝑢𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝐸𝑃𝑄
2. buat bill of resource (BOR): penjumlahan SRH dari ws yang sama
3. hitung kebutuhan kasar kapasitas (CRP) : mengalikan bill of
resource (BOR) dengan rencana produksi (hasil dis-agregasi)
Data untuk RSH
Waktu
Nomor Work Set Up WSO
Item Operasi operasi EPQ
Operasi Center (jam) (jam/unit)
(jam)
 Process sheet
A 010 1030 Assembly 0 2,00 15 2,00
dari produk : B 010 1030 Assembly 0 3,00 10 3,00
(1 wc = 1orang - C 010 1012 Milling 0,3 0,14 25 0,15
1mesin) 020 1020 Drilling 2,4 0,40 0,50
030 1012 Miliing 2,7 0,23 0,34
040 1018 Grinding 1,0 0,21 0,25
D 010 1012 Miliing 0,4 0,15 20 0,17
020 1020 Driliing 2,8 0,35 0,49
030 1018 Grinding 2,2 0,24 0,35
E 010 1012 Milling 0,3 0,18 30 0,19
020 1020 Drilling 2,1 0,39 0,46
030 1012 Millling 2,5 0,26 0,34
040 1018 Grinding 1,3 0,23 0,27
Menghitung RSH atau WSO

Item Work Center SRH per Item Jumlah WSO per unit
(jam/unit) (Keb. SRH)
C (Q=25) Milling 0,15 + 0,34 1 0,49
Drilling 0,5 0,50
Grinding 0,25 0,25
D (Q=20) Milling 0,17 2 0,34
Drilling 0,49 0,98
Grinding 0,35 0,70
E (Q=15) Milling 0,19 + 0,34 1 0,53
Drilling 0,46 0,46
Grinding 0,27 0,27
A (Q=15) Assembly 2 1 2
B (Q=10) Assembly 3 1 3
Menghitung Bill Of Resource (BOR)

Waktu Standar Operasi per Unit


Work Center Group Produk A Group Produk B
(C+D) (D+E)
1012 Milling 0,66 0,70
1020 Drilling 0,99 0,95
1018 Grinding 0,60 0,62
1030 Assembly 2,00 3,00
Menghitung Kebutuhan Kapasitas per WC

Work SRH per Periode (jam)


Center
1 2 3 4 5
Milling 1980+1400 2640+1400 … … …
Drilling 3960+1900 3960+1900 … … …
Grinding 1800+1240 2400+1240 … … …
Assembly 12.000 14.000 15.000 16.500 18.000

Langkah berikutnya membandingkan antara kebutuhan per periode


dengan kapasitas per periode yang tersedia sehingga dapat diambil
keputusan untuk mengatasi kekurangan kapasitas, baik lembur, sub kontrak
atau keputusan jangka panjang lain (peningkatan lintasan produksi,
pembelian mesin, dll)

Anda mungkin juga menyukai