Anda di halaman 1dari 43

REFLEKSI KASUS

VERTIGO PERIFER

PEMBIMBING
dr. Magdalena Sp.S M.kes
POIN PEMBAHASAN
01 PENDAHULUAN
.

02 LAPORAN KASUS
.

.
PENDAHULUAN
ANATOMI ALAT KESEIMBANGAN TUBUH

Terdapat 3 sistem pengaturan keseimbangan tubuh:


1. Sistem Vestibular + 54%
(Aparatus vestibularis, Nervus Vestibularis, Vestibular Sentra)
2. Sistem Proprioseptik (gerakan, posisi, getaran)
3. Sistem Optik (penglihatan)
ANATOMI ALAT KESEIMBANGAN TUBUH

Sistem keseimbangan (Aparatus Vestibular) terdapat di rongga telinga


bagian dalam terdiri dari:

1. Canalis semicircularis anterior


2. Canalis semicircularis Posterior
3. Canalis semicircularis Lateris
4. Organ Otolith yaitu sacculus dan utriculus
DEFINISI VERTIGO

Vertigo adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga


bagian dalam sehingga menyebabkan penderita merasa pusing atau ruang
di sekelilingnya menjadi serasa 'berputar' ataupun melayang.

Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan
sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa:
a. Vertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul pada gangguan vestibular.
b. Vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang, mengambang yang timbul pada
gangguan sistem proprioseptif atau sistem visual
ETIOLOGI

Keadaan Lingkungan : Mabuk darat, Mabuk laut


Obat-obatan, alkohol
Endapan kalsium dalam kanalis semisirkularis
Infeksi telinga luar dan tengah : Otitis Media dan Tumor
Infeksi telinga dalam, labirinitis, neuritis saraf otak
Peradangan saraf vestibuler, herpes zoster
Trauma kepala
Tumor otak
Gangguan sistem peredaran darah, anemia, Transient ischemic attack
ETIOLOGI VERTIGO
BPPV
• Onsetnya lebih seriang terjadi pada usia rata-rata 51 tahun.
• Disebabkan oleh pergerakan otolit dalan kanalis semisirkularis pada telinga dalam.
• Otolit mengandung Kristal-kristal kecil kalsium karbonat yang berasal dari utrikulus
telinga dalam . Pergerakan dari otolit distimulasi oleh perubahan posisi dan
menimbulkan manifestasi klinik vertigo dan nistagmus.
• Biasanya idiopatik tapi dapat juga diikuti trauma kepala, infeksi kronik telinga, operasi
dan neuritis vestibular sebelumnya
BPPV
• Onsetnya lebih seriang terjadi pada usia rata-rata 51 tahun.
• Disebabkan oleh pergerakan otolit dalan kanalis semisirkularis pada telinga dalam.
• Otolit mengandung Kristal-kristal kecil kalsium karbonat yang berasal dari utrikulus
telinga dalam . Pergerakan dari otolit distimulasi oleh perubahan posisi dan
menimbulkan manifestasi klinik vertigo dan nistagmus.
• Biasanya idiopatik tapi dapat juga diikuti trauma kepala, infeksi kronik telinga, operasi
dan neuritis vestibular sebelumnya
MENIERE DISEASE
• Ditandai dengan vertigo yang intermiten diikuti dengan keluhan pendengaran .
Gangguan pendengaran berupa tinnitus (nada rendah), dan tuli sensoris pada
fluktuasi frekuensi yang rendah, dan sensasi penuh pada telinga.
• Merupakan akibat dari hipertensi endolimfatik. Hal ini terjadi karena dilatasi
dari membrane labirin bersamaan dengan kanalis semisirularis telinga dalam
dengan peningkatan volume endolimfe.
• Dapat terjadi idiopatik atau sekunder akibat infeksi virus atau bakteri telinga
atau gangguan metabolik.
VESTIBULAR NEURITIS
• Berhubungan dengan infeksi virus pada nervus vestibularis.
• Labirintis terjadi dengan komplek gejala yang sama disertai dengan tinnitus
atau penurunan pendengaran.
ANAMNESIS
Pada anamnesis perlu digali penjelasan mengenai: Deskripsi e. Ada atau tidaknya gejala gangguan pendegaran
jelas keluhan pasien. Pusing yang dikeluhkan dapat berupa seperti : tinitus atau tuli.
sakit kepala, rasa goyang, pusing berputar, rasa tidak stabil f. Obat-obatan yang menimbulkan gejala vertigo
atau melayang. seperti:streptomisin, gentamisin, kemoterapi.
a. Bentuk serangan vertigo: Pusing berputar atau rasa g. Tindakan tertentu: temporal bone surgery,
goyang atau melayang. transtympanal treatment.
b. Sifat serangan vertigo: Periodik. kontinu, ringan atau berat. h. Penyakit yang diderita pasien: DM, hipertensi,
c. Faktor pencetus atau situasi pencetus dapat berupa: kelainan jantung.
• Perubahan gerakan kepala atau posisi. i. Defisit neurologis: hemihipestesi, baal wajah satu
• Situasi: keramaian dan emosional sisi, perioral numbness, disfagia, hemiparesis,
• Suara penglihatan ganda, ataksia serebelaris
d. Gejala otonom yang menyertai keluhan vertigo: Mual,
muntah, keringat dingin ; Gejala otonom berat atau ringan.
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
1. Kesadaran : kesadaran baik untuk vertigo vestibuler perifer dan vertigo non
vestibuler, namun dapat menurun pada vertigo vestibuler sentral.
2. Nervus kranialis : pada vertigo vestibularis sentral dapat mengalami
gangguan pada nervus kranialis III, IV, VI, V sensorik, VII, VIII, IX, X, XI, XII.
3. Motorik : kelumpuhan satu sisi (hemiparesis).
4. Sensorik : gangguan sensorik pada satu sisi (hemihipestesi).
PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN
1. Tes Romberg
4. Tes Nistagmus
• Pasien berdiri tegak dengan kedua tumit
• Vertigo sentral : Nistagmus vertikal
saling bertemu dengan mata terbuka dan
• Vertigo perifer : Nistagmus Horizontal
menutup mata selama 20 detik
5. Tes Tandem Gait
• Lesi cerebella : Membuka dan menutup mata
• Berjalan lurus dengan tumit pada ujung jari
jatuh
• Vestibuler : Menyimpang
• Gg. Proprioceptif : Menutup mata jatuh
• Serebellar : Jatuh
2. Disdiakokinesia
• Tes pronasi – supinasi, pada lesi cerebellar
gerakan lambat dan tidak tangkas
• Rebound Phenomenon , Lesi cerebellar
terdapat gerakan lambat
3. Tes Dismetri
• Tes telunjuk hidung , lesi cerebellar jika
telunjuk tidak sampai dihidung, telunjuk
sampai di pipi / salah ukur
• Tes telunjuk – telunjuk , lesi cerebellar jika
lengan disisi lesi akan ketinggalan sehingga
jari yang sehat melampaui garis tengah
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
1. Kesadaran : kesadaran baik untuk vertigo vestibuler perifer dan vertigo non
vestibuler, namun dapat menurun pada vertigo vestibuler sentral.
2. Nervus kranialis : pada vertigo vestibularis sentral dapat mengalami
gangguan pada nervus kranialis III, IV, VI, V sensorik, VII, VIII, IX, X, XI, XII.
3. Motorik : kelumpuhan satu sisi (hemiparesis).
4. Sensorik : gangguan sensorik pada satu sisi (hemihipestesi).
MENIERE DISEASE
• Ditandai dengan vertigo yang intermiten diikuti dengan keluhan pendengaran .
Gangguan pendengaran berupa tinnitus (nada rendah), dan tuli sensoris pada
fluktuasi frekuensi yang rendah, dan sensasi penuh pada telinga.
• Merupakan akibat dari hipertensi endolimfatik. Hal ini terjadi karena dilatasi
dari membrane labirin bersamaan dengan kanalis semisirularis telinga dalam
dengan peningkatan volume endolimfe.
• Dapat terjadi idiopatik atau sekunder akibat infeksi virus atau bakteri telinga
atau gangguan metabolik.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny.W
Umur : 39 Tahun
Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
dr. Pembimbing : dr.Magdalena Sp.S M.Kes
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Pusing berputar

Anamnesis Terpimpin :
Pasien mrs dengan keluhan pusing berputar yang bertambah parah sejak 2 hari smrs.
Keluhan pasien muncul pertama kali sekitar 2 minggu yang lalu yaitu, pusing berputar yang
muncul secara tiba-tiba , terutama saat pasien bangun dari tempat tidur. Keluhan dirasakan
hilang timbul, setiap serangan hilang sendiri setelah 10-15 detik detik dan yang berputar
adalah ruangan sekita pasien. Keluhan dirasakan lebih parah dengan perubahan posisi
terutama saat bangun tidur, tidur menyamping dan membungkuk saat solat. Keluhan
berkurang saat istirahat dan tidur. Nyeri kepala (-), Pingsan (-), Mual (+), Muntah (+)
sebanyak 3 kali sekita 1 gelas aqua setiap kali muntah dan berisi makanan. Pasien juga
mengeluhkan rasa berdenging pada telinga kiri pasien dirasakan hilang timbul sejak 1
bulan. Pasien tidak memiliki gangguan pendengaran.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Terdahulu


Pasien tidak pernah memiliki keluhan yang sama dan penyakit telinga.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang mengeluhkan keluhan yang sama
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Umum
- Kesan : Sakit Sedang
- Kesadaran : Compos Mentis
- Gizi : Baik
- Tensi : 120/80 mmHg
- Nadi : 72x/menit
- Suhu : 36,5 derajat celcius

Mata
Anemis : -/-
Ikterus : -/-
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks Abdomen
Inspeksi : Simetris Bilateral Inspeksi : Tampak Cembung
Palpasi : Vocal Fremitus ka=ki Auskultasi : Peristaltik kesan normal
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru Perkusi :Timpani di seluruh kuadran
Auskultasi : Vesikular +/+, Rhonki -/-, abdomen
Wheezing -/- Palpasi : Nyeri tekan (-)

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas Jantung Normal
Auskultasi : BJ I/II Murni regular
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
1. GCS : E4V5M6
2. Nervus Cranialis
• N. Olfactorius : Normosmia
• N. Optikus
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
• N. Occulomotorius , N. Trochlearis, N. Abdusens
OD OS
Ptosis - -
Exoftalmus - -
Posisi Bola Mata Sentral Sentral
Pupil ukuran/bentuk 3 mm/bulat 3 mm/bulat
Isokor/anisokor isokor Isokor
RCL Baik Baik
RCTL Baik Baik
Refleks Akomodasi Baik Baik
Parese Gerakan Bola - -
mata
Nistagmus +/+ horizontal,] +/+ horizontal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
N. Trigeminus N. Facialis
- Sensibilitas - Pengecapan 2/3 lidah anterior : Baik
N.V1 : Baik
N. V2 : Baik Motorik M. Frontalis M. M.
N. V3 : Baik Orbikularis Orbikularis
- Motorik Okuli Oris
Inspeksi (istirahat/menggigit) : Baik Istirahat Normal Normal Normal
- Refleks Dagu/ Masseter : Baik Gerakan Normal Normal Normal
- Refleks Cornea : Baik Mimik
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
• N. Vestibulocochlearis • N. Accesorius
- Pendengaran : Baik - Memalingkan kepala tanpa tahanan
- Tes Rinne Weber : TDP Baik
- Fungsi Vestibularis : Baik - Angkat bahu : Baik

N. IX/X Glossopharingeus / Vagus • N. Hypoglossus


- Posisi arkus pharinks : Baik - Deviasi Lidah :-
- Refleks Telan : Baik - Fasiculasi :-
- Pengecap 1/3 posterior : Baik - Atrofi :-
- Fonasi : Baik - Tremor :-
- Takikardi/Bradikardi : TDP - Ataxia :-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
3. Rangsang Meningens 4. Sensibilitas
• Kaku kuduk : - S. Dextra S. Sinistra I. Dextra I. Sinistra
• Kernig Sign : -/- Ekstroseptif
• Brudzinski I : - Nyeri Baik Baik Baik Baik
• Brudzinski II : - Suhu Baik Baik Baik Baik
• Brudzinski III : - Raba Baik Baik Baik Baik
• Brudzinski IV : - Halus
Propriosep
tif
Sikap Baik Baik Baik Baik
Nyeri Baik Baik Baik Baik
dalam
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
5. Motorik
Superior Inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Kekuatan 5 5 5 5
Pergerakan B B B B
Tonus Otot N N N N
Bentuk otot Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Refleks
Fisiologis
Biceps ++ ++
Triceps ++ ++
KPR ++ ++
APR ++ ++
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
5. Motorik
Superior Inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Refleks
Patologis
Hoffman - -
Tromner - -
Babinski - -
Chaddock - -
Scefer - -
Oppenheim - -
Laseque - -
Patrick - -
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
6. Gangguan Keseimbangan
- Romberg : Saat menutup mata pasien seakan ingin jatuh
- Tendem Gait: Menyimpang dari garis lurus
7. Gangguan Koordinasi
- Tes jari hidung : Baik
- Tes Disdiadokinesia : Baik
- Tes Jari –jari : Baik
- Tes Tumit Lutut : Baik
8. Pemeriksaan Fungsi Luhur
- Reaksi Emosi : Baik
- Fungsi Bicara : Baik
- Intelegensia : Baik
RESUME

Pasien mrs dengan keluhan pusing berputar yang bertambah parah sejak 2 hari smrs. Keluhan pasien
muncul pertama kali sekitar 2 minggu yang lalu yaitu, pusing berputar yang muncul secara tiba-tiba ,
terutama saat pasien bangun dari tempat tidur. Keluhan dirasakan hilang timbul, setiap serangan
hilang sendiri setelah 10-15 detik dan yang berputar adalah ruangan sekita pasien. Keluhan dirasakan
lebih parah dengan perubahan posisi terutama saat bangun tidur, tidur menyamping dan membungkuk
saat solat. Keluhan berkurang saat istirahat dan tidur.Nausea (+), Vomitus (+) sebanyak 3 kali sekita 1
gelas aqua setiap kali muntah dan berisi makanan. Pasien juga mengeluhkan Tinnitus pada telinga kiri
pasien dirasakan hilang timbul sejak 1 bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nistagmus (+) dan
tes romberg didapatkan hasil gangguan proprioseptik dan tes tendem gait menunjukkan lesi vestibular
DIAGNOSA
• Diagnosa Klinis : Vertigo perifer
• Diagnosa Topis : Sistem Vestibular
• Diagnosa Etiologi : BBPV

Diagnosa Banding
- Meniere disease

Terapi
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ondansentron 3 x 4 mg/iv
- Inj. Ranitidin 2 x 50 mg/iv
- Vastigo 3 x 8 mg
Thank you

Anda mungkin juga menyukai