Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN KAPASITAS :

USAHA JASA
PENDAHULUAN

Dalam proses perencanaannya, sektor jasa mempunyai


karakteristik yang relatif berbeda dibanding sektor
manufaktur.
Pada konsep modern, jasa ini dapat meluas dan
mencakup pelanggan eksternal serta pelanggang
internal perusahan. Perusahaan jasa harus berupaya
meminimalkan kapasitas yang tidak terpakai. Biaya yang
terjadi pada organisasi jasa merupakan biaya tetap
dalam jangka pendek. Variabel kunci untuk organisasi
jasa adalah seberapa besar kapasitas yang dipunyai oleh
perusahaan jasa untuk dibandingkan dengan permintaan
akan jasa yang ada.
STRATEGI PENYEDIAAN KAPASITAS
LAYANAN
Untuk menjamin tercapainya keseimbangan antara work-station
atau departemen yang ada, maka dapat dipilih salah satu dari
alternatifdi bawah ini:
 Menambah kapasitas pada station yang paling kritis,
 Mengadakan persediaan pengaman pada station yang kritis,
 Menambah jam kerja dari station yang kritis sehingga
kapasitasnya meningkat melalui penggunaan kapasitas lembur
(overtime capacity).
 Memanfaatkan Sumber Luar Sistem (outsourcing capacity).
Pada strategi ini ada dua pilihan. yaitu: Memanfaatkan
Subkontraktor atau kerja sama mehlui konsorsium.

Selanjutnya
Pemakaian kapasitas perusahaan luar memberikan
berbagai manfaat terutama menghindarkan
perusahaan dari keharusan memiliki biaya investasi
baru dan kapasitasnya tersedia dengan segera,
tetapi juga memiliki kelemahan, yaitu terciptanya
fenomena ketergantungan perusahaan kepada
perusahaan lain.
Disamping itu, kualitas produk atau komponen yang
dibeli dari perusahaan subkontraktor belum tentu
sama dengan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Selanjutnya
Konsekuensi yangd ditimbulkan oleh pemilihan
strategi investasi ialah pemilihan metode alternatif
frekuensi penambahan kapasitas, yaitu:
Meningkatkan kapasitas sistem dengan frekuensi
yang tinggi

Meningkatkan kapasitas sistem dengan frekuensi


yang rendah

Selanjutnya
Jika dipilih metode peningkatan kapasitas dengan
frekuensi yang tinggi, berarti perusahaan akan
melakukan penambahan kapasitas secara bertahap
dengan kapasitas yang terbatas, sehingga timbul
kegiatan reinvestasi yang banyak.

Sebaliknya, jika peningkatan kapasitas sistem


dilakukan dengan frekuensi yang rendah, berarti
perusahaan memilih strategi untuk mengadakan alat
atau mesin dengan kapasitas yang cukup besar
setiap melakukan investasi.

Selanjutnya
Untuk menentukan pilihan strategi mana yang layak
dipilih, maka manajemen perusahaan harus
melakukan suatu studi kelayakan. Tanpa
mengurangi pentingnya arti dan peranan studi
kelayakan dalam pemilihan strategi, apabila
menurut proyeksi permintaan layanan jasa di masa
mendatang untuk kurun waktu yang cukup panjang
tinggi, maka pilihan unfrequent investment lebih
layak untuk dipertimbangkan.

Selanjutnya
PENYEDIAAN KAPASITAS LAYANAN
JASA SPESIFIK
Menurut Schumer (1968) dan Eaton (1968), jasa
angkutan itu harus memenuhi beberapa criteria
mutu, yaitu kecepatan (Speed), Keamanan (safety),
Keteraturan (regularity), Frekuensi kedatanagn
(frequency), keterpaduan (compherensiveness),
kecukupan kapasitas (capacity), keterjangkauan
biaya atau harganya (acceptable cost), tanggung
jawab atau keselamatan (responsibility) dan
kenyamanan (comfort).
Berdasarkan diagram, apabila sediaan kapasitas di
bawah tingkat permintaan rata-rata, kondisi sarana
pelayanan jasa yang ada perlu diperiksa. Termasuk
kapasitasnya, yaitu:
Jika kondisi sarana layanan jasa baik dan dalam
jangka pendek, kapasitasnya tidak memadai,
langkah pemecahan masalah yang perlu diambil
iahal segera menambah kapasitas sarana layanan
jasa

Selanjutnya
Jika kondisi sarana layanan jasa yang ada cukup
baik, dan kapasitasnya dalam jangka pendek
masih cukup memadai, langkah pemecahan yang
perlu di tempuh ialah memperbaiki kinerja sarana
layanan jasa yang ada.
perbaikan kinerja dapat dilakukan dengan cara:
Mengotomatisasi atau mengganti sistem
administrasi manual dengan sistem komputerisasi
Meningkatkan keterampilan aparatur pelayanan
melalui pelatihan

Selanjutnya
Selanjutnya, jika kapasitas sarana layanan jasa
cukup memadai dan berada di atas tingkat
permintaan rata-rata , tetapi antrean yang panjang
masih sering terjadi, langkah pertama yang
dilakukan ialah memeriksa kondisi sarana yang
tersedia.
Alternatif yang mungkin dijumpai, ialah:
• Kondisi alat atau SDM cukup baik. Pada kondisi
demikian, antrean yang terjadi mungkin saja
kebetulan

Selanjutnya
• Kondisi alat atau SDM kurang baik. Jika alat-alat
layanan jasa sudah tua atau teknologinya
ketinggalan, sebaiknya dilakukan penggantian
atas peralatan yang bersangkutan atau melakukan
komputerisasi. Akan tetapi, apabila keterampilan
SDM yang ada sebaiknya dilatih sehingga
kapabilitasnya meningkat

Anda mungkin juga menyukai