Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM KESELAMATAN

KERJA UMUM

1
2

FLIXBOROUGH, UK (1974) CYCLOHEXANE


vapour cloud explosion
(28 deaths, 104 injured
3000 evacuated)

Keselamatan Kerja
3 (167 deaths)

PIPER ALPHA (1988)

Keselamatan Kerja
PHILLIPS 66, PASADENA, TX 1989 (polyethylene flammable cloud)
4

(23 deaths, 125 injured


1300 evacuated)

Keselamatan Kerja
5

AMMONIUM NITRATE EXPLOSION, TOULOUSE, FRANCE (2001)

Keselamatan Kerja
6

Bhopal, India (1984) - pesticide plant, chemical


release, 2,500 dead, 200,000 injured,
$250,000,000
Chernobyl, USSR (1986) – nuclear reactor, 31
dead, 237 injured, long term health problems,
$3,000,000,000.

Keselamatan Kerja
PERATURAN KESELAMATAN KERJA

UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA No.


1 Tahun 1970

PERATURAN PEMERINTAH NO 50 TAHUN 2012


TENTANG SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Keselamatan Kerja 7
8

KESELAMATAN KERJA
A. PENGERTIAN
Keselamatan Kerja :
Keselamatan yang
bertalian dengan mesin,
pesawat,
peralatan/perlengkapan
kerja, bahan-bahan,
proses, landasan,
lingkungan kerja, produk
dan tata cara melakukan
pekerjaan.
9

UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA


No. 1 Tahun 1970

 3 unsur keberlakuan UU
 Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
 Adanya tenaga kerja yang bekerja disana.
 Adanya sumber-sumber bahaya kerja di tempat itu.

 Pengawasan Keselamatan Kerja


 Pengawasan secara langsung dilakukan pegawai pengawas
dan ahli keselamatan kerja.
 Pengawasan secara tidak langsung termasuk oleh
manajemen puncak yang hanya melakukan audit terhadap
usaha perbaikan dari hasil pelaporan pegawai pengawas
dan ahli keselamatan kerja.

Keselamatan Kerja
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN
10 KERJA
No. 1 Tahun 1970

 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA mengatur


keselamatan kerja disegala tempat kerja baik itu di darat, laut
dan udara dalam wilayah NKRI

 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA bertujuan untuk


mengurangi kecelakaan, mengurangi adanya bahaya
peledakan, memaksa peningkatan kemampuan pekerja dalam
memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dan
pemberian alat-alat pelindung kepada pekerja terutama untuk
pekerjaan yang memiliki resiko tinggi serta membantu
terciptanya lingkungan kerja yang kondusif seperti penerangan
tempat kerja, kebersihan, sirkulasi udara serta hubungan yang
serasi antara pekerja, lingkungan kerja, peralatan dan proses
kerja.
Keselamatan Kerja
11

UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA


No. 1 Tahun 1970

 Sumber bahaya kerja diidentifikasikan terkait erat dengan:


 Kondisi mesin, pesawat, alat kerja serta peralatan lainnya

 Bahan berbahaya (Explosive, Flameable, Poison)

 Lingkungan

 Sifat pekerjaan

 Cara kerja

 Proses produksi

Keselamatan Kerja
12

UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA


No. 1 Tahun 1970

UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA berisi petunjuk


teknis mengenai apa yang harus dilakukan oleh dan kepada
pekerja untuk menjamin keselamatan pekeja itu sendiri,
keselamatan umum dan produk yang dihasilkan karena begitu
banyak proses yang dilakukan dengan memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
menyebabkan perubahan resikko pekerjaan yang dihadapi
pekerja di tempat kerjanya.

Keselamatan Kerja
13

UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA


No. 1 Tahun 1970

 Pengawasan Keselamatan Kerja


 Monitoring dan pengambil keputusan tindakan perbaikan
keselamatan kerja
 Tindakan perbaikan keselamatan kerja (Continuous
Improvement) seperti perbaikan cara dan proses kerja,
pemeriksaan rutin kesehatan pekerja, retribusi keselamatan
kerja.

Keselamatan Kerja
Pengertian
PP NO 50 TAHUN 2012 tentang SMK3

Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sitem manajemen


secara keseluruhan yang meliputi :
Struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumberdaya,
Yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja,
Dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja,
Guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Pengertian
Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sitem manajemen
secara keseluruhan yang meliputi :
Struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumberdaya,
Yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja,
Dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja,
Guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang&
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
oleh Perencanaan
olehmanajemen
manajemen
SMK3

Pengukuran
dan Penerapan
Evaluasi SMK3
B. JENIS KESELAMATAN KERJA
1. KK Bidang Kebakaran :
Kebakaran timbul karena perpaduan
3 unsur yaitu Oksigen (O2), Bahan Mudah
Terbakar dan Panas.

2. KK Bidang Mekanik :
Mesin-mesin, alat angkat dan angkut
(crane). Kecelakaan dapat terjadi
karena roda-roda berputar,
terjatuhnya barang yang diangkut atau
terputusnya tali alat angkat/angkut.
3. KK Bidang Listrik :
KK yang berhubungan dengan listrik.
Kecelakaan dapat terjadi karena akibat
tersentuh aliran listrik atau hubungan
pendek yang mengakibatkan
kebakaran.
4. KK Bidang Uap dan Bejana Tekan :
Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat
peledakan atau bocornya pesawat uap
atau bejana tekan.
5. KK Bidang Konstruksi Bangunan dan Lift :
Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat
robohnya bangunan, kebakaran gedung
bertingkat dll.
19

C. PENERAPAN KESELAMATAN KERJA


 Mencegah dan mengurangi terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja, menciptakan kondisi lingkungan
yang aman dan sehat serta
menciptakan efisiensi dan produktivitas
kerja.
 Mencapai Zero Accident
 Mencapai Standart OHSAS 18.001 dan
Pelaksanaan PP 5o Th 2012 tentang
Penerapa Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai