Anda di halaman 1dari 9

dr.Djemi, Sp.OG.

, MARS
RSU ANUTAPURA PALU
* Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) adalah Janin dengan
berat badan kurang atau sama dengan 10 percentil.

* ž40 % pertumbuhan janin terhambat karena perfusi


plasenta yang menurun atau insufisiensi uteroplasenter
dan 20 % hambatan pertumbuhan karena potensi tumbuh
yang kurang
1. PJT tipe I (tipe simetris) Terjadi
pada
kehamilan 0-20 minggu, terjadi gangguan
potensi tubuh janin untuk memperbanyak sel.
2. PJT tipe II (tipe asimetris) Terjadi pada
kehamilan 28-40 minggu, yaitu gangguan
potensi tubuh janin untuk memperbesar sel
(hipertrofi).
3. PJT tipe III (kelainan diantara kedua tipe
diatas) Terjadi pada kehamilan 20-28 minggu,
yaitu gangguan potensi tubuh kombinasi antara
gangguan hiperplasia dan hipertrofi sel
*
1. Faktor Ibu :
a. Penyakit Hipertensi
b. Kehamilan Kembar
c. Kelainan Uterus
d. Ketinggian Tempat Tinggal
e. Keadaan Gizi
f. Perokok
2. Faktor Anak
a. Kelainan Kongenital
b. Kelainan Genetik
c. Infeksi Janin
3. žFaktor Plasenta
*
*Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
*Pemeriksaan dengan Ultrasonografi
*Penilaian volume cairan ketuban
*Pemeriksaan Doppler Velosimetri
*Pemantauan Kegiatan Kerja Jantung Janin
*Uji Biokimiawi
*Pertambahan berat badan ibu
*
* Mekonium
* Hipotermi
* Hipokalsemia dan Hiponatremia
* Hipoglikemia
* Trombositopenia
* Kematian Perinatal
*
1. Deteksi Dini (skrining)
2. Menghilangkan faktor penyebab
3. Meningkatkan aliran darah ke uterus
4. Melakukan fetal surveillance antepartum
5. Uji tanpa beban
6. Uji beban kontraksi
7. Terminasi Kehamilan lebih awal
8. Monitoring intrapartum
*

PJT tipe II lebih baik daripada PJT tipe I

Anda mungkin juga menyukai