Anda di halaman 1dari 18

BAKTERI

1. Finsa Achmadani P
(18230007)
2. wima Artyanto
(18230003)
3. Efrem Leo
(18230008)
Sejarah dan Struktur Sel Bakteri

Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa dari organisme
hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan
struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai
prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang
memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota
atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Struktur Tubuh Bakteri Secara Umum

Bakteri merupakan organisme mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer (μm). (mikrometer =
1/1000000 meter). Bakteri yang terkecil adalah Dialister pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 – 0,30 μm,
sedangkan bakteri terbesar adalah Spirillum voluntans, panjang tubuh 13 – 15 μm.

Ukuran bakteri adalah mikroskopis artinya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bakteri aktif
bergerak pada kondisi lembab. Pada keadaan kekurangan air, bakteri akan tidak aktif bahkan dapat
menyebabkan kematian.
Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
a. Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa
variasi sebagai berikut:
b. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder,
dan mempunyai variasi sebagai berikut:
c. Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai
variasi sebagai berikut:
Bagian-bagian dari struktur bakteri
Bagian-bagian dari struktur bakteri ini meliputi:
1. Dinding sel
Dinding sel ini tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan (murein) yaitu
susunan yang terdiri dari polimerbesar dan terbuat dari N – asetil glukosamin dan asam
N – asetil muramat yang saling berikatan silang dengan ikatan kovalen.
2. Kapsul
Merupakan selaput licin terdiri dari polisakarida terletak di luar dinding sel, bakteri
yang patogen memiliki kapsul berfungsi mempertahankan diri dari antitoksin yang
dihasilkan sel inang.
3. Flagel
Flagel merupakan cambuk getar yang berfungsi untuk bergerak, flagel melekat pada membran luar di dinding sel.
Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki maka bakteri dibedakan menjadi:

4. Membran sel

Tersusun atas lemak dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat ke
dalam sel.
5. Mesosom
Terbentuk dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi
sebagai tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam pembentukan
dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut.
6. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
7. DNA
DNA berfungsi untuk mengontrol sintesis protein dan pembawaan sifat.
8. Ribosom
Ribosom tersusun atas protein dan RNA, sebagai tempat sintesis protein.
Cara Perkembanganbiakan
Bakteri berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
a. Rekombinasi genetik adalah pemindahan secara langsung bahan genetik (DNA) di antara dua sel bakteri melalui
proses berikut:

Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel
bakteri yang lain.
1. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan
perantaraan virus.
2. Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan
untuk pemindahan materi genetik.
b. Pembelahan diri secara biner (langsung).
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel
induknya.
Klasifikasi Bakteri
1. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanannya

Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dikelompokkan menjadi dua, yaitu


a. bakteri autotrof
b. akteri heterotrof.
2. Berdasarkan Kebutuhan Oksigennya
Bakteri melakukan respirasi untuk menghasilkan energi. Untuk keperluan reaksi respirasi, biasanya
diperlukan senyawa oksigen. Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu
a. bakteri aerob
b. bakteri anaerob
c. bakteri mikroaerofil.

.
3. Berdasarkan Suhu untuk Pertumbuhannya

Pertumbuhan bakteri juga sangat dipengaruhi oleh suhu. Tiap jenis bakteri memiliki suhu
pertumbuhan yang berbeda antara satu dan lainnya. Berdasarkan suhu untuk pertumbuhannya, bakteri
dibedakan menjadi
a. bakteri psikofil
b. bakteri mesofil
c. bakteri termofil
d. bakteri hipertermofil.
4. Berdasarkan Struktur Kimia Dinding Selnya
Biasanya untuk keperluan identifikasi, bakteri harus di beri warna menggunakan suatu teknik
pewarnaan Gram. Teknik ini pertama kali di gunakan pada 1884 oleh Hans Christian Gramuntuk
membedakan dua jenis bakteri, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Pengelompokan
tersebut berdasarkan perbedaan struktur kimia dinding selnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai